inilahbali.com, DENPASAR – Yayasan Ronald McDonald House Charities (YRMHC) melalui program Ronald McDonald Care Mobile (RMHC) Peduli Jawa-Bali akhirnya sukses mengimunisasi 4 ribu lebih anak yang tersebar di 11 kota yang berakhir di McDonald’s Jalan Kebo Iwa Denpasar, Selasa (2/9).
“Dari 4.000 anak yang kami targetkan ternyata realisasinya hingga 4. 250 orang anak,” sebut Marketing Communication Manager YRMHC, Rini T Wardani, di Denpasar.
Program RMHC Peduli Jawa-Bali ini, jelas Rini, diawali dari kota Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo, Gresik,Sidoarjo yang berlanjut ke beberapa kabupaten di Bali seperti Tabanan, Badung yang berakhir di Denpasar.
Menurut Rini, program RMHC ini merupakan komitmen YRMHC untuk mengusahakan agar lebih banyak lagi anak-anak Indonesia yang menerima manfaat khususnya bantuan pelaksanaan imunisasi campak untuk mendukung kesehatannya di masa mendatang.
“Dengan tercapainya empat ribu lebih anak yang diimunisasi, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerja sama berbagai pihak sehingga program yang bertepatan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah selama Agustus 2014 ini dapat berjalan dengan baik,” ujar Rini.
Di Bali sendiri, program ini terlaksana di sejumlah SD di Tabanan, Badung dan Denpasar yang jumlahnya sekitar 600 orang anak. Total biaya program MRHC Peduli Jawa-Bali ini mencapai ratusan juta rupiah.
Program MRHC tahun ini, kata Rini, adalah yang kedua kalinya setelah dimulai tahun lalu. Hanya saja tahun 2013 menyasar beberapa kota/kabupaten di wilayah di Jawa saja yang saat itu berhasil mengimunisasi 2.771 orang anak.
Berbagai Program
Yayasan RMHC yang yang berdiri sejak 14 Februari 1974 adalah merupakan lembaga nirlaba ini memiliki manajemen terpisah dengan McDonald’s Indonesia. Dalam 3 hingga 5 tahun ke depan, program Yayasan RMHC akan difokuskan kepada imunisasi dan program-program lain yang berkaitan dengan kesehatan anak-anak.
Saat ini programyang diimplementasikan oleh Yayasan RMHC adalah Ronald McDonald Care Mobile, Ronald McDonald Family Room,dan Ronald McDonald House,yakni rumah singgah sementara bagi pasien anak penyakit kritis yang berada di kompleks rumah sakit dan ditinggali pasien dengan biaya sangat murah.
Rumah singgah saat ini tengah dibangun atas bantuan hibah bangunan oleh donatur di Jakarta. Dengan luas lahannya 400 M2 dua lantai berkapasitas 8 kamar, ditarget rampung November tahun ini.
“Rumah singgah ini hanya diperuntukkan bagi pasien anak di RS Fatmawati yang memerlukannya,” ujar Rini. Rencananya pengguna kamar hanya dipungut Rp10 ribu per hari.
Biaya pembangunan dan perlengkapan rumah singgah ini, diluar biaya operasional dan lahan mencapai Rp1,5 hingga Rp2miliar. (ana)