Tag Archives: ekonomi

Art Summit 2013: Naikkan Pendapatan tanpa Komersial!

Bale Agunginilahbali.com, Denpasar: Kemasan pertunjukan seni tradisional dari berbagai daerah di Indonesia bisa menjadi sebuah atraksi yang unik dan menarik bagi wisatawan. Saat ini tengah dicari kemasan seperti apa seharusnya seni pertunjukan itu dikelola sehingga mampu memberi nilai tambah namun bukan dengan cara komesialisasi.

Demikian terungkap dari wawancara sangat singkat dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu sesaat sebelum memulai acara bertajuk ‘Art Summit Indonesia VII’ di Kampus Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Selasa (8/10) malam.

“Pementasan aneka jenis seni pertunjukan itu dapat memberi nilai tambah, tapi bukan burarti komersial. Untuk itu perlu bagaimana mengelola seni pertunjukan yang baik, agar bisa meningkatkan pendapatan yang layak bagi penyelenggara maupun pemerannya tanpa harus komersial,” papar Mari Pangestu.

Dalam rangkaian kegiatan ini pula diselenggarakan juga workshop yang melibatkan sejumlah pakar di bidang yang terkait. Dari workshop ini pula ingin diperoleh jawaban atas pertanyaan, antara lain: seperti apa sih “pasar” seni pertunjukan itu?

Bagi Mari, pengelolaan itu sangatlah penting, sehingga tidak hanya mampu mempertunjukkan keseniannya, tapi juga mampu memberikan pendapatan yang layak. Dengan begitu, ke depan diharapkan makin banyak orang yang tertarik untuk menggarap seni pertunjkan.

Kegiatan Art Summit VII ini melibatkan seniman pertunjukan dari sejumlah perguruan tinggi seni, yakni ISI Yogyakarta, Solo, Bandung, Jakarta dan Denpasar, serta juga termasuk dari 7 negara sebagai partisipan.
Rektor ISI Denpasar, Dr I Gede Arya Sugiartha mengatakan seni untuk menghibur pada delegasi itu menyuguhkan lima garapan seni tabuh dan tari yang terdiri atas tiga garapan ISI Denpasar dan dua garapan ISI Bandung.

Garapan seni itu antara lain karya I Wayan Sutirta dengan iringan musik yang dikemas oleh I Nyoman Kariyasa, musik Cakra Esa Galura dan Lorong Masa ciptaan Dody Satya dan karya musik Manihot karya Oya Yukarya, Demikian pula penampilan musik yang tidak kalah menarik lainnya berjudul “Ku tak Sabar” ciptaan Agus Teja Sentosa serta tari Jay Sita karya I Gede Oka Surya Nega. (der)

Ajang APEC Populerkan ‘Endek’ Bali ke Mancanegara

Endek Baliinilahbali.com, Badung: Ajang Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia pasifik (APEC) 2013 di Nusa Dua Bali menjadi momentum penting promosi kain ‘endek’ khas Bali. Betapa tidak, kain endek dikenakan para kepala negara dan pemerintahan anggota APEC pada acara gala dinner, Senin (7/10) .

Tidak hanya kepala negaranya, para istri pejabat negara pun memakai busana endek dalam agenda kunjungan spouse program yang digelar di sela-sela pelaksanaan APEC.

Di balik melejitnya kain endek Bali di dunia internasional ini tidak terlepas juga dari upaya yang dilakukan Ketua Dekranasda Bali, Ny. Ayu Pastika.
Melalui pembinaan yang tiada henti kepada perajin endek di Bali, serta juga arahan dari Ibu Negara Ani Yudhoyono, akhirnya kain endek bisa menjadi busana pemimpin APEC.

Tekad Ny. Ayu Pastika melalui Dekranasda Provinsi Bali akan terus berupaya mempromosikan kain endek dan kain songket Bali sebagai kain tradisional yang mampu menjadi bagian dari fesyen modern. Saat ini kain endek telah banyak digunakan untuk seragam para PNS dan pegawai swasta di pemprov Bali hingga kabupaten/kota se-Bali.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut positif dengan mulai dikenalnya kain endek di dunia internasional. Seni kerajinan Bali diakui merupakan salah satu pilar pembangunan ekonomi Bali. Untuk itu Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Bali diminta terus mengembangkan program yang inovatif dan terus mendorong kualitas SDM perajin agar hasil karyanya dapat bersaing di pasar global.

“Sebab pada 2015 nanti, Indonesia yang menjadi bagian dari masyarakat ekonomi ASEAN akan terkena dampak pemberlakuan ASEAN Free Trade Agreement (AFTA). Semua produk bebas masuk ke mana saja,” ujar Pastika mengingatkan.

Untuk itu Pastika meminta agar para perajin mulai memperhatikan pentingnya penerapan hak kekayaan intelektual (HKI) bagi hasil karyanya agar tidak bisa ditiru dan diambil oleh pihak lain. (der)

Tol ‘Bali Mandara’ Adopsi Konsep Green, Strong and Beautiful

Tol diresmikan SBYinilahbali.com, Badung: Jalan tol di Bali yang diberi nama ‘Bali Mandara’ itu akhirnya rampung sesuai rencana. Tol ini pun tercatat yang pertama dibangun di atas perairan yang mengubungkan Nusa Dua-pelabuhan Benoa dan bandara Ngurah Rai. Setelah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Senin (23/9), tol ini pun digratiskan kepada masyarakat selama seminggu.

Menurut Presiden Yudhoyono, jalan tol Bali Mandara ini sangat bersejarah bagi Bangsa Indonesia, karena pembangunannya murni dari karya anak bangsa. “Setelah 68 tahun akhirnya bangsa Indonesia bisa menghasilkan karya monumental,” ujar Yudhoyono bangga.
Presiden berharap jalan tol Bali Mandara dan perluasan bandara Ngurah Rai yang sebentar lagi akan rampung mampu memacu pertumbuhan ekonomi khususnya bagi masyarakat Bali dan daerah lainnya. Dengan pembangunan fasilitas ini sebagai pintu masuk (koridor) V MP3EI, kawasan Bali dan Nusa Tenggara dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan daerah lainnya.

Sementara Gubernur Made Mangku Pastika berharap dengan beroperasinya jalan tol sepanjang 12,7 km iyu nantinya dapat mengurai kemacetan khususnya kawasan Denpasar-Nusa Dua yang selama ini sangat krodit, di samping juga sebagai fasilitas penunjang kegiatan kepariwisataan dan sekaligus sebagai fasilitas pendungkung dalam rangka KTT APEC yang akan berlangsung mulai awal Oktober tahun ini.
Pastika juga mengungkapkan bahwa jalan tol pertama di atas perairan di Indonesia ini merupakan jalan tol yang sangat indah, karena dari awal pembangunannya mengadopsi konsep green, strong and beautiful.

“Tol ini saya yakin akan menjadi salah satu destinasi baru di kawasan Bali selatan karena dari atas jalan bisa melihat sun set, pemandangan hutan mangrove yang sangat hijau dan pemandangan aktivitas nelayan di malam hari, sangat indah,” ujar mantan Kapolda Bali ini.

Usai peresmian, presiden beserta ibu negara Ani Yudhoyono mencoba e-Tol dan langsung berkendara di tol dengan diikuti sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, Gubernur Bali dan Ny. Ayu Pastika, Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta dan Ny. Dayu Sudikerta serta undangan lainnya.
Setelah masa pemakaian gratis habis, selanjutnya tol Bali Mandara menetapkan tarif Rp10 ribu untuk golongan I roda empat (sedan, minibus dan sejenisnya), dan golongan IV sepeda motor Rp 4.000. (der)

Ani Yudhoyono Tinjau Kesiapan Bali Safari Jelang KTT APEC

Pastika dampingi Bu Ani inilahbali.com, Gianyar: Ny. Ayu Pastika mendampingi Ny. Ani Yudhoyono, melakukan inspeksi ke Bali Safari and Marine Park, Selasa, (24/9). Inspeksi tersebut dilaksanakan dalam rangka persiapan kunjungan peserta spouse program di sela-sela kegiatan APEC yang dijadualkan pada 7 – 8 Oktober 2013.

Dalam kunjungan tersebut dilakukan pengecekan terhadap kesiapan dalam menyambut kedatangan peserta dari istri-istri kepala negara yang berasal dari 31 negara yang hadir dalam KTT APEC. Pengecekan meliputi kesiapan fasilitas, atraksi budaya, atraksi binatang, dan pertunjukan Bali Agung Show.

Usai melakukan inspeksi, dilanjutkan dengan makan siang yang dihadiri oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mary Elka Pagestu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, Bupati Gianyar, Anak Agung Berata, dan Pangdam Udayana, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya.(der)

‘Sanur Village Festival’ Revitalisasi Destinasi Sanur

Pembukaan SVFinilahbali.com, Denpasar: Sanur Village Festival (SVF) tahun 2013 ini sudah memasuki tahun kedelapan. Event yang senantiasa disambut hangat kalangan wisatawan mancanegara maupun warga lokal Sanur ini dibuka Walikota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Selasa (249).

Acara pembukaan yang ditandai dengan penancapan ‘kayonan’ ini juga dihadiri mantan menteri pariwisata Gde Ardika, Ketua PHRI Bali, Cokorda Oka Atha Ardana Sukawati dan sejumlah pejabat serta tokoh masyarakat.

“Saya memberikan apresiasi dari sewindu (8 tahun) pelaksanaan SVF sebagai komitmen dan konsistensi dalam merevitalisasi kepariwisataan Sanur sebagai produk kreatif dengan pemikiran The New Spirit of Heritage,” ujar Walikota Rai Mantra.

Bagi orang nomor satu di Pemkot Denpasar ini, SVF VIII ini tidak hanya dinilai sebagai potensi pariwisata yang ditempatkan sebagai subjek, namun juga “The New Spirit of Heritage” yang selalu menjaga kebudayaan di Desa Sanur.

Rai Mantra mengatakan, gelaran SVF ini tidak hanya ditunggu oleh wisatawan mancanegara, namun juga sangat ditunggu masyarakat Sanur. Hal ini sangat penting karena masyarakat Sanur yang langsung terlibat dalam pelaksanaan dan juga penguatan serta pengembangan Sanur sebagai kawasan destinasi wisata di Kota Denpasar dan Bali.

Saat ini Sanur telah ditetapkan menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ini artinya destinasi, perilaku dan karakteristik masyarakat perlu ada improvisasi serta terus melakukan sosialisasi branding Sanur *Morning Of The World*.

“Tata kawasan ini menjadi suatu destinasi yang layak dan baik dari konsep pemikiran masyarakat itu sendiri, tidak saja dari pemerintah yang mengatur namun dari masyarakat seperti SVF yang merupakan ide dari masyarakat,” ujar Rai Mantra.

Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan kegiatan ini telah memberikan manfaat nyata bagi kepariwisataan Sanur dan mendorong inovasi, kreasi, dan prakarsa di segala aktivitas keseharian masyarakat Sanur.

Di samping itu, sewindu SVF semakin memperkokoh peran masyarakat terhadap upaya promosi pariwisata secara mandiri dengan mendorong seluruh potensi mulai dari seni budaya, sport, lingkungan, hingga keterlibatan industri kreatif yang ada.

SVF VIII yang mengangkat tema “Segara Giri” diharapkan mampu memberikan roh festival yang tetap berpijak di bumi dengan keinginan setinggi langit untuk mewujudkan Sanur yang tetap lestari, damai, dan terjaga lingkungannya. Ajang festival ini sesuai rencana akan berlangsung hingga Sabtu (28/9).
(ana)

‘APEC Women’ Bahas Peningkatan Peranan Wanita

APEC Womeninilahbali.com, Badung: Salah satu agenda penting yang dibahas pada pertemuan APEC Women and The Economic Forum 2013 di Nusa Dua, Bali, yang berlangsung mulai Jumat (6/9) akan akan berakhir hingga Minggu (8/9) adalah peningkatan peranan wanita terutama dalam perekonomian global.

Acara yang bertema ‘Women as Economic Drivers’ ini dilakukan bersamaan dengan APEC Small Medium Enterprises Working Group (SMEWG) yang dihadiri 805 anggota delegasi dari 20 negara ekonomi APEC dan empat Negara pengamat.

“Pertemuan ini sangat strategis dalam rangka mensinergikan kebijakan di kedua kementeris mengingat lebih dari 60 persen pelaku usaha kecil dan menengah adalah perempuan, “ ujar Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, usai membuka acara.

Kata Linda Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesetaraan gender di setiap aspek pembangunan, termasuk aspek ekonomi.

“Sinergitas kedua bidang ini diharapkan dapat meningkatkan daya ungkit program dan kegiatan pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan partisipasi dan perempuan dalam usaha kecil dan menengah,” katanya.

Menurut Linda, Indonesia mencatat keberhasilan dalam ranah peningkatan peranan perempuan. Banyak negara di Asia dan Pasifik terinspirasi dan mengajak bekerja sama. Jepang, Australia, dan Taiwan sudah lakukan pembicaraan khusus dengan kementerian PPPA terkait program pemberdayaan perempuan dan perlindungan.

Linda berharap ajang ini bisa memberikan kesempatan semakin luas kepada perempuan pelaku industri UKM. Hadirnya para CEO berbagai perusahaan nasional maupun internasional jadi ajang kesempatan yang sangat potensial kepada pelaku bisnis UKM untuk mengembangkan diri. Selain kalangan swasta, hadir dalam acara ini Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, serta Dirut Pertamina Karen Agustiawan.

Menurutnya, APEC Women and the Economy Forum akan membahas tiga tema utama, yaitu reformasi struktural, teknologi informasi bagi perempuan, dan infrastruktur serta sumber daya manusia. Hal ini selaras dengan salah satu bahasan dalam pertemuan pemimpin negara dalam APEC 2010 yang menyebut bahwa kaum wanita memegang kunci strategis dalam pembangunan.

Menurut Linda, baik di negara maju maupun di negara berkembang, wanita berperan dalam ekonomi, dengan menciptakan peluang bisnis yang menyerap banyak lapangan pekerjaan.

Satu hal yang tak boleh dilupakan, kata Linda, adalah perang kaum muda yang berkreasi dan berinovasi dalam ekonomi, misalnya dengan bisnis start up.

“Mereka tak hanya berkontribusi dalam ekonomi, tetapi juga meningkatkan kemampuan SDM sebagai aset utama dalam pembangunan,” katanya.

Capaian yang diharapkan dari WEF adalah peningkatan komitmen dan kerjasama antar pemerintah dan swasta dalam perberdayaan perempuan di bidang ekonomi, khususnya UKM. Selain itu adalah meningkatkan sinergitas dan kerjasama antar forum APEC, dalam hal ini yang terkait dengan UKM, serta menyepakati rencana strategis pemberdayaan perempuan dalam lima tahun ke depan. (ana)

Microsoft Dukung UKM di Bidang TI

Microsoftinilahbali.com, Badung: Microsoft punya komitmen kuat dalam mendukung pengembangan UKM di Indonesia. Pada acara APEC SME Exhibition “Locally Connected Globally Competitive” di Nusa Dua Bali yang berlangsung sejak 2 September 2013 Microsoft memberikan pelatihan teknologi kepada 160 UKM per hari selama 4 hari. Materi pelatihan teknologi yang diberikan adalah tentang Office365, Windows8. Office2013, OneNote, WindowsPhone8, dan termasuk materi tentang kewirausahaan perempuan.

“Microsoft siap mendukung program kerja Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dalam pengembangan UKM di Indonesia dengan dukungan teknologi terbaru dari Microsoft,” ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Andreas Diantoro di Nusa Dua Bali, Jumat (6/9).
Andreas Diantoro mengungkapkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi adalah hal yang penting terutama agar Indonesia bisa berkompetisi dengan negara lain, dan bisa masuk ke dalam 12 besar negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2025.
Kata Andreas, teknologi terbaru dari Microsoft yaitu Microsoft Office365 dan Microsoft Windows Azure, yang berbasis komputasi awan sangat sesuai untuk digunakan UKM di Indonesia, terutama bagi UKM yang belum mempunyai infrastruktur teknologi informasi.

“Microsoft memiliki visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian yang berbasis pengetahuan (Knowledge Based Economy) melalui transformasi pendidikan, kewirausahaan, dan mendorong transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik. Transformasi ekonomi bisa dilakukan melalui pemberdayaan Komputasi Awan pada segmen Kecil dan Menengah dari UKM,” jelas Andreas.

Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Syarifuddin Hasan menyambut baik dukungan dari Microsoft dalam memajukan dan mengembangkan UKM berbasi pengetahuan dan teknologi.
“Kami menyambut baik komitmen Microsoft untuk mendukung pengembangan UKM di Indonesia. Peluang ini harus dimanfaatkan seluas-luasnya bagi para UKM dengan mengembangkan usahanya melalui pemanfaatan TI sehingga usaha mereka bisa berkembang baik dan cepat dengan dukungan TI yang maju,” ujar Syarifuddin.

Sementara itu, Clair Deevy, Citizenship Lead, Microsoft Asia Pacific mengatakan Microsoft memiliki program YouthSpark yang merupakan inisiatif perusahaan yang dirancang untuk menciptakan peluang bagi ratusan juta pemuda di seluruh dunia.

“Melalui kemitraan dengan pemerintah, organisasi nirlaba dan bisnis, kami bertujuan untuk memberdayakan kaum muda untuk maju dan mewujudkan potensi mereka dengan menghubungkan mereka dengan pendidikan yang lebih besar, pekerjaan, dan peluang kewirausahaan. Kami ingin memberdayakan kaum muda untuk mengubah dunia mereka,” jelas Clair Deevy.

Salah satu wujud nyata dari program YouthSpark adalah kemitraan Microsoft dan Kementerian Koperasi dan UKM, karena kedua belah pihak memiliki perhatian besar pada pengembangan kewirausahaan bagi kaum muda.
“Kami berharap program yang dimiliki oleh kedua belah pihak dapat disinergikan dalam kerangka kerja sama, dengan tujuannya adalah untuk memaksimalkan dampak positif dari program yang dilakukan oleh kedua lembaga,” ungkap Clair Deevy.

Format kemitraan yang dilakukan adalah kedua pihak menyempurnakan setiap sumber daya yang ada dan program yang telah berjalan untuk memberdayakan kaum muda sebagai pengusaha, terutama di sektor TI.

“Program YouthSpark yang saat ini sudah dijalankan di Indonesia antara lain adalah Kompetisi Imagine Cup bagi mahasiswa, Microsoft Innovation Center, Microsoft User Group Indonesia (MUGI) & student partners, Student To Business (STB), BizSpark, Office365 for Education dan beberapa program lain,” tambah Clair Deevy.

Microsoft akan terus berkomitmen untuk mendukung program kerja Kementerian Negara Koperasi & UKM melalui aksi yang lebih besar dengan mengajak generasi muda menjadi digital entrepeneur (wirausaha digital). (ana)

Jeruk Keprok Tejakula Bangkit Kembali

Jeruk Tejakulainilahbali.com, Buleleng: Masih ingat kejayaan jeruk keprok khas Desa Tejakula? Jeruk yang pernah berjaya di era 1970 hingga 1980 an ini tidak hanya disuka warga lokal Bali tapi juga tingkat nasional bahkan juga menembus pasar mancanegara. Namun lantaran terserang hama CVPD (Citrus Vean Phloem Degeneration) jeruk ini pun terpuruk bahkan lenyap seperti ditelan bumi. Nah setelah beberapa dekade menghilang, belakangan muncul tanda-tanda akan munculnya kembali kejayaan jeruk keprok yang dikenal manis itu.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan wakilnya Ketut Sudikerta, seusai dilantik, serangkaian menghadiri acara simakrama di Buleleng tepatnya di desa Sanggalangit juga menyempatkan diri melakukan panen perdana jeruk keprok Tejakula di desa tersebut, Minggu (1/9). Panen perdana ini diharapkan menjadi awal kebangkitan jeruk keprok yang pernah berjaya di Tejakula.

Belakangan, jeruk keprok Tejakula mulai dikembangkan di sejumlah sentra produksi antara lain Badung, Karangasem, dan Buleleng. Khusus untuk Buleleng, pengembangan Jeruk Keprok dilakukan di dua kecamatan yaitu Busungbiu dan Gerokgak. Jeruk keprok yang panen perdana di Desa Sanggalangit merupakan bantuan 2000 benih dari Pemprov Bali pada tahun 2009. Bantuan benih ini merupakan program perluasan areal jeruk keprok di Buleleng. Pada kunkernya kali ini, Gubernur kembali menyerahkan bantuan 20 ribu benih Jeruk Keprok Tejakula untuk kawasan Busungbiu dan Gerokgak.

Setelah melakukan panen perdana, Gubernur menilai bahwa masih banyak hal yang harus disempurnakan dalam pengembangan jeruk keprok Tejakula. “Seperti yang kita lihat, kualitasnya masih perlu ditingkatkan,” imbuhnya. Gubernur menilai, jeruk yang dihasilkan masih kurang menarik dari segi tampilan, rasanya belum manis dan kurang berair. Untuk peningkatan kualitas jeruk keprok Tejakula ini, Gubernur menilai perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh ahli di bidangnya. Dengan sentuhan para ahli, dia berharap jeruk yang dihasilkan lebih kuning, besar dan manis rasanya.

“Kita juga akan melakukan program pipanisasi untuk mengatasi masalah air yang mengakibatkan tekstur buah jeruk masih kurang berair,” imbuhnya. Ke depannya, Gubernur berharap pengembangan jeruk keprok ini mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Lebih daripada itu, jeruk keprok ini bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri dan mampu bersaing dengan buah impor.

Peluang pengembangan jeruk keprok Tejakula di Sanggalangit memang cukup menjanjikan. Hal itu diakui oleh Luh Sumastring, wanita petani yang mulai merintis kebun jeruk keprok Tejakula sejak enam tahun lalu. Dengan mengembangkan 200 benih jeruk keprok, pendapatan yang diraih sebesar Rp45 juta tiap kali panen. Pendapatan ini menurutnya jauh lebih besar dibandingkan dengan menanam padi atau palawija yang sebelumnya dia geluti. Lagipula, keterbatasan air menjadi kendala dalam pengembangan padi di wilayah tersebut. Ke depannya, dia berharap jeruk keprok Tejakula bisa kembali berjaya sehinggakesejahterasan petani terangkat.

Sesuai data statistik, populasi tanaman jeruk saat ini mencapai 5.249.853 pohon yang terdiri dari jeruk keprok dan siem. Dari total populasi tersebut, 566.721 pohon merupakan jenis jeruk keprok Tejakula yang dikembangkan di wilayah Buleleng. (ana)

‘Bali Mandara’ Jilid II Fokus Garap Pertanian

Simakrama Bulelenginilahbali.com, Buleleng: Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan akan memfokuskan program Bali Mandara jilid II pada sektor pertanian yang selama ini mulai ditinggalkan. Padahal sektor tersebut menjadi tumpuan ekonomi masyarakat Pulau Dewata selain pariwisata.

“Program Bali Mandara II ini, perhatian pemerintah provinsi dan kabupaten
kembali ke pertanian. Karena pertanian merupakan sektor tumpuan ekonomi
masyarakat Bali, selain pariwisara,” kata Gubernur Pastika saat menyerap
aspirasi masyarakat dalam Simakrama Gubernur di GOR Sangga Ulangun, Desa Sanggalangit, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Sabtu (31/8).

Menurut Pastika yang dalam kesempatyan tersebut didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, bahwa Buleleng punya potensi besar di bidang pertanian khususnya di Gerokgak karena masih memiliki lahan yang luas tapi belum dikembangkan secara optimal, terpadu dan terarah sehingga masih tertinggal dari daerah lain.

“Buleleng punya potensi besar di bidang pertanian. Melalui kerja sama kita harap ada sinergi yang baik dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi,” jelas Pastika di hadapan ribuan masyarakat Buleleng yang hadir dalam simakrama tersebut.

Pastika berharap generasi muda saat ini mau untuk menjadi petani sehingga
mampu untuk mengembangkan sektor pertanian ini menjadi pertanian yang maju dan modern guna mendukung Bali sabagai pintu koridor 5 program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yakni di bidang pariwisata dan ketahanan pangan.

“Kita harus dukung program pemerintah tersebut, jadi kita harus kembangkan pertanian dan optimalkan penggarapan lahan yang ada khususnya di Gerokgak ini,” imbuh Pastika yang juga putra asli Desa Sanggalangit ini.

Dalam simakrama yang juga dihadiri Ketua Komisi I DPRD Bali I Made Arjaya
dan Ketua Komisi II DPRD Bali Tuti Kusuma Wardhani serta selruh SKPD
Provinsi Bali, juga muncul keinginan dari masyarakat Gerokgak untuk segera merealisasikan rencana pembangunan bandara.baru di Buleleng. Hal ini disampaikan oleh IB Oka Susrama yang juga menyampaikan mengenai
pengembalian fungsi dari pelabuhan Celukan Bawang.

Menanggapi penyampaian tersebut, Pastika mengatakan bahwa sudah ada dua. tempat alternatif yang merupakan hasil kajian yang dilakukan oleh
pemerintah yang bekerja sama dangan pihak swasta. Semuanya itu saat ini
sedang dikaji lebih lanjut mengingat dua tempat ini harus dipertimbangkan
masalah sosial dan teknis ekonominya yang nantinya kesimpulan oleh Pemprov dan pemkab yang kemudian disampaikan kepada pusat untuk menentukan aternatif pola pembangunan dan investasinya.

“Oleh karena itu mari kita dukung dan kaji bersama sehingga kedepannya
tidak berbenturan dengan masalah sosial, adat serta budaya yang ada karena saya sangat berharap harus ada bandara di Buleleng ini,” urai Pastika.

Mengenai pelabuhan Celukan Bawang, Pastika berkeinginan untuk mengubah
citra buruk yang ada di pelabuhan tersebut, sehingga kapal-kapal mau
kembali merapat di pelabuhan tersebut.

“Kalau mau mengembangkan Buleleng, harus mengubah mindset dengan membuat kesan yang baik di pelabuhan tersebut,” tegas mantan Kapolda Bali ini.

Dalam simakrama kali ini, Gubernur Pastika juga menyerahkan bantuan bibit jeruk keprok serta bantuan ternak serta sarana prasarana peternakan kepada kelompok tani yang ada di Gerokgak.

Acara dilanjutkan dengan menginap di salah satu warga desa Sanggalangit yang memperoleh bantuan bedah rumah anti gempa. (ana)