Monthly Archives: October 2013

Dukung APEC di Bali, Telkom Hadirkan Konektivitas Handal

Telkom Konektivitas Handalinilahbali.com, Denpasar: Untuk ikut mendukung suksesnya kegiatan KTT APEC 2013 di Bali, PT Telkom menyiapkan layanan teknologi komunikasi berkelas dunia. Khusus untuk internet, Telkom menghadirkan konektivitas handal yang super cepat dengan bandwidth 2 x 10 Gbps, mobilebroadband Telkomsel dan wifi di seluruh lokasi APEC.

Demikian disampaikan Direktur Utama Telkom, Arief Yahya pada acara apel siaga APEC 2013 di halaman kantor Telkom di Renon Denpasar, Selasa (1/10).

Menurut Arief, infrastruktur yang tersedia pendukung APEC menghasilkan layanan yang dapat dikelompokkan dalam V – I – P (View – Internet – Phone). Untuk layanan View, Telkom telah menyiapkan TV Pool melalu penyediaan 7 unit Mobile Satellite News Gathering (SNG), video streaming dan Closed Circuit Television (CCTV). Sementara untuk layanan voice, Telkom hadirkan berbagai layanan 3G, live trial4G, SLI dan telepon.

Untuk kesiapan jaringan, Telkom telah membangun minimal 3 jalur transmisi broadband yang berbeda untuk menjamin ketersediaan dan kehandalan akses internet. Dengan demikian, apabila terjadi gangguan pada salah satu jalur, maka tetap tersedia cadangan untuk menjamin konektivitas.

Pada event internasional ini, kata Arief, Telkom sangat fokus untuk menghasilkan layanan yang berkualitas. Oleh karena itu semua infrastruktur dan layanan yang disediakan akan dikendalikan dan dimonitor di War Room Telkom Group yang berlokasi di Jakarta dan Bali. Telkom juga menempatkan tim operasi yang selalu siaga 24 jam untuk memantau dan melayani keluhan terkait layanan telekomunikasi.
Di Bali sendiri secara keseluruhan saat ini ada 1.344 BTS, dan untuk menambah kapasitas telah pula dibangun 181 BTS baru. Selain itu juga disiapkan 10 mobile BTS (Combat).

Speedy Instan

Sehari sebelumnya, di Kuta Bali, Telkom juga meluncurkan layanan postcard atau speedy instan untuk layanan akses internet wifi. Postcard akses wifi ini bias digunakan secara gratis dengan SSID APEC2013@wifi.id di seluruh lokasi pertemuan APEC, hotel tempat menginap delegasi mancanegara dan titik-titi penting lainnya.

“Postcard akses internet wifi ini yang pertama di Indonesia,” ujar Arief Yahya. Dalam postcard ini menampilkan sejumlah gambar objek wisata di Bali seperti Tanah Lot, Nusa Dua, Taman Ayun, dan gambar Barong.

Di Bali sendiri secara keseluruhan ada 8000 titik akses wifi, dan 1.500 titik di antaranya terfokus di sekitar lokasi pertemuan APEC. (der)

Keretakan Tebing Uluwatu Diatasi Beton Kedap Air

Uluwatuinilahbali.com, Denpasar: Setelah dilakukan kajian terhadap keretakan tebing di pura Uluwatu, akhirnya Pemprov Bali melalui Dinas PU merekomendasikan penggunaan beton kedap air untuk solusi jangka pendek. Sedangkan untuk solusi jangka panjang masih perlu dilakukan penelitian lebih komprehensif dari berbagai aspek yang melibatkan pihak berkompeten seperti Badan Geologi Kementerian ESDM, Kementerian PU dan instansi terkait di Provinsi dan Kabupaten yang mewilayahi.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta menjawab kekhawatiran yang disampaikan Ketua KMHDI Badung, I Ketut Bagus Arjana Wira Putra saat menemuinya, Senin (30/9).

Wagub Sudikerta menjelaskan, sesuai dengan instruksi langsung dari Gubernur Mangku Pastika, Dinas PU Bali telah turun dan melakukan kajian. Hasil kajian Dinas PU antara lain menjelaskan bahwa batuan selatan Bali yang meliputi Jimbaran, Pecatu dan Unggasan masuk formasi gamping (kapur). Sifat dari formasi ini mudah menyerap air dan banyak rekahan yang dipicu tumbuk lempeng.

Rekahan ini berpotensi melebar jika ada gempa atau getaran akibat gempuran ombak dan aktifitas berat di dekatnya. Selain itu, proses pelapukan juga bisa terjadi akibat masuknya air, mengingat sifat gamping yang mudah larut. Dinas PU menyimpulkan, longsornya gamping di bagian utara Tebing Uluwatu dipicu pelepasan air hujan dari pelataran pura yang mengarah ke pinggir dinding.

Untuk mencegah makin meluasnya keretakan tebing Pura Uluwatu tersebut, Dinas PU Bali merekomendasikan sejumlah solusi jangka pendek. Guna mencegah masuknya air ke dalam rekahan, bisa dilakukan penutupan dengan beton kedan air dan pemasangan paving kapur di pelataran pura. Sedangkan untuk mencegah meluasnya longsor di dinding tebing, buangan air hujan dari pelataran pura harus dialihkan ke arah depan dengan sistem drainase atau instalasi pipa.

Sesuai arahan Gubernur Mangku Pastika, rekomendasi jangka pendek tersebut akan segera ditindaklanjuti. “Jangan khawatir, ini jadi fokus perhatian kami,” pungkas Wagub Sudikerta. (ana)

8 Ribu ODHA di Bali Belum Jelas Keberadaannya

Wagub Sudikertainilahbali.com, Denpasar: Saat ini di Bali diperkirakan jumlah ODHA (orang dengan HIV/AIDS) mencapai 26 ribu orang. Namun dari estimasi tersebut, yang baru terdata secara resmi hanya sekitar 8 ribu jiwa atau masih di bawah kisaran 30%, sedangkan sisanya yang lebih banyak belum diketahui secara pasti keberadaannya.

Adanya estimasi yang cukup banyak yang belum terdata itu menjadi fokus dalam penanggulangan penyakit mematikan tersebut. “Inilah yang menjadi fokus utama kita dalam penanggulangan HIV-AIDS di Bali, selain tetap memberi pengobatan bagi penderita yang telah terdata “, ujar Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang juga selaku Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali, Senin (30/9) saat menerima audiensi dari AusAID dan HCPI yang didampingi sekretaris KPA Provinsi Bali, Drh. Made Suprapta, di ruang kerjanya.

Pemprov Bali, lanjut Sudikerta, akan mengintensifkan penanggulangan HIV/AIDS dengan tetap akan menjalin bekerja sama dan berharap adanya dukungan dari AusAID (Australia Agency for International Development) melalui HIV Cooperation Program for Indonesia.

Menanggapi harapan Wagub, pihak AusAID yang diwakili Fist Secretary HIV and Communicable Diseases Adrian Gilbert menjelaskan bahwa pihaknya telah membangun kerja sama dengan beberapa provinsi di Pulau Jawa, Bali, Papua dan Papua Barat. Sejumlah provinsi tersebut dinilai memiliki tingkat Evidemi HIV/AIDS sangat tinggi. Dikatakannya, program HCPI akan berakhir pada awal tahun 2016, sehingga kedepannya perlu merumuskan strategi dan program baru dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS khususnya di Bali.

Adrian yang didampingi perwakilan HCPI Chatrine Barker dan Abby Ruddick menambahkan, konsuling maupun pengobatan ODHA di Bali saat ini tidak hanya dilayani di RSUP Sanglah, namun sudah diperluas ke beberapa Puskesmas di Kota Denpasar. Hal ini merupakan sebuah langkah untuk mendekatkan pelayanan kepada ODHA.

Wabub Sudikerta mengucapkan terima kasih atas bantuan AusAID melalui HCPI yang sangat peduli terhadap Pencegahan dan Penanggulangan HIV/ AIDS di Provinsi Bali. Pemprov Bali, tambahnya, juga memberi perhatian yang cukup besar bagi upaya ini.

“Pada tahun anggaran berikutnya, kami menyiapkan anggaran sebesar Rp6 milyar dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Tapi kami tetap perlu bantuan dari AusAID terutama dari aspek teknis,” ujarnya. Melalui kerja sama ini, Wagub berharap laju perkembangan HIV/AIDS di Pulau Dewata bisa terus ditekan.(ana)