Tag Archives: Sosial

Karang Taruna Bali Siap Jajal Lomba Organisasi Pemuda Nasional

karang taruna -wagub

inilahbali.com, DENPASAR – Dalam mengikuti ajang lomba organisasi pemuda tingkat nasional, Bali telah menyiapkan empat orang perwakilan. Mereka adalah Gede Eka Saputra dari Karang Taruna Dharma Bhakti Kelurahan Renon, Made Dursana mewakili Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Juminah dari Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan Latra dari Yayasan Puspadi.

Ketua Karang Taruna Provinsi Bali Drs. Ketut Rana,M.Si mengatakan itu saat audiensi dengan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta di ruang kerjanya, Jumat (10/10). Rana pada kesempatan itu juga mohon dukungan Wagub Sudikerta agar kontingen Bali dapat mengharumkan nama daerah di kancah nasional.

“Mereka terpilih mewakili Bali setelah melalui sejumlah tahapan seleksi,” ujar Rana.

Wagub Ketut Sudikerta yang mewakili Gubernur mengapresiasi keberadaan kelompok pekerja sosial yang dalam kegiatannya langsung terjun ke tengah-tengah masyarakat. Keberadaan mereka diharapkan mampu mempercepat pelaksanaan berbagai program pembangunan, khususnya yang terkait dengan penuntasan angka kemiskinan.
Wagub Sudikerta juga menyampaikan selamat kepada pada pemuda yang mewakili Bali pada event nasional yang akan berlangsung mulai 13-17 Oktober 2014 mendatang.

“Saya juga menyampaikan terima kasih kepada para senior yang menjadi inisiator dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Sudikerta berharap ajang semacam ini tak hanya berhenti pada tataran seremonial semata, namun dapat mengukuhkan eksistensi kelompok pekerja sosial. Lebih dari itu, dia juga mengingatkan agar kelompok pekerja sosial mampu menyusun program yang lebih global serta mengambil peran lebih aktif dalam menangani berbagai permasalahan sosial.

Kemiskinan, kata Wagub, merupakan salah satu persoalan sosial yang perlu penanganan lebih serius serta dukungan semua pihak. “Tak bisa hanya mengandalkan program pemerintah saja, dukungan dari seluruh komponen sangat kami butuhkan,” tambahnya.

Selain peran aktif dalam pengentasan kemiskinan, Wagub juga berharap peran kelompok pemuda dalam penanganan masalah kesehatan dan lingkungan hidup. (ana)

Satpol PP Denpasar Amankan 6 ‘Orgil’

Orang gila saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar.

Orang gila saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar.

inilahbali.com, DENPASAR – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpsar menggiring enam orang gila (orgil) yang sering berkeliaran di seputaran Jalan Gajah Mada dan di tempat-tempat umum lainnya di Kota Denpasar, Jumat (10/10).

Keenam orang gila tersebut langsung diamankan ke Kantor Satpol PP Kota Denpasar yang langsung dipimpin Kasatpol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana.

Penertiban ini diambil karena keberadaan orang gila ini sangat menganggu kenyaman masyarakat. Dari keterangan yang dikorek petugas, orang gila ini mengaku berasal dai sejumlah kabupaten. Seperti Made Asih mengaku dari Mengwi Kabupaten Badung, Made Wira, Nyoman Suwatra dari Karangasem, Ketut Alit berasal dari Ketewel Kabupaten Gianyar, Made Ratna Ningsih dari Buleleng dan lagi satu tidak mau memberikan keterangan.

“Pengakuan mereka belum bisa kami pastikan, apakah benar atau tidak, hanya keluarga dan kerabat dekatnya yang mengetahui secara pasti,” ungkap Alit Wiradana di sela-sela penertiban.

Setelah penertiban ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Kota Denpasar. “Kita yang menertibkaan, Dinas Kesehatan serta Dinas Sosial melakukan penanganan lebih lanjut,” ujar Alit Wiradana.

Dari enam orang gila tersebut, petugas berhasil membujuk salah seorang di antara mereka untuk membuka barang-barang yang disimpan di saku bajunya. Ternyata di dalam sakunya berisi berbagai barang, seperti minyak oles, obat luka, pisau, uang dan lain sebagainya. Bahkan dari introgasi anggota Satpol PP ternyata selama 15 tahun Ketut Alit yang berasal dari Ketewel Gianyar ini tidak pernah melepas barang-barang yang berada dalam sakunya, serta tidak pernah mandi selama 15 tahun.

“Untuk segera mendapat perawatan, kami segera kirim ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli,” ujarnya.

Untuk tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan, petugas Satpol PP menhimbau kepada masyarakat yang punya keluarga orang gila agar memperhatikannya sehingga cepat mendapat penanganan.

Sebelumnya, pada Kamis (9/10) Satpol PP Kota Denpasar juga melakukan penertiban terhadap odong-odong yang mangkal di Lapangan Puputan Badung. Hal ini telah melanggar perda No. 3 tahun 2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum. Sebagai tinfak lanjut akan dilakukan sidang tipiring pada tanggal 15 Oktober mendatang. (ana)

Rajin Kunjungi KK Miskin, Inilah Jawaban Gubernur Pastika

Gubernur Pastika berfoto dengan keluarga penerima bedah rumah.

Gubernur Pastika berfoto dengan keluarga penerima bedah rumah.

inilahbali.com, DENPASAR – Belakangan ini Gubernur Bali Made Mangku Pastika semakin rajin mengunjungi keluarga (KK) miskin, bahkan termasuk dilakukan pada hari suci Saraswati, Sabtu (4/10) yang sebenarnya hari libur.  Kunker Pastika ke desa-desa pun  kian ramai di media massa. Komentar pun beragam, dan ternyata tak semuanya positif. Lantas apa sesungguhnya motivasi Pastika rajin mengunjungi keluarga miskin? Benarkah ingin makin pupuler?

“Tujuan kunjungan saya kali ini adalah untuk melihat apakah program bedah rumah yang saya janjikan beberapa minggu lalu sudah dikerjakan apa belum?” tegasnya saat berkunjung ke tiga KK penerima bedah rumah di Karangasem pada  hari Saraswati, Sabtu (4/10).

Saat itu, usai melaksanakan persembahyangan bersama di mrajan Kantor Gubernur Bali, Pastika didampingi Ny. Ayu Pastika dan sejumlah Kepala SKPD Provinsi Bali turun meninjau tiga lokasi penerima bedah rumah di Kabupaten Karangasem. Ketiga warga penerima bedah rumah tersebut adalah keluarga I Wayan Kawit di Banjar Segah Nongan Rendang, keluarga Nengah Mangku di Desa Ababi Abang, dan keluarga Ni Made Siang di Desa Tista Abang.

Bantuan bedah rumah untuk keluarga I Wayan Kawit itu berasal dari bantuan dari Dompet Kemanusiaan Pembaca yang dihimpun Harian Pos Bali, sedangkan bedah rumah untuk Ni Made Siang adalah bantuan dari dompet Dana Punia yang dihimpun dari para pembaca Harian Fajar Bali. Kedua rumah tersebut sudah rampung pengerjaanya, namun belum ditempati oleh pemiliknya.

Sedangkan bedah rumah bagi Nengah Mangku biayanya berasal dari APBD Provinsi Bali, dan pengerjaanya baru saja dimulai. Selanjutnya Pastika berharap makin banyak masyarakat yang peduli dengan keberadaan orang miskin yang ada di Bali sebagai upaya mempercepat pengentasan kemiskinan di Bali.

Jadi, menurut mantan kapolda Bali ini, pemberitaan di media mengenai kunjungan Gubernur ke lokasi masyarakat kurang mampu bukan karena ingin dikenal atau menjadi populer, akan tetapi untuk mengetuk hati para dermawan untuk menyisihkan sedikit rezekinya bagi masyarakat miskin.

“Saya himbau kepada seluruh masyarakat yang memiliki rezeki lebih agar memiliki hati untuk ikut ambil bagian dalam usaha pengentasan kemiskinan ini, karena kalau mengandalkan biaya dari pemerintah akan memerlukan waktu yang cukup lama,” tegasnya.

Dalam kunjungan kali ini, Ny Ayu Pastika yang juga ketua BKKKS juga memberikan bantuan berupa masing-masing dua ekor anak babi kepada I Wayan Kawit dan Ni Made Siang, yang nantinya bisa dipelihara dan bisa dimanfaatkan untuk membantu kehidupan mereka selanjutnya.
Selain itu, Ayu pastika juga berjanji akan membawa empat dari anak-anak Kawit yang semua berjumlah sembilan orang untuk diasuh di salah satu panti asuhan yang ada di Bali guna mengurangi beban orang tua.

Sementara itu Bupati Karangasem, I Wayan Gredeg menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Pastika atas prakarsanya membantu bedah rumah ini. Menurutnya di Karangasem sampai saat ini masih ada sekitar 6 ribu rumah tidak layak huni yang memerlukan bantuan bedah rumah.

Angka ini sudah berkurang dari total 11 ribu di tahun 2010. Senada dengan Pastika, Gredeg juga berharap makin banyak warga masyarakat yang ikut berpartisipasi sehingga masalah kemiskinan yang ada di Karangasem segera bisa tertangani. Ia sendiri menargetkan angka kemiskinan yang ada di Karangasem sebesar 5% akan bisa dituntaskan dalam 3 tahun ke depan. (ana)

Kepekaan Sosial Sejumlah Bupati di Bali Dipuji Gubernur

Gaya merakyat Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada suatu kunjungan kerja di Kabupaten Bangli.

Gaya merakyat Gubernur Bali Made Mangku Pastika pada suatu kunjungan kerja di Kabupaten Bangli.

inilahbali.com, DENPASAR – Kepekaan sosial yang ditunjukkan sejumlah bupati di Bali diapresiasi dan dipuji Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Kepekaan itu dalam menangani berbagai permasalahan sosial yang tengah dihadapi warganya.

Apresiasi Gubernur Pastika itu disampaikan melalui Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali, I Dewa Gede Mahendra Putra, Rabu (24/9).
Seperti dikutip Dewa Mahendra, sikap empati yang ditunjukkan kepala daerah cukup menyita perhatian Gubernur Pastika. Misalnya yang ditunjukkan oleh Bupati Klungkung Nyoman Suwirta dengan cepat merespon masalah sosial. Gebrakan kepala daerah di bumi serombotan ini kerap menjadi sorotan sejumlah media beberapa waktu belakangan.

Dalam sejumlah kesempatan, Suwirta langsung mendatangi warganya yang tengah berjuang menghadapi kesulitan hidup. Seperti yang dilakukannya Minggu (7/9), Suwirta menyambangi kediaman Wayan Murta (30) yang terletak di Banjar Antapan, Desa Batukandik, Kecamatan Nusa Penida.

Kondisi keluarga Murta yang tinggal bersama ayam peliharaannya mengundang keprihatinan Bupati Suwirta. Dia pun minta jajarannya lebih responsif dan peka terhadap kondisi warga. Sebelumnya,
Suwirta juga beberapa kali menyambangi krama yang sedang kesusahan.
Sikap yang sama juga ditunjukkan oleh Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata dalam merespon kematian tragis pasutri I Made Suwena alias Kitut, 46, dan Ni Komang Marini, 42. Pasutri asal Banjar Saraseda, Desa/Kecamatan Tampaksiring tersebut nekat bunuh diri bersama dengan cara menenggak cairan racun pembasmi rumpat, Jumat (19/9).

Bupati Agung Bharata pun langsung memerintahkan jajarannya mengecek ke rumah duka. Lebih dari itu, Agung Bharata juga berkomitmen membuka ruang seluas-luasnya untuk mencarikan solusi atas berbagai permasalahan sosial di wilayahnya.

Tak dapat mengurai satu persatu secara detail, gerakan yang sama juga sudah dilakukan oleh pimpinan daerah lainnya. Untuk itu, Pastika secara khusus menyampaikan terima kasih dan rasa bangga atas sikap responsif yang ditunjukkan oleh para kepala daerah.

Sikap seperti itu, kata dia, sudah selayaknya ditunjukkan seorang pemimpin dalam mengayomi dan membantu masyarakat untuk ke luar dari masalahnya. Dia berharap, rasa empati dan kepedulian mereka dapat menjadi teladan seluruh komponen agar upaya penuntasan berbagai masalah sosial dapat lebih dipercepat.

Tidak hanya para kepala daerah , Pastika menghimbau masyarakat yang memiliki kemampuan ekonomi lebih juga diharapkan ikut peduli dan terpanggil untuk membantu masyarakat kurang mampu di Bali. Pastika optimistis, berbagai permasalahan sosial akan lebih cepat tertangani jika seluruh komponen bahu membahu

“Sinergi positif seluruh kabupaten/kota dan seluruh komponen masyarakat akan mempercepat pelaksanaan berbagai program pembangunan untuk terwujudnya Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera (Bali Mandara),” pungkasnya. (ana)