Gubernur Pastika Tertarik Pendidikan Berbasis Hindu

Written by on February 5, 2017 in Kabar Bali - No comments

Gubernur Pastika Tertarik Pendidikan Berbasis Hindu

Gubernur Made mangku Pastika pada acara Konferensi Internasional Pendidikan untuk Perdamaian di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Renon Denpasar.

Gubernur Made Mangku Pastika pada acara Konferensi Internasional Pendidikan untuk Perdamaian di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Renon Denpasar.


inilahbali.com, DENPASAR –
Konsep pendidikan berbasis Hindu yang diterapkan Universitas Maharishi di Amerika Serikat menyita perhatian Gubernur Bali Made Mangku Pastika.  Orang nomor satu di Pemprov Bali ini meyakini, penerapan konsep hidup Hindu dalam sistem pendidikan mampu mewujudkan dunia pendidikan yang lebih damai.

“Kita mendambakan cara hidup yang berdasarkan Hindu, karena kita percaya hal tersebut  akan membawa vibrasi perdamaian ke seluruh dunia,” kata Gubernur Pastika pada Konferensi Internasional Pendidikan untuk Perdamaian di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Jumat (03/02/2017).

Menurut Pastika,  perdamaian berawal dari diri sendiri. Tidak mungkin ada perdamaian bila manusia tidak bisa mengendalikan sifat-sifat buruk di dalam diri manusia  (Sad Ripu dan Sapta Timira). Untuk itu, Pastika berharap penerapan konsep Hindu mampu mendorong pendidikan di Bali bisa berkembang  lebih baik lagi, mengingat potensi yang dimiliki Bali hanyalah manusia, budaya, kepercayaan, dan alam. Untuk meyakinkan para peserta konferensi, Gubernur Pastika mencontohkan siswa SMA Bali Mandara yang sudah sukses dalam menerapkan pola pendidikan ini.

Misalnya dengan melakukan meditasi dua kali sehari, kata Pastika, siswa di sekolah itu bisa melaksanakan berbagai kegiatan mulai  pukul 04.00 hingga pukul 22.00  dengan baik.
“Saya bermimpi sekolah kita di Bali seperti  itu. Anak-anak inilah yang akan memengaruhi  Indonesia dan dunia,” kata mantan Kapolda Bali ini.  Lanjut Pastika yang asal Buleleng ini, bahwa pola pikir manusia sangat ditentukan oleh pola pendidikan. Oleh karena itu, dia minta kepada peserta konferensi yang berasal dari kalangan pendidikan untukmendengarkan konsep pendidikan model Hindu yang  dikembangkan Universitas Maharishi.

“Meskipun tidak harus serta merta menerima, karena masing-masing pendidik memiliki cara terbaik sesuai dengan kemampuan anak didiknya,” ujar mantan Kalakhar Badan Narkotika Nasional (BNN) ini.

Sementara Ketua Panitia, I Wayan Sutrisna yang juga Presiden World Peace Bali Schools Project mengatakan dengan menghadirkan tokoh-tokoh internasional yang sudah membantu banyak negara di dunia diharapkan bisa membuat sistem pendidikan di Bali lebih baik dan lebih mudah.

“Model pendidikan ini sudah diterapkan selama lima tahun di SMA Bali Mandara dan dua  tahun di SMK Bali Mandara. Hasilnya luar biasa,” katanya.

Konferensi internasional ini menghadirkan narasumber internasional seperti Maharishi University of Management, AS dan the Global Country of World Peace. ges

Leave a Comment