Monthly Archives: September 2013

Usaha Warga Asing di Denpasar Disidak

Sidak WNAinilahbali.com, Denpasar: Tim gabungan yang dimotori Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) Kota Denpasar, Imigrasi, Kepolisian, Dinsosnaker, Dinas Pariwisata, Dinas Kependudukan serta Dinas Catatan Sipil dan Kecamatan Denpasar Timur melakukan razia terhadap warga negara asing (WNA) di kota Denpasar, Senin (23/9). Razia di wilayah Denpasar timur itu menyasar pada kelengkapan surat dokumen bagi WNA yang melakukan aktivitas bisnis di kota Denpasar.

Dalam sidak yang dipimpin Kabid Ketahanan Bangsa dan Masyarakat Kesbangpol Kota Denpasar, I Wayan Sudana, tim menemukan ada WNA tidak bisa menunjukkan surat kelengkapan diri dan juga menemukan usaha yang dikelolanya tanpa dilelengkapi izin usaha seuai aturan yang berlaku.

“Ini sudah menjadi agenda rutin kami untuk tertib administrasi penduduk, tidak hanya bagi warga lokal melainkan juga warga asing. Karena selain berkunjung mereka kebanyakan juga bekerja dan membangun usaha di sini (Denpasar-red), perlu mendapat perhatian dan pengawasan yang ketat,” kata Sudana.

Sudana menjelaskan timnya mengawali operasinya di tempat usaha penjualan baju Polo Ralph Lauren di kawasan Jl. Waribang Denpasar timur. Usaha tersebut dikelola seorang WNA, Chung Chan Ho. Namun WNA asal Korea yang sudah menjalani usahanya sejak 10 tahun silam itu ternyata sudah memiliki SK WNI dari pengadilan saat menikah dengan istrinya yang juga warga Korea. Hanya saja surat dokumen tentang istrinya yang belum bisa diperlihatkan.

“Tidak bisa menunjukan dokumen pernikahannya hari ini, kami minta foto kopi kelengkapan dokumen suratnya sudah ada saat kami datang nanti,” kata Sudana yang diamini Chung.

Selain masalah dokumen diri, lanjut Sudana, usaha yang dikelola hampir 10 tahun lamanya itu ternyata tidak memiliki surat izin usaha. “Masalah kelengkapan izin kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait, khususnya Dinas Perizinan,” jelasnya.

Usai sidak perusahaan baju, tim melanjutkan menuju homestay dan vila di kawasan Jl. Raya Padanggalak. Di homestay tidak ditemukan permasalahan. Tapi di vila yang berada di sebelahnya yang milik WNA asal Jerman, pengelola tak bisa menunjukkan izin usahanya termasuk dokumen diri terkait pemilik dan penghuni vila.

“Sampai sejauh ini belum ada WNA yang menyalahgunakan surat dokumen diri, baik visa maupun lainnya termasuk pelanggaran imigrasi. Namun seterusnya akan kami tetap pantau,” imbuh Putu Hendra Sudiarsa, staf pengawasan dan imigrasi. (der)

Gubernur Bali Instruksikan PU Cek Tebing Uluwatu Retak

Uluwatuinilahbali.com, Badung: Santernya pemberitaan media massa mengenai retaknya tebing pada kawasan pura Sad Kahyangan Jagat Pura Uluwatu, Kecamatan Kuta Kabupaten Badung direspon serius oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika. Melalui Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta, Kamis, (19/9). Gubernur Bali menginstruksikan Kepala Dinas PU Provinsi yang baru dilantik, Astawa Riadi untuk segera turun ke lokasi dan mengecek kondisi di lapangan.

Hal ini dimaksudkan guna guna bisa mengambil langkah-langkah antisipasi terhadap keretakan tersebut. “Pura-Pura Sad Kahyangan harus segera mendapatkan perhatian serius, karena merupakan tanggung jawab Pemerintah Provinsi Bali,” ujar Wagub Sudikerta.

Sementara itu Kepala Dinas PU Bali, Astawa Riadi yang dihubungi secara terpisah mengatakan bahwa tim dari Dinas PU Provinsi Bali langsung turun setelah menerima instruksi dari Gubernur.

“Kami saat ini sudah turun ke lapangan mengumpulkan data, untuk kemudian menyiapkan kajian dan mengambil langkah-langkah penyelamatan pura selanjutnya,” kata Astawa Riadi. (ana)

Gubernur Pastika Berbagi Tips “3N” Kepemimpinan

Gubernur Tes Jurusinilahbali.com, Buleleng: Tidak ada istilah libur untuk Gubernur Bali Made Mangku Pastika. Di sela-sela rutinitasnya sebagai orang nomor satu di jajaran Pemprov Bali, pada hari Minggu pun Pastika turun ke lapangan. Seperti pada Minggu (22/9), mantan Kapolda Bali ini kembali meninjau SMAN Bali Mandara di kecamatan Kubutambahan Kabupaten Buleleng. Kunjungannya ke sekolah berstandar internasional itu tercatat sudah yang ke-9 kalinya.

Dalam kesempatan tatap muka dengan para siswa, gubernur asal Desa Sangalangit Buleleng ini berbagi tips untuk menjadi seorang pemimpin. Seorang pemimpin, kata Pastika, harus punya “3N” yaitu Nurani, Nalar dan Nyali. Dengan nurani, seorang pemimpin akan memiliki rasa empati dan kasih sayang kepada setiap orang.

“Selanjutnya, pemimpin juga harus punya nalar yang baik sehingga dapat memecahkan setiap persoalan yang dihadapi,” tambahnya. Selain itu, nyali juga tak kalah pentingnya bagi seorang pemimpin. “Seorang pemimpin harus berani dan punya nyali, jika takut maka akan sulit mengambil sebuah keputusan,” tegasnya.

Agar punya nyali, lanjut mantan Ketua Tim Investigasi Bom Bali I ini, seseorang yang akan menjadi pemimpin harus membekali diri dengan ilmu bela diri yang cukup. Namun dia mengingatkan agar bekal bela diri tidak digunakan untuk menyerang orang. “Dengan kemampuan bela diri, kalian akan berani berhadapan dengan siapapun,” ujarnya kepada para siswa SMAN Bali Mandara.

Untuk itu, gubernur berharap agar pihak sekolah mengintensifkan ekstra kulikuler bela diri di lembaga pendidikan pencetak calon pemimpin masa depan tersebut. Karena selain cerdas, seorang calon pemimpin harus punya fisik yang tangguh. Harapan gubernur yang mantan Kapolda Bali ini pun terjawab, karena ternyata para siswa Bali Mandara mampu menunjukkan keliahaiannya dalam memperagakan seni bela diri kempo, karate dan pencak silat. Bahkan, gubernur sempat adu jurus silat dengan seorang siswa.

Menitikkan Air Mata

Selain berbagi tips kepemimpinan, Pastika juga mengutarakan rasa harunya setiap berkunjung ke SMAN Bali Mandara. “Saya selalu menitikkan air mata setiap datang ke sini,” ujarnya. Semangat para siswa dan kemajuan yang dicapai membuatnya bangga dengan sekolah tersebut.
“Hal ini menguatkan keyakinan saya bahwa sistem pendidikan ini tepat dan sangat dibutuhkan Bali,” tandasnya. Dengan adanya sekolah ini, anak berprestasi dari keluarga kurang mampu mendapat kesempatan untuk mengenyam pendidikan berkualitas tanpa harus dibebani biaya.
“Kalian patut bersyukur karena tak semua anak dapat kesempatan seperti ini,” imbuhnya. Untuk itu, para siswa diminta untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya selama mengikuti pendidikan di SMAN Bali Mandara. (ana)

Di Balik Magnet Abadi Pura Besakih

Pura Besakihinilahbali.com, Karangasem: Berabad-abad Pura Besakih sudah tersohor sebagai tempat pemujaan umat Hindu Nusantara yang memiliki kisah unik dan tak pernah kehilangan pamornya. Tak terhitung entah berapa wisatawan yang sudah datang ke Besakih, untuk melihat dari dekat kharisma tempat suci krama Bali yang senantiasa dijaga dan dibela mati.

Menurut Jro Mangku Jana, salah satu pemangku di Pura Besakih, Rabu (11/9), konsep yang melatarbelakangi pendirian Pura Agung Besakih adalah tradisi megalithikum dan ajaran Hindu Siwa Siddhanta. Konsep tradisi megalit dapat dilihat dari penataan pura berteras merupakan kelanjutan dari bangunan mpunden berundak, sebagai simbol gunung, bumi, dan alam semesta yang berfungsi untuk tempat pemujaan kekuatan alam yang dahsyat ( super natural power).

Pura Besakih sebagai Pura Pusat ( mother temple) terdiri dari beberapa kelompok pura, antara lain pura inti terdiri dari 18 pura. Kelompok pura inti yang terdiri dari 18 kelompok adalah satu kesatuan Pura yang mempunyai keterikatan fungsi masing – masing dalam Prabhawa Asta Iswarya ( kemahakuasaan ) Tuhan. Pada mulanya merupakan tanggung jawab pembangunan, pemeliharaan dan penyelenggaraan upacara oleh Raja Bali di masa lalu, yang dibebankan kepada raja yang tergabung dalam Asta Negara, yaitu ( 8 ) kelompok kerajaan yang lebih kecil.

Mengingat tidak ada lagi kerajaan, maka tanggung jawab pembangunan, pemeliharaan dan penyelenggaraan upacara selanjutnya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten / Kota se Bali. Antara lain pembagian ‘emponan’ pura meliputi Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota mempunyai beban tanggung jawab terhadap Pura Penataran Agung. Pemerintah Daerah Kabupaten Karangasem mempunyai beban tanggung jawab terhadap Pura Kiduling Kreteg dan Pura Prajapathi Hyangaluh.

Sementara Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar mempunyai beban tanggung jawab terhadap Pura Ulun Kulkul dan Pura Bangun Sakti. Pemerintah Kabupaten Bangli mempunyai beban tanggung jawab terhadap Pura Batu Madeg dan Pura Peninjauan. Pemerintah Kabupaten Klungkung mempunyai beban tanggung jawab terhadap Pura Gelap dan Pura Tirta Pingit. Pemerintah Kabupaten Jembrana mempunyai beban tanggung jawab terhadap Pura Manik Mas dan Pura Pesimpangan. Pemerintah Kabupaten Badung mempunyi beban tanggung jawab terhadap Pura Dalem Puri dan Pura Pasar Agung. Pemerintah Kabupaten Buleleng mempunyai beban tanggung jawab terhadap Pura Banua dan Pura Merajan Kanginan, serta Pemerintah Kota Denpasar mempunyai beban tanggung jawab terhadap Pura Pengubengan dan Pura Merajan Selonding

Sedangkan kelompok pura lainnya adalah Pura Catur Lawa meliputi Pura Ratu Pasek, Pura Ratu Dukuh, Pura Ratu Penyarikandan Pura Ratu Pande. Sementara Pura Pedharman meliputi Pura Pedharman I Gusti Ngurah Sidemen, Pura Pedharman I Gusti Ngurah Dauh, Pura Pedharman Sukawati, Pura Pedharman Kaba Kaba, Pura Pedharman Mengwi, Pura Pedharman Ida Dalem Klungkung, Pura Pedharman Blahbatuh, Pura Pedharman Sukahet, Pura Pedharman Bhujangga Sakti, Pura Pedharman Telabah, Pura Pedharman Telabah Apit Yeh, Pura Pedharman Arya Kanuruhandan Pura Pedharman Arya Kenceng.

Jro Mangku BesakihUntuk pelaksanaan upacara di Pura Besakih dilaksanakan hampir setiap saat, yang pelaksanaannya berdasarkan perhitungan sasih ( bulan ) pawukon (pertemuan Pancawara dengan Saptawara ) yang dapat diklasifikasikan sebagai upacara setiap tahun yang terdiri dari upacara piodalan dan upacara ngusaba.

Upacara piodalan berlangsung tiap tahun berdasarkan waktu yang telah ditentukan pada setiap pura, sedangkan upacara ngusabha, terkait upacara penghormatan atas limpahan anugerah kesuburan. Adapun nama-nama upacara tersebut meluputi Pura Batu Madeg disebut Usabha Siram, Pura Bangun Sakti Usabha Penema, Pura Dalem Puri Usabha Gede, Pura Kiduling Kreteg Usabha Nyungsung, Pura Banua Usabha Buluh, Pura Banua Usabha Ngeed.

Disamping itu ada pula pelaksanaan upacara aci nyatur yang bertujuan untuk memohon keharmonisan alam semesta atas ancaman bencana alam. Diantaranya Aci Pengenteg Jagat di Pura Gelap, Aci Penyeheb Brahma di Pura Kiduling Kreteg, Aci Pengurip Gumi di Pura Ulun Kulku, Aci Penaung Bayu di Pura Batu Madeg.Upacara lain yang juga dilaksanakan adalah Aci Betara Turun Kabehyang dilaksanakan setiap tahun pada Purnama Kedasa bulan April, bertujuan untuk memohon kemakmuran alam semesta beserta isinya ( sarwa prani hitang karah ).

Sementara upacara setiap 10 tahun dilaksanakan pada saat Purnama sasih Kedasa setiap sepuluh tahun sekali upacaranya disebut Panca Wali Krama bertujuan untuk mengembalikan keharmonisan alam semesta mikrokosmos dan makrokosmo, serta upacara setiap seratus tahun dilaksanakan pada saat Purnama sasih Kedasa setiap seratus tahun sekali upacaranya disebut dengan Eka Dasa Rudra juga bertujuan untuk mengembalikan keharmonisan alam semesta makrokosmos dan mokrokosmos dalam lingkup yang lebih besar.

Banyaknya proses dan rangkaian upacara agama agar berlangsung terus yang bertujuan untuk menjaga harmonisasi dan keseimbangan makrokosmos dan mikrokosmos, maka dipandang perlu untuk mendapat perhatian yang seksama dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Bali. (hms)

 

Kontestan Miss World 2013 Sembahyang di Pura Besakih

Miss World di Besakihinilahbali.com, Karangasem: Salah satu rangkaian kegiatan kontestan Miss World di Bali menyongsong babak final adalah melakukan persembahyangan di Pura Besakih yang berlokasi di kaki gunung Agung Karangasem Rabu (11/9).

Para kontestan yang notabene wanita terpilih dari 130 negara itu mengenakan pakaian adat khas Bali. Berdoa kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa dengan sikap kedua tangan dicakupkan dengan posisi di depan kening. Usai “mebhakti” mereka pun diperciki tirtha (air suci) berikut beras “bija” di kening oleh Pemangku Pura.

Miss WorldSesuai jadual, ajang Miss World 2013 yang akhirnya diputuskan pemerintah berlangsung secara keseluruhan di Bali akan mencapai puncak final pada Sabtu (28/9) mendatang. (der)

Jembrana Programkan Bedah Rumah 204 Unit

Bedah Rumah Rp15 jutainilahbali.com, Jembrana: Pemerintah Kabupaten Jembrana tahun ini menggulirkan program bedah rumah sebanyak 204 unit. Pembangunan rumah layak huni bagi warga miskin ini akan dilakukan bertahap.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Jembrana, Suherman mengatakan tahap pertama akan dibangun 102 unit menggunakan anggaran induk APBD, sedang berikutnya direncanakan menggunakan anggaran perubahan juga sebanyak 102 unit rumah.

“Jadi keseluruhan bedah rumah mencapai 204 unit,” jelas Suherman, Senin (10/9). Tiap unit dianggarkan dana Rp15 juta dengan luas bangunan berukuran 3 x 4 meter, beratap asbes, dinding batako, pintu kayu terdiri dari dua kamar tidur dan teras.

Pembangunan rumah layak huni ini tersebar di lima kecamatan yaitu Melaya, Negara, Jembrana, Mendoyo dan Pekutatan. Pengerjaannya dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang ada di desa dalam jangka waktu 30 hari.

Meskipun dengan dana Rp 15 juta per unitnya (tergolong murah), pengerjaannya tetap mengutamakan kualitas bahan dan konstruksinya. Agar pengerjaannya tidak asal-asalan, Pemkab Jembrana menyerahkan kepada masyarakat dan aparat desa setempat untuk mengawasi proses pembangunannya.

Sejumlah rumah layak huni hasil dari bedah rumah KK miskin sudah mulai selesai dibangun. Salah satunya rumah Ali Martono yang tinggal di Kelurahan Banjar Tengah Kecamatan Negara. Begitu pula dengan rumah Amin (60) yang sebelumnya berupa rumah gedek berlantai tanah dan nyaris roboh, yang berlokasi di Dusun Ketapang Lampu Desa Pengambengan Kecamatan Negara kini sudah berdiri rumah permanen dengan kokohnya bahkan. Amin sendiri sudah menempati rumahnya yang baru tersebut.
Ketika ditanya, Amin mengaku sangat senang dibuatkan rumah oleh Pemerintah Jembrana. Selain itu, rumah baru juga dinikmati Airaji di Tegalbadeng Barat Kecamatan Negara.

Selain bedah rumah yang ditanggung dana APBD, juga ada bantuan dana CSR Bank Pembangunan Daerah Bali sebanyak 10 unit. Malah dari BPD Bali juga membantu 4 unit sepeda motor berikut 5 gerobak sampah. (ana)

Bali Rintis Miss Internet, 20 Finalis Terpilih

Foto Finalis 20 Besar
inilahbali.com, Denpasar: Sepanjang bulan September 2013, di Bali ada dua gelaran ‘Miss’. Selain kontes Miss World, ada juga gelaran Miss Internet. Kedua event eksklusif ini sama-sama pertama kali dilangsungkan di Bali. Bahkan Miss Internet ini juga pertama kali di Indonesia. Dari rangkaian proses seleksi yang sudah berlangsung, kini sudah terpilih 20 perempuan melek internet sebagai finalis. Lewat event rintisan ini, Bali nantinya akan mendapatkan duta internet yang akan membantu kampanye pemanfaatan internet yang produktif.

“Indonesia akan memiliki duta internet yang menargetkan kelompok muda untuk lebih melek internet, dan itu dari Bali,” kata Wahid Juniarto, Ketua Panitia Miss Internet 2013, di Denpasar. Pria ini mengatakan inisiatif dari Bali ini sangat diapresiasi dan didukung oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pusat dan daerah.

Miss Internet terpilih akan mengemban sejumlah misi selama bertugas yang didukung sepenuhnya oleh APJII. Di antaranya menjadi peserta sejumlah pertemuan berkaitan dnegan teknologi dan informasi, menyosialisasikan kebijakan internet yang sehat, dan lainnya.

Menurut Wahid, Bali mencari satu icon mewakili kecerdasan dan kecantikan yang mewakili Internet di Bali. “Miss internet terpilih akan menggali sisi positif dari internet, sehingga kekhawatiran orang tua saat anaknya mengonsumsi internet lebih ringan,” jelasnya.

Selain itu mengarahkan masyarakat untuk memproduksi tidak hanya mengonsumsi. Sebanyak 20 finalis yang akan di karantina. Yang akan dilatih pada saat karantina antara lain public speaking, internet sehat, talent mapping, filed trip dan lainnya dari sejumlah pakar.

Saat Grand Final pada 14 September ini, akan dipilih 3 terbaik yang akan mendapat dukungan dana, fasilitas, dan kontrak kerja. Arnold Makasau, stering comitte Miss Internet mengatakan pada tahun depan event ini akan lebih luas jangkauannya karena melibatkan perempuan dari seluruh Indonesia tak hanya domisili Bali seperti saat ini. “Kami mengajak pihak lain ikut bekerja sama tahun depan. Namun host-nya tetap di Bali. Dari Bali untuk Indonesia,” ujar Arnold.

Para finalis dan sejumlah peserta lainnya akan juga berkesempatan mengikuti konferensi tata kelola internet atau Internet Governance Forum (IGF) pada Oktober nanti di Bali. Forum tata kelola internet ini menjadi forum bersama masyarakat sipil dan pemerintah untuk kebijakan internet di masa depan.
Foto Finalis 20 besar-002-002

Untuk di Bali, menurut survey APJII 2012, jumlah pengguna internet 1,4 juta atau 34% dari hampir 4 juta penduduknya.

Menurut Zulfadly Syam, Ketua APJII Bali, pengguna internet tertinggi di Bali adalah mereka yang berpenghasilan Rp 2-3 juta per bulan. APJII Bali menargetkan penetrasi internet di Bali akan mencapai 60%.

Konferensi Tata Kelola Internet di Bali
Sapto Anggoro, Sekjen APJII pusat pada jumpa pers mengatakan inisiatif Bali dalam menyelenggarakan event perdana ini mendapat dukungan penuh karena menjadi terobosan untuk menjembatani penyedia jasa internet dan penggunanya.

“Usulan ini muncul saat Rakernas APJII dan sangat diapresiasi karena bisa mengurangi gap antara hal teknis istilah internet,” kata Sapto. Ia mengatakan para finalis juga akan dilibatkan langsung dalam event mengenai internet. Salah satunya event internasional Internet Governance Forum (IGF) yang akan dihelat pada Oktober di Bali. Sapto menyebut event ini akan diikuti sekitar 2000 orang yang mendiskusikan banyak hal terkait tata kelola internet.

“Pengguna internet di Indonesia saat ini sekitar 63 juta. Pada 2015 akan digenjot sampai setengah dari penduduk Indonesia sekitar 120 juta orang,” kata Sapto. Peluang inilah yang menurutnya harus diisi dengan kampanye pemanfaatan internet yang lebih produktif.

Menurut id-igf.or.id, laju penetrasi Internet di Indonesia masih sangat rendah disebabkan oleh berbagai hambatan. Di antaranya belum terbangunnya infrastruktur telekomunikasi pendukung yang memadai utamanya untuk wilayah timur Indonesia; Masih mahalnya biaya pemakaian Internet karena masih tingginya biaya interkoneksi internasional sampai dengan interkoneksi lokal (last mile); Masih kecilnya bandwith saluran Internet di Indonesia; Masih kecilnya penetrasi komputer di Indonesia.

Hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi Dunia mengenai Masyarakat Informasi (World Summit on the Information Society – WSIS) tahun 2003 dan 2005, diharapkan seluruh negara di dunia menindak lanjuti Rencana Aksi (Action Plan) pembangunan dunia menuju masyarakat informasi yang menitik beratkan kepada kesejahteraan manusia dengan mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Rencana aksi tersebut menyatakan di antaranya pada tahun 2015 diharapkan minimal separuh penduduk dunia harus sudah bisa mengakses informasi dengan menggunakan fasilitas TIK. Kunci utamanya adalah terletak pada kesiapan infrastruktur TIK yang dipergunakan untuk mengakses informasi yaitu fasilitas akses informasi yang didukung oleh teknologi Internet.

Dalam pertemuan Forum Pengelolaan Internet (Internet Governance Forum – IGF), sejumlah pihak yang terkait adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Kementerian Kominfo, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Parekraf, Kementerian Perdagangan, Dewan TIK Nasional, ICT Watch, PANDI, Asosiasi Penyelenggara Internet Teleponi (APITI), Air Putih, Federasi Teknologi Informasi Indonesia, Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komputer (APTIKOM), dan lain-lain. (ana)

 

Kontestan Miss World di Indonesia Pecahkan Rekor Terbanyak

Opening Show Miss World 2013inilahbali.com, Badung: Meski kehadirannya dihadang sikap pro dan kontra, tapi ternyata ajang Miss World 2013 di Indonesia rupanya tak menyurutkan kontestan untuk ikut unjuk kebolehan. Terbukti jumlah pesertanya mencapai 129 orang, yang sekaligus angka terbanyak melampaui jumlah peserta tahun lalu yang mencapai 112 kontestan.

“Ini rekor dengan kontestan terbanyak dalam 63 tahun penyelenggaraan penyelenggaraan Miss World,” kata Nana Putra, Ketua Pelaksana Penyelenggaraan Miss World Indonesia 2013 dalam acara jumpa wartawan di Hotel Westin Nusa Dua Bali, Sabtu (7/9).

Yang akan lebih membuat even besar ini lebih menggema, kata Nana, jangkauan siaran even ini pada malam finalnya yang diajdualkan berlangsung di Bogor Jawa Barat juga akan lebih luas yakni menjangkau lebih dari 160 negara secara serentak. Jangkauan siaran ini juga melampaui tahun lalu yang menjangkau wilayah 120 negara.

“Acara itu akan ditayangkan serentak di lebih dari 160 negara. Ini rekor. Sebab, dulu hanya 120 negara,” tambah Nana yang juga menghadirkan Miss World 2012 dari China Miss Wenxia Yu dalam keterangan pers di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (7/9).

Sementara itu Liliana Tanoesoedibjo, Chaiwomen of Miss Indonesia Organization mengungkapkan pihaknya tak ada keraguan untuk menyelenggarakan even berskala dunia yang pertama kalinya di Indonesia. Pasalnya ajang ini dinilai sebagai sebuah kendaraan untuk berbicara pada dunia tentang Indonesia yang aman, damai, indah, subur, menghormati perbedaan serta menjaga kearifan lokal. Bahkan juga tidak bermaksud mempermalukan Indonesia di mata internasional, malah sebaliknya untuk menjunjung nama Indonesia.

“Penyelenggaraan ini bukan untuk mempermalukan Indonesia tapi malah menjunjung Indonesia di tingkat dunia,” ujar Liliana. Pada acara ini dipastikan akan sesuai dengan budaya dan norma yang ada di Indonesia.

Sesuai jadual, acara pembukaan Miss World 2013 akan berlangsung pada Minggu (8/9) pukul 20.00 wita di Hotel Westin Nusa Dua. Pada acara pembukaan akan ditampilkan tari Kecak oleh Ketut Rina dkk sekitar 150 penari. Puncak malam final dijadualkan berlangsung di Bogor pada Sabtu (28/9).

Di Pulau Dewata, wanita cantik dari hampir seluruh penjuru dunia itu akan dikarantina dan diperkenalkan berbagai budaya Indonesia seperti tari-tarian, pakaian tradisional, makanan, hingga mengunjungi sejumlah objek wisata. (ana)

‘APEC Women’ Bahas Peningkatan Peranan Wanita

APEC Womeninilahbali.com, Badung: Salah satu agenda penting yang dibahas pada pertemuan APEC Women and The Economic Forum 2013 di Nusa Dua, Bali, yang berlangsung mulai Jumat (6/9) akan akan berakhir hingga Minggu (8/9) adalah peningkatan peranan wanita terutama dalam perekonomian global.

Acara yang bertema ‘Women as Economic Drivers’ ini dilakukan bersamaan dengan APEC Small Medium Enterprises Working Group (SMEWG) yang dihadiri 805 anggota delegasi dari 20 negara ekonomi APEC dan empat Negara pengamat.

“Pertemuan ini sangat strategis dalam rangka mensinergikan kebijakan di kedua kementeris mengingat lebih dari 60 persen pelaku usaha kecil dan menengah adalah perempuan, “ ujar Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, usai membuka acara.

Kata Linda Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesetaraan gender di setiap aspek pembangunan, termasuk aspek ekonomi.

“Sinergitas kedua bidang ini diharapkan dapat meningkatkan daya ungkit program dan kegiatan pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan partisipasi dan perempuan dalam usaha kecil dan menengah,” katanya.

Menurut Linda, Indonesia mencatat keberhasilan dalam ranah peningkatan peranan perempuan. Banyak negara di Asia dan Pasifik terinspirasi dan mengajak bekerja sama. Jepang, Australia, dan Taiwan sudah lakukan pembicaraan khusus dengan kementerian PPPA terkait program pemberdayaan perempuan dan perlindungan.

Linda berharap ajang ini bisa memberikan kesempatan semakin luas kepada perempuan pelaku industri UKM. Hadirnya para CEO berbagai perusahaan nasional maupun internasional jadi ajang kesempatan yang sangat potensial kepada pelaku bisnis UKM untuk mengembangkan diri. Selain kalangan swasta, hadir dalam acara ini Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, serta Dirut Pertamina Karen Agustiawan.

Menurutnya, APEC Women and the Economy Forum akan membahas tiga tema utama, yaitu reformasi struktural, teknologi informasi bagi perempuan, dan infrastruktur serta sumber daya manusia. Hal ini selaras dengan salah satu bahasan dalam pertemuan pemimpin negara dalam APEC 2010 yang menyebut bahwa kaum wanita memegang kunci strategis dalam pembangunan.

Menurut Linda, baik di negara maju maupun di negara berkembang, wanita berperan dalam ekonomi, dengan menciptakan peluang bisnis yang menyerap banyak lapangan pekerjaan.

Satu hal yang tak boleh dilupakan, kata Linda, adalah perang kaum muda yang berkreasi dan berinovasi dalam ekonomi, misalnya dengan bisnis start up.

“Mereka tak hanya berkontribusi dalam ekonomi, tetapi juga meningkatkan kemampuan SDM sebagai aset utama dalam pembangunan,” katanya.

Capaian yang diharapkan dari WEF adalah peningkatan komitmen dan kerjasama antar pemerintah dan swasta dalam perberdayaan perempuan di bidang ekonomi, khususnya UKM. Selain itu adalah meningkatkan sinergitas dan kerjasama antar forum APEC, dalam hal ini yang terkait dengan UKM, serta menyepakati rencana strategis pemberdayaan perempuan dalam lima tahun ke depan. (ana)