Tag Archives: slider

Hari Suci ‘Tumpek Landep’ Pertajam Pikiran dan Hati Nurani

Gubernur Pastika saat memberikan dharma wacana pada hari suci Tumpek Landep.

Gubernur Pastika saat memberikan dharma wacana pada hari suci Tumpek Landep.

inilahbali.com, DENPASAR – Hari suci ‘Tumpek Landep’ khususnya di Bali selama ini identik dengan menyembahyangi perkakas atau benda-benda tajam, lazimnya senjata dan sejenisnya. Bahkan juga merambah pada kendaraan, maka tak heran kalau di jalanan baik sepeda motor maupun mobil terutama milik orang Hindu akan terlihat bergelantungan atribut persembahyangan misalnya gantungan, atau juga tamiang.

Bagi Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Tumpek Landep tidaklah hanya menjadi perayaan bagi benda-benda tajam, namun hendaknya dimaknai sebagai momentum yang relevan untuk menajamkan pikiran, hati nurani serta kualitas spiritual agar benar-benar mampu melaksanakan tugas mengemban swadarma bagi seorang pemimpin.

“Menurut pendapat saya, Tumpek Landep tidak seperti jaman dahulu di jaman agraris dimana orang-orang mempertajam arit, cangkul ataupun keris yang digunakan untuk berperang. Namun saat ini yang perlu kita pertajam adalah pikiran dan hati nurani kita agar nurani dan otak kita tetap landep,” ujar Pastika ketika memberikan dharma wacana sekaligus melaksanakan pujawali serangkaian Piodalan Pura Penataran Agung Kerta Sabha yang jatuh pada Saniscara Kliwon Wuku Landep atau yang lebih dikenal sebagai hari Tumpek Landep, Sabtu (18/10).

Untuk itu, Gubernur Pastika berharap momen piodalan dan Tumpek Landep ini dimanfaatkan khususnya bagi seorang pemimpin untuk meneguhkan komitmen dalam melaksanakan swadharma sehingga dapat melaksanakan tugas-tugas dengan baik.

Menurutnya, ini hal yang paling penting bagi pemimpin. Karena pemimpin memberi arah kepada anak buah. Menajamkan emosi serta kualitas spiritual kita sehingga benar-benar dapat merespon segala permasalahan yang ada

Pastika juga menerangkan tentang filosofi yang mengandaikan seorang pemimpin laksana kartika (bintang), yang harus dapat memberi arah, harus bulat seperti bulan bisa memberi cahaya penerangan, harus laksana samudra bisa menampung semua masalah, harus sebagai pertiwi dan bumi memberi kesejahtraan tempat tinggal dan memberi makan, harus seperti bayu sebagai angin yang dapat masuk ke relung-relung kehidupan, harus bertenaga, kuat fisiknya, serta menjadi agni harus bisa menentukan ini benar ini salah, tidak peduli siapapun.

Upacara piodalan yang kali ini dipuput oleh Ida Peranda Istri Mayun dari Griya Tegal Denpasar diawali dengan mendak keris oleh Gubernur Pastika, Ny. Ayu Pastika dan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, dari tempat penyimpanannya di Jaya Sabha untuk distanakan di Pura Penataran Agung Kerta Sabha.

Acara dilanjutkan dengan tari rejang dan tari topeng. Usai prosesi mecaru, Gubernur dan Ny. Pastika serta jajaran SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali melakukan persembahyangan bersama. (ana)

Sikapi UU Desa, Pilihan Desa Adat Segera Disimulasikan

Suasana pembahasan UU Desa di rumah dinas Gubernur Bali Kertha Sabha yang dipimpin Made Mangku Pastika.

Suasana pembahasan UU Desa di rumah dinas Gubernur Bali Kertha Sabha yang dipimpin Made Mangku Pastika.

inilahbali.com, DENPASAR – Setelah terjadi pembahasan dan perdebatan panjang dan alot dalam menyikapi pilihan ‘desa adat’ atau ‘desa dinas’ sebagaimana diatur dalam Undang Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa, akhirnya pilihan Bali mengerucut ke pilihan desa adat. Bahkan segera akan simulasikan dengan berbagai konsekuensinya.

Hal itu terungkap dalam pembahasan lanjutan di rumah dinas Gubernur Bali Gedung Kertahsabha Denpasar,Jumat (17/10). Pertemuan ini menindaklanjuti arahan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendagri, Tamrizi A. Karim, yang dilakukan Kamis (16/10) di Gedung Wiswa Sabha kantor Gubernur Bali Renon.

Hadir dalam pertemuan di Kerthasabha itu seperti anggota DPR RI dan DPD RI daerah pemilihan Bali, anggota DPRD Bali, Bendesa Agung MUDP Provinsi Bali, Sabha Purohito serta Kepala SKPD Provinsi Bali.

Dalam pertemuan intern yang dipimpin Gubernur Pastika didampingi Wagub Ketut Sudikerta dan Sekda Provinsi Bali Cok Ngurah Pemayun, menyampaikan bahwa selama ini telah banyak lembaga dan pihak melakukan kajian tentang pilihan pendaftaran desa adat atau desa dinas dengan segala argumentasi. Begitu pula dengan diskursus dan rapat yang telah berkali-kali dilakukan di Pemprov Bali namun belum juga menemukan kata sepakat.

“Selama ini saya sudah memberikan waktu pihak-pihak untuk berargumentasi dan semua memiliki pendapat yang berbeda-beda. Saya yakin semua pihak menunggu pendapat Gubernur sehingga pertemuan ini merupakan momentum yang baik untuk itu,” ujarnya.

Lebih jauh Pastika mengurai bahwa dari beberapa pihak yang sudah menemuinya seperti MUDP, Sabha Purohito, serta anggota DPR RI, I Wayan Koster sepakat untuk mendaftarkan desa adat (desa pakraman).

“Setelah saya menerima laporan dari beberapa pihak, agar tidak berlarut-larut sekarang sudah saatnya menentukan masa depan Bali, yakni opsi untuk mendaftarkan desa dinas kita simpan dulu. Kita simulasikan desa adat dengan segala konsekuensinya, namun saya minta Tim Provinsi untuk membuat daftar pertanyaan yang nantinya akan dibuat naskah akademiknya,” papar Pastika.

Pastika juga menghimbau DPRD Prov. Bali yang dibantu oleh semua pihak yang hadir untuk segera membentuk pansus dan menyusun Ranperda yang akan disahkan bersama. Bahkan Pastika juga menegaskan, semua pihak harus bisa menjamin bahwa 1.488 desa adat yang ada di Bali bisa terdaftar semuanya di pusat.

Pasalnya karena Pastika yang bersama MUDP Tahun 2004 lalu mengesahkan desa pakraman di Pura Samuan Tiga yang selalu komit menyatakan bahwa “walaupun langit runtuh, desa pakraman harus tetap ada”. Serta ia berharap hendaknya perda tersebut juga yang nantinya bisa menjawab kekhawatiran masyarakat selama ini akan hilangnya otonominya jika desa adat didaftarkan.

Sementara itu, anggota DPD RI, Gede Pasek Suardika menyampaikan bahwa ini merupakan momentum serta pilihan yang luar biasa untuk menyelamatkan Bali ke depan, karena selama ini aturan cenderung pada kelompok mayoritas sehingga sudah saatnya mengambil keputusan strategis.

“Dalam Bab XIII UU Desa tentang ketentuan khusus desa, jelas tersirat bahwa semua diturunkan ke perda sehingga saya setuju untuk segera dibentuk pansus dan kami di DPD RI siap menyimulasikan problem teknisnya ,” tegasnya.

Sejalan dengan Gede Pasek semua yang hadir seperti MUDP Provinsi Bali dan anggota DPR RI, DPD RI serta DPRD Provinsi Bali yang hadir seperti A.A Oka Ratmadi, Kadek Arimbawa, Arya Wedakarna, Kusuma Putra serta Nyoman Parta menyatakan siap untuk membentuk pansus dan menyusun Ranperda yang nantinya akan disahkan menjadi Perda.
Dalam kesempatan tersebut, Arya Wedakarna juga menyerahkan dukungan dari perguruan tinggi negeri maupun swasta di Bali yang sepakat mendukung untuk mendaftarkan desa adat.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Pastika meminta agar semua bentuk dukungan dibukukan serta dijadikan lampiran dalam perda yang nantinya akan disusun agar bisa menjadi bukti. “Ini merupakan pertanggungjawaban kita kepada anak cucu sehingga perlu ada bukti agar menjadi sejarah bagi mereka,” pungkasnya.

Di akhir pertemuan tersebut, Pastika meminta hendaknya setelah diadakan pertemuan ini tidak akan ada lagi diskursus , sehingga perda bisa disahkan akhir tahun 2014 ini. (ana)

Peringatan 12 Tahun Bom Bali Diisi Pembacaan Puisi

Gubernur Made Mangku Pastika berdoa sebelum tabur bunga di Ground Zero pada peringatan 12 tahun bom Bali I, Minggu (12/10) 2014.

Gubernur Made Mangku Pastika berdoa sebelum tabur bunga di Ground Zero pada peringatan 12 tahun bom Bali I, Minggu (12/10) 2014.

inilahbali.com, KUTA – Peringatan 12 tahun tragedi Bom Bali I, Minggu, 12 Oktober 2014 di Ground Zero Legian Kuta Bali salah satunya diisi dengan pembacaan puisi oleh Ni Kadek Winapawani,17, siswi kelas II SMK TI Global Denpasar, yang merupakan putri kedua dari I Ketut Sumarawat, korban meninggal pada saat ledakan bom Bali I.

Di tengah acara seremonial yang diwarnai sedikit haru, inilah sekelumit puisi yang dibawakan Winapawani.

‘Kenangan yang pedih
yang membuat dunia
hanya memberi warna hitam
dalam hidupku
pedih yang membuat tangisan
tak sanggup mengeluarkan air mata lagi
kupikir kenangan ini
akan menyelimuti seumur hidupku
tapi saat ku bertemu
dengan mereka semua
yang memiliki kenangan yang sama denganku…
mereka dapat mengganti tangisku dengan tawa
mereka memberi kasih sayang dan cinta
yang dulu kupikir takkan kudapatkan lagi…’

Bagi Winapawani, kenangan pedih di awal-awal peristiwa itu sulit dilupakan, namun dengan adanya kebersamaan dengan mereka yang punya pengalaman yang sama telah membuatnya kembali bisa menjalani hidup seperti biasa.

“Bersama mereka, saya dapatkan kembali warna dalam hidup. Mereka dapat mengganti tangisan dengan tawa,” ujar Wina, putri kedua dari tiga bersaudara ini.

Saat kejadian bom Bali I, Wina masih berusia lima tahun. Saat itu hidupnya dirasakan begitu pedih. Namun seiring perjalanan waktu, dia pun bersyukur karena biaya pendidikannya mendapat tanggungan dari yayasan hingga kini. Begitu juga dua saudaranya, kakaknya yang tengah kuliah di LP3I dan adiknya di SMP juga mendapatkan tanggung biaya pendidikan. Ibunya, Ni Nyoman Rencini saat ini bekerja di bidang usaha kerajinan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Ketua Yayasan Isana Dewata, Ni Luh Erniati mengatakan di yayasan yang dipimpinnya ada terhimpun 43 KK keluarga korban bom Bali I, yang di dalamnya juga ada seratusan anak. Dari jumlah itu,baru sebagian anak yang mendapatkan tanggunagn biaya pendidikan dari Yayasan Kebangsaan Ibu Pertiwi, sedangkan yang belum sedang akan diperjuangkan.

Ditanya soal peristiwa bom Bali, Erni masih mengaku agak berat bisa memaafkan pelakunya kehilangan suami tercintanya, Gede Badrawan.
“Saya masih agak berat memaafkan, walau sudah bisa menerima sebagai suatu kenyataan,” kata Erniati.

Bagi ibu dua anak ini, pada saat-saat tertentu perasaannya masih sulit dikuasai dan dikendalikan apalagi memasuki bulan Oktober seperti saat ini. Bahkan teman-temannya sesama keluarga korban yang tergabung dalam Yayasan Isana Dewata masih ada yang trauma melihat asap maupun keramaian. Untuk itu sesama temannya masih sering mengikuti bimbingan dari seorang psikiater.

“Untuk penyembuhan rasa trauma kami masih sering dibimbing dokter Nyoman Nyandra,” papar Erniati yang kini menggeluti pekerjaan menjahit bersama sejumlah temannya.

Sementara itu Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak keluarga para korban untuk bisa memaafkan pelaku peristiwa bom Bali itu meski sulit untuk dilupakan. “Hidup terus bergerak. Untuk dapat melanjutkan hidup yang lebih baik, mari berusaha memaafkan, meski tak mungkin melupakan,” ujar Pastika.

Mantan Ketua Tim Investigasi Bom Bali I ini juga berharap perbedaan pendapat atau ideologi jangan dijadikan alasan pembenar untuk melakukan kekerasan terhadap sesama. “Sekecil apapun bentuk kekerasan hanya akan menimbulkan penderitaan,” ujarnya.

Bagi mantan Kapolda Bali ini, kita semua adalah bersaudara, apapun warna kulit, agama dan profesi. Jika semua sepakat dengan semangat damai, maka diyakiini aksi-aksi terorisme tidak akan sampai terjadi.
“Mari kita gunakan semangat damai dan toleransi untuk melawan aksi kekerasan semacam itu,” pesannya.

Peringatan bom Bali ini, menurut  Pastika adalah untuk mengenang peristiwanya tapi  bukan untuk membangkitkan amarah maupun  dendam.

Pada acara itu juga dilakukan tabur bunga yang didahului doa.  Selain oleh  Gubernur Pastika juga oleh Wakil Bupati Badung Made Sudiana, Konjen Australia, Majell Maree Hind, dan juga Haji Bambang.

Seperti diketahui dalam tragedi bom Bali 12 Oktober 2002 menewaskan 202 orang dari berbagai negara dan 209 orang luka-luka. (ana)

Satpol PP Denpasar Amankan 6 ‘Orgil’

Orang gila saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar.

Orang gila saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar.

inilahbali.com, DENPASAR – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpsar menggiring enam orang gila (orgil) yang sering berkeliaran di seputaran Jalan Gajah Mada dan di tempat-tempat umum lainnya di Kota Denpasar, Jumat (10/10).

Keenam orang gila tersebut langsung diamankan ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar yang langsung dipimpin Kasatpol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana.

Penertiban ini diambil karena keberadaan orang gila ini sangat menganggu kenyaman masyarakat. Dari keterangan yang dikorek petugas, orang gila ini mengaku berasal dai sejumlah kabupaten. Seperti Made Asih mengaku dari Mengwi Kabupaten Badung, Made Wira, Nyoman Suwatra dari Karangasem, Ketut Alit berasal dari Ketewel Kabupaten Gianyar, Made Ratna Ningsih dari Buleleng dan lagi satu tidak mau memberikan keterangan.

“Pengakuan mereka belum bisa kami pastikan, apakah benar atau tidak, hanya keluarga dan kerabat dekatnya yang mengetahui secara pasti,” ungkap Alit Wiradana di sela-sela penertiban.

Setelah penertiban ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Denpasar. “Kita yang menertibkaan, Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial melakukan penanganan lebih lanjut,” ujar Alit Wiradana.

Dari enam orang gila tersebut, petugas berhasil membujuk salah seorang di antara mereka untuk membuka barang-barang yang disimpan di saku bajunya. Ternyata di dalam sakunya berisi berbagai barang, seperti minyak oles, obat luka, pisau, uang dan lain sebagainya. Bahkan dari introgasi anggota Satpol PP ternyata selama 15 tahun Ketut Alit yang berasal dari Ketewel Gianyar ini tidak pernah melepas barang-barang yang berada dalam sakunya, serta tidak pernah mandi selama 15 tahun.

“Untuk segera mendapat perawatan, kami segera kirim ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli,” ujarnya.

Untuk tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan, petugas Satpol PP menhimbau kepada masyarakat yang punya keluarga orang gila agar memperhatikannya sehingga cepat mendapat penanganan.

Sebelumnya, pada Kamis (9/10) Satpol PP Kota Denpasar juga melakukan penertiban terhadap odong-odong yang mangkal di Lapangan Puputan Badung. Hal ini telah melanggar perda No. 3 tahun 2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum. Sebagai tinfak lanjut akan dilakukan sidang tipiring pada tanggal 15 Oktober mendatang. (ana)

Lomba Komik Strip ‘Cuma di Indonesia’ Digelar di Bali

Bran manager PT Faber-Castell International Indonesia, Fransiska Remila saat memberikan penjelasan kepada wartawan.

Brand Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Fransiska Remila saat memberikan penjelasan kepada wartawan.

inilahbali.com, DENPASAR – Terdorong keinginan untuk turut mendukung lahirnya komikus-komikus muda Indonesia, Fabel-Kastell akan menggelar Lomba Komik Strip bertemakan keragaman Indonesia dalam seni gambar berjudul ‘Cuma di Indonesia’ di Denpasar Bali, Minggu (19/10).

Brand Manager PT Faber-Fastell International Indonesia, Fransiska Remila mengatakan, dipilihnya tema ‘Cuma di Indonesia’ dimaksudkan agar ide-ide asli Indonesia bisa tergali dalam karya dan sekaligus tidak terpengaruh atau mengikuti gaya komik dari negera-negara lain.

“Judul ‘Cuma di Indonesia’ dimaksudkan untuk menampilkan dan menangkap keragaman yang ada di Indonesia melalui sebuah karya komik sehingga ide-ide asli tergali dan karya komiktidak selalu condong mengikuti gaya komik dari Negara-negara lain,” ujar Fransiska di Denpasar, Kamis (9/10).

Melalui lomba ini, lanjut Fransiska, seniman komik Indonesia diharapkan terus unjuk gigi di tengah maraknya karya-karya komik dari Jepang dan Amerika yang saat ini masih mendominasi pasar komik di Indonesia. Di Jepang, bahkan sekitar 70 persen penduduknya suka  komik.

Terkait itulah, melalui lomba yang sudah dilangsungkan sejak 2011 ini diharapkan tidak membuat kreativitas khususnya dalam menggambar tidak terhenti ketika anak-anak beranjak remaja. Sebab selama ini, kreativitas menggambar cenderung hanya semarak hanya di jenjang pendidikan TK dan SD.

“Komik merupakan salah satu bentuk seni rupa sederhana yang sangat digemari dunia remaja hingga dewasa, sehingga pesan-pesan positif dan rasa bangga terutama yang berhubungan dengan keragaman serta keunikan Indonesia dapat disalurkan melalui komik,” papar Fransiska.

Secara nasional, selain diselenggarakan di Bali, lomba ini dilangsungkan di 10 kota lain seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Makassar, Surabaya, Pekanbaru, Palembang, dan Samarinda.

Beberapa kriteria lomba, antara lain usia antara 12 hingga 22 tahun, karya yang ditampilkan adalah asli atau tidak menjiplak karya yang sudah ada, belum pernah dipublikasikan atau belum pernah diikutkan dalam kompetisi serupa, serta tidak mengandung muatan pornografi dan menyinggung SARA.

“Di Bali lomba akan dilangsungkan di kampus ISI (Institut Seni Indonesia) Denpasar dengan hadiah puluhan juta rupiah,” papar Fransiska.

Nantinya seluruh karya pemenang akan diterbitkan dalam sebuah buku komik.

Sekilas Lomba Faber Castell

Lomba Faber Castell yang itujukan buat kaum muda diawali pada 2011 yang mengusung konsep ilustrasi bertemakan kepeduian terhadap lingkungan ‘May City My Responsibility’. Selanjutnya lomba ini berlanjut pada 2012 yang mengajak komikus muda berkreasi membuat superhero versinya sendiri melalui Lomba Desain karakter. Dan pada 2013, dilanjutkan lomba bertema “Uniknya Kotaku” dengan mengedepankan keunikan ragam Indonesia yang diikuti 2.529 peserta dari 12 kota.

Apa itu Faber Castell? Fransiska menjelaskan, Faber-Castell adalah pabrik pensil yang mulai hadir di Indonesia pada 1990-an dan kini sudah memiliki 4 perusahaan, termasuk dua perusahaan penghasil bahan bakunya.

Dengan mempekerjakan 2000 karyawan, perusahaan asal Jerman ini mampu mengekspor ke lebih dari 30 negara dengan pertumbuhan lebih dari 10-20 persen/tahun.

Selama beroperasi di Tanah Air, Faber-Castell meraih empat penghargaan, seperti Investment Award, Marketing Award,Top Brand for Kids, dan rekor Muri. (ana)

Aktor Mahabharata Beramah Tamah dengan Gubernur Bali

Gubernur Made Mangku Pastika saat ramah tamah dengan aktor serialmahabharata di kantor Konsulat Jenderal India di Denpasar.

Gubernur Made Mangku Pastika saat ramah tamah dengan aktor serialmahabharata di kantor Konsulat Jenderal India di Denpasar.

inilahbali.com, DENPASAR – Sebelum pentas bertajuk “Mahabharata Show” di GWK, tujuh aktor serial Mahabharata melakukan ramah tamah dengan Gubernur Bali Made Mangku Pastika di Konsulat Jenderal India di Denpasar, Minggu (5/10).

Gubernur Pastika yang didampingi Ny. Ayu Pastika menyampaikan apresiasi dan rasa bangga, terlebih para aktor muda tersebut bermain dalam serial yang erat kaitannya dengan filosofi agama Hindu. Bahkan orang nomor satu di jajaran Pemprov Bali ini juga mengundang mereka untuk membuat film di Bali.

“Kalau yang berkunjung pemain film romantis, laga atau lainnya, mungkin saya tak akan datang,” ujar mantan Kapolda Bali ini.

Menurut Pastika, sekalipun nilai-nilainya bersifat universal, namun epos Mahabharata merupakan salah satu cerita yang menjadi dasar dalam ajaran Hindu. Karena itu, kehadiran para pemain film dari India ini diharapkan tak hanya membawa dampak positif bagi pariwisata Bali, namun juga semangat religius umat Hindu di Bali.

Kepada para pemain itu, Pastika menjelaskan bahwa keberadaan Bali yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, secara historis tak bisa dilepaskan dari India. Bahkan dia menyebut Bali merupakan satu-satunya di dunia yang mewarisi nilai-nilai religius Hindu yang pertama kali diwahyukan di India.

“Karena itu, hubungan diplomatik Bali-India juga tak bisa dilepaskan dari kaitan sejarah tersebut,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Pastika juga mengundang para aktor untuk berkunjung lagi ke Bali di masa-masa yang akan datang. Dia pun mempromosikan Bali sebagai The Island of Love. “Yang belum berkeluarga, bisa memilih Bali sebagai tempat untuk melangsungkan pernikahan atau berbulan madu. Sedangkan yang sudah menikah, Bali bisa menjadi tempat untuk menguatkan kembali cinta dengan pasangan,” ujar Pastika yang disambut tawa oleh para bintang Mahabarata.

Selain membawa dampat positif bagi semangat religiusitas dan pariwisata, Pastika juga mengundang pada aktor untuk membuat film di Bali. Bahkan, dia telah melakukan pembicaraan dengan pihak konsulat jenderal agar para aktor tersebut bisa didatangkan kembali ke Pulau Dewata. “Kalau India punya Bollywood, Bali juga bisa punya Baliwood,” pungkasnya.

Adapun aktor serialMahabharata yang belakangan menjadi idola antara lain Rohit Bharadwaj yang memerankan sebagai Yudistira, Saurav Gurjar (Bhima), Shaheer Sheikh (Arjuna), Vin Rana (Nakula), Lavanya Bhardwaj (Sadewa), Arpit Radka (Duryodaya) dan Aham Sharma (Karna).

Kedatangan mereka di Bali mendapat sambutan luar biasa dari para fans yang sudah berkumpul di depan kantor konsulat sejak pagi. Teriakan histeris para fans yang kebanyakan wanita, menyambut kedatangan para pria yang wajahnya tak asing lagi bagi penikmat serial Mahabharata khususnya di Bali.

Sebelum melakukan pentas bertajuk “Mahabharata Show” di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Jimbaran, sore harinya para aktor ini melakukan parade yang mendapat sambutan meriah dari penggemarnya. (ana)

Pulau Dewata Bali Sabet penghargaan ‘World’s Best Awards 2014’

Daya tarik Tanah Lot di Tabanan masih menjadi primadona pariwisata Bali.

Daya tarik Tanah Lot di Tabanan masih menjadi primadona pariwisata Bali.

inilahbali.com, DENPASAR – Pulau Dewata Bali kembali menyabet penghargaan “World’s Best Awards 2014” nomor 1 dalam kategori ‘Best Island in Asia’ yang diberikan oleh majalah Travel + Leisure.

Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi dan pengakuan masyarakat internasional maupun kalangan profesional di bidang industri pariwisata atas pengelolaan industri pariwisata di Bali.

Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta mengakui penghargaan ini tak terlepas dari komitmen dari pemerintah, stakeholder pariwisata serta masyarakat Bali dalam memajukan pariwisata dan budaya di Pulau Dewata.

“ Kami Pemprov Bali sangat mengapresiasi usaha dari stakeholder pariwisata serta masyarakat Bali sehingga Pariwisata Bali mendapatkan kepercayaan dari dunia yang diwujudkan dalam award terbesar di dunia”, ujar Sudikerta saatmenerima audiensi Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Daerah Bali, Selasa (23/9) di ruang kerjanya.

Semenatara itu Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Wijaya menyampaikan penghargaan World’s Best Awards 2014 sebagai nomor 1 dalam kategori The Best Island in Asia yang diberikan oleh majalah Travel + Leisure yang merupakan majalah terbesar di New York, Amerika yang plakatnya diterima langsung oleh Konjen RI New York mewakili Bali Tourism Board (GIPI) pada Kamis, 24 Juli 2014 lalu.

Penghargaan lain Bali yang juga diterima Bali yakni urutan ke-5 untuk The Best Island in The World setelah Santorini (Yunani), Maui (Hawaii), Kaual (Hawaii) dan Hawaii (the Big Island).
Seperti diketahui dalam kategori Asia, sebelumnya Bali secara berturut-turut meraih peringkat 1 pada 2009, 2010 dan 2011. Urutan kedua pada tahun 2012 dan urutan ketiga di tahun 2013. Sementara dalam kategori dunia, Bali selalu masuk 10 besar dan pada tahun 2009 mendapat urutan pertama.

Situs Travel + Leisure menempatakan Bali pada Bali of Fame World’s Best Awards karena masuk dalam 10 besar dunia selama 6 tahun berturut-turut. World’s Best Awards diberikan berdasarkan hasil survei tahunan pembaca majalah dan situs Travel + Leisure.

Majalah yang terbit di New York 12 kali dalam setahun dan memiliki 4,8 juta pembaca ini sering mempublikasikan artikel yang ditulis oleh novelis, penyair, seniman, perancang, dan jurnalis non-perjalanan. (ana)

Program JKBM Pemprov Bali Telah Layani 8 Juta Kunjungan Pasien

 

Suasana dialog "Bali Mandara, Bagaimana JKBM Setelah Ada BPJS Kesehatan” di Denpasar.

Suasana dialog “Bali Mandara, Bagaimana JKBM Setelah Ada BPJS Kesehatan” di Denpasar.

inilahbali.com, DENPASAR – Program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang diluncurkan sejak 2010 oleh Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Made mangku Pastika semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

Hingga September 2014, program JKBM telah melayani tak kurang dari 8 juta kali kunjungan pasien ke Puskesmas dan rumah sakit. Termasuk melayani 1.300 pasien cuci darah, yang mulai tahun ini biaya cuci darah pasien ditanggung seumur hidup.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya pada dialog bertajuk “Dialog Bali Mandara, Bagaimana JKBM Setelah Ada BPJS Kesehatan”, di Denpasar, Rabu (17/9).

Suarjaya menjelaskan, sampai saat ini peserta JKBM di Bali tercatat 2.463.600 orang atau 61,59% dari jumlah penduduk, sedangkan yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN mencapai 904.859 orang atau 38,41%

Ke depan, Pemerintah Provinsi Bali, lanjut Suarjaya, berencana akan mengintegrasikan program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) ke program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Bahkan ditargetkan 60% penduduk Bali dari 4 juta jiwa sudah menjadi peserta JKN pada awal 2019.

Menurut Suarjaya, dengan target kepesertaan 60% dari penduduk Bali menjadi peserta JKN, maka diharapkan nantinya hanya masih tersisa sekitar 1 juta jiwa yang benar-benar miskin masih tertanggung JKBM yang sumber pembiayaannya dari pemerintah daerah.

Program JKBM yang sudah digulirkan sejak 2010 ini preminya ditanggung Pemprov Bali bersinergi dengan Pemerintah kabupaten/kota se-Bali. Tahun 2014 ini anggaran untuk JKBM sebesar Rp 328 milyar, yang besarannya terus meningkat dari tahun ke tahun. (ana)

Ke-3 Kalinya, Dominic Brian Tampil di Guinness World Records TV Show

Brian diapit Darren (profesor spash-USA) dan Julia (contortionist-Rusia) studio CCTV.

Brian diapit Darren (profesor spash-USA) dan Julia (contortionist-Rusia) studio CCTV.

inilahbali.com, DENPASAR – CCTV (China Central Television) kembali mengundang Dominic Brian (17) asal Indonesia dan sejumlah pemecah rekor Guinness dari Amerika, Rusia, Jerman, Amerika Latin dan negara lain untuk tampil dalam acara Guinness World Records TV Show.

Hingga kini, TV Show tersebut tetap bertengger sebagai salah satu program televisi paling populer di banyak negera di dunia.

Beberapa yang akan tampil dalam pertunjukan itu seperti memecahkan kaca tempered dengan badan, membuka tutup botol dengan kaki, melompat dengan alas kepala, dan lainnya termasuk mengingat 270 angka binari 0 dan 1 dalam satu menit yang rencananya akan dilakukan Brian di studio kota Xiamen Tiongkok, Selasa (9/9).

“Bagi Brian dari Bali, keikutsertaan ini adalah kali ketiga mendapat kehormatan mewakili Indonesia di acara televisi bergengsi Guinness,” ujar Gidion Hindarto, ayah Brian melalui email, Senin (8/9) dari Tiongkok.

Menurut Gidion, sebelumnya Brian mendapat undangan acara yang sama dari CCTV, tampil Desember 2012 di Beijing, dan Juni 2014 dari Euro Produzione Television di Milan-Itali. Pada acara yang sama, di Tiongkok, baik di Beijing dan di Xiamen, Brian tampil sebagai pemegang rekor Guinness melawan penantangnya.

Di Beijing 2 tahun lalu, hadir dua penantang, yakni Boris Konrad pemegang rekor dunia Guinness memori wajah, dan Guan Mulin pengajar sekaligus pakar memori senior dari Tiongkok. Di akhir pertandingan tersebut, rekor Guinness Brian mengingat 76 angka dalam satu menit masih tetap bertahan.

Sementara di Milan, Brian tampil tunggal tanpa penantang, sayangnya rekor tidak berhasil dia pecahkan, tetapi setidaknya masih tetap ditangannya. Brian merasa bersyukur karena setelah Tiongkok, akhirnya berhasil go international di Eropa, di kota Milan, yang terwujud setelah tertunda tahun 2012.

Di Xiamen kali ini, lanjut Gidion, Brian akan memecahkan rekor mengingat angka binari, 0 dan 1. Seperti diketahui, pada 2009, rekor pertama kalinya diraih orang India, Nischal Narayanam, yakni mengingat 136 angka binari dalam satu menit. Selanjutnya tahun 2011, berhasil dipatahkan Brian menjadi 216 angka binari.

Dan berikutnya, pada 2013, giliran dokter asal India berhasil memecahkannya menjadi 260 angka binari. Untuk merebut kembali rekor yang pernah ada ditangannya, Brian kini mematok target 270 angka binari melawan penantang dari Tiongkok.

Acara spesial ini juga bisa disaksikan di televisi CCTV internasional mulai tanggal 1 hingga 7 Oktober 2014 (atau via YouTube setelah tayang televisi). Ini adalah TV Show spesial karena akan disiarkan setiap hari selama 7 hari berturut-turut mengisi liburan panjang perayaan hari kemerdekaan Republik Rakyat Tiongkok.

Sebagai catatan, pada 2011, Brian sempat berlaga di kota Guangzhou-China World Memori Championships. Saat itu Brian sukses membawa nama bangsa, sebagai atlet pertama Indonesia yang memperoleh medali, menyabet penghargaan ‘Top 10 Junior’ dan mendapat kesempatan interview dengan reporter CCTV.

“Ini kali pertama kemampuan memori Brian mendapat liputan media televisi luar negri,” kenang Gidion Hindarto.

Sebagai ayah, Gidion mengaku terus memberikan dukungan untuk Brian dengan menggembleng minat dan bakatnya sejak usia 5 tahun. Hasilnya pun membanggakan dengan prestasi dunia, yakni 3 kali masuk di stasiun TV di Tiongkok, dan satu kali di Eropa.

Tahun ini, Brian tercatat sebagai pemegang 3 rekor dunia, 2 MURI, dan sekaligus penulis buku judul DOMINIC BRIAN. Remaja penuh potensi ini berencana akan menerbitkan komiknya secara internet-online dan mendirikan training center dengan merk namanya sendiri ‘DOMINIC BRIAN’ – Character & Life Skills di Nusa Dua Bali, dengan website www.dominicbrian.com, yang saat ini masih dalam proses pembuatan. (ana)