Tag Archives: kesenian

Sendratari “Hastina Praja Werdhi” Tutup PKB 2014

inilahbali.com, DENPASAR – Sendratari kolosal “Hastina Praja Werdhi” menjadi gelaran penutup rangkaian pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XXXVI 2014 yang ditampilkan siswa SMK Negeri 3 Sukawati Gianyar di Taman Budaya Denpasar. Seperti biasa, pelaksanaan PKB tahun ini juga berlangsung satu bulan penuh sejak 13 Juni yang bersamaan dengan masa liburan sekolah.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutan acara penutupan mengatakan, PKB merupakan wadah bagi para seniman dan budayawan untuk berekspresi dalam mengembangkan kreativitas seni dan budaya Bali. Sementara bagi masyarakat, gelaran PKB benar-benar telah menjadi ruang apresiasi terhadap ragam kekayaan budaya daerah yang adiluhung.

Seni budaya ini adalah sebagai cerminan masih lestarinya warisan budaya yang mampu menjadi wahana komunikasi antar seniman, memperkuat landasan dan mempertahankan eksistensi Budaya Bali dari gempuran dan penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai satwam, siwam, sundaram.

“Para seniman dan budayawan telah menjadikan PKB sebagai ruang berekspresi, sementara masyarakat menjadikannya sebagai ruang untuk memberikan apresiasi pada seluruh karya seni dan budaya itu, “ ujar Pastika yang juga mantan Kapolda Bali ini.

Terkait itu, Pastika menekankan bahwa Pemprov Bali akan selalu konsisten memberikan perhatian serius pada pemberdayaan para seniman dan budayawan melalui program secara terintegrasi. Hal ini mengingat pembinaan yang intensif dan berkesinambungan menjadi salah satu motivasi bagi seluruh komponen masyarakat untuk mencintai dan mengembangkan warisah budaya yang adiluhung ini.

Pada rangkaian acara penutupan itu juga diserahkan piagam penghargaan dan hadiah kepada juara pemenang berbagai lomba seni pertunjukan yang berkaitan dengan pelaksanaan PKB. Beberapa di antaranya seperti Lomba Gender Wayang Anak-Anak, Lomba Baleganjur Tingkat Remaja, Lomba Wayang Parwa Tingkat Anak-Anak, Lomba Taman Penasar, Lomba Gong Kebyar, Lomba Nyastra Katagori Pidato Bahasa Bali, Lomba Nyastra Katagori Ngarang Satwa Bali dan lomba-lomba lainnya.

Acara penutupan ini juga dihadiri Ny. Ayu Pastika, Wakil Gubernur Bali beserta Ny. Dayu Sudikerta, Kapolda Bali, Bupati/Walikota se-Bali, SKPD di lingkungan Pemprov Bali, tokoh seniman, budayawan dan masyarakat Bali. (ana)

Pasca PKB, Disusul ‘Bali Mandara Mahalango’

inilahbali.com, DENPASAR – Sepanjang 2014 ini, Taman Budaya benar-benar lebih meriah dengan gelaran seni budaya. Sebab selain ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) yang rutin setiap tahun (Juni-Juli), tahun ini juga akan digelar perhelatan seni budaya yang bertajuk ‘Bali Mandara Mahalango: Dinamika Seni Budaya Menuju Kesejahteraan, Kemajuan dan Keagungan Peradaban Bali’.

Ajang ini sebagai upaya memberdayakan kembali sekaa (kelompok seni), sanggar, yayasan seni tradisional dan modern serta memaksimalkan fungsi Taman Budaya Denpasar sebagai pusat aktivitas seni budaya sekaligus mengimplementasikan program aksi “Bali Mandara Jilid II” di bidang budaya.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memupuk kecintaan masyarakat terhadap budaya Bali yang adiluhung sekaligus memberi ruang berksenian bagi kelompok dan komunitas seni baik tradisional dan modern dengan mengoptimalkan fungsi Taman Budaya sebagai pusat kesenian dan budaya Bali,” ujar Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra,SH Jumat (11/7/2014).

Rangkaian acara ini, lanjut Mahendra, akan dikemas dalam materi pagelaran kesenian, pelatihan tari dan tabuh, pemilihan Jegeg Bagus Bali, pameran industri kerajinan dan kuliner. Sesuai jadual, ajang ini akan digelar mulai 13 Juli hingga 13 Agustus.

Selama pagelaran sebulan penuh, Bali Mandara Mahalango ini akan melibatkan 64 sekaa/sanggar/yayasan seni untuk pelatihan tari dan tabuh dengan menampilkan berbagai bentuk kesenian, baik kesenian pelestarian dan pengembangan, kreasi baru maupun kesenian kolosal dan peragaan busana.

Rangkaian kegiatannya akan dimulai persis sehari setelah usainya PKB XXXVI, yakni pada 13 Juli hingga 13 Agustus 2014. Dengan adanya tambahan kegiatan budaya ini, berarti kesan ‘sepi’ Taman Budaya dalam kesehariannya akan berkurang. (ana)