Tag Archives: pulau

Bank Papua di Bali

Ekspansi ke Bali, Bank Papua Salurkan Dana Rp260 M Lebih

Bank Papua di Baliinilahbali.com, Denpasar: Bank Papua semakin melebarkan sayap bisnisnya termasuk ke Bali. Di Pulau Dewata, bank yang kini memiliki asset Rp19,4 triliun ini menyalurkan dana pembiayaan melalui Grup Hardys Holdings senilai Rp260 miliar lebih untuk bidang ritail dan properti.

Dana pembiayaan ratusan miliar itu terbagi untuk bisnis ritail melalui PT Hardys Retailindo (Hardys Retail) senilai Rp224.900.000.000, dan untuk pembiayaan bisnis properti melalui PT Hardys Global Invesindo senilai Rp35.517.100.000.

“Bagi kami kerja sama pembiayaan bersama Grup Hardys Holdings ini menjadi langkah besar dalam mengembangkan bisnis Bank Papua di Bali,” kata Direktur Utama Bank Papua, Johan Kafiar dalam keterangannya kepada pers di Denpasar, Rabu (20/11).

Pengembangan bisnis di Bali, menurut Johan, dinilainya sangat menjanjikan karena Bali sangat maju industry pariwisata. Bahkan untuk lebih mendekatkan pelayanan, pihaknya menargetkan akan membuka kantor cabang di Bali tahun depan.

“Sebenarnya kami buka cabang di Bali tahun ini, tapi belum bisa dan kami targetkan tahun depan,” ujar Johan. Saat ini, Bank Papua sudah memiliki 114 kantor cabang dan kantor cabang pembantu di sejumlah kota provinsi dan kabupaten seperti Jakarta, Makassar, Manado, Surabaya, Yogyakarta, termasuk juga di Palopo dan Malang.

Dalam perkembangannya, Johan menyebut Bank Papua tumbuh luar biasa karena pertumbuhannya tahun ini (hingga posisi Oktober) mencapai 50%, yakni dari nilai asset Rp14,7 triliun lebih pada 2012, meningkat menjadi Rp19,4triliun lebih.

Sementara itu Presiden Direktur yang sekaligus pendiri Grup Hardys Holdings, Gede Agus Hardiawan mengatakan untuk bisnis propertinya, saat ini pihaknya memiliki 15 lots premium di sejumlah daerah di Bali maupun di luar Bali seperti Jember, Banyuwangi, dan Mataram.

Dengan luas lahan 83 hektare land bank, kata Hardiawan, GH Holdongs sudah memulai proses cut & fill untukproyek pembangunan Jimbarwana Green Villas di lahan 30 hektare di Jembrana. Selain itu juga akan disusul Nusa Dua Green Villas (12 ha),Batubulan Green Vilaas (5,8 ha),Ketewel Green (6,8 ha) dan Keramas Green Vilaas (20 ha) dengan total unit yang akan dibangun sebanyak 3000 unit.

“Dengan kerja sama dengan Bank Papua, kami segera akan bisa membangunnya, karena selama ini kami hanya wait and see, jadi telah didahului oleh investor-investor luar Bali,” ujar Hardiawan.
Menjawab pertanyaanmengapa harus menjalin kerja sama dengan Bank Papua, Hardiawan mengaku sebenarnya sudah pernah mengajukan proposal tiga tahun lalu ke bank yang ada di Bali seperti BPD Bali.

Namun selain prosesnya dinilai lambat, juga besaran dananya agak terbatas sehingga tidak cukup untuk menangani proyeknya. Sedangkan di Bank Papua bias lebih besar dananya dan sangat cepat pemutusan persetujuannya.

“Jadi hanya dengan waktu dua minggu sejak pengajuan sudah ada keputusan persetujuannya,”ujar Hardiawan. (ana)

Nusa Dua Fiesta Body Painting

‘Body Painting’ Meriahkan Nusa Dua Fiesta

Nusa Dua Fiesta Body Paintinginilahbali.com, Nusa Dua: ‘Body painting’ (lukis tubuh) yang dilombakan di ajang Nusa Dua Fiesta (NDF) ke-16 menyedot perhatian ratusan pengunjung. Usai dilukis, para peserta yang rata-rata seorang model itu pun parade mengitari kawasan pulau Peninsula Nusa Dua.

“Wah bagus dan indah,” celetuk pengunjung yang ikut berebut mengabadikan lewat kamera ponselnya.

Meski sempat diguyur hujan, namun penonton tetap semangat menyaksikannya yang berlangsung 1,5 jam. Ada 32 peserta yang ikut serta dengan jumlah pelukis juga sama. Tema yang ditentukan panitia adalah ‘Wana Lelanguan’ yang bermakna pelestarian hutan. Jadi, objek lukisan pun berkisar pada alam hutan dan satwanya.

“Jadi lukisan yang dibuat di tubuh wanita itu yang berkaitan dengan hutan dan satwanya yang menonjolkan kreativitas estetika, dan keterampilan,” ujar Ketua NDF ke-16, Ida Bagus Abdhi, saat membuka lomba lukis tubuh di Nusa Dua, Sabtu (16/11).

Nusa Dua Fiesta Body Painting

Menurut Abdhi, kegiatan melukis di tubuh wanita ini bukanlah pornografi melainkan murni seni. Hanya saja media yang digunakan tidak menggunakan kanvas sebagaimana pada umumnya.
Peserta yang rata-rata masih usia belia ini tampak menikmati tubuhnya dilukis. Mereka pun tampak patuh mengikuti keinginan sang pelukis dalam memosisikan tubuh atau anggota badan lainnya. Kadang harus berdiri, dan ada juga yang duduk di kursi, dan tangan diluruskan.

“Saya oke-oke aja sih, soalnya senang dilukis,” ujar Diah salah seorang peserta.

Kepiawaian pelukis tampak jelas dari hasil goresannya selama 1,5 jam. Setelah jadi, tampilan cat itu ada yang benar-benar tampak seperti busana bergambar aneka motif. “Luar biasa, saya kagum pada pelukisnya,” lontar seorang pengunjung.

Nusa Dua Fiesta Body Painting

Peserta tidak hanya dari lokal, tapi tercatat ada 7 wisatawan asing dari keseluruhan 32 peserta, antara lain dari Nigeria dan Rusia. (ana)

Nusa Dua Fiesta 2013

Meriah, Pembukaan Nusa Dua Fiesta ke-16

 

Nusa Dua Fiesta 2013

inilahbali.com, Nusa Dua: Meriah! Itulah kesan acara pembukaan Nusa Dua Fiesta ke-16, Jumat (15/11) malam di areal Pulau Peninsula Nusa Dua. Pembukaan ditandai dengan membunyikan alat musik rebab dan fireworks serta pesta kembang api, yang dilanjutkan pementasan tarian kolosal Bali.

Sebelum dibuka, didahului dengan pawai dari masing-masing perwakilan hotel yang ada di kawasan Bali Tourism Development Coorporation (BTDC), bergerak dari depan the Bay Nusa Dua dan berakhir di titik acara pembukaan Pulau Peninsula. Materi pawai yang ditampilkan rata-rata lebih menonjolkan pada tema budaya tradisional Bali, mirip pada pawai Pesta Kesenian Bali.

Iring-iringan pawai ini cukup menyedot perhatian masyarakat pengunjung yang tampak antusias menyaksikannya, tak hanya masyarakat lokal tapi juga wisatawan mancanegara. “Good, good,” komentar seorang bule usai membidikkan kameranya ke salah satu peserta pawai.

Nusa Dua Fiesta yang dijadualkan akan berlangsung lima hari ini, tidak hanya menampilkan kesenian Bali, tapi juga kesenian modern luar negeri. Seperti penampilan Jim Larkins and Band (Blues and American Soul Music). Jim Larkins yang kelahiran San Fransisco ini telah menjadi duta internasional music aliran Blues, R & B dan Soul.

Seni kolosal yang ditampilkan pada malam pembukaan berkisah tentang peperangan dalam cerita Baratayudha. Arjuna dikisahkan sedih lantaran harus menghadapi para saudaranya, paman, kakek serta gurunya di medan laga, meski demi menegakkan kebenaran.

Mengetahui kesedihan Arjuna, Kresna memberi wejangan agar Arjuna selalu taat menjalankan kewajiban sebagai ksatria. Mendengar nasihat itu, Arjuna pun bangkit untuk memerangi keangkuhan, kesombongan dan kejahatan pada musuhnya.

Usai pembukaan, Kepala badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gde Pitana saat diminta komentarnya terkait pelaksanaan Nusa Dua Fiesta, menilai ajang Nusa Dua Fiesta sukses karena terbukti sudah terlaksana secara kontinyu hingga tahun ke-16.

Menurut Pitana, tak banyak even promosi yang bisa berlangsung lebih dari 10 kali. Tapi NDF mampu membuktikan sudah memasuki tahun ke-16. “Ini bukti pelaksanaan NDF oleh BTDC sukses,” ujar Pitana.

Dikatakan, NDF sebagai sebuah even promosi bukan hanya sekedar promosi. Namun even NDF ini juga mengemas dalam sebuah pertemuan bisnis. “NDF merupakan even yang sangat bagus untuk sebuah even promosi. Suatu even bukan hanya dilihat pada saat even, namun seberapa even tersebut dilaksanakan secara konsisten dan memberikan dampak pada pariwisata,” jelas Pitana.

Lanjut Pitana menyebutkan ada tiga indikator suatu even bisa dikatakan sukses, pertama memiliki karakter yang jelas, terlaksana secara berkesinambungan, dan jadual pelaksanaannya selalu tepat waktu.

Sementara itu, Direktur Utama PT BTDC, Ida Bagus Wirajaya mengatakan bagaimanapun juga, promosi suatu destinasi atau kawasan wisata tetap harus dilakukan meski citranya sudah bagus. Dan event Nusa Dua Fiesta ini dinilai tepat sebagai ajang promosi baik di dalam negeri maupun di mancanegara.

“Jadi, unsur promosi itu tetap perlu dilakukan untuk kawasan Nusa Dua,” ujar Ida Bagus Wirajaya. (ana)

 

Bedah Rumah

Bedah Rumah KK Miskin di Bali Dianggarkan Rp30 Juta/Unit

Bedah Rumahinilahbali.com, Denpasar: Anggaran bedah rumah di Bali mulai 2014 dinaikkan menjadi Rp30 juta/unit. Besaran ini naik Rp5 juta dibandingkan pada 2013 yang dianggarkan Rp25 juta/unit.

Adanya kenaikan anggaran tersebut, menurut Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta karena adanya kenaikan harga BBM yang secara idak langsung juga ikut mengangkat harga komponen bahan bangunan.

Program bedah rumah ini merupakan salah satu dari program unggulan Bali Mandara dalam rangka mempercepat pengentasan kemiskinan di Pulau Dewata. Hingga kini dalam kurun waktu sejak 2009 sudah berhasil dibangun 6000 unit rumah untuk KK miskin di seluruh Bali.

Saat ini, kata Sudikerta, KK miskin yang masih memerlukan bedah rumah sebanyak 14.135 unit, karena sebelumnya berjumlah 20.135 KK miskin.

Untuk mempercepat pemenuhan rumah layak huni bagi KK miskin tersebut, pihak Pemprov Bali menjalin kerja sama dengan kalangan perusahaan BUMN/swasta, mulai dari kalangan perbankan, perhotelan, kontraktor hingga perusahaan minuman melalui dana tanggung jawab sosialnya (CSR)- nya. Saat ini ada 300 perusahaan yang diharapkan ikut berpartisipasi.

Dari 6000 unit rumah layak huni yang dibangun untuk KK miskin itu, 705 di antaranya merupakan partisipasi dari kalangan perusahaan BUMN/swasta. Ke depannya diharapkan akan lebih banyak lagi kalangan swasta yang ikut ambil bagian dalam pengentasan kemiskinan di Bali.

Sudikerta juga menjelaskan, KK miskin yang terbanyak memerlukan bedah rumah ada di Buleleng yakni mencapai 7.600 unit, disusul karangasem, Tabanan, bahkan Kabupaten yang dikenal sebagai kabupaten kaya juga membutuhkan 386 unit rumah layak huni untuk KK miskin.

Selain bedah rumah, cara lain dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan di Bali, lanjut Ketua DPD Partai Golkar Bali ini, adalah memberikan dana pendidikan beasiswa bagi anak-anak terutama dari kalangan KK miskin. (der)

Rumah Pintar ditinjau Ny Menokesra

Rumah Pintar di Karangasem Akan Diresmikan Ani Yudhoyono

Rumah Pintar ditinjau Ny Menokesrainilahbali.com, Karangasem: Rumah Pintar di Kabupaten Karangasem, Bali sesuai jadwal akan diresmikan Ibu Negara Ani Yudhoyono pada 24 November 2013 serangkaian kunjungan kerja Presiden SB Yudhoyono di kabupaten ujung timur pulau Bali tersebut.

Serangkaian agenda tersebut, segala persiapan pun telah dilakukan jajaran Pemkab karangasem. Bahkan guna memastikan kesiapan di Rumah Pintar yang merupakan satu-satunya di Karangasem ini, Nyonya Menko Kesra Agung Laksono didampingi sejumlah pengurus Solidaritas Ibu-Ibu Kabinet Indonesia Bersatu (Sikib II), Rabu (30/10) turut turun ke lokasi melakukan pengecekan.

Ketika tiba di lokasi Dusun Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Nyonya Menko Kesra yang diterima Nyonya Sujani Geredeg dan Nyonya Sumawati Sukerana, langsung memeriksa perlengkapan rumah pintar.

Yang menjadi perhatian utama antara lain masalah kekurangan buku, foto kepala negara, an ketersediaan aliran listrik. Sementara persiapan fisik gedung sejak selesai sudah disempurnakan antara lain bagian anak tangga yang sebelumnya tidak ideal, cat tembok sudah dilukis, fasilitas permainan, sarana rak buku dan mobuler lainnya.

Untuk kegiatan proses belajar di rumah pintar ini nantinya diikuti oleh anak-anak TK, siswa-siswi SD putus sekolah, remaja dan kalangan orang dewasa (umum). Kegiatan pameran yang dipersiapkan seperti anyaman ate, pembuatan ingka, serobong daksina, kerajinan dodol mete dan kacang mete, pembuatan klatkat, belajar nabuh gamelan gong, belajar menari Bali, membuat saab tutup banten, pembuatan kotak souvenir daun lontar, pembuatan aksesoris lukisan dan kap lampu dari buah Bila yang difinishing di pengepul daerah seni Gianyar.

Ketua Rumah Pintar, Ni Nengah Sari, S.Pd, M.Ag, menambahkan, kegiatan rumah pintar berlangsung semenjak pagi hari dengan aktivitas murid – murid TK, disusul kegiatan belajar kejar paket baik A, B maupu C, kegiatan mengayam, belajar kriya komputer, kriya panggung setiap sore hari.

Sumber dana kegiatan rumah pintar dibantu pemeritah pusat, sedangkan dari daerah ada di leading sektor ditangani Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD). Sedagkan pameran hasil produksi seputar desa Muntigunung yang dipersiapkan meliputi hasil bidang pertanian dalam arti luas, kerajinan maupun ketrampilan.

Kegiatan Kejar Paket A, B dan C adalah merupakan anak-anak dari kalangan kurang mampu dan gelandangan pengemis (gepeng) dngan mengutamakan menyasar anak-anak miskin putus sekolah. Sejumlah instansi yang terlibat secara terpadu antara lain Disprindag, Disdikpora, Diskominfo, Dinas Sosial, Kantor Arsip Daerah dan Perpustakaan (KPAD), Disbudpar, Bagian Kesra dengan difasilitasi PKK Kab. Karangasem.

Rumah pintar yang lebih dikhususkan bagi anak-anak kurang mampu di Muntigunung ini sumber dananya dari pemerintah pusat yang seluruhya mencapai sekitar Rp 500 juta. (der)

Universitas Mahendradatta

Universitas Mahendradatta Kian Merambah Dunia

Universitas Mahendradattainilahbali.com, Denpasar: Universitas Mahendradatta (d/h Marhaen) Bali yang didirikan proklamator RI, Ir. Soekarno belakangan ini semakin terus mengembangkan kiprahnya di mancanegara. Setelah mendapatkan Quality Assurance (QA) Certification untuk Penjaminan Mutu dari Asean University Network ( AUN ) pada 2012, kini universitas swasta tertua di Bali ini mengukuhkan dirinya sebagai perguruan tinggi unggulan bervisi internasional.

”Hal ini dibuktikan dengan bergabungnya Unmar (Universitas Mahendradatta) sebagai anggota dari Confedeation Mundial De Ensenanza Privada (World Confederation Of Privae Education),” ujar Dr. Arya Wedakarna yang juga tercatat sebagai rektor termuda di Indonesia ini, Kamis (31/10).

Pengukuhan Unmar sebagai COMEP Member disampaikan kepada Dr.Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III dalam World Education Congres X yang diadakan atas kerja sama sejumlah lembaga COMEP, FAEPLA, Confederation Of Associations Of Independant Schools Of The European Communities ( CADEICE ), Embajada De Indonesia Buenos Aires yang didukung oleh UNESCO.

Dengan pengukuhan tersebut, Dr. Arya Wedakarna menyatakan rasa optimistisnya bahwa Unmar sebagai perguruan tinggi bersejarah di Pulau Dewata ini telah mewakili wajah perguruan tinggi swasta Indonesia dalam hal keaktifan bergaul di kancah internasional.

”Sejak kita mendapatkan Quality Assurance (QA) Certification untuk Penjaminan Mutu Unmar (Universitas Mahendradatta) dari Asean University Network ( AUN ) pada 2012, maka cukup banyak lembaga internasional yang mengulurkan kerjasama mutual. Unmar telah berada di jalur yang tepat untuk menjadi leading university dalam hal kualitas dan kesetaraan dengan perguruan diluar negeri,” lontar Arya Wedakarna yang juga pernah meraih rekor MURI sebagai penyandang gelar doktor termuda di Indonesia ini.

Dengan adanya status keanggotaan internasional ini, kata Wedakarna, berarti akan lebih memudahkan mahasiswa dan alumni Unmar untuk dapat meniti karir di kawasan Eropa, Asia, Amerika Latin termasuk di Amerika Serikat.

”Nantinya saat mahasiswa S1 dan S2 Unmar diwisuda, mereka berhak akan ijazah dan sertifikat internasional ini. Hal ini akan membantu alumni Unmar untuk bekerja di dunia global,” ujar Wedakarna yang juga Sekretaris Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Bali ini.

Untuk menguatkan ke arah sana, kurikulum yang ada di fakultas – fakultas ini harus disesuaikan dengan kurikulum internasional, walau tidak harus meninggalkan jati diri dan idelogi Indonesia. Ini sangat membantu alumni Unmar terutama yang akan diwisuda tahun 2013.

Ia juga berharap agar prestasi Unmar ini dapat memberikan semangat kepada seluruh civitas akademika Unmar di seluruh Bali. Kemajuan sekaligus sebagai kado 50 Tahun Jubileum Emas Unmar 2013, berkat kerja sama yang baik antara yayasan, rektorat, fakultas, lembaga sayap dan juga unit – unit lainya.

Seperti diketahui, universitas yang dikukuhkan dalam COMEP Congress X selain Universitas Mahendradatta Bali, yakni University San Ignacio De Loyola Peru, Bilingo-China International Education, Fatih University Turkey, Gediz University Turkey dan University Of Central Arkansas, USA. (der)

Tri Hita Karana

‘Tri Hita Karana’ Antarkan Bali Jadi Referensi Event Dunia

Tri Hita Karanainilahbali.com, Denpasar: Gubernur Bali, Made Mangku Pastika memperkenalkan konsep Tri Hita Karana di hadapan para peserta seminar internasional tentang bisnis, manajemen dan lingkungan yang diselenggarakan oleh Universitas Mercu Buana Jakarta, di hotel Inna Kuta Beach, Kuta, Selasa (29/10).

Menurut Gubernur Pastika, seminar ini sejalan dengan seminar yang diselenggarakan pada saat pelaksanaan APEC Summit di Nusa Dua baru-baru ini yang bertema Sustainable Development based on Tri Hita Karana.

Tri Hita Karana adalah konsep hidup masyarakat Bali yang selalu menjaga keseimbangan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan lingkungan. Konsep ini sudah diadopsi masyarakat dunia sebagai konsep pembangunan dunia.

“Tujuan pembangunan ekonomi yaitu kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat tidak akan bisa tercapai kalau hubungan ketiga unsur tersebut tidak seimbang dan tidak harmonis,” ujar Pastika yang mantan Kapolda Bali ini.

Kata Pastika, konsep ini terimplementasikan dalam segala aspek kehidupan sehari-hari di Pulau Dewata, sehingga Bali dijuluki dengan banyak nama, seperti ‘the Island of Paradise’, ‘The Island of God’, ‘The Island of Peace’ and ‘the Island of Love’.

“Situasi dan kondisi inilah yang membuat pulau Bali selalu dijadikan referensi untuk pelaksanaan event besar seperti Miss World, APEC Summit 2013, Bali Democracy Forum, Bali Culture Forum, WTO Summit dan lain-lain,” tandas Pastika.

Untuk itu, Gubernur Pastika mengharapkan dari seminar ini dapat dihasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk pembangunan ekonomi dan lingkungan Bali.

Seminar yang bertajuk “A Comprehensive Study in Asian Ekonomi” ini menghadirkan beberapa pembicara internasional seperti Prof. Dr Edwardo Marzan Jr dari Philipina, Prof. Dr. Carmen Costea dari Rumania dan Prof. Dr. Saadiah Mohamad dari Malaysia.

Kegiatan yang berlangsung hingga 30 Oktober 2013 ini terselenggara atas kerja sama beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Presiden Jakarta, Universitas Pancasila Jakarta, Universitas Pembangunan Nasional Jakarta, Unversitas Mahasaraswati, Denpasar, dan Universitas Dwijendra Denpasar.

Dalam seminar ini dibahas sebanyak 61 paper dan diikuti oleh 194 peserta yang terdiri dari para dosen, para pelaku bisnis, peneliti, mahasiswa dan lain-lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri. (der)

‘Bali Harmoni’ Dukung Reklamasi Tanjung Benoa

Bali Harmoni Dukung Reklamasi Tanjung Benoa inilahbali.com, Denpasar: Sikap pro dan kontra terhadap rencana reklamasi di Tanjung Benoa masih belum reda. Setelah berulang kali dari ForBali yang dimotori Wayan ‘Gendo’ Suardana menggelar demo menolak reklamasi, kini giliran massa yang tergabung dalam ‘Bali Harmoni’ melancarkan aksi demo yang mendukung dilakukannya revitalisasi atau reklamasi.

Aksi dari Bali Harmoni ditunjukkan sekitar puluhan warga dari Desa Tanjung Benoa mendatangi gedung DPRD Bali, Rabu (16/10). Mereka menuntut agar Tanjung Benoa segera direvitalisasi sehingga terhindar dari ancaman kerusakan lingkungan bahkan ancaman tenggelam.

“Kami inginkan tanjung Benoa agar segera direvitalisasi,” teriak salah satu koordinator aksi, Wayan Ranten saat diterima anggota DPRD Bali, Dewa Nyoman Rai dan Gusti Putu Wijra di lobi gedung DPRD Bali.

Menurut Ranten, kondisi tanjung Benoa saat ini rawan tenggelam. Beberapa faktor penyebabnya seperti akibat reklamasi di pulau Serangan, reklamasi di pelabuhan Benoa serta reklamasi sejumlah titik di kawasan Sanur.

Terkait hal itu, kata Ranten, revitalisasi tanjung Benoa harus segera dilakukan. Bahkan keuntungan jika jadi direklamasi, maka dipastikan akan sangat menguntungkan karena bisa membuka lapangan kerja.

Terhadap tuntutan tersebut, anggota DPRD Bali Dewa Nyoman Rai dan Gusti Putu Wijra menyatakan sependapat dengan aspirasi yang disampaikan Bali Harmoni. “Walaupun di Dewan masih ada perbedaan sikap, tapi kami secara pribadi setuju dengan aspirasi Bali Harmoni yang menginginkan perlunya revitalisasi tanjung Benoa, karena dampak positifnya lebih banyak dari negatifnya,” ujar Dewa Rai yang dari PDI Perjuangan tersebut.

Dampak positifnya, menurut Dewa rai, selain memperbaiki lingkungan juga kalau setelah reklamasi akan bisa menyerap banyak tenaga kerja. Sikap yang sama juga ditunjukkan Gusti Putu Wijra yang mantan wakil bupati Karangasem ini.

Sebelum ke DPRD Bali, terlebih dahulu rombongan demo ini mendatangi kantor Gubernur Bali yang berada di sebelah timur gedung DPRD. Mereka diterima Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Made Sukadana di depan pintu gerbang, dan menampung aspirasinya untuk selanjutnya akan diteruskan kepada Gubernur Bali.

Sebelumnya, belasan warga Tanjung Benoa yang dipimpin Bendesa Adatnya Nyoman Wana Putra juga mendatangi kantor gubernur yang diterima wakil gubernur ketut Sudikerta. (der)

8 Ribu ODHA di Bali Belum Jelas Keberadaannya

Wagub Sudikertainilahbali.com, Denpasar: Saat ini di Bali diperkirakan jumlah ODHA (orang dengan HIV/AIDS) mencapai 26 ribu orang. Namun dari estimasi tersebut, yang baru terdata secara resmi hanya sekitar 8 ribu jiwa atau masih di bawah kisaran 30%, sedangkan sisanya yang lebih banyak belum diketahui secara pasti keberadaannya.

Adanya estimasi yang cukup banyak yang belum terdata itu menjadi fokus dalam penanggulangan penyakit mematikan tersebut. “Inilah yang menjadi fokus utama kita dalam penanggulangan HIV-AIDS di Bali, selain tetap memberi pengobatan bagi penderita yang telah terdata “, ujar Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta yang juga selaku Ketua Harian Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali, Senin (30/9) saat menerima audiensi dari AusAID dan HCPI yang didampingi sekretaris KPA Provinsi Bali, Drh. Made Suprapta, di ruang kerjanya.

Pemprov Bali, lanjut Sudikerta, akan mengintensifkan penanggulangan HIV/AIDS dengan tetap akan menjalin bekerja sama dan berharap adanya dukungan dari AusAID (Australia Agency for International Development) melalui HIV Cooperation Program for Indonesia.

Menanggapi harapan Wagub, pihak AusAID yang diwakili Fist Secretary HIV and Communicable Diseases Adrian Gilbert menjelaskan bahwa pihaknya telah membangun kerja sama dengan beberapa provinsi di Pulau Jawa, Bali, Papua dan Papua Barat. Sejumlah provinsi tersebut dinilai memiliki tingkat Evidemi HIV/AIDS sangat tinggi. Dikatakannya, program HCPI akan berakhir pada awal tahun 2016, sehingga kedepannya perlu merumuskan strategi dan program baru dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS khususnya di Bali.

Adrian yang didampingi perwakilan HCPI Chatrine Barker dan Abby Ruddick menambahkan, konsuling maupun pengobatan ODHA di Bali saat ini tidak hanya dilayani di RSUP Sanglah, namun sudah diperluas ke beberapa Puskesmas di Kota Denpasar. Hal ini merupakan sebuah langkah untuk mendekatkan pelayanan kepada ODHA.

Wabub Sudikerta mengucapkan terima kasih atas bantuan AusAID melalui HCPI yang sangat peduli terhadap Pencegahan dan Penanggulangan HIV/ AIDS di Provinsi Bali. Pemprov Bali, tambahnya, juga memberi perhatian yang cukup besar bagi upaya ini.

“Pada tahun anggaran berikutnya, kami menyiapkan anggaran sebesar Rp6 milyar dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Tapi kami tetap perlu bantuan dari AusAID terutama dari aspek teknis,” ujarnya. Melalui kerja sama ini, Wagub berharap laju perkembangan HIV/AIDS di Pulau Dewata bisa terus ditekan.(ana)