inilahbali.com, DENPASAR – Belakangan ini Gubernur Bali Made Mangku Pastika semakin rajin mengunjungi keluarga (KK) miskin, bahkan termasuk dilakukan pada hari suci Saraswati, Sabtu (4/10) yang sebenarnya hari libur. Kunker Pastika ke desa-desa pun kian ramai di media massa. Komentar pun beragam, dan ternyata tak semuanya positif. Lantas apa sesungguhnya motivasi Pastika rajin mengunjungi keluarga miskin? Benarkah ingin makin pupuler?
“Tujuan kunjungan saya kali ini adalah untuk melihat apakah program bedah rumah yang saya janjikan beberapa minggu lalu sudah dikerjakan apa belum?” tegasnya saat berkunjung ke tiga KK penerima bedah rumah di Karangasem pada hari Saraswati, Sabtu (4/10).
Saat itu, usai melaksanakan persembahyangan bersama di mrajan Kantor Gubernur Bali, Pastika didampingi Ny. Ayu Pastika dan sejumlah Kepala SKPD Provinsi Bali turun meninjau tiga lokasi penerima bedah rumah di Kabupaten Karangasem. Ketiga warga penerima bedah rumah tersebut adalah keluarga I Wayan Kawit di Banjar Segah Nongan Rendang, keluarga Nengah Mangku di Desa Ababi Abang, dan keluarga Ni Made Siang di Desa Tista Abang.
Bantuan bedah rumah untuk keluarga I Wayan Kawit itu berasal dari bantuan dari Dompet Kemanusiaan Pembaca yang dihimpun Harian Pos Bali, sedangkan bedah rumah untuk Ni Made Siang adalah bantuan dari dompet Dana Punia yang dihimpun dari para pembaca Harian Fajar Bali. Kedua rumah tersebut sudah rampung pengerjaanya, namun belum ditempati oleh pemiliknya.
Sedangkan bedah rumah bagi Nengah Mangku biayanya berasal dari APBD Provinsi Bali, dan pengerjaanya baru saja dimulai. Selanjutnya Pastika berharap makin banyak masyarakat yang peduli dengan keberadaan orang miskin yang ada di Bali sebagai upaya mempercepat pengentasan kemiskinan di Bali.
Jadi, menurut mantan kapolda Bali ini, pemberitaan di media mengenai kunjungan Gubernur ke lokasi masyarakat kurang mampu bukan karena ingin dikenal atau menjadi populer, akan tetapi untuk mengetuk hati para dermawan untuk menyisihkan sedikit rezekinya bagi masyarakat miskin.
“Saya himbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki rezeki lebih agar memiliki hati untuk ikut ambil bagian dalam usaha pengentasan kemiskinan ini, karena kalau mengandalkan biaya dari pemerintah akan memerlukan waktu yang cukup lama,” tegasnya.
Dalam kunjungan kali ini, Ny Ayu Pastika yang juga ketua BKKKS juga memberikan bantuan berupa masing-masing dua ekor anak babi kepada I Wayan Kawit dan Ni Made Siang, yang nantinya bisa dipelihara dan bisa dimanfaatkan untuk membantu kehidupan mereka selanjutnya.
Selain itu, Ayu pastika juga berjanji akan membawa empat dari anak-anak Kawit yang semua berjumlah sembilan orang untuk diasuh di salah satu panti asuhan yang ada di Bali guna mengurangi beban orang tua.
Sementara itu Bupati Karangasem, I Wayan Gredeg menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Pastika atas prakarsanya membantu bedah rumah ini. Menurutnya di Karangasem sampai saat ini masih ada sekitar 6 ribu rumah tidak layak huni yang memerlukan bantuan bedah rumah.
Angka ini sudah berkurang dari total 11 ribu di tahun 2010. Senada dengan Pastika, Gredeg juga berharap makin banyak warga masyarakat yang ikut berpartisipasi sehingga masalah kemiskinan yang ada di Karangasem segera bisa tertangani. Ia sendiri menargetkan angka kemiskinan yang ada di Karangasem sebesar 5% akan bisa dituntaskan dalam 3 tahun ke depan. (ana)