Category Archives: Kabar Bali

Kantor KPU Bali

DPT Perbaikan di Bali Menyusut Jadi 2.941.157 Orang

Kantor KPU Baliinilahbali.com, Denpasar: Setelah dilakukan perbaikan melalui verfikasi faktual ulang, akhirnya DPT Pemilu 2014 di Bali menyusut lagi. Dalam plenonya, KPU Bali menetapkan DPT Pemilu 2014 di Bali menjadi 2.941.157 pemilih atau berkurang 1.028 pemilih dibandingkan yang ditetapkan pada 20 Oktober sebanyak 2.942.185 pemilih.

“Setelah dilakukan verifikasi faktual ulang, DPT Pemilu 2014 di Bali menjadi 2.941.157 pemilih atau berkurang 1.028 pemilih,” ujar Ketua KPU Bali, Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, usai rapat pleno KPU Bali, Senin (2/11).

Menurut Raka Sandi, temuan pada verifikasi faktual tersebut, memang ada yang benar-benar pemilih ganda, sehingga dihapus. Namun sebaliknya ada juga pemilih yang benar-benar ada walaupun seblumnya tanpa NIK maupun NKK.

Semua pemilih yang tercatat dalam DPT tersebut tersebar di 8.094 unit tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Bali. Pemilih terbanyak berdasarkan kabupaten/kota tercatat Buleleng yakni mencapai 532.619 pemilih yang disusul Kota Denpasar 407.552 pemilih, dan peringkat ketiga di Kabupaten Karangasem sebanyak 378.663 orang.

Perbaikan DPT ini, kata Dewa Sandi, adalah sebagai tindak lanjut atas terbitnya SE dari KPU yang ditengarai masih ada pemilih yang tercatat ganda maupun sebaliknya tercecer.

Seperti diketahui, data DPT perbaikan ini merupakan data yang ketiga kalinya yang pernah dikeluarkan KPU Bali, setelah yang pertama pada 13 Oktober muncul angka 2.943.901 pemilih, kemudian melalui pleno pada 20 Oktober berkurang menjadi 2.942.185 orang, dan terakhir bmenyusut lagi menjadi 2.941.157 pemilih. (der)

Panen Melon Jembrana

Jembrana Panen ‘Melon Kotak’

Panen Melon Jembranainilahbali.com, Jembrana: Panen melon kotak kini dinikmati sejumlah kelompok tani di Kabupaten Jembrana, Bali. Setidaknya panen melon itu sudah terjadi di dua lokasi, yakni Subak Tibu Beleng Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo, dan petani yang tergabung dalam kelompok tani Guna karya Desa Nusasari Kecamatan Melaya.

Bahkan Kelompok Guna Karya mampu menjawab tantangan dengan menanam tanaman holtikultura (melon) pada lahan kritis terlebih di saat musim kemarau yang melanda sebagian besar Kabupaten Jembrana dalam beberapa bulan belakangan ini.

Lahan kering dan sangat kritis seluas satu hektar yang berdekatan dengan Gedung Olahraga Kecamatan Melaya tersebut sebelumnya merupakan lahan persawahan yang ditanami padi dengan kondisi lahan yang sangat kering, kemudian oleh Kelompok Guna Karya digarap untuk menanam melon yang beberapa di antaranya buahnya berbentuk kotak.

Ketua Kelompok Guna Karya, I Wayan Sudargama, awalnya ia bersama anggotanya merasa ragu dengan lahan yang digarapnya, lantaran sangat kering dan kesulitan air. Namun dengan tekad, keberanian dan saling memotivasi diantara anggota kelompok termasuk bimbingan dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), dalam jangka waktu tiga bulan, kelompoknya memetik hasil jerih payahnya.

Sudargama mengakui kendala yang dihadapinya adalah ketersediaan air. “Kami gunakan air yang efektif dan tidak boros, tanaman melon sesungguhnya tidak memerlukan air terlalu banyak, yang penting selalu ada, “ ungkap Sudargama.

Hal ini menjadi bukti, karena lahan kritis yang diolah dengan semangat dan kerja keras terbukti bisa diubah menjadi lahan produktif, seperti yang dilakukan oleh Kelompok Tani Guna Karya. Selain berbentuk kotak, melon yang dipanen bersama Bupati Jembrana I Putu Artha, Sekda Jembrana I Gede Gunadnya, Asisten Ketataprajaan I Made Sudiada dan Kadis Pertanian Perkebunan dan Peternakan I Ketut Wiratma, daging melonnya berwarna oranye yang mampu meningkatkan selera penikmatnya.

Buah melon boleh dibilang lebih mudah dipasarkan, sehingga saat panen dilakukan, pembeli sudah menunggu di lokasi. Dalam panen melon di atas lahan seluas satu hektar tersebut, mampu menghasilkan hingga 22,5 ton.

Buah melon yang dipanennya itu memiliki berat dan kualitas yang berbeda. Untuk melon seberat 1,7 kg ke atas termasuk melon kualitas A, sedangkan yang memiliki berat 1,6 kg sampai 1,4 kg termasuk kualitas B, sedangkan di bawah 1,4 kg dikategorikan sebagai kualitas C, dengan harga per kilonya mencapai Rp. 5.000. Kalau dalam satu hektar mencapai produksi 22 ton saja, itu berarti harganya sudah mencapai Rp. 110 juta.

Selain itu Sudargama mengungkapkan dalam penggarapannya, Bupati Jembrana I Putu Artha memberikan bantuan modal kerja kepada kelompoknya sebesar Rp. 25 juta. Modal tersebut menurut Sudargama sangat memotivasi kelompoknya untuk lebih semangat dalam menggarap tanaman melon.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati Jembrana dan PPL termasuk penyuluh kecamatan yang telah membantu, kami berharap perhatian ini terus bisa berkelanjutan, “ pungkas Sudargama. (der)

E-voting Jembrana

Pemilihan Perbekel E-Voting di Jembrana Dipantau Pengamat Luar Negeri

E-voting Jembranainilahbali.com, Jembrana: Setelah sukses penyelenggaraan pemilihan perbekel (pilkel) dengan sistem e-voting di Mendoyo Dangin Tukad Kabupaten Jembrana, Bali beberapa bulan lalu, kini kembali dilangsungkan di Desa Yehembang Kauh Kecamatan Mendoyo Jembrana, Selasa (29/10). Istimewanya, Pilkel kali kedua sistem e-voting di Bumi Mekepung ini dipantau pengamat demokrasi dari luar negeri.

Mereka adalah Peter Garside selaku General Manager Innovating Democracy Asia Facific asal Spanyol, dan pengamat demokrasi asal Malaysia Allan Tan, serta staf Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Jakarta.

Di sela-sela pemantauannya, Allan Tan mengaku, kedatangannya ke Jembrana karena teratik melihat pelaksanaan demokrasi yang menggunakan sistim e-voting.

“Saya sengaja datang dari Kualalumpur ke Jembrana hanya untuk melihat secara langsung proses demokrasi pemilihan perbekel yang merupakan satu-satunya pemilihan yang menggunakan cara e-voting. Metode pemilihan dengan cara ini sungguh menjadi ketertarikan bagi saya untuk datang ke Jembrana, “ aku Allan.

Selain ketertarikan terhadap pelaksanaan sistem demokrasi Pilkel yang menggunakan e-voting, Allan yang juga Direktur Regional Innovating Democracy Asia Pasific yang berkantor di Kualalumpur, Malaysia mengatakan, Kabupaten Jembrana bisa disebut sebagai kabupaten pencetus sejarah untuk pelaksanaan sistem penyelenggaraan demokrasi yang menggunakan teknologi.

“Ini sebagai sejarah baru salam penyelenggaraan sistem demokrasi di Indonesia,” ujarnya.

Menurut Allan, banyak keunggulan yang dimiliki oleh sistem ini. Selain keakuratan data pemilih, kecepatan dan ketepatannya bisa lebih terjamin. Ini disebabkan saat pemilih berada di bilik suara mereka cukup menyetorkan surat panggilan kepada panitia dan saat berada di bilik suara pemilih cukup mencolek salah satu pilihannya, “ ujarnya.

Sementara itu General Manager Innovating Democracy Asia Fasific, Peter Garside, demokrasi dengan e-voting dinilai lebih sederhana dan tranpasaran. Selain itu Peter juga mengungkapkan pemilihan pemimpin sebuah daerah dengan mengimplementasikan teknologi seperti e-voting ini langkahnya sangat sederhana dibanding dengan cara mencoblos.

“Langkahnya sangat sederhana, efisien dan mudah dimengerti, “ ujar Peter.

Hasil dari Pilkel sistem e- voting tersebut, mncul nomor urut 2 yakni, I Ketut Mustika meraih suara terbanyak perolehan 1.304 suara yang disusul nomor urut 3 yakni Dewa Gede Taman Bawa diperingkat 2 dengan raihan 627 suara. Sedangkan di posisi 3 dan 4 masing-masing diraih I Nyoman Suarbawa dengan 601 suara, serta I Ketut Nember sebanyak 267 suara. (der).

Tri Hita Karana

‘Tri Hita Karana’ Antarkan Bali Jadi Referensi Event Dunia

Tri Hita Karanainilahbali.com, Denpasar: Gubernur Bali, Made Mangku Pastika memperkenalkan konsep Tri Hita Karana di hadapan para peserta seminar internasional tentang bisnis, manajemen dan lingkungan yang diselenggarakan oleh Universitas Mercu Buana Jakarta, di hotel Inna Kuta Beach, Kuta, Selasa (29/10).

Menurut Gubernur Pastika, seminar ini sejalan dengan seminar yang diselenggarakan pada saat pelaksanaan APEC Summit di Nusa Dua baru-baru ini yang bertema Sustainable Development based on Tri Hita Karana.

Tri Hita Karana adalah konsep hidup masyarakat Bali yang selalu menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan. Konsep ini sudah diadopsi masyarakat dunia sebagai konsep pembangunan dunia.

“Tujuan pembangunan ekonomi yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat tidak akan bisa tercapai kalau hubungan ketiga unsur tersebut tidak seimbang dan tidak harmonis,” ujar Pastika yang mantan Kapolda Bali ini.

Kata Pastika, konsep ini terimplementasikan dalam segala aspek kehidupan sehari-hari di Pulau Dewata, sehingga Bali dijuluki dengan banyak nama, seperti ‘the Island of Paradise’, ‘The Island of God’, ‘The Island of Peace’ and ‘the Island of Love’.

“Situasi dan kondisi inilah yang membuat pulau Bali selalu dijadikan referensi untuk pelaksanaan event besar seperti Miss World, APEC Summit 2013, Bali Democracy Forum, Bali Culture Forum, WTO Summit dan lain-lain,” tandas Pastika.

Untuk itu, Gubernur Pastika mengharapkan dari seminar ini dapat dihasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk pembangunan ekonomi dan lingkungan Bali.

Seminar yang bertajuk “A Comprehensive Study in Asian Ekonomi” ini menghadirkan beberapa pembicara internasional seperti Prof. Dr Edwardo Marzan Jr dari Philipina, Prof. Dr. Carmen Costea dari Rumania dan Prof. Dr. Saadiah Mohamad dari Malaysia.

Kegiatan yang berlangsung hingga 30 Oktober 2013 ini terselenggara atas kerja sama beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Presiden Jakarta, Universitas Pancasila Jakarta, Universitas Pembangunan Nasional Jakarta, Unversitas Mahasaraswati, Denpasar, dan Universitas Dwijendra Denpasar.

Dalam seminar ini dibahas sebanyak 61 paper dan diikuti oleh 194 peserta yang terdiri dari para dosen, para pelaku bisnis, peneliti, mahasiswa dan lain-lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri. (der)

Gubernur Bali Harapkan BPK Jadi Mitra

BRT BPK RIinilahbali.com, Denpasar: Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap Badan Pemeriksa Keuangan bisa menjadi partner Pemda dalam pengelolaan keuangan daerah. Hal ini dimaksudkan agar bisa melakukan langkah-langkah preventif, menghindari terjadinya kesalahan dalam pengelolaan keuangan daerah yang berujung pada gagalnya pembangunan.

Harapan itu diungkapkan Mangku Pastika dalam sambutannya pada acara serah terima kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bali di Aula Hotel Puri Saron Seminyak, Kuta, Kamis (17/10/2013).

Serah terima jabatan dilakukan dari pejabat lama Efdinal, SE, MM kepada pejabat yang baru, Arman Syifa, M.Acc, Ak. Pejabat lama Efdinal selanjutnya menempatai jabatan baru sebagai Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Banten, sedangkan pejabat baru sebelumnya adalah pejabat di Auditorat Keuangan Negara I.

Gubernur mengharapkan pergantian pejabat di lingkungan BPK bisa lebih mengoptimalkan pengawasan baik internal maupun eksternal. Meski diakui opini WDP (Wajar dengan pengecualian) yang dicapai Pemprov Bali disebabkan oleh kurangnya kualitas sumber daya manusia untuk melaksanakan semua aturan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi di dalam melaksanakan pengelolaan keuangan dalam menyelenggarakan program-program pembangunan.

Akan tetapi Gubernur berkomitmen untuk bisa meningkatkan status dari WDP menjadi WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dengan cara melakukan pengendalian internal dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Untuk itu pihaknya harus selalu melakukan koordinasi dengan BPK untuk dapat melaksanakan pengelolaan keuangan dengan baik. Dengan status WTP ini berarti sudah tercipta suatu tata kelola pemerintahan yang bersih akuntable, transparan sehingga pembangunan yang bisa berjalan dengan baik yang pada ujungnya untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.

Sementara itu anggota BPK RI, Dr Faisal Jalil dalam sambutannya mengatakan bahwa, meskipun Bali mendapat status WDP, tetapi pengelolaan keuangan Bali masih terbaik nomor dua setelah Pemprov Sulawesi Selatan.

“Status WDP sebenarnya bukan suatu masalah besar, semua itu masih sangat bisa diperbaiki asalkan ada koordinasi yang baik antara BPK dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam pengelolaan keuangan. Status WTP sangat mudah didapat asalkan semua aturan yang ada bisa diikuti karena semua aturan yang ada adalah produk pemerintah, “ pungkasnya.

Hadir pada acara serah terima jabatan itu anggota DPR RI, Anak Agung Rai, Bupati Badung, Anak Agung Gede Agung, Bupati Tabanan Eka Wiryastuti, Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, dan Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana. (der)

Anggaran Subak di Badung Rp 6,7 M

Subakinilahbali.com, Badung: Perhatian Pemerintah Kabupaten Badung dai tahun ke tahun terhadap keberadaan subak terus meningkat. Ini bisa dilihat dari penganggaran dananya yang terus bertambah.

Dari dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah tahun 2013, anggaran dialokasikan Rp 8 miliar lebih bagi 212 subak yeh dan subak abian, atau dengan kata lain masing-masing subak mendapatkan Rp 35 juta. Sementara pada 2014 mendatang, di anggaran APBD induk saja dirancang Rp6,7 miliar lebih.

“Jadi perhatian Pemkab Badung terhadap subak terus meningkat,” ujar kepala Bappeda dan Litbang Pemkab Badung, I Wayan Suambara saat tampil sebagai nara sumber pada acara Rembug Tani 2013 di Badung, Rabu (16/10).

Tidak hanya subak, juga pemberian hibah kepada kelompok tani meningkat dari Rp658 juta di tahun 2012 menjadi Rp 1,4 miliar lebih pada tahun 2013.

Suambara juga mengatakan anggaran untuk sektor pertanian dalam arti luas pada 2014 di APBD induk saja dirancang Rp83,9 miliar lebih, sedangkan pada 2013 mencapai 96,4 miliar lebih.

“Anggaran untuk sektor pertanian dalam arti luas di Badung setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, “ kata Suambara.

Dalam presentasinya yang berjudul Kebijakan Pemerintah Kabupaten Badung terhadap Subak dalam rangka Pembangunan Sektor Pertanian tersebut, Suambara mengungkapkan bahwa dalam kerangka kebijakan revitalisasi subak dan pertanian, Pemkab Badung telah memberi dukungan baik dari segi dukungan kelembagaan, peningkatan kapasitas, sarana prasarana, pemasaran maupun dukungan anggaran.

Subsidi Benih

Disebutkan pula, bahwa Pemkab Badung telah mengambil kebijakan untuk menyelamatkan pertanian dan mengurangi alih fungsi lahan yaitu dengan memberikan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sekurang-kurangnya 20% bagi lahan pertanian dan pembebasan PBB bila lahan pertanian terdapat pada jalur hijau.

“Di luar dari itu Badung juga akan memberikan subsidi benih dan pupuk mencapai Rp. 3,8 miliar lebih di tahun 2014 mendatang,” tambahnya.

Di bagian lain, Suambara menjelaskan bahwa untuk peningkatan dan pemeliharaan jalan usaha tani (JUT) dan jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) dari APBN dan APBD 2014 masing-masing sebesar Rp9,6 miliar lebih dan Rp. 11,4 miliar lebih. Selain itu anggaran peningkatan, pemeliharaan dan normalisasi jaringan irigasi di Badung untuk tahun 2014 dirancang Rp 23,9 miliar lebih.

Ketua DPC HKTI Badung, I Nyoman Sujastra mengatakan, rembug tani ini merupakan pertemuan awal dari kegiatan rembug tani yang skupnya lebih besar yang akan digelar bulan Nopember nanti di Petang. Melalui rembug tani diharapkan nanti menghasilkan sebuah rekomendasi untuk mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan pembangunan di sektor pertanian.

“Rembug tani ini merupakan sebuah sinergi antara HKTI dan Pemkab Badung dengan petani melalui pekaseh/kelian subak guna mewujudkan ketahanan pangan di Badung,” jelasnya. (der)

Urban Outing Class

‘Urban Outing Farming’ di Denpasar Libatkan Siswa SMP

inilahbali.com, Denpasar: Salah satu dampak tingginya urbanisasi di Kota Denpasar adalah makin menyempitnya lahan pertanian. Akibatnya produk-produk yang bisa langsung bisa dinikmati langsung pun dalam kehidupan sehari-hari pun juga terbatas.

Kondisi ini mendorong Pemkot Denpasar untuk menggelar gerakan ‘Urban Outing Farming’. Yakni upaya semaksimal mungkin dalam memanfaatkan lahan yang terbatas dengan menanam bahan pahan untuk konsumsi sendiri.

Melalui tema gerakan tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM Pemdes) bersama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar menggelar outing class yang mencoba menyosialisasikan dan merekonstruksi pemikiran khusunya generasi muda agar dapat menciptakan ketahan pangan masyarakat khususnya bagi keluarga. Acara outing class dilaksanakan Sabtu (12/10) di Banjar Cengkilung dengan melibatkan siswa SMPN 12 dan SMAN 8 Denpasar.

Kepala BPM Pemdes Kota Denpasar, Made Mertajaya mengatakan acara outing class ini sebagai upaya Pemkot Denpasar dengan slogan “Generation vegetable gardening is fun” untuk mengajak generasi muda kota secara bersama-sama memiliki tanggung jawab terhadap dinamika kota khusunya dalam hal ketahanan pangan.

Menurut Mertajaya, kegiatan berkebun dalam lahan yang terbatas akan menjadi kegiatan yang menyenangkan, dan hasil akhirnya diharapkan masing-masing rumah keluarga akan menjadi agen perubahan dalam hal urban farming sesuai semangat Hijau Kotaku Rumahku.

Kondisi akan menjadi tantangan ke depan Pemerintah Kota Denpasar untuk meningatkan pengetahuan dan ketrampilan khusunya kepada para siswa sebagai agen perubahan untuk dapat memaksimalkan potensi lahan pekarangan yang memiliki fungsi seperti menghasilkan beraneka ragam bahan pangan, sumber daya yang dapat memberikan sumbangan ekonomi yang berarti bagi kehidupan rumah tangga, serta manfaat ekologis yang sangat dibutuhkan sebagai akibat perubahan cuaca dan iklim.

“Seperti PKK Banjar Cengkilung yang telah mampu melaksanakan urban farming di masing-masing rumah tangga dengan menanam tomat, terong, dan sayur-sayuran yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari,” ujar Mertajaya sembari mengatakan kegiatan ini juga serangkaian peringatan Hari Pangan se-Dunia yang akan dilaksakan di Desa Budaya Kertalangu pada Novermber mendatang.

Sebelum melakukan outing class, para siswa juga diberikan pemahaman terkait urban farming oleh IGAN Anggreni dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar. Berkebun, kata dia, merupakan kegiatan yang mengasyikkan, apalagi pelajaran berkebun dulunya sangat dimintai para siswa.

Namun kondisinya kini jauh berbeda. Keterbatasan lahan membuat kegiatan berkebun semakin sulit ditemukan. Melalui gerakan urban farming para siswa dapat menanam bahan pangan sendiri seperti sayur-sayuran sehingga nantinya dapat dikonsumsi sendiri.

Walaupuan dengan lahan terbatas, para siswa dapat melakukan cara-cara kreatif untuk menyediakan tempat tumbuh bagi tanaman pangan selama ada udara dan cahaya matahari, tanaman pasti dapat tumbuh.

“Saya berharap kegiatan urban farming ini dapat menjadi pembelajaran di sekolah dengan mengguankan bahan bekas seperti tong sampah bekas dan bahan lainnya yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman pangan,” ujar Anggreni. (der)

11 Tahun Bom Bali I: Gubernur Bali dan PM Australia Doa di ‘GZ’

PM Australia dan Gubernur Baliinilahbali.com, Kuta: Mengenang kembali tragedi Bom Bali I yang terjadi pada 12 Oktober sebelas tahun silam, Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan Perdana Menteri Australia Tony Abbott melakukan doa bagi para korban di Bali Memorial Site, Ground Zero (GZ), Rabu (910).

Pada acara tersebut, kedua pemimpin meletakkan karangan bunga di tugu GZ untuk memberikan penghormatan dan mendoakan para korban.

Gubernur Pastika yang pada sebelas tahun silam bertindak selaku Ketua Tim Investigasi bom Bali, sempat menunjukkan sejumlah lokasi di sekitar monumen yang mengalami kerusakan cukup parah dan memaprkan kronologis dari kejadian tersebut.

Dalam wawancaranya Perdana Menteri Australia Tony Abbott yang didampingi istrinya, Margie, menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya terhadap masyarakat Bali dan warga Australia yang telah membantu penanggulangan bencana yang sebagian besar menelan korban dari benua Kangguru tersebut.

Abbot juga memuji Gubernur Pastika karena telah berhasil mengungkap kasus tersebut dengan dukungan Polisi Federal Australia. “Saya pikir ini momen tepat bahwa Perdana Menteri Australia selama berada di Bali untuk APEC harus menyempatkan menghadiri tempat suci ini untuk mengenang banyak orang, menghormati mereka yang tewas, memberikan simpati kepada mereka yang terluka malam itu, dan yang masih menanggung bekas luka, fisik dan mental,” kata Abbott.

Sementara itu Gubernur Pastika menyatakan Bali akan selalu berusaha menjadi tuan rumah bagi warga Australia yang berkunjung ke Bali.

“Kita tetap berusaha menjadi tuan rumah yang baik bagi warga Australia apapun yang terjadi, kita tetap menganggap warga Australia tersebut sebagai saudara kita dan Bali tetap sebagai second home mereka,” ujar Pastika. Dengan jalinan hubungan baik ini, menurut Pastika, jika terjadi sesuatu bisa sharing dalam menyelesaikannya secara bersama-sama. (der)

Dukung APEC di Bali, Telkom Hadirkan Konektivitas Handal

Telkom Konektivitas Handalinilahbali.com, Denpasar: Untuk ikut mendukung suksesnya kegiatan KTT APEC 2013 di Bali, PT Telkom menyiapkan layanan teknologi komunikasi berkelas dunia. Khusus untuk internet, Telkom menghadirkan konektivitas handal yang super cepat dengan bandwidth 2 x 10 Gbps, mobilebroadband Telkomsel dan wifi di seluruh lokasi APEC.

Demikian disampaikan Direktur Utama Telkom, Arief Yahya pada acara apel siaga APEC 2013 di halaman kantor Telkom di Renon Denpasar, Selasa (1/10).

Menurut Arief, infrastruktur yang tersedia pendukung APEC menghasilkan layanan yang dapat dikelompokkan dalam V – I – P (View – Internet – Phone). Untuk layanan View, Telkom telah menyiapkan TV Pool melalu penyediaan 7 unit Mobile Satellite News Gathering (SNG), video streaming dan Closed Circuit Television (CCTV). Sementara untuk layanan voice, Telkom hadirkan berbagai layanan 3G, live trial4G, SLI dan telepon.

Untuk kesiapan jaringan, Telkom telah membangun minimal 3 jalur transmisi broadband yang berbeda untuk menjamin ketersediaan dan kehandalan akses internet. Dengan demikian, apabila terjadi gangguan pada salah satu jalur, maka tetap tersedia cadangan untuk menjamin konektivitas.

Pada event internasional ini, kata Arief, Telkom sangat fokus untuk menghasilkan layanan yang berkualitas. Oleh karena itu semua infrastruktur dan layanan yang disediakan akan dikendalikan dan dimonitor di War Room Telkom Group yang berlokasi di Jakarta dan Bali. Telkom juga menempatkan tim operasi yang selalu siaga 24 jam untuk memantau dan melayani keluhan terkait layanan telekomunikasi.
Di Bali sendiri secara keseluruhan saat ini ada 1.344 BTS, dan untuk menambah kapasitas telah pula dibangun 181 BTS baru. Selain itu juga disiapkan 10 mobile BTS (Combat).

Speedy Instan

Sehari sebelumnya, di Kuta Bali, Telkom juga meluncurkan layanan postcard atau speedy instan untuk layanan akses internet wifi. Postcard akses wifi ini bias digunakan secara gratis dengan SSID APEC2013@wifi.id di seluruh lokasi pertemuan APEC, hotel tempat menginap delegasi mancanegara dan titik-titi penting lainnya.

“Postcard akses internet wifi ini yang pertama di Indonesia,” ujar Arief Yahya. Dalam postcard ini menampilkan sejumlah gambar objek wisata di Bali seperti Tanah Lot, Nusa Dua, Taman Ayun, dan gambar Barong.

Di Bali sendiri secara keseluruhan ada 8000 titik akses wifi, dan 1.500 titik di antaranya terfokus di sekitar lokasi pertemuan APEC. (der)