Monthly Archives: July 2014

Pemkot Denpasar Masih Sisakan 844 KK Miskin

inilahbali.com, DENPASAR – Kota Denpasar sebagai ibukota Provinsi Bali hingga kini belum berhasil terbebas dari keberadaan keluarga miskin (rumah tangga miskin) atau yang istilah terbarunya disebut masyarakat bengpenghasilan rendah (MBR). Data terbaru 2014, jumlah MBR di jantung ‘Pulau Surga’ Bali masih tercatat sebanyak 844 KK.

Jumlah tersebut ternyata sudah banyak berkurang sejak dilancarkannya program perbaikan rumah bagi keluarga MBR pada 2009. Sebab data sebelumnya jumlah MBR pada 2009 tercatat 2016 KK.

Guna semakin mengikis jumlah MBR, Pemkot Denpasar kembali menganggarkan dana dari APBD untuk program perbaikan 40 unit rumah MBR. Jumlah itu tersemar secara merata di empat kecamatan (Denpasar Utara, Timur, Barat dan Selatan) masing-masing 10 unit rumah.

Kepala Bidang Dinas Tata Ruang dan Perumahan, I Nyoman Suarjana mengatakan dalam rentang waktu sejak 2009 sampai dengan 2014 tercatat ada sebanyak 850 unit bantuan perbaikan rumah. Dengan rincian pada tahun 2009 dibantu sebanyak 350 unit, tahun 2010 sebanyak 190 unit, tahun 2011 sebanyak 106 unit, tahun 2012 sebanyak 56 unit, tahun 2013 sebanyak 107 unit dan pada tahun 2014 ini sebanyak 40 unit.

“Jadi ada 850 unit rumah yang mendapat program perbaikan sejak 2009,” ujar Suarjana saat acara Sosialisai Pelaksanaan Pengerjaan Perbaikan Rumah MRB/RTM, Jumat (11/7) di Kantor Kelurahan Sesetan Denpasar Selatan.

Menurut Suarjana, proses pelaksanaan kegiatan pekerjaan bantuan perbaikan rumah bagi MBR ini dilakukan melalui proses lelang pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang Jasa Kota Denpasar.

Adapun kriteria bagi masyarakat penerima bantuan perbaikan rumah MBR,yakni status tanah harus hak milik pribadi dengan bukti sertfikat, pipil dan pernyataan ahli waris, kondisi bangunan rusak berat dengan luas maksimal 36 m2 dan dengan status ekonomi masyarakat kurang mampu serta belum pernah mendapat bantuan serupa dari pemerintah.

Selanjutnya penerima bantuan menandatangani surat pernyataan persetujuan perbaikan rumah yang diketahui oleh Kadus/Kaling dan Kades/Lurah setempat dan setiap rumah yang akan diperbaiki harus melakukan pemindahan barang-barang oleh pemiliknya terlebih dahulu. (ana)

Kain Endek Berkibar di Dunia Fesyen

inilahbali.com, DENPASAR – Kain endek Bali belakangan ini semakin digandrungi banyak kalangan, takhanya masyarakat Bali tapi juga luar Bali. Penggunaan kain endek pun kian meluas hingga merambah dunia fashion. Menyadari makin diminatinya kain endek ini, Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra ingin menjadikan Kota Denpasar sebagai pusat mode dan membawa kain endek yang berwawasan budaya itu turut masuk ke dalamnya. Apalagi kini Denpasar telah memiliki ‘Duta Endek’ yang siap memeragakannya. Dalam upaya mewujudkan ke arah itu, berbagai kegiatan pun dilakukan termasuk lokakarya bertajuk ‘Kewanitaan Materi Busana’ di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) XXVI di Taman Budaya, Minggu (6/7). Pada ajang itu, seluruh duta dari kabupaten/kota se-Bali menampilkan ciri khas busana daerahnya masing-masing. Pemkot Denpasar menampilkan beragam busana khas dengan garapan desainer Denpasar. “Semua busana yang diperagarakan oleh Duta Endek Kota Denpasar adalah karya dari desainer Kota Denpasar,” ujar Shelly yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar ini. Salah seorang desainer Denpasar, Cok Abi mengakui endek dan kain songket Bali saat ini sedang booming. Bibanding kain endek, kain jenis songket diakui lebih mahal, sehingga cenderung hanya dipergunakan pada acara formal saja. Kata Cok Abi, baik endek maupun songket bisa dimodifikasi dengan kain lain yang sesuai dengan yang diinginkan seperti brokat dan lainnya. (ana)

Pasca PKB, Disusul ‘Bali Mandara Mahalango’

inilahbali.com, DENPASAR – Sepanjang 2014 ini, Taman Budaya benar-benar lebih meriah dengan gelaran seni budaya. Sebab selain ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) yang rutin setiap tahun (Juni-Juli), tahun ini juga akan digelar perhelatan seni budaya yang bertajuk ‘Bali Mandara Mahalango: Dinamika Seni Budaya Menuju Kesejahteraan, Kemajuan dan Keagungan Peradaban Bali’.

Ajang ini sebagai upaya memberdayakan kembali sekaa (kelompok seni), sanggar, yayasan seni tradisional dan modern serta memaksimalkan fungsi Taman Budaya Denpasar sebagai pusat aktivitas seni budaya sekaligus mengimplementasikan program aksi “Bali Mandara Jilid II” di bidang budaya.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk kecintaan masyarakat terhadap budaya Bali yang adiluhung sekaligus memberi ruang berksenian bagi kelompok dan komunitas seni baik tradisional dan modern dengan mengoptimalkan fungsi Taman Budaya sebagai pusat kesenian dan budaya Bali,” ujar Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra,SH Jumat (11/7/2014).

Rangkaian acara ini, lanjut Mahendra, akan dikemas dalam materi pagelaran kesenian, pelatihan tari dan tabuh, pemilihan Jegeg Bagus Bali, pameran industri kerajinan dan kuliner. Sesuai jadual, ajang ini akan digelar mulai 13 Juli hingga 13 Agustus.

Selama pagelaran sebulan penuh, Bali Mandara Mahalango ini akan melibatkan 64 sekaa/sanggar/yayasan seni untuk pelatihan tari dan tabuh dengan menampilkan berbagai bentuk kesenian, baik kesenian pelestarian dan pengembangan, kreasi baru maupun kesenian kolosal dan peragaan busana.

Rangkaian kegiatannya akan dimulai persis sehari setelah usainya PKB XXXVI, yakni pada 13 Juli hingga 13 Agustus 2014. Dengan adanya tambahan kegiatan budaya ini, berarti kesan ‘sepi’ Taman Budaya dalam kesehariannya akan berkurang. (ana)