inilahbali.com, Denpasar: Kasus perselingkuhan atau judi bisa menjadi pemicu bertambahnya angka kemiskinan? Lho, kok bisa?
Menurut Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, dengan melakoni selingkuh atau judi bisa menguras pengeluaran ekstra biaya hidup karena demi menyenangkan ‘pasangannya’, yang ujung-ujungnya kadang tanpa disadari tiba-tiba sampai menjual rumah. Nah, dengan ketiadaan rumah inilah akhirnya menyandang status sebagai KK miskin.
“Yang seperti ini memang ada lho kejadiannya,” ujar Sudikerta saat bincang ringan tentang pengentasan kemiskinan dengan puluhan awak media di pressroom Pemprov Bali, Senin (11/11).
Menurut pejabat yang murah senyum ini, selain faktor tersebut, sebab lain penyebab bertambahnya angka kemiskinan adalah karena adanya pengembangan keluarga.
Misalnya yang tadinya berkumpul dalam satu rumah yang cukup layak, tapi karena jumlah KK terus bertambah dan sebagai keluarga baru yang kurang mampu, akhirnya dia hanya bisa membangun gubuk yang tak layak huni.
Meski ada pertambahan kemiskinan seperti itu, namun Pemprov Bali dengan program bedah rumahnya yang terprogram mampu mengentaskan jauh lebih banyak KK miskin daripada pertambahan akibat faktor-faktor yang disebutkan di atas.
Sudikerta mencontohkan angka kemiskinan di Bali saat ini masih tersisa 14.135 KK. Dengan kata lain sudah berhasil dientaskan 6000 KK miskin dalam kurun empat tahun sejak 2009 yang saat itu mencapai 20.135 KK miskin. (der)