Monthly Archives: September 2013

Microsoft Dukung UKM di Bidang TI

Microsoftinilahbali.com, Badung: Microsoft punya komitmen kuat dalam mendukung pengembangan UKM di Indonesia. Pada acara APEC SME Exhibition “Locally Connected Globally Competitive” di Nusa Dua Bali yang berlangsung sejak 2 September 2013 Microsoft memberikan pelatihan teknologi kepada 160 UKM per hari selama 4 hari. Materi pelatihan teknologi yang diberikan adalah tentang Office365, Windows8. Office2013, OneNote, WindowsPhone8, dan termasuk materi tentang kewirausahaan perempuan.

“Microsoft siap mendukung program kerja Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam pengembangan UKM di Indonesia dengan dukungan teknologi terbaru dari Microsoft,” ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Andreas Diantoro di Nusa Dua Bali, Jumat (6/9).
Andreas Diantoro mengungkapkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi adalah hal yang penting terutama agar Indonesia bisa berkompetisi dengan negara lain, dan bisa masuk ke dalam 12 besar negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2025.
Kata Andreas, teknologi terbaru dari Microsoft yaitu Microsoft Office365 dan Microsoft Windows Azure, yang berbasis komputasi awan sangat sesuai untuk digunakan UKM di Indonesia, terutama bagi UKM yang belum mempunyai infrastruktur teknologi informasi.

“Microsoft memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian yang berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economy) melalui transformasi pendidikan, kewirausahaan, dan mendorong transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik. Transformasi ekonomi bisa dilakukan melalui pemberdayaan Komputasi Awan pada segmen Kecil dan Menengah dari UKM,” jelas Andreas.

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Syarifuddin Hasan menyambut baik dukungan dari Microsoft dalam memajukan dan mengembangkan UKM berbasi pengetahuan dan teknologi.
“Kami menyambut baik komitmen Microsoft untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia. Peluang ini harus dimanfaatkan seluas-luasnya bagi para UKM dengan mengembangkan usahanya melalui pemanfaatan TI sehingga usaha mereka bisa berkembang baik dan cepat dengan dukungan TI yang maju,” ujar Syarifuddin.

Sementara itu, Clair Deevy, Citizenship Lead, Microsoft Asia Pacific mengatakan Microsoft memiliki program YouthSpark yang merupakan inisiatif perusahaan yang dirancang untuk menciptakan peluang bagi ratusan juta pemuda di seluruh dunia.

“Melalui kemitraan dengan pemerintah, organisasi nirlaba dan bisnis, kami bertujuan untuk memberdayakan kaum muda untuk maju dan mewujudkan potensi mereka dengan menghubungkan mereka dengan pendidikan yang lebih besar, pekerjaan, dan peluang kewirausahaan. Kami ingin memberdayakan kaum muda untuk mengubah dunia mereka,” jelas Clair Deevy.

Salah satu wujud nyata dari program YouthSpark adalah kemitraan Microsoft dan Kementerian Koperasi dan UKM, karena kedua belah pihak memiliki perhatian besar pada pengembangan kewirausahaan bagi kaum muda.
“Kami berharap program yang dimiliki oleh kedua belah pihak dapat disinergikan dalam kerangka kerja sama, dengan tujuannya adalah untuk memaksimalkan dampak positif dari program yang dilakukan oleh kedua lembaga,” ungkap Clair Deevy.

Format kemitraan yang dilakukan adalah kedua pihak menyempurnakan setiap sumber daya yang ada dan program yang telah berjalan untuk memberdayakan kaum muda sebagai pengusaha, terutama di sektor TI.

“Program YouthSpark yang saat ini sudah dijalankan di Indonesia antara lain adalah Kompetisi Imagine Cup bagi mahasiswa, Microsoft Innovation Center, Microsoft User Group Indonesia (MUGI) & student partners, Student To Business (STB), BizSpark, Office365 for Education dan beberapa program lain,” tambah Clair Deevy.

Microsoft akan terus berkomitmen untuk mendukung program kerja Kementerian Negara Koperasi & UKM melalui aksi yang lebih besar dengan mengajak generasi muda menjadi digital entrepeneur (wirausaha digital). (ana)

Jeruk Keprok Tejakula Bangkit Kembali

Jeruk Tejakulainilahbali.com, Buleleng: Masih ingat kejayaan jeruk keprok khas Desa Tejakula? Jeruk yang pernah berjaya di era 1970 hingga 1980 an ini tidak hanya disuka warga lokal Bali tapi juga tingkat nasional bahkan juga menembus pasar mancanegara. Namun lantaran terserang hama CVPD (Citrus Vean Phloem Degeneration) jeruk ini pun terpuruk bahkan lenyap seperti ditelan bumi. Nah setelah beberapa dekade menghilang, belakangan muncul tanda-tanda akan munculnya kembali kejayaan jeruk keprok yang dikenal manis itu.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan wakilnya Ketut Sudikerta, seusai dilantik, serangkaian menghadiri acara simakrama di Buleleng tepatnya di desa Sanggalangit juga menyempatkan diri melakukan panen perdana jeruk keprok Tejakula di desa tersebut, Minggu (1/9). Panen perdana ini diharapkan menjadi awal kebangkitan jeruk keprok yang pernah berjaya di Tejakula.

Belakangan, jeruk keprok Tejakula mulai dikembangkan di sejumlah sentra produksi antara lain Badung, Karangasem, dan Buleleng. Khusus untuk Buleleng, pengembangan Jeruk Keprok dilakukan di dua kecamatan yaitu Busungbiu dan Gerokgak. Jeruk keprok yang panen perdana di Desa Sanggalangit merupakan bantuan 2000 benih dari Pemprov Bali pada tahun 2009. Bantuan benih ini merupakan program perluasan areal jeruk keprok di Buleleng. Pada kunkernya kali ini, Gubernur kembali menyerahkan bantuan 20 ribu benih Jeruk Keprok Tejakula untuk kawasan Busungbiu dan Gerokgak.

Setelah melakukan panen perdana, Gubernur menilai bahwa masih banyak hal yang harus disempurnakan dalam pengembangan jeruk keprok Tejakula. “Seperti yang kita lihat, kualitasnya masih perlu ditingkatkan,” imbuhnya. Gubernur menilai, jeruk yang dihasilkan masih kurang menarik dari segi tampilan, rasanya belum manis dan kurang berair. Untuk peningkatan kualitas jeruk keprok Tejakula ini, Gubernur menilai perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh ahli di bidangnya. Dengan sentuhan para ahli, dia berharap jeruk yang dihasilkan lebih kuning, besar dan manis rasanya.

“Kita juga akan melakukan program pipanisasi untuk mengatasi masalah air yang mengakibatkan tekstur buah jeruk masih kurang berair,” imbuhnya. Ke depannya, Gubernur berharap pengembangan jeruk keprok ini mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Lebih daripada itu, jeruk keprok ini bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri dan mampu bersaing dengan buah impor.

Peluang pengembangan jeruk keprok Tejakula di Sanggalangit memang cukup menjanjikan. Hal itu diakui oleh Luh Sumastring, wanita petani yang mulai merintis kebun jeruk keprok Tejakula sejak enam tahun lalu. Dengan mengembangkan 200 benih jeruk keprok, pendapatan yang diraih sebesar Rp45 juta tiap kali panen. Pendapatan ini menurutnya jauh lebih besar dibandingkan dengan menanam padi atau palawija yang sebelumnya dia geluti. Lagipula, keterbatasan air menjadi kendala dalam pengembangan padi di wilayah tersebut. Ke depannya, dia berharap jeruk keprok Tejakula bisa kembali berjaya sehinggakesejahterasan petani terangkat.

Sesuai data statistik, populasi tanaman jeruk saat ini mencapai 5.249.853 pohon yang terdiri dari jeruk keprok dan siem. Dari total populasi tersebut, 566.721 pohon merupakan jenis jeruk keprok Tejakula yang dikembangkan di wilayah Buleleng. (ana)

‘Bali Mandara’ Jilid II Fokus Garap Pertanian

Simakrama Bulelenginilahbali.com, Buleleng: Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan akan memfokuskan program Bali Mandara jilid II pada sektor pertanian yang selama ini mulai ditinggalkan. Padahal sektor tersebut menjadi tumpuan ekonomi masyarakat Pulau Dewata selain pariwisata.

“Program Bali Mandara II ini, perhatian pemerintah provinsi dan kabupaten
kembali ke pertanian. Karena pertanian merupakan sektor tumpuan ekonomi
masyarakat Bali, selain pariwisara,” kata Gubernur Pastika saat menyerap
aspirasi masyarakat dalam Simakrama Gubernur di GOR Sangga Ulangun, Desa Sanggalangit, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Sabtu (31/8).

Menurut Pastika yang dalam kesempatyan tersebut didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, bahwa Buleleng punya potensi besar di bidang pertanian khususnya di Gerokgak karena masih memiliki lahan yang luas tapi belum dikembangkan secara optimal, terpadu dan terarah sehingga masih tertinggal dari daerah lain.

“Buleleng punya potensi besar di bidang pertanian. Melalui kerja sama kita harap ada sinergi yang baik dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi,” jelas Pastika di hadapan ribuan masyarakat Buleleng yang hadir dalam simakrama tersebut.

Pastika berharap generasi muda saat ini mau untuk menjadi petani sehingga
mampu untuk mengembangkan sektor pertanian ini menjadi pertanian yang maju dan modern guna mendukung Bali sabagai pintu koridor 5 program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yakni di bidang pariwisata dan ketahanan pangan.

“Kita harus dukung program pemerintah tersebut, jadi kita harus kembangkan pertanian dan optimalkan penggarapan lahan yang ada khususnya di Gerokgak ini,” imbuh Pastika yang juga putra asli Desa Sanggalangit ini.

Dalam simakrama yang juga dihadiri Ketua Komisi I DPRD Bali I Made Arjaya
dan Ketua Komisi II DPRD Bali Tuti Kusuma Wardhani serta selruh SKPD
Provinsi Bali, juga muncul keinginan dari masyarakat Gerokgak untuk segera merealisasikan rencana pembangunan bandara.baru di Buleleng. Hal ini disampaikan oleh IB Oka Susrama yang juga menyampaikan mengenai
pengembalian fungsi dari pelabuhan Celukan Bawang.

Menanggapi penyampaian tersebut, Pastika mengatakan bahwa sudah ada dua. tempat alternatif yang merupakan hasil kajian yang dilakukan oleh
pemerintah yang bekerja sama dangan pihak swasta. Semuanya itu saat ini
sedang dikaji lebih lanjut mengingat dua tempat ini harus dipertimbangkan
masalah sosial dan teknis ekonominya yang nantinya kesimpulan oleh Pemprov dan pemkab yang kemudian disampaikan kepada pusat untuk menentukan aternatif pola pembangunan dan investasinya.

“Oleh karena itu mari kita dukung dan kaji bersama sehingga kedepannya
tidak berbenturan dengan masalah sosial, adat serta budaya yang ada karena saya sangat berharap harus ada bandara di Buleleng ini,” urai Pastika.

Mengenai pelabuhan Celukan Bawang, Pastika berkeinginan untuk mengubah
citra buruk yang ada di pelabuhan tersebut, sehingga kapal-kapal mau
kembali merapat di pelabuhan tersebut.

“Kalau mau mengembangkan Buleleng, harus mengubah mindset dengan membuat kesan yang baik di pelabuhan tersebut,” tegas mantan Kapolda Bali ini.

Dalam simakrama kali ini, Gubernur Pastika juga menyerahkan bantuan bibit jeruk keprok serta bantuan ternak serta sarana prasarana peternakan kepada kelompok tani yang ada di Gerokgak.

Acara dilanjutkan dengan menginap di salah satu warga desa Sanggalangit yang memperoleh bantuan bedah rumah anti gempa. (ana)

Wabup Karangasem Peduli Sampah Plastik

Wabup Sukerana Peduli Sampahinilahbali.com, Karangasem: Wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana,S.H. menyoroti banyaknya sampah plastik yang berserakan di kawasan Ujung Pesisi dalam acara gotong royong pemungutan sampah plastic bersama masyarakat Ujung Pesisi, Jumat (30/8).

Dikhawatirkan, sampah yang berserakan di bantaran sungai Sabangan Ujung Pesisi selain memicu pencemaran dan banjir di sekitar pantai, juga dapat merusak pemandangan sehingga mengurangi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung.

“Pantai Ujung sering dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya seperti upacara melasti, sehingga menjadi daya tarik para wisatawan. Jangan sampai pemandangan ini (sampah berserakan) membuat wisatawan enggan berkunjung, karena menganggaap kawasan wisata kumuh,” terang Sukerana yang mantan pengacara ini.

Pada kegiatan ini, Wabup Sukerana bersama masyarakat Ujung Pesisi menyasar 6 lokasi meliputi di sekitar Ujung, Ujung Pesisi dan Ujung Tengah. Jumlah sampah yang terkumpul pun mencapai satu ton. Selanjutnya, Wabup juga menghimbau kepada para pedagang di sekitar kawasan wisata agar bertanggung jawab terhadap sampah yang diproduksi.
Kadis Dinas Kebersihan dan Pertamanan Karangasem, I Made Suama,S.H. mengatakan,selama ini di kawasan Ujung Pesisi telah ditugaskan petugas kebersihan yang dikooordinasikan oleh Desa adat Tumbu. Selain itu, masyarakat sekitar juga telah diberikan berbagai pembinaan guna menjaga kebersihan lingkungan kawasan Ujung Pesisi.

Disisi lain, Atik (30) asal Ujung Tengah yang berdagang di kawasan Ujung menyebutkan, sampah yang ada bukan hanya dihasilkan pedagang. Terkadang, petugas yang lalai sengaja mengumpulkan sampah tersebut di depan warung dan membakarnya di lokasi tersebut.

Kegiatangotong royong ini selain diikuti masyarakat Ujung Pesisi, juga ikut serta Sekda I Gede Ir. Adnya Mulyadi, M.Si, Asisten II Drs. I Made Sujana Erawan, MAP, Asisten III Ir. I Wayan Supandhi, Msi,Kepala Dinas DKP I Made Suama, SH, SKPD dan beberapa Staf Pemkab. Karangasem. (hum)