Tag Archives: bali

Separuh Lebih Karya Tulis Pejabat Eselon III Pemprov Bali ‘Kandas’

inilahbali.com, DENPASAR – Gubernur Made Mangku Pastika seperti tak pernah habis ide membuat terobosan dalam upaya menajamkan aplikasi program-program unggulan ‘Bali Mandaranya’ (Mandara = maju, aman, damai dan sejahtera).

Terobosan teranyar yang dilakukan adalah giliran mengadakan lomba karya tulis tentang Bali Mandara yang pesertanya adalah pejabat eselon III di jajaran Pemprov Bali. Lomba ini bertujuan agar para pejabat mampu lebih mendalami visi dan misi program Bali Mandara.

“Dengan adanya lomba karya tulis ini, maka pemahaman para pejabat khususnya pejabat eselon 3 menjadi lebih dalam, karena dulu hanya mendengar tetapi sekarang harus turun langsung ke lapangan untuk mengadakan penelitian,” tandasnya usai acara pemaparan karya tulis, Senin (11/8).

Dari pemaparan itu, untuk sementara ada enam karya yang masuk nominasi terbaik, dan selanjutnya akan ‘diperas’ lagi hingga diperoleh tiga karya tulis terbaik untuk mendapatkan hadiah.

Menurut Pastika, meskipun karya tulis ini belum begitu sempurna, tetapi dinilai memiliki manfaat yang begitu signifikan dimana para pajabat yang sebelumnya tidak terlibat secara langsung dalam penanganan masalah kemiskinan, sekarang menjadi tahu dan mampu memberikan solusi bagi persoalan yang dihadapi masyarakat.

“Para pejabat eselon III diharapkan bisa menjadi inovator-inovator untuk perbaikian-perbaikan program ke depan dan eselon di bawahnya hanya sebagi pelaksana,” ujarnya.

Para eselon III juga diharapkan bisa berpikir sistemastis dalam melihat permasalahan dan menjabarkan visi dan misi ke dalam teknis pelaksanaan program sehingga sasaran dan tujuan dari program itu bisa cepat tercapai. Penelitian yang dilakukan juga harus mampu mencari dampak dari pelaksanan program terhadap pengentasan kemisikinan di daerah-daerah di mana program itu dilaksnakan.

Separuh Lebih Kandas’

Lomba karya tulis yang dilaksanakan dalam rangka rangka HUT Pemprov Bali ke-56 tahun 2014 ini melibatkan peserta seluruh pejabat eselon III di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang berjumlah 242 orang. Dari semua peserta yang mengirimkan karya tulisnya hanya 101 peserta yang memenuhi persyaratan administrasi, atau separuh lebih ‘kandas’ tak penuhi syarat administrasi.

Setelah dinilai oleh tim penilai yang terdiri dari staf ahli bidang pemerintahan, staf ahli bidang ekonomi dan keuangan, staf alih bidang pembangunan, kelompok kerja Gubernur percepatan program Bali Mandara yang terdiri dari Ir. Inyoman Silanawa, MH, Drs A.A Ngurah Agus Sujaya, Ir. A.A Gede Alit Sastrawan dan dr Pande Srijoni, M.Kes serta beberapa Kepala SKPD terkait, dari 101 karya yang dinilai, hanya 19 karya tulis yang mendapat kesempatan untuk dipaparkan di depan tim penilai.

Dari enam karya tulis yang berhak dipaparkan di hadapan Gubernur Bali antara lain dr. I Nyoman Sukartha, M.Kes, Wakil Direktur Pelayanan Pada RS Jiwa Prov. Bali dengan judul ”Penyusunan Strategi Pengentasan Kemiskinan berdasarkan Analisa SWOT dan Tri Hita Karana di Desa Ringdikit, Seririt Singaraja”.

Sementara karya tulis dari Drs I Wayan Sumarjaya, M.Si, Kepala Bagian Pemanfaatan dan Penggunaan Aset pada Biro aset Setda Prov. Bali dengan judul “Upaya-upaya Pemantapan Program Pengentasan Kemiskinan Terpadu Bali Mandara di Desa Petemon Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng”.

Dari enam karya tersebut akan diseleksi lagi untuk mendapatkan tiga terbaik sebagai pemenang dan akan diumumkan pada peringatan HUT ke-56 Pemprov Bali, 14 Agustus 2014. (ana)

11 Siswa SMA Bali Mandara Tamat 2 Tahun

inilahbali.com, BULELENG – Dalam memasuki usianya yang ke 4 tahun, SMA Bali Mandara di Buleleng telah mampu menunjukkan kehebatannya. Sekolah unggulan milik Pemprov Bali ini terbukti sukses mencetak siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu yakni 11 siswa mampu menamatkan studinya hanya dalam 2 tahun.

“Hingga memasuki usia ke-4 tahun, kami sudah berhasil mencetak sebelas siswa yang lulus dalam waktu dua tahun,” ujar Kepala SMA Bali Mandara, Drs Nyoman Darta, Sabtu (8/8).

Dari ke-11siswa tersebut, satu di antaranya pada angkatan pertama yang berhasil tamat dalam dua tahun,yakni atas nama Made Gita Narendra Kumara. Untuk jenjang pendidikan di perguruan tinggi, siswa ini pun berhasil menembus persaingan ketat di Institut Teknologi Bandung (ITB).

“Setelah sukses di sini (SAM Bali Mandara), dia juga berhasil lolos seleksi di ITB,” ujar Nyoman Darta bangga.

Sedangkan 10 siswa lainnya lulus dalam waktu 2 tahun pada 2014 ini. Mereka juga diterima di sejumlah perguruan tinggi ternama di Jawa, seperti Universitas Indonesia, Fakultas Kedokteran Udayana, ITB, ITS, STAN, dan Poltek.

Kelulusan siswa yang lebih ini dimungkinkan karena sekolah ini menerapkan sistem kredit. “Kalau siswanya pintar sangat memungkinkan lulus lebih cepat,tapi sebaliknya memungkinkan juga siswa tamatnya lebih lama kalau bodoh. Tapi sampai ini belum ada siswa yang tamat lebih dari tiga tahun,” papar Darta.

Seperti diketahui, SMA Bali Mandara ini memprioritaskan siswa berprestasi dari keluarga kurang mampu dari seluruh kabupaten/kota di Bali. Saat ini komposisi asl siswa dari 80 siswa yang diterima tahun ini, masing-masing dari kabupaten Buleleng sebanyak 28 siswa, Karangasem 12 siswa, Tabanan 11 siswa, Gianyar 9 siswa, Jembrana 10 siswa, Klungkung 5 siswa, Badung 1 siswa, Bangli 5 siswa dan Denpasar 4 siswa. Sedangkan total siswa secara keseluruhan sebanyak 225 orang.

Setiap penerimaan siswa baru dilakukan inagurasi atau pengukuhan yang tujuannya untuk memupuk rasa percaya diri para siswa dalam mempersiapkan diri mejadi siswa SMA Bali Mandara.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada acara inagurasi berpesan kepada para siswa untuk melupakan keluarga sejenak untuk mengikuti pendidikan di SMA unggulan ini agar memiliki kemampuan yang bisa nantinya mengangkat harkat keluarga.

“Kalau mau jadi pemimpin, kalian harus memiliki kelebihan. Seorang leader harus memiliki extraordinary ability. Tanpa memiliki kelebihan, kalianhanya sebagai follower,” pungkasnya. (ana)

Liburan Idul Fitri,Objek Wisata di Bali ‘Diserbu’ Wisatawan

inilahbali.com, GIANYAR – Seperti sudah menjadi tradisi tahunan, saat memasuki masa liburan Idul Fitri, berbagai objek ataupun daya tarik wisata di Bali senantiasa ‘diserbu’ pengunjung, yang didominasi kalangan domestik. Lonjakan kunjungan di objek wisata ini bahkan bisa mencapai tiga kali lipat dibandingkan jumlah kunjungan pada kondisi normal.

Salah satu objek wisata andalan di Bali yakni kebun binatang ‘Bali Zoo’ di Desa Singapadu Kabupaten Gianyar mencatat lonjakan kunjungan yang fantastis baik wisatawan asing maupun domestiknya.

“Puncak lonjakan kunjungan terjadi pada saat Idul Fitri dan keesokan harinya yang menembus hingga 1.500 sampai 2.000 orang per harinya. Pengunjungnya benar-benar mix,” kata Emma Kristiana Chandra, Public Relation Executive Bali Zoo saat dikonfirmasi Jumat (1/8).

Dia membandingkan, dalam kondisi normal jumlah kunjungan berkisar antara 400 hingga 600 orang per hari sudah termasuk campuran domestik dan mancanegara. Kenaikan kunjungan sudah mulai terjadi sejak H-3 Idul Fitri.

“Sampai hari ini (Jumat) kunjungan masih ramai dan kami prediksi akan berlangsung sampai hari Minggu (3/8),” ujar Emma sambil menambahkan di Bali Zoo saat ini memiliki 350 berbagai jenis binatang dari 75 spesies.

Objek wisata burung yang lokasinya tak jauh dengan Bali Zoo di Singapadu juga diserbu pengunjung. “Pada masa liburan kali ini jumlah pengunjung mencapai seribu orang lebih per hari. Angka ini jauh di atas rata-rata kunjungan hari normal yang rata-rata 200 hingga 500 orang,” jelas Wira, Humas Bali Bird Park.

Tanah Lot
Tidak hanya objek wisata binatang menjadi daya tarik wisatawan, objek atau daya tarik yang berlatar pantai juga digandrungi. Salah satu contohnya daya tarik wisata (DTW) Tanah Lot di Kabupaten Tabanan.

Dalam dua hari pada hari Idul Fitri dan keesokan harinya, jumlah pengunjungnya meningkat hingga 50 persen. Yakni dari rata-rata berkisar 10 ribu orang melonjak menjadi hamper 15 ribu orang pengunjung.

Data yang tercatat di Manajemen Operasional DTW Tanah Lot, pada hari Idul Fitri (Senin , 28/7) jumlah kunjungan domestik mencapai 9.671 orang, sedangkan mancanegara 4.839 orang. Hari kedua, Selasa (29/7) jumlah kunjungan masih kisaran 14 ribu, hanya saja domestiknya lebih melonjak yakni 11.863 orang domestik, sedangkan wisatawan asingnya 2.127 orang.

“Kunjungan dalam dua hari itu ada kenaikan hamper lima puluh persen,” jelas Yuli, staf Manajemen Operasional Daya Tarik Wisata Tanah Lot, Rabu (30/7).

Daya tarik wisata yang sudah mendunia ini setiap harinya dibuka untuk umum mulai pukul 07.00 wita hingga pukul 19.00 wita. (ana)

Ranperda Perlindungan Anak di Bali Disahkan

inilahbali.com, DENPASAR – Sebelum mengakhiri masa jabatan 5 tahun terakhir, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Bali periode 2009-2014 akhirnya berhasil mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perlindungan Anak. Ranperda yang merupakan inisiatif DPRD Bali ini disahkan melalui Rapat Paripurna ke-11 DPRD Provinsi Bali di Ruang Sidang Utama DPRD Provinsi Bali, Selasa (22/7).

Sidang yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Bali, I Gusti Bagus Alit Putra dinyatakan kuorum karena telah dihadiri oleh 37 anggota yang semuanya menyatakan menerima draf ranperda yang telah dibacakan.

Sebelumnya Ketua Pansus Ranperda Perlindungan Anak, Nyoman Partha menyampaikan pansus dibantu semua pihak terkait telah bekerja keras dalam menyelesaikan semua proses ranperda yang telah dimulai sejak tahun 2013.

“Latar belakang pemikiran merancang ranperda ini adalah banyaknya kasus kekerasan dan eksploitasi anak dan remaja sehingga perlindungan anak mutlak diperlukan juga sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang perlindungan anak, “ ujarnya.

Korban kekerasan anak di Provinsi Bali dari tahun ke tahun semakin tinggi mulai tahun 2011 terdapat 144 kasus, 2012 terdapat 146 kasus, 2013 terdapat 148 kasus dan sampai bulan Februari 2014 sudah terdapat 21 kasus.

Sedangkan anak sebagai pelaku kekerasan mulai 2011 terdapat 51 kasus, 2012 terdapat 79 kasus, 2013 terdapat 146 kasus dan sampai februari 2014 sudah terjadi 14 kasus. Untuk itu draf ranperda perlindungan anak ini diharapkan dapat disahkan melalui sidang yang dilaksanakan hari ini. Demikia tambahnya.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pimpinan dan segenap anggota dewan atas kerja keras dan kerjasamanya dalam menyelesaikan pembahasan ranperda ini.

Menurutnya anak adalah “paica“ atau karunia sekaligus amanah Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa harus kita jaga karena dalam dirinya melekat harkat, martabat dan hak-hak sebagai manusia yang harus dijunjung tinggi.

Lebih jauh Pastika mengungkapkan dalam upaya mewujudkan kehidupan terbaik bagi anak, semua pihak harus berupaya menangani berbagai permasalahan yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal.

“Berbagai kasus yang menimpa anak seperti kasus kekerasan terhadap anak, pelecehan seksual, penelantaran anak, anak berhadapan dengan hukum, diskriminasi anak, trafficking dan kasus-kasus lain harus mendapat respon dan perhatian bersama, “ ujarnya.

Dengan ditetapkannya ranperda tentang Perlindungan Anak ini akan menjadi payung hukum bagi Pemerintah Daerah, masyarakat dan keluarga dalam penyelenggaraan perlindungan anak di Bali. Penetapan Ranperda ini meruapakan salah satu upaya mewujudkan pembangunan yang didasari tertib penyelenggaraan pemerintahan dan asas kepastian hukum.

Turut hadir pada sidang tersebut Wakil Gubernur Ketut Sudikerta, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Sekretasiris Dearaah Provinsi Bali beserta SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. (ana)

Gubernur Bali Minta RSJ Teliti Sebab Sakit Jiwa

inilahbali.com, BANGLI – Dari tahun ke tahun jumlah pasien gangguan jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli, Bali cukup banyak yang mencapai ratusan orang. Kondisi ini rupanya sedikit mengusik Gubernur Bali Made Mangku Pastika, ingin tahu apa saja faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa tersebut.

Terkait hal itu, Gubernur Bali Mangku Pastika meminta Direktur RSJ Bangli, dr. Bagus Darmayasa untuk melakukan penelitian kecil-kecilan mengenai penyebab terjadinya gangguan jiwa pada masyarakat.

“Dengan mengetahui faktor penyebab dari gangguan jiwa tersebut, maka akan bisa dicarikan cara perawatan yang lebih pas bagi pengidap, dan bahkan bisa dilakukan pencegahan sebelum gangguan itu terjadi,” ujar Pastika saat melakukan kunjungan ke RSJ Bangli, Senin (21/7).

Dengan penelitian itu nantinya bisa dikelompokkan pasien-pasien berdasarkan faktor penyebabnya,sehingga treatment pun akan bisa dilakukan dengan cara yang berbeda sesuai kondisi para pasien.
Melalui penelitian tersebut, RSJ ini diharapkan bisa berperan secara preventif dan promotif, tidak hanya melakukan treatment tetapi bisa ditangani lebih awal melalui fungsi-fungsi lain dari instansi yang terkait.

Kunjungan Gubernur ke RSJ tersebut adalah untuk me
ngecek pembangunan RSJ yang telah dilakukan sejak tahun 2012 dengan dana yang sangat besar yakni mencapai Rp 94 miliar. Hingga saat ini pembangunan sudah hampir rampung tinggal melengkapi dengan perlengkapan-perlengkapan seperti furnitur dan peralatan-peralatan lainnya.

RSJ Bangli adalah rumah sakit tipe A yang bisa menjadi rujukan bagi rumah sakit-rumah sakit lain di daerah-daerah Indonesia bagan timur selain juga bisa dijadikan tempat pelatihan. Gubernur juga tak lupa mengecek kondisi pasien, untuk memastikan bahwa rumah sakit ini telah mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama penderita kelainan jiwa.

Selanjutnya pengelola bisa memelihara rumah sakit ini agar lebih baik, melakukan penataan-penataan terhadap taman-taman agar selalu tampak lebih indah, pungkasnya.

Menurut Direktur Rumah Sakit Jiwa Bangli, rumah sakit yang ia pimpin tersebut saat ini menampung 337 pasien dari total kapasitas 400 pasien yaitu sekitar 84,25%. Dari semua pasien tersebut sebanyak 233 pasien menggunakan fasilitas JKBM, sebanyak 53 orang menggunakan binsos, dan 53 orang menggunakan JKN.

Setelah melakukan kunjungan keliling rumah sakit, Gubernur Pastika menyempatkan diri berbincang-bincang dengan salah seorang pasien yang sudah dinyatakan sembuh, dengan menanyakan kondisi serta sebab musababnya bisa mengalami gangguan jiwa. (ana)

Bahas UU Desa, Gubernur Undang Bupati/Walikota se-Bali

inilahbali.com,DENPASAR – Keberadaan Undang – undang No 6/2014 tentang Desa terus menggelinding. Bali sendiri yang memiliki desa pakraman (adat) selain juga desa dinas kembali akan membahasnya dengan melibatkan bupati/walikota se-Bali untuk menyikapinya.

Gubernur Mangku Pastika melalui Kepala Biro Humas Pemprov Bali, Dewa Gede Mahendra Putra sangat berharap kehadiran seluruh bupati/walikota se-Bali langsung tanpa mewakilkan mengingat persoalan ini dinilai sangat penting bagi Bali dalam menyatukan persepsi menyikapi UU tersebut.

“Undangan resmi sudah kita sampaikan dan Bupati/Walikota sangat diharapkan kehadirannya,” ujar Dewa Mahendra, Rabu (16/7). Selain bupati/walikota, juga diundang pimpinan Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali serta komponen masyarakat lainnya dalam pertemuan yang dijadualkan berlangsung Kamis (17/7) di Gedung Wiswa Sabha kantor Gubernur.

Pembahasan kali ini adalah kali kedua dilakukan Gubernur Pastika dalam upaya menyatukan persepsi menyikapi penetapan UU Desa. Sebelumnya, tambah Dewa Mahendra, Pemprov Bali telah menggelar pertemuan serupa pada pertengahan Juni lalu.

Kehadiran Bupati/Walikota ini dinilai sangat penting, karena mereka yang nantinya bersentuhan langsung terkait pelaksanaan UU Desa. Dengan kehadiran langsung Bupati/Walikota, pertemuan kali ini diharapkan mampu melahirkan sebuah rumusan yang terbaik untuk masa depan Bali.

Sebagaimana yang disampaikan dalam sejumlah kesempatan, pada prinsipnya Gubernur Pastika mengharapkan agar desa dinas dan desa pakraman bisa tetap hidup berdampingan karena keduanya punya fungsi dan kewenangan yang saling melengkapi.

Di Bali saat ini ada 1.488 desa pakraman, yang keberadaannya menjadi ‘roh’-nya adat/budaya Bali dan menjadi bagian tak terpisahkan dari keunikan Pulau Dewata. Desa Pakraman juga punya sifat sakral serta otonomi sangat kuat dengan aturan pengikat yang disebut awig-awig. Dengan konsep Tri Hita Karana sebagai dasar filosofi pengaturan dan penataan wilayahnya, Desa Pakraman menjadi benteng adat dan budaya Bali.

Sebaliknya, desa dinas yang jumlahnya mencapai 716 juga mempunyai peran dalam mengatur urusan pemerintahan. Melihat keduanya punya fungsi dan peran yang saling melengkapi, maka keberadaan Desa Dinas dan Desa Pakraman di Bali bukanlah dualisme, melainkan dualitas.

Karena itu, Gubernur berpandangan pola ko-eksistensi dua desa ini dapat dipertahankan. Dengan demikian, keduanya akan berjalan berdampingan, saling isi dan melengkapi. (ana)

“Bali Mandara Mahalango” Perpanjang Kemeriahan Taman Budaya

inilahbali.com, DENPASAR – Kemeriahan suasana Taman Budaya Denpasar pada 2014 terasa semakin panjang. Betapa tidak, selain diisi gelaran Pesta Kesenian Bali sebulan penuh (Juni-Juli), juga disusul agenda serupa bertajuk “Bali Mandara Mahalango” yang juga dihelat selama satu bulan.

Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang membuka acara ini mengatakan, ‘Bali Mandara Mahalango’ memiliki arti sebagai dinamika seni budaya menuju kesejahteraan, kemajuan dan keagungan peradaban Bali. Selama sebulan akan ditampilkan beragam kesenian pelestarian dan pengembangan, kreasi baru, kesenian kolosal dan peragaan busana serta pameran barang kerajinan seni.

Untuk itu, mantan Wakil Bupati Badung ini berharap ajang ini dapat dimanfaatkan baik oleh pemprov Bali maupun kabupaten/ kota bersinergi dengan komponen terkait, untuk menumbuhkembangkan sikap profesionalisme, industri kreatif-inovatif berbasis seni dan budaya menuju Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera (Bali Mandara).

Sudikerta mengakui untuk mewujudkan hal itu tidaklah mudah, namun melihat semua pihak yang telah berperan yang telah memiliki komitmen tinggi dalam merevitalisasi, melestarikan dan mengembangkan seni budaya Bali secara berkelanjutan, maka ia yakin dan percaya semua itu akan dapat diwujudkan seperti harapan bersama.

Secara khusus, Sudikerta menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan keberadaan Taman Budaya secara optimal khusunya dalam memajukan sektor pariwisata yang bertumpu pada budaya Bali.

“Saya menghimbau kepada pengelola Taman Budaya dan seluruh masyarakat Bali untuk bisa memanfaatkan tempat ini sebagai tempat untuk mengadakan kegiatan atau event budaya , sehingga memberi ruang bagi para seniman ataupun masyarakat luas untuk berkesenian,” ujarnya.

Selain untuk pementasan budaya, Taman Budaya juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan lain seperti yudisium, seminar-seminar ataupun kegiatan lainnya. Ia yakin jika dimanfaatkan dengan baik, keberadaan Taman Budaya akan memberikan kontribusi bagi perekonomian pemerintah Provinsi Bali.

Sementara Ketua Panitia yang juga Rektor ISI Denpasar, Dr. I Gede Arya Sugiartha S.SKar M.Hum mengatakan Bali Mandara Mahalango ini merupakan aktualisasi komitmen Pemprov Bali yang masuk dalam 10 program unggulan Bali Mandara Jilid II.

Makna dari tema “Mahalango” tersebut artinya program Bali Mandara ataupun kepemimpinan Bali Mandara bertekad menjadikan lango atau kelangoan atau kelangenan sebagai salah satu kegiatan Bali Mandara yang pernah mengalami keemasan kesenian masa kejayaan di jaman Waturenggong.

Jika kegiatan Bali Mandara bisa menghasilkan kesenian Bali yang Mahalango, maka Bali akan kembali bisa mencapai masa keemasannya yang kedua dan itu terjadi saat kepemimpinan Bali Mandara. (ana)

Sendratari “Hastina Praja Werdhi” Tutup PKB 2014

inilahbali.com, DENPASAR – Sendratari kolosal “Hastina Praja Werdhi” menjadi gelaran penutup rangkaian pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVI 2014 yang ditampilkan siswa SMK Negeri 3 Sukawati Gianyar di Taman Budaya Denpasar. Seperti biasa, pelaksanaan PKB tahun ini juga berlangsung satu bulan penuh sejak 13 Juni yang bersamaan dengan masa liburan sekolah.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutan acara penutupan mengatakan, PKB merupakan wadah bagi para seniman dan budayawan untuk berekspresi dalam mengembangkan kreativitas seni dan budaya Bali. Sementara bagi masyarakat, gelaran PKB benar-benar telah menjadi ruang apresiasi terhadap ragam kekayaan budaya daerah yang adiluhung.

Seni budaya ini adalah sebagai cerminan masih lestarinya warisan budaya yang mampu menjadi wahana komunikasi antar seniman, memperkuat landasan dan mempertahankan eksistensi Budaya Bali dari gempuran dan penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai satwam, siwam, sundaram.

“Para seniman dan budayawan telah menjadikan PKB sebagai ruang berekspresi, sementara masyarakat menjadikannya sebagai ruang untuk memberikan apresiasi pada seluruh karya seni dan budaya itu, “ ujar Pastika yang juga mantan Kapolda Bali ini.

Terkait itu, Pastika menekankan bahwa Pemprov Bali akan selalu konsisten memberikan perhatian serius pada pemberdayaan para seniman dan budayawan melalui program secara terintegrasi. Hal ini mengingat pembinaan yang intensif dan berkesinambungan menjadi salah satu motivasi bagi seluruh komponen masyarakat untuk mencintai dan mengembangkan warisah budaya yang adiluhung ini.

Pada rangkaian acara penutupan itu juga diserahkan piagam penghargaan dan hadiah kepada juara pemenang berbagai lomba seni pertunjukan yang berkaitan dengan pelaksanaan PKB. Beberapa di antaranya seperti Lomba Gender Wayang Anak-Anak, Lomba Baleganjur Tingkat Remaja, Lomba Wayang Parwa Tingkat Anak-Anak, Lomba Taman Penasar, Lomba Gong Kebyar, Lomba Nyastra Katagori Pidato Bahasa Bali, Lomba Nyastra Katagori Ngarang Satwa Bali dan lomba-lomba lainnya.

Acara penutupan ini juga dihadiri Ny. Ayu Pastika, Wakil Gubernur Bali beserta Ny. Dayu Sudikerta, Kapolda Bali, Bupati/Walikota se-Bali, SKPD di lingkungan Pemprov Bali, tokoh seniman, budayawan dan masyarakat Bali. (ana)

Kain Endek Berkibar di Dunia Fesyen

inilahbali.com, DENPASAR – Kain endek Bali belakangan ini semakin digandrungi banyak kalangan, takhanya masyarakat Bali tapi juga luar Bali. Penggunaan kain endek pun kian meluas hingga merambah dunia fashion. Menyadari makin diminatinya kain endek ini, Ny. I.A Selly Dharmawijaya Mantra ingin menjadikan Kota Denpasar sebagai pusat mode dan membawa kain endek yang berwawasan budaya itu turut masuk ke dalamnya. Apalagi kini Denpasar telah memiliki ‘Duta Endek’ yang siap memeragakannya. Dalam upaya mewujudkan ke arah itu, berbagai kegiatan pun dilakukan termasuk lokakarya bertajuk ‘Kewanitaan Materi Busana’ di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) XXVI di Taman Budaya, Minggu (6/7). Pada ajang itu, seluruh duta dari kabupaten/kota se-Bali menampilkan ciri khas busana daerahnya masing-masing. Pemkot Denpasar menampilkan beragam busana khas dengan garapan desainer Denpasar. “Semua busana yang diperagarakan oleh Duta Endek Kota Denpasar adalah karya dari desainer Kota Denpasar,” ujar Shelly yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar ini. Salah seorang desainer Denpasar, Cok Abi mengakui endek dan kain songket Bali saat ini sedang booming. Bibanding kain endek, kain jenis songket diakui lebih mahal, sehingga cenderung hanya dipergunakan pada acara formal saja. Kata Cok Abi, baik endek maupun songket bisa dimodifikasi dengan kain lain yang sesuai dengan yang diinginkan seperti brokat dan lainnya. (ana)