Tag Archives: slider

“Meskipun Langit Runtuh, Desa Pakraman Harus Tetap Ada”

inilahbali.com, DENPASAR – Ungkapan “Meskipun langit runtuh, Desa Pakraman harus tetap ada” yang pernah dilontarkan Gubernur Bali Made Mangku Pastika beberapa tahun lalu, belakangan bergema kembali. Setidaknya, lontaran itu muncul pada acara pembahasan Undang Undang No 6/2014 tentang Desa bersama bupati/walikota se-Bali, dan terakhir pada Paruman Agung III Majelis Utama Desa Pakraman Bali, di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Renon Denpasar,Jumat (8/8).

“Saya dulu pernah berkata meskipun langit runtuh, desa pakraman harus tetap ada, saya harap ini dibahas di Paruman Agung ini. Kita tidak cukup hanya dengan slogan, saya harapkan MUDP tetap menjaga sinkronisasi dan mengambil langkah supaya tetap survive”, tandas Pastika pada acara Paruman Agung III MUDP Bali.

Menurut Pastika yang turut membidani terbentuknya majelis desa pakraman (Desa Adat) di Bali ini, MUDP hendaknya melakukan inventarisasi masalah di desa pakraman dan terhadap permasalahan yang muncul agar ditangani melalui mediasi dengan mengedepankan musyawarah mufakat sehingga menguntungkan semua pihak.

Di sisi lain peningkatan kualitas individu prajuru desa pakraman juga akan mampu meningkatkan kualitas kelembagaan. Pastika juga menghimbau sesuatu akan bisa bertahan jika bisa disesuaikan dengan situasi, sedangkan kalau kaku maka dia akan musnah.

“Layaknya dinausaurus yang besar dan kuat kenapa dia bisa musnah, karena dia tidak bisa melihat situasi yang ada, dia tidak bisa mengecilkan tubuhnya sehingga makanannya habis dan dia akan punah. Itu suatu contoh, sehingga saya harapkan dari Paruman Agung ini dan saya yakin semua yang hadir sudah memiliki pemahaman yang lebih tinggi karena terkadang jika kita sudah berada pada zona nyaman, kita akan terbuai dengan situasi tersebut”, ujarnya.

Pastika menambahkan, orang yang berada pada zona nyaman adalah anti resistance terhadap perubahan. Ibarat kodok di air di dalam periuk, yang di bawahnya ada tungku menyala, yang awalnya rasa hangat membuat tumbuhnya merasa nyaman. Namun dia tidak menyadari di bawah periuk ada api tungku yang akan memhayakannya.

“Jika tidak segera disadari, maka dalam waktu singkat dia akan jadi ‘kodok rebus’. Saya tak ingin masyarakat Bali sampai menjadi kodok rebus,” ujar Pastika.

Selain itu, Pastika menyatakan Pemerintah Provinsi Bali selalu berkomitmen untuk menjaga adat dan budaya Bali yang sebagai pilar utama serta penyangga pembangunan daerah secara menyeluruh. Untuk itu diharapkan masyarakat harus mensinkronisasi antara adat, agama dan budaya.

Terkait peningkatan sumbangan untuk desa pakraman yang mulai tahun 2015 akan diberikan sebesar Rp 200 juta, Pastika berharap dengan peningkatan bantuan tersebut, agar sesuai potensi dan kondisi desa pakraman untuk mewujudkan ketentraman budaya Bali dan tentunya peningkatan kesejahteraan krama desa pakraman.

Paruman Agung III MUDP Provinsi Bali kali ini mengambil tema “Menuju Bali Shanti dengan Menjaga Kehormatan Desa Pakraman”.

Desa Pakraman atau Desa Adat di Bali sendiri sudah tertata sejak 10 abad lalu yakni pada abad XI oleh Epu Kuturan. Dalam rentang waktu itu, Desa Pakraman sudah terbukti teruji tetap mampu bertahan dengan mempertahankan jati diri adat dan budaya Bali yang dijiwai agama Hindu, meski perubahan demi perubahan yang dinamis menerpa silih berganti.

Semua itu berkat kelenturan yang dimiliki Desa Pakraman dalam beradaptasi dan mengadopsi dinamika perubahan dari zaman ke zaman baik internal maupun eksternal. (ana)

Satwa Bali Zoo Rutin Diupacarai ‘Tumpek Kandang’

inilahbali.com,GIANYAR – Ratusan satwa di Bali Zoo Singapadu Kabupaten Gianyar, Bali rutin diupacari ‘tumpek kandang’ dengan tujuan memohonkan keselamatan agar semua satwa diberikan kesehatan dan terhindar dari penyakit.

“Bali Zoo rutin menggelar ritual tumpek kandang dengan tujuan memohonkan agar sehat dan terhindar dari penyakit,” kata Emma Kristiana Chandra, Public Relations Executive Bali Zoo, di sela acara ritual Tumpek Kandang yang dipimpin seorang ‘pemangku’, Sabtu (9/8).

Bagi Emma, perayaan hari suci yang jatuh setiap 2010 hari ini juga berkaitan dengan konsep Tri Hita Karana terutama yang menyangkut keharmonisan hubungan antara manusia dengan lingkungannya terutama satwa.

Sebagai lembaga konservasi, Bali Zoo juga melakukan upaya perawatan dan pengembangbiakan terbaik dengan tujuan untukmenjamin keselamatan dan kesejahteraan satwa yang ada.

Adapun satwa yang diupacarai pada Sabtu (9/8) mulai dari satwa jinak seperti trenggiling, landak, kijang hingga satwa langka yakni gajah dan binturong.

Bali Zoo yang diresmikan pada 2002, saat ini memiliki 350 satwa dengan 75 spesies yang terdiri dari mamalia, reptil, dan burung. Keberadaan ratusan satwa di kebun binatang yang pertama di Bali ini mampu menarik kalangan wisatawan baik lokal maupun asing.

“Dalam keadaan normal, rata-rata jumlah pengunjung mencapai 500 hingga 600 orang per hari,” kata Emma. Bahkan kalau musim liburan seperti Idul Fitri yang baru lalu, pengunjung mencapai hingga 2000 per harinya.

Bali Zoo yang dibangun Anak Agung Gde Putra ini, awalnya hanya memiliki luas areal 3 hektare dan belakangan terus dikembangkan hingga menjadi sekitar 9 hektare saat ini. Selain daya tarik satwa, Bali Zoo juga tampak asri dengan taman tropisnya yang tertata rapi. (ana)

Siswa SMA ‘Bali Mandara’ Ditargetkan Lebih Banyak Tamat dalam 2 Tahun

inilahbali.com, BULELENG – Gubernur Bali Made Mangku Pastika menargetkan siswa SMA Bali Mandara bisa lebih banyak lagi yang menyelesaikan studinya lebih cepat dari tiga tahun, yakni hanya dalam waktu dua tahun.

“Untuk tahun-tahun ke depan, para siswa SMA Bali Mandara ditarget bisa menyelesaikan waktu studinya dalam dua tahun,” ujarnya saat meninjau SMA Bali Mandara di Kabupaten Buleleng, Rabu (6/8).

Dengan waktu yang lebih singkat, menurut Pastika, nantinya akan lebih banyak lagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu namun berprestasi yang bisa ditampung di sekolah unggulan milik Pemerintah Provinsi Bali ini.

“Siswa yang tamat di sekolah ini harus cerdas dan berintegritas dan memiliki kemampuan lebih dari siswa-siswa di sekolah biasa,” pesan Pastika.

Pastika yakin dengan kualitas yang baik, sekolah ini akan mampu memberikan kontribusi yang maksimal. Karena menurutnya, investasi yang paling berharga dalam kehidupan suatu bangsa adalah investasi sumber daya manusia. “Tidak ada artinya yang lain-lain, kalau sumber daya manusianya tidak berkualitas,” tandasnya.

Dalam seleksi masuk sekolah ini, selain mempertimbangkan faktor dari keluarga kurang mampu juga kepintaran dan direkrut dari seluruh kabupaten/kota di Bali dengan seleksi objektif tanpa mengenal system koneksi ataupun “surat sakti”.

Dalam pesannya, Gubernur Pastika menekankan kepada siswa baru agar jangan berleha-leha karena bisa belajar dan hidup dari uang rakyat, namun harus belajar lebih keras dan kalau bisa tiga kali lebih pintar dari siswa di sekolah biasa, karena waktu belajar juga tiga kali lebih banyak di asrama sekolah.

Pastika juga meminta para siswa baru untuk melupakan sejenak orang tua dan kemiskinan, karena dengan cara ini mereka akan mampumengangkat harkat keluarga. “Kalau mau jadi pemimpin kalian harus memiliki kelebihan, seorang leader harus memiliki extraordinary ability. Tanpa kelebihan, kalian hanya sebagai follower,” pungkasnya.

Pada kesempatan itu, Gubenur juga menyampaikan apresiasinya karena salah satu siswa SMA Bali Mandara yang sekarang lagi duduk di kelas 12 yaitu Made Ayu Sulaningrat Dharmayanti mampu meraih runner up Jegeg Bali tahun 2004 yang menyingkirkan pesaing-pesaingnya yang sebagian besar adalah mahasiswa.

Sementara itu Kepala SMA Bali Mandara, Wayan Darta, tahun ini ada 10 siswa yang menamatkan studinya dalam wakru dua tahun. Bahkan sebelumnya pada angkatan pertama sejak berdiri empat tahun lalu, juga ada seorang siswa yang mampu menempuh waktu dua tahun, yakni atas nama Made Gita Narendra Kumara. Siswa ini diterima di ITB.

“Sekolah ini menerapkan sistem kredit, mungkin kalau di sekolah lain ada dikenal sekolah percepatan,” ujar Wayan Darta.

Jadi konsekuensi dari sistem kredit, selain ada siswa yang bisa tamat lebih cepat dari tiga tahun, sebaliknya bila kurang mampu bisa juga memungkinkan ada siswa yang perlu menempuh waktu lebih dari tiga tahun.

“Tapi sampai sekarang belum ada siswa di sini (SMA Bali Mandara) yang tamat di atas tiga tahun,” jelas Dartayang mantan Kepala SMAN 1 Singaraja ini. (ana)

Istri Pejabat Pemprov Bali Sukses Main Dramatari

inilahbali.com, DENPASAR – Pada era 1990-an, pernah ada tari Janger ‘spesial’ yang dipentaskan oleh jajaran pejabat Pemprov Bali, termasuk juga Ida Bagus Oka yang saat itu sebagai gubernur.

Nah kini ada juga pementasan seni untuk publik yang dimainkan kalangan istri pejabat, termasuk istri Gubernur, yakni Ny. Ayu Pastika tampil sebagai ‘tokoh sentral’ Ibu Kunti dalam lakon dramatari “Ibu Kunti Teguh”, di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Denpasar, Sabtu (2/8).

Pementasan dramatari “Ibu Kunti Teguh” ini didukung atas kolaborasi Dharma Wanita Persatuan Provinsi Bali, TP PKK Provinsi Bali, Dekranasda Provinsi Bali, YKI Cabang Bali, BK3S Provinsi Bali dan Sanggar Cahya Art Denpasar.

Dalam Dramatari “Ibu Kunti Teguh” yang merupakan penggalan salah satu parwa dalam epos besar Mahabharata ini mengisahkan sosok Ibu Kunti yang merupakan ibu dari Panca Pandawa yang membimbing para Putra Pandawa dalam membangun dan menyejahterakan rakyat kerajaan Indraprasta setelah mereka mendapatkan setengah dari kerajaan Hastinapura dari Raja Drestarata.

Dalam mewujudkan kerajaan Indraprasta yang dahulunya adalah Hutan Kandawaprasta yang dikuasi oleh para raksasa, kelima pandawa ini berjuang dan bekerja keras untuk membuat tanah ibu pertiwi yang dulunya sangat tandus menjadi kerajaan yang sangat indah bahkan menyamai kerajaan Indraloka atas bantuan dari Bhagawan Wiswakarma dan Bhatara Indra sendiri.

Kemajuan ini membuat Kurawa sangat iri sehingga berupaya untuk merebut Indraprasta dengan tipu muslihat. Dengan dibantu Sangkuni akhirnya Kurawa mengajak Pandawa untuk bermain judi dan akhirnya Pandawa kalah serta menyerahkan Indraprasta serta menerima hukuman diasingkan selama 12 tahun dan masa penyamaran selama 1 tahun.

Dalam setiap sketsa adegan, diselipkan pesan-pesan mengenai bagaimana seorang pemimpin yang harus mampu menyejahterakan masyarakatnya.Dalamhal ini membeberkan pesan-pesan program Bali Mandara seperti jaminan kesehatan Bali Mandara (JKBM), Bedah Rumah, Simantri (sistem pertanian terintegrasi), Gerbangsadu (gerakan pembangunan desa terpadu), program beasiswa pendidikan dan pesan-pesan lainnya.

Tak luput, dramatari ini juga diselingi dengan guyonan-guyonan kocak yang sangat menghibur penonton. Walaupun ibu-ibu ini jarang menari, namun dengan keterbatasannya itu mampu mengundang gelak tawa dan senyum penonton.

Sosok Ibu Kunti diperankan oleh Ny. Ayu Pastika sekaligus sebagai sang pencetus ide cerita, Yudhistira diperankan oleh Ny. Cok Pemayun, Arjuna oleh Ny. Dayu Sudikerta. Pragmentari didukung oleh Dalang Anom Ranuara, IB. Purwalaksana dan tim lainnya serta diiringi oleh Sekehe Gong Gurnita Praja Sasmitha Provinsi Bali.

Di akhir pagelaran dimeriahkan oleh Tari Kecak Dut yang dibawakan oleh para Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali. Hadir pula pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali I Gusti Bagus Alit Putra, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Cok. Pemayun beserta SKPD di lingkungan Pemprov Bali, pegawai di lingkungan Pemprov. Bali dan masyarakat umum lainnya.

Usai menyaksikan pementasan tersebut, Gubernur Bali Mangku Pastika mengapresiasi tampilan dramatari tersebut. Tujuan dari pementasan ini adalah agar para ibu memperoleh kesempatan untuk mengisi acara serangkaian gelaran seni dan budaya Bali Mandara Mahalango Tahun 2014 sebagai wujud kecintaannya terhadap seni dan budaya Bali serta sebagai ajang untuk mengisi kreativitasnya sehingga mampu menampilkan karya seni yang cukup baik dan menarik.

“Saya terkejut dengan penampilan ini, saya kira hanya lucu-lucuan saja, tetapi ada juga pesan-pesan tentang kepemimpinan dan program Bali Mandara yang disampaikan sehingga secara tidak langsung juga sebagai media untuk sosialisasi program pembangunan Provinsi Bali,” ujar Gubernur Pastika yang juga mantan Ketua Tim Investigas Bom Bali I ini. (ana)

Waspadalah! Langgar Kebersihan di Denpasar Bisa Denda Rp 1 Juta

inilahbali.com, DENPASAR – Hati-hati dan waspadalah! Peringatan ini barangkali tepat ditujukan kepada siapa saja di Kota Denpasar yang masih mengabaikan kedisiplinan dalam menjaga kebersihan dan ketertiban. Sebab dalam penegakan Perda tentang Kebersihan dan Ketertiban ini sudah terbukti “memakan korban” pelakunya didenda hingga Rp 1 juta.

Pada sidang tindak pidana ringan (tipiring) ini menyidangkan pelanggar yang terjadi di tiga kecamatan,yakni Denpasar Timur, Denpasar Selatan, dan Denpasar Barat,setelah sebelumnya menyidangkan kasus serupa di Denpasar Utara.

Tercatat ada enam orang pelanggar kebersihan menjalani sidang yang dilakukan di Banjar Tega, Jalan Ratna Denpasar,Kamis (24/7). Sidang ini bertujuan untuk menggugah kesadaran dan memberikan efek jera kepada masyarakat yang membuang sampah sembarangan.

Sidang yang dipimpin oleh hakim Beslin Sihombing dan jaksa IGN Ari Kesuma menjatuhkan sanksi denda antara Rp 400.000 sampai Rp 1.000.000 kepada para pelanggar. Semua pelanggar memilih membayar denda langsung di tempat, karena tidak ingin menjalani hukuman yang ditentukan maksimal tiga bulan kurungan.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar, I Ketut Wisada yang ditemui di sela-sela sidang tipiring mengatakan, sejak dilakukan sanksi berupa tipiring, jumlah kasus pelanggaran mengalami penurunan. Ini menunjukkan adanya kesadaran masyarakat untuk tertib dalam membuang sampah dan juga tepat pada waktu yang ditentukan.

Lebih lanjut Wisada mengatakan, adapun dasar yang menjadi acuan untuk menjatuhkan denda kepada pelanggar, yakni Peraturan Daerah No. 3 tahun 2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban, serta Peraturan Wali Kota terkait dengan jadwal pembuangan sampah di Kota Denpasar.

Menurut Wisada, DKP secara rutin menggelar sidang tipiring di masing-masing kecamatan dan dilaksanakan di Bale Banjar. “Ini juga merupakan sosialisasi sehingga masyarakat semakin sadar akan pentingnya kebersihan,” kata wisada.

Dari denda yang dijatuhkan hakim pada sidang kali ini ada yang sampai Rp 1 juta, yakni I Made Juniastika warga asal Bukit Sari Denpasar. Dia dinyatakan terbukti ada unsur kesengajaan membuang sampah atau limbah bahan bangunan menggunakan kendaran roda empat di tempat larangan membuang sampah dan tidak pada waktunya.

Dalam catatan Kepala Bidang Operasi Kebersihan Kota Denpasar, Ketut Adi Wiguna, sebelumnya, sidang tipiring juga dijatuhkan kepada 14 orang pelanggar di Denpasar Selatan, 11 orang di Denpasar Timur dan 9 di Denpasar Barat.

Kasus pelanggaran kebersihan kali ini, kata dia bervariasi, seperti ada yang buang sampah bangunan secara sengaja, penyebaran brosur di jalanan sehingga menyebabkan kekotoran di jalan dan membuang sampah tidak pada waktunya. Hal ini sangat jelas bahwa mereka sudah melanggar Perwali No. 3 tahun 2012 tentang Penetapan Jadwal Pembuangan Sampah yang sudah ditentukan dari pukul 17.00 Wita hingga 19.00Wita.

Bahkan ada masyarakat yang sengaja membuang sampah di tempat yang ada larangan hingga mendapat teguran. Namun karena tidak dihiraukan, petugas DKP terpaksa mengambil tindakan tegas. Ke depan, sidak-sidak kebersihan akan terus dilaksanakan sampai masyarakat sadar betul akan arti kebesihan lingkungan. (ana)

Hardys Pesta Rakyat di Gianyar Dimeriahkan Undian Mobil

inilahbali.com, GIANYAR: Serangkaian memeriahkan perayaan HUT ke-17 pada 11 Juli 201 , Grup Hardys /GH Holdings menggelar Pesta Rakyat di Kabupaten Gianyar. Dalam Pesta Rakyat yang puncaknya diselenggarakan pada Sabtu (26/7) itu di lapangan Astina Gianyar itu, antara lain hiburan music, pementasan seni, dan pesta kembang api.

Corporate Secretary & Business Development Director GH Holdings, I Made Abdi Negara, S.Sos mengatakan selain pergelaran senijuga akan dilakukan pengundian Hardys Club Card (HCC) periode VII dengan hadiah utama berupa satu unit mobil Xenia,di samping juga ada sepeda motor, LED Tv dan lainnya.

“Jadi selain pagelaran seni juga ada pengundian sebuah untuk Hardys Club Card,” ujar Abdi Negara kepada wartawan di Balai Budaya Gianyar, Kamis (24/7).

Dalam acara hiburan serangkain HUT ke-17 yang mengambil tema “Dari Bali Membangun Negeri” ini, kata Abdi Negara, antara lain akan mementaskan lawak ‘Mahabharata’ berjudul “Dadu Korawa Sesatkan pandawa”. Selain itu juga masih ada tampilan music Mr Botak dan Band.

Abdi Negara menambahkan, pada acara itu kepada pengunjung juga akan dibagikan 15 ribu nasi jingo gratis, 45 ribu snack dan soft drink gratis, 8 ribu tas Go Green Hardys,serta susu dan bubur kacang hijau gratis, bahkan juga akan dibagikan 400 buku tulis kepada anak-anak.

“Acara Hardys Pesta Rakyat ini adalah bentuk apresiasi dari Grup Hardys kepada pelanggan setia. Rencananya acara seperti ini akan digelar rutin tiap enam bulan secara bergiliran di seluruh kota yang Hardysnya,” jelas Abdi Negara. Dalam setiap gelaran acara, Hardys menggandeng pemerintah kabupate/kota setempat.

Sementara itu, Ketua Harian Hardys Foundation, Putu Ari Widiarta mengatakan tiap tahun besaran CSR yang disalurkan terus bertambah. Misalnya pada 2013 besaran CSR tunainya mencapai Rp 345 juta, sedangkan untuk tahun 2014 ini hingga posisi semester pertama sudah mencapai Rp295 juta.

“Itu besaran CSR cash-nya, di luar dari yang berupa kegiatan-kegiatan lainnya,” ujar Widiarta. (ana)

Gubernur Bali Siap Laksanakan Revolusi Mental

inilahbali.com, DENPASAR – Gubernur Bali Made Mangku Pastika siap melaksanakan revolusi mental di jajaran Pemprov Bali. Salah satu bentuknya adalah menginstruksikan PNS untuk mengurangi libur cuti bersama. Dengan cara ini diharapkan defisit hari kerja yang hanya tersisa 85 hari kerja untuk menuntaskan APBD Provinsi Bali 2014 dapat diselesaikan.

Menurut Pastika, sisa hari kerja efektif masih 85 hari karena hari liburnya banyak. Untuk itu, dia minta kalau perlu SKPD yang masih jauh serapannya tidak ada cuti bersama, libur fakultatif itu secukupnya saja.

“Mulai minggu depan bisa dimulai. Kita harus siap melaksanakan revolusi mental,“ ujar mantan Kapolda Bali saat memimpin Rapat Kerja Evaluasi Program Pembangunan semester I dan Evaluasi Program Kegiatan Provinsi Bali Triwulan II Tahun 2014 di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Kamis (24/7).

Menurut Pastika, hal ini harus dilaksanakan terutama terhadap 5 SKPD (satuan Kerja Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali yang realisasi serapannya kurang dari 25 %.
Selain menyoroti rendahnya daya serap program dan keterlambatan laporannya, Pastika meminta para SKPD untuk menerapkan dan mengembangkan e report dalam penyampaian laporan masing-masing SKPD.

Masalah-masalah pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Bali, lanjut Pastika, sebenarnya kalau bisa sinergi dengan baik dan fokus menanganinya serta tidak ada arogansi sektoral dan kewilayahan maka semua permasalahan pembangunan di Bali bisa diselesaikan.

“Uang kita cukup untuk menyelesaikan semua persoalan-persoalan yang ada kalau ada sinergi yang baik dan fokus menanganinya,“ imbuhnya. Rapat ini diadakan untuk mengatasi permasalahan sinkronisasi, ego sektoral dan kurang fokusnya pelaksanaan program pembangunan. Nantinya minimal untuk instansi pertikal dan kabupatn/kota bisa bertemu dua kali dalam setahun dalam evaluasi program pembangunan.

Kepala Biro Ekonomi Pembangunan Suarjana dalam paparannya menyampaikan APBN di Provinsi Bali sebesar Rp 8,09 triliun dan sampai Triwulan II serapannya baru mencapai Rp 2,491 triliun atau 30,77%. Dari serapan itu tersebar pada Dana Sektoral, Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan Urusan Bersama.

5 SKPD Rendah

Sementara realisasi APBD Tahun 2014 yang target pendapatannya sebesar Rp 3,9 triliun, realisasi sampai triwulan II sebesar Rp 1,965 triliun. Untuk Belanja APBD 2014, realisasi sampai Triwulan II sebesar Rp 1,24 triliun atau 22.92 %, sedangkan fisiknya 36, 54 % dari total belanja APBD sebesar Rp 4,49 triliun.

Rendahnya serapan anggaran belanja terutama di 5 SKPD di bawah 25% pada triwulan II diantaranya Dinas PU, Dinas Pendidikan, Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Perhubungan dan Dinas Kehutanan disebabkan beberapa hal yaitu ada beberapa kegiatannya yang pelaksanaannya di triwulan III dan IV, ada proses pengimputan administrasi belum dilaksanakan karena masih menyelesaikan kegiatan fisik.

Secara umum rendahnya serapan di triwulan III ini diakibatkan karena banyaknya kegiatan yang dilaksanakan sementara SDM yang tersedia tidak mencukupi terutama di Dinas PU, Dinas Pendidikan dan Dinas Perhubungan. Imbuhnya.

Rapat Kerja Evaluasi Program Pembangunan semester I dan Evaluasi Program Kegiatan Provinsi Bali Triwulan II diikuti oleh SKPD di lingkungan Provinsi, kab/kota se-Bali, satuan kerja, dan Balai Instansi Vertikal Provinsi Bali.

Pada kegiatan itu, Gubernur Pastika juga menyampaikan ucapan selamat kepada capres dan cawapres terpilih, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Pastika berharap semua berjalan dengan baik sehingga segera bisa memulai era baru dalam pemerintahan kita yang sudah berjalan baik dan pasti akan bisa lebih baik lagi ke depannya. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Gubernur Bali, Bupati Karangasem, Wakil Bupati Jembrana, Sekretaris Daerah Provinsi Bali dan undangan lainnya. (ana)

Ribuan ‘Onthelis’ se-Indonesia Ikuti Karnaval di Denpasar

Karnaval Onthel 2inilahbali.com, Denpasar – Sekitar 5000 an onthelis (penggemar sepeda tua) dari hampir seluruh Indonesia ‘unjuk gigi’ di kota Denpasar tepatnya di lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung, Minggu (9/2).

Yang menarik, kehadirannya sampai Denpasar,mereka ‘menggowes’ sepeda onthelnya dari daerahnya masing-masing ke Denpasar untuk mengikuti Konggres Sepeda Tua III serangkaian juga HUT ke-226 Kota Denpasar.

Kegiatan karnaval sepeda onthel ini dibuka Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra yang sekaligus bergabung dalam rombongan pesertam.

Tidak saja menaiki tunggangan klasiknya, para peserta yang tergabung dalam Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) di masing-masing daerah di Indonesia ini juga menggunakan berbagai atribut layaknya jaman kerajaan dan penjajahan. Antara lain ada yang berpakaian ala proklamator Bung Karno, tentara Indonesia, tentara Jepang dan Belanda hingga berpakaian ala rakyat jelata.

Di samping itu hampir semua perserta yang datang dari berbagai daerah mengenakan pakaian daerah khasnya. Para peserta antara lain datang dari Banyuwangi, Madura, Pekalongan, Blitar, Surabaya, Jakarta, Jember, Mojokerto, Jombang, Pamekasan, Madiun, Jogjakarta, Solo, Bandung, Tangerang, hingga Lampung dan Kalimantan.

Dengan mengambil garis berangkat di Jalan Udayana Denpasar, karnaval sepeda onthel yang diikuti sekitar 5000 peserta ini membuat suasana Kota Denpasar seperti pada jaman dulu. Apalagi jalur yang dilalui para onthelis ini melewati sepanjang kawasan kurve “Z” Kota Denpasar sebagai kawasan jelajah Pusaka dari Puri Pemecutan hingga Puri Satria Denpasar yang menambah kentalnya suasana tempo dulu.

Para onthelis ini juga dapat menikmati objek wisata aktivitas perekonomian hingga sejarah Kota Denpasar. Selama kegiatan juga tersedia onderdil sepeda tua yag jarang dapat kita beli di toko sepeda biasa. Tampak juga masyarakat sangat menikmati acara ini, tidak jarang sejumlah masyarakat tampak memadati areal pameran sepeda tua yang memajang sepeda tua dari tahun 1918 hingga tahun 1980.

Di acara ini juga dijual sepeda onthel dengan berbagai jenis dan merek, dengan harganya kisaran Rp10 juta hingga Rp20 juta. Pada acara ini juga ditampilkan berbagai macam hiburan kesenian lokal Bali seperti tari Okokan, rindik piano serta berbagai macam hiburan lainnya.

Yang juga menarik, masing-masing peserta juga membawa oleh-oleh khas daerahnya masing-masing, dan mereka juga melakukan pertukaran oleh-oleh.

Salah seorang peserta dari Jember Jawa Timur, Sukisno mengaku sangat terkesan dengan acara kongres ini. “Di samping bisa bertemu dengan onthelis daerah lainnya juga dapat berwisata di pulau dewata ini,” aku Sukisno yang mengajak 20 rekannya..

Peserta lain dari Pontianak, Fatoni mengaku dari acara Konggres III ini ia dapat bertukar informasi tentang sepeda tua apalagi juga dihadiri oleh President International Veteran Cycling Association (IVCA), Mr. Jos Rietveld dari Negara Belanda. (ana)

Pupuk Organik ‘Simantri’ Ampuh Atasi Jamur Akar Cengkeh

 


Gubernur Bali Mangku Pastika saat mengunjungi Simantri di Busungbiu Buleleng.(Foto: Humas Pemprov Bali)

Gubernur Bali Mangku Pastika (pakai topi ‘capil’ saat mengunjungi Simantri di Busungbiu Buleleng.(Foto: Humas Pemprov Bali)

inilahbali.com, Buleleng – Pupuk organik produk dari program sistem pertanian terintegrasi (simantri) ternyata terbukti mampu mengatasi serangan jamur akar putih tanaman cengkeh yang banyak terjadi di perkebunan wilayah Busungbiu Kecamatan Banjar Kabupaten Buleleng Bali.

Dari ujicoba yang dilakukan membuktikan, tanaman cengkeh yang terserang jamur akar putih secara terus-menerus diberikan pupuk organik Simantriselama tiga bulan, hasilnya sekitar 20 persen jamur putih akar itu berkurang.

“Untuk satu pohon cengkeh memerlukan 40kg pupuk organik, hasilnya dalam waktu tiga bulan jamur akar putih berkurang 20persen,” ujar Ketut Bagiasa, petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Perkebunan Provinsi Bali, yang sekaligus tenaga pendamping program Simantri, di Busungbiu, Selasa (14/1) saat menerima rombongan Gubernur Bali Mangku Pastika.

Bagiasa menjelaskan, pihaknya telah melakukan demplot untuk mencoba  pupuk ini di tiga lokasi,   di Desa Unggahan, Desa  Kedis  dan Desa Gobleg  masing-masing seluas 1 hektare.

Dengan keberhasilan ujicoba ini, ke depan diharapkan bisa diperluas lagi jangkauannya sehingga mampu  mengatasi lebih banyak lagi hama jenis ini.

Sukses Simantri

Gubernur Pastika yang mengunjung dua unit Simantri di Kecamatan Busungbiu, yaitu Simantri  002 di Desa Telaga, dan Simantri 018 di Desa Subuk,  menilai secara umum pengelolaan simantri sudah berjalan dengan baik. Namun khusus  simantri di 018 biogasnya harus dimanfaatkan dengan baik, terutama bagi pengembangan usaha bagi istri para petani.

Menurutnya perlu dibuatkan kelompok Wanita  Tani (KWT) sehingga hasil Simantri dapat lebih maksimal. “Gas elpiji kan sekarang lagi mahal, harusnya biogas ini betul-betul dimanfaatkan sehingga memberikan nilai tambah bagi perekonomian petani,” ujarnya.

Gubernur juga berharap agar para anggota Simantri  membuka usaha warung lele dari hasil budi daya Simantri  yang bahan bakar gas pengolahannya  diambil dari hasil biogas Simantri.

Seperti diketahui, Simantri ini berdiri sejak tahun 2010 yang  dikelola oleh Gapoktan Batur Sari Jagadhita dengan ketuanya  Ketut Sridana. Saat ini telah menghasilkan bio urine, pupuk organik, 24 ekor anak sapi dan budidaya peternakan lele.

“Ke depan perlu tambahan bibit sapi dan  Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) agar produksi pupuk organik semakin meningkat,” ujar Sridana.
Sementara di Simantri 002 yang dibentuk tahun 2009  dengan 2 unit APPO   telah   menghasilkan 470 ton pupuk organik pada 2013.  Dengan produksi yang cukup banyak ini, pihaknya mampu mempekerjakan 10 orang dari rumah tangga miskin (RTM) dengan rata-rata penghasilan Rp50 ribu per orang setiap harinya.

“Sebagian produksnya telah dipasarkan sampai ke Kabupaten  Bangli dan sebagian untuk keperluan di sekitar untuk konsumsi di Kecamatan Busungbiu,” ujar Gede Kariana Ketua Gapoktan Simantri 002 ini.  (ana)