Bali Rancang Pembangunan Jalan di atas Sawah

Written by on June 11, 2013 in Kabar Bali - No comments

 Kadis PU Bali, Ketut Arsha Putra (kanan)inilahbali.com, Denpasar: Setelah sukses membangun jalan di atas perairan JDP) di jalur Benoa-Nusa Dua-Bandara Ngurah Rai, kini Pemerintah Provinsi Bali tengah merancang pembangunan jalan di atas lahan sawah. Jalur yang dilirik sebagai rintisan adalah mulai kawasan Canggu-Beringkit-Batuan hingga pantai Purnama di Gianyar.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, Ketut Artika di sela-sela acara Seminar Beton, di Kuta, Selasa (11/6). Namun rencana ini diakui baru sebatas rancangan awal, dan dipastikan tahun ini belum bisa digarap. Soal besaran dana yang dibutuhkan juga belum bisa dipastikan.
“Pembangunan jalan di atas sawah Ini baru rancangan, dan tahun ini belum bisa dilaksanakan,” ujar Ketut Artika. Alasannya masih diperlukan studi dan kajian yang lebih mendalam. Namun bila nantinya program ini benar-benar dilaksanakan maka dipastikan akan menggandeng investor. Hampir dipastikan  nantinya petani pemilik lahan sawah yang di atasnya dijadikan lintasan jalan akan mendapatkan dana kompensasi.
Gagasan untuk membangun jalan di atas sawah ini antara lain sebagai salah satu langkah mengurangi kepadatan arus lalulintas yang belakangan sudah semakin padat khususnya di Bali selatan. Dia contohkan seperti volume kendaraan yang lewat di jalur Denpasar-Mengwi mencapai 50 ribu unit kendaraan per hari. Kondisi  yang hampir sama juga terjadi di jalur Jalan Imam Bonjol mencapai 40 ribu kendaraan/hari .
“Jalur-jalur seperti Denpasar ke Mengwi sudah sangat padat hingga mencapai 50 ribu kendaraan per hari,” ujar Ketut Artika.
Sementara itu dalam acara seminar Beton itu juga terungkap bahwa kebutuhan semen di Bali dalam empat bulan terakhir dari produksi PT Semen Indonesia saja mencapai 1,112 juta ton. Capaian ini melonjak 23,1 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2012. Peningkatan ini sekaligus tercatat yang tertinggi di Indonesia termasuk melampaui kebutuhan di Maluku dan Papua yang tumbuh 14 persen. Sedangkan pertumbuhan akan semen  secara nasional rata-rata hanya 8,6 persen.
Menurut Kepala Departemen Penjualan PT Semen Indonesia, Ketut Arsha Putra, meningkatan kebutuhan semen di Bali yang signifikan ini lantaran ada beberapa proyek infrastruktur berskala besar, seperti pembangunan jalan di atas perairan di Benoa, pembangunan jalan bawah tanah dan pembangunan bandara Ngurah Rai, selain juga pembangunan kebutuhan retail.
“Ya peningkatan kebutuhan semen di Bali karena ada proyek jalan di atas perairan, jalan underpass, pembangunan bandara Ngurah Raid an juga kebutuhan retail,” jelasnya. (ers)

Leave a Comment