Category Archives: Kabar Bali

Kontestan Miss World 2013 Sembahyang di Pura Besakih

Miss World di Besakihinilahbali.com, Karangasem: Salah satu rangkaian kegiatan kontestan Miss World di Bali menyongsong babak final adalah melakukan persembahyangan di Pura Besakih yang berlokasi di kaki gunung Agung Karangasem Rabu (11/9).

Para kontestan yang notabene wanita terpilih dari 130 negara itu mengenakan pakaian adat khas Bali. Berdoa kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa dengan sikap kedua tangan dicakupkan dengan posisi di depan kening. Usai “mebhakti” mereka pun diperciki tirtha (air suci) berikut beras “bija” di kening oleh Pemangku Pura.

Miss WorldSesuai jadual, ajang Miss World 2013 yang akhirnya diputuskan pemerintah berlangsung secara keseluruhan di Bali akan mencapai puncak final pada Sabtu (28/9) mendatang. (der)

Jembrana Programkan Bedah Rumah 204 Unit

Bedah Rumah Rp15 jutainilahbali.com, Jembrana: Pemerintah Kabupaten Jembrana tahun ini menggulirkan program bedah rumah sebanyak 204 unit. Pembangunan rumah layak huni bagi warga miskin ini akan dilakukan bertahap.

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Jembrana, Suherman mengatakan tahap pertama akan dibangun 102 unit menggunakan anggaran induk APBD, sedang berikutnya direncanakan menggunakan anggaran perubahan juga sebanyak 102 unit rumah.

“Jadi keseluruhan bedah rumah mencapai 204 unit,” jelas Suherman, Senin (10/9). Tiap unit dianggarkan dana Rp15 juta dengan luas bangunan berukuran 3 x 4 meter, beratap asbes, dinding batako, pintu kayu terdiri dari dua kamar tidur dan teras.

Pembangunan rumah layak huni ini tersebar di lima kecamatan yaitu Melaya, Negara, Jembrana, Mendoyo dan Pekutatan. Pengerjaannya dilakukan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang ada di desa dalam jangka waktu 30 hari.

Meskipun dengan dana Rp 15 juta per unitnya (tergolong murah), pengerjaannya tetap mengutamakan kualitas bahan dan konstruksinya. Agar pengerjaannya tidak asal-asalan, Pemkab Jembrana menyerahkan kepada masyarakat dan aparat desa setempat untuk mengawasi proses pembangunannya.

Sejumlah rumah layak huni hasil dari bedah rumah KK miskin sudah mulai selesai dibangun. Salah satunya rumah Ali Martono yang tinggal di Kelurahan Banjar Tengah Kecamatan Negara. Begitu pula dengan rumah Amin (60) yang sebelumnya berupa rumah gedek berlantai tanah dan nyaris roboh, yang berlokasi di Dusun Ketapang Lampu Desa Pengambengan Kecamatan Negara kini sudah berdiri rumah permanen dengan kokohnya bahkan. Amin sendiri sudah menempati rumahnya yang baru tersebut.
Ketika ditanya, Amin mengaku sangat senang dibuatkan rumah oleh Pemerintah Jembrana. Selain itu, rumah baru juga dinikmati Airaji di Tegalbadeng Barat Kecamatan Negara.

Selain bedah rumah yang ditanggung dana APBD, juga ada bantuan dana CSR Bank Pembangunan Daerah Bali sebanyak 10 unit. Malah dari BPD Bali juga membantu 4 unit sepeda motor berikut 5 gerobak sampah. (ana)

Jeruk Keprok Tejakula Bangkit Kembali

Jeruk Tejakulainilahbali.com, Buleleng: Masih ingat kejayaan jeruk keprok khas Desa Tejakula? Jeruk yang pernah berjaya di era 1970 hingga 1980 an ini tidak hanya disuka warga lokal Bali tapi juga tingkat nasional bahkan juga menembus pasar mancanegara. Namun lantaran terserang hama CVPD (Citrus Vean Phloem Degeneration) jeruk ini pun terpuruk bahkan lenyap seperti ditelan bumi. Nah setelah beberapa dekade menghilang, belakangan muncul tanda-tanda akan munculnya kembali kejayaan jeruk keprok yang dikenal manis itu.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dan wakilnya Ketut Sudikerta, seusai dilantik, serangkaian menghadiri acara simakrama di Buleleng tepatnya di desa Sanggalangit juga menyempatkan diri melakukan panen perdana jeruk keprok Tejakula di desa tersebut, Minggu (1/9). Panen perdana ini diharapkan menjadi awal kebangkitan jeruk keprok yang pernah berjaya di Tejakula.

Belakangan, jeruk keprok Tejakula mulai dikembangkan di sejumlah sentra produksi antara lain Badung, Karangasem, dan Buleleng. Khusus untuk Buleleng, pengembangan Jeruk Keprok dilakukan di dua kecamatan yaitu Busungbiu dan Gerokgak. Jeruk keprok yang panen perdana di Desa Sanggalangit merupakan bantuan 2000 benih dari Pemprov Bali pada tahun 2009. Bantuan benih ini merupakan program perluasan areal jeruk keprok di Buleleng. Pada kunkernya kali ini, Gubernur kembali menyerahkan bantuan 20 ribu benih Jeruk Keprok Tejakula untuk kawasan Busungbiu dan Gerokgak.

Setelah melakukan panen perdana, Gubernur menilai bahwa masih banyak hal yang harus disempurnakan dalam pengembangan jeruk keprok Tejakula. “Seperti yang kita lihat, kualitasnya masih perlu ditingkatkan,” imbuhnya. Gubernur menilai, jeruk yang dihasilkan masih kurang menarik dari segi tampilan, rasanya belum manis dan kurang berair. Untuk peningkatan kualitas jeruk keprok Tejakula ini, Gubernur menilai perlu dilakukan penelitian lebih lanjut oleh ahli di bidangnya. Dengan sentuhan para ahli, dia berharap jeruk yang dihasilkan lebih kuning, besar dan manis rasanya.

“Kita juga akan melakukan program pipanisasi untuk mengatasi masalah air yang mengakibatkan tekstur buah jeruk masih kurang berair,” imbuhnya. Ke depannya, Gubernur berharap pengembangan jeruk keprok ini mampu mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat. Lebih daripada itu, jeruk keprok ini bisa menjadi tuan rumah di daerah sendiri dan mampu bersaing dengan buah impor.

Peluang pengembangan jeruk keprok Tejakula di Sanggalangit memang cukup menjanjikan. Hal itu diakui oleh Luh Sumastring, wanita petani yang mulai merintis kebun jeruk keprok Tejakula sejak enam tahun lalu. Dengan mengembangkan 200 benih jeruk keprok, pendapatan yang diraih sebesar Rp45 juta tiap kali panen. Pendapatan ini menurutnya jauh lebih besar dibandingkan dengan menanam padi atau palawija yang sebelumnya dia geluti. Lagipula, keterbatasan air menjadi kendala dalam pengembangan padi di wilayah tersebut. Ke depannya, dia berharap jeruk keprok Tejakula bisa kembali berjaya sehinggakesejahterasan petani terangkat.

Sesuai data statistik, populasi tanaman jeruk saat ini mencapai 5.249.853 pohon yang terdiri dari jeruk keprok dan siem. Dari total populasi tersebut, 566.721 pohon merupakan jenis jeruk keprok Tejakula yang dikembangkan di wilayah Buleleng. (ana)

‘Bali Mandara’ Jilid II Fokus Garap Pertanian

Simakrama Bulelenginilahbali.com, Buleleng: Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan akan memfokuskan program Bali Mandara jilid II pada sektor pertanian yang selama ini mulai ditinggalkan. Padahal sektor tersebut menjadi tumpuan ekonomi masyarakat Pulau Dewata selain pariwisata.

“Program Bali Mandara II ini, perhatian pemerintah provinsi dan kabupaten
kembali ke pertanian. Karena pertanian merupakan sektor tumpuan ekonomi
masyarakat Bali, selain pariwisara,” kata Gubernur Pastika saat menyerap
aspirasi masyarakat dalam Simakrama Gubernur di GOR Sangga Ulangun, Desa Sanggalangit, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Sabtu (31/8).

Menurut Pastika yang dalam kesempatyan tersebut didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, bahwa Buleleng punya potensi besar di bidang pertanian khususnya di Gerokgak karena masih memiliki lahan yang luas tapi belum dikembangkan secara optimal, terpadu dan terarah sehingga masih tertinggal dari daerah lain.

“Buleleng punya potensi besar di bidang pertanian. Melalui kerja sama kita harap ada sinergi yang baik dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi,” jelas Pastika di hadapan ribuan masyarakat Buleleng yang hadir dalam simakrama tersebut.

Pastika berharap generasi muda saat ini mau untuk menjadi petani sehingga
mampu untuk mengembangkan sektor pertanian ini menjadi pertanian yang maju dan modern guna mendukung Bali sabagai pintu koridor 5 program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yakni di bidang pariwisata dan ketahanan pangan.

“Kita harus dukung program pemerintah tersebut, jadi kita harus kembangkan pertanian dan optimalkan penggarapan lahan yang ada khususnya di Gerokgak ini,” imbuh Pastika yang juga putra asli Desa Sanggalangit ini.

Dalam simakrama yang juga dihadiri Ketua Komisi I DPRD Bali I Made Arjaya
dan Ketua Komisi II DPRD Bali Tuti Kusuma Wardhani serta selruh SKPD
Provinsi Bali, juga muncul keinginan dari masyarakat Gerokgak untuk segera merealisasikan rencana pembangunan bandara.baru di Buleleng. Hal ini disampaikan oleh IB Oka Susrama yang juga menyampaikan mengenai
pengembalian fungsi dari pelabuhan Celukan Bawang.

Menanggapi penyampaian tersebut, Pastika mengatakan bahwa sudah ada dua. tempat alternatif yang merupakan hasil kajian yang dilakukan oleh
pemerintah yang bekerja sama dangan pihak swasta. Semuanya itu saat ini
sedang dikaji lebih lanjut mengingat dua tempat ini harus dipertimbangkan
masalah sosial dan teknis ekonominya yang nantinya kesimpulan oleh Pemprov dan pemkab yang kemudian disampaikan kepada pusat untuk menentukan aternatif pola pembangunan dan investasinya.

“Oleh karena itu mari kita dukung dan kaji bersama sehingga kedepannya
tidak berbenturan dengan masalah sosial, adat serta budaya yang ada karena saya sangat berharap harus ada bandara di Buleleng ini,” urai Pastika.

Mengenai pelabuhan Celukan Bawang, Pastika berkeinginan untuk mengubah
citra buruk yang ada di pelabuhan tersebut, sehingga kapal-kapal mau
kembali merapat di pelabuhan tersebut.

“Kalau mau mengembangkan Buleleng, harus mengubah mindset dengan membuat kesan yang baik di pelabuhan tersebut,” tegas mantan Kapolda Bali ini.

Dalam simakrama kali ini, Gubernur Pastika juga menyerahkan bantuan bibit jeruk keprok serta bantuan ternak serta sarana prasarana peternakan kepada kelompok tani yang ada di Gerokgak.

Acara dilanjutkan dengan menginap di salah satu warga desa Sanggalangit yang memperoleh bantuan bedah rumah anti gempa. (ana)

Wabup Karangasem Peduli Sampah Plastik

Wabup Sukerana Peduli Sampahinilahbali.com, Karangasem: Wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana,S.H. menyoroti banyaknya sampah plastik yang berserakan di kawasan Ujung Pesisi dalam acara gotong royong pemungutan sampah plastic bersama masyarakat Ujung Pesisi, Jumat (30/8).

Dikhawatirkan, sampah yang berserakan di bantaran sungai Sabangan Ujung Pesisi selain memicu pencemaran dan banjir di sekitar pantai, juga dapat merusak pemandangan sehingga mengurangi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung.

“Pantai Ujung sering dimanfaatkan warga untuk berbagai kegiatan Dewa Yadnya dan Pitra Yadnya seperti upacara melasti, sehingga menjadi daya tarik para wisatawan. Jangan sampai pemandangan ini (sampah berserakan) membuat wisatawan enggan berkunjung, karena menganggaap kawasan wisata kumuh,” terang Sukerana yang mantan pengacara ini.

Pada kegiatan ini, Wabup Sukerana bersama masyarakat Ujung Pesisi menyasar 6 lokasi meliputi di sekitar Ujung, Ujung Pesisi dan Ujung Tengah. Jumlah sampah yang terkumpul pun mencapai satu ton. Selanjutnya, Wabup juga menghimbau kepada para pedagang di sekitar kawasan wisata agar bertanggung jawab terhadap sampah yang diproduksi.
Kadis Dinas Kebersihan dan Pertamanan Karangasem, I Made Suama,S.H. mengatakan,selama ini di kawasan Ujung Pesisi telah ditugaskan petugas kebersihan yang dikooordinasikan oleh Desa adat Tumbu. Selain itu, masyarakat sekitar juga telah diberikan berbagai pembinaan guna menjaga kebersihan lingkungan kawasan Ujung Pesisi.

Disisi lain, Atik (30) asal Ujung Tengah yang berdagang di kawasan Ujung menyebutkan, sampah yang ada bukan hanya dihasilkan pedagang. Terkadang, petugas yang lalai sengaja mengumpulkan sampah tersebut di depan warung dan membakarnya di lokasi tersebut.

Kegiatangotong royong ini selain diikuti masyarakat Ujung Pesisi, juga ikut serta Sekda I Gede Ir. Adnya Mulyadi, M.Si, Asisten II Drs. I Made Sujana Erawan, MAP, Asisten III Ir. I Wayan Supandhi, Msi,Kepala Dinas DKP I Made Suama, SH, SKPD dan beberapa Staf Pemkab. Karangasem. (hum)

Pemkot Denpasar Segera Cairkan TPG

Drs Wayan Gunawaninilahbali.com, Denpasar: Setelah tertunda beberapa bulan, Pemkot Denpasar segera akan mencairkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk tahun 2013. Tunjangan sertifikasi guru yang akan dicairkan adalah untuk triwulan pertama dari bulan Januari sampai Maret, dan dananya akan ditransfer ke rekening guru.

Pelaksana harian Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Denpasar, Drs. Wayan Gunawan, Kamis (18/7) di Denpasar mengatakan tunjangan untuk triwulan I yakni untuk bulan Januari, Pebruari dan Maret akan segera dicairkan. Terkait dengan pencairan TPG ini Gunawan mengatakan saat ini sudah diproses di Bagian Keuangan Pemkot Denpasar.

Pencairan tunjangan ini baru bisa dicairkan dikarenakan lambatnya turun SK TPG tersebut dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dijelaskan dari 3.515 jumlah guru yang ada di Denpasar yang sudah lulus sertifikasi sampai tahun 2013 berjumlah 2.582 orang, namun yang bisa dibayarkan TPG nya berjumlah 2.266 orang karena SK TPG telah turun, sementara yang belum bisa dibayarkan TPG-nya berjumlah 316 orang karena SK TPG belum turun dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Adapun penyebab belum turunnya SK TPG terhadap 316 orang guru ini adalah karena Nomor Registrasi Guru (NRG) belum diproses oleh Dikbud Pusat dan adanya kekurangan jam mengajar sesuai yang dipersyaratkan yakni 24 jam per minggu dan harus linier.

Di samping itu, kata Gunawan, data yang dikirimkan masing-masing sekolah harus benar-benar akurat, bila tidak lengkap atau tidak akurat, maka akan mengakibatkan tidak cairnya bantuan pemerintah termasuk TPG. Untuk mempercepat keluarnya SK TPG tehadap guru yang tercecer ini pihaknya telah bersurat ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar segerra diproses, namun sampai saat ini belum mendapat jawaban.

Sementara yang berkaitan dengan syarat adanya kekurangan jam mengajar, Gunawan menyarankan agar guru yang bersangkutan dapat memenuhi persyaratan tersebut dengan memberikan pelajaran pada sekolah lainnya atau sekolah swasta.
“Kami akan berupaya terus agar secepatnya kekurangan tersebut dapat segera dibayarkan,” kata Gunawan.

Ditanya masalah dana yang dperlukan untuk membayar TPG untuk triwulan pertama ini, Gunawan memastikan dana sudah ada di APDB Kota Denpasar. “Jumlahnya mencapai Rp23,2 miliar untuk membayar TPG 2.266 orang guru yang SK TPG telah turun,” pungkas Gunawan. (ers)

WABUP SUKERANA: Keliru, Asumsi Pajak Online Mahal

Babup Sukeranainilahbali.com, Karangasem: Asumsi yang menengarai bahwa sistem pembuatan program pelayanan pajak online berisiko harga mahal dan adanya kepentingan di balik upaya terobosan itu, sangat tidak benar dan keliru. Upaya tersebut murni untuk mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas pelayanan pajak, tanpa adanya dugaan kebocoran dan penyimpangan lagi.

Demikian penegasan Wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana, SH, menyikapi perkembangan tentang prakarsa penyusunan payung hukum sistem pelayanan pajak online di Amlapura Selasa, (16/07/2013). Dikatakan, sekarang ini media sosial/online sudah menjadi kebutuhan keseharian dari publik, sehingga kemudahan pembayaran pajak pun juga harus dapat memanfaatkan teknologi tersebut sehingga bersifat lebih terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik secara mudah, efektif dan efisien. Bahkan dari segi anggaran sesuai masukan teknis dari programmer, biaya untuk pembuatan program online dengan materi sistem pelayanan pajak sudah sangat murah, tidak seperti hasil gambaran sebelumnya yang mencapai miliaran rupiah.

Mengenai dugaan adanya kepentingan lain di balik rencana tersebut, Wabup I Made Sukerana, mengaku sangat mustahil program seperti itu ditunggangi maksud lain. Tujuan dalam membuat sistem pelayanan pajak online merupakan suatu perangkat sistem soft ware berbasis website yang dapat diakses publik. Bagaimana mungkin pembuatan suatu sistem lebih maju secara teknologi ada muatan kepentingan lain, kecuali kepentingan untuk mengoptimalkan pelayanan dan meningkatkan perolehan pendapatan pajak kepada negara.

Sekda Ir. I Gede Adnya Mulyadi, M.Si didampingi Kadispenda I Nengah Toya, SE, M.AP menambahkan, pelayanan pajak online dalam era modernisasi pelayanan publik, sudah menjadi kebutuhan sistem manajemen perpajakan guna menciptakan transparansi dan akuntabilitas pelayanan bidang perpajakan. Dikatakan, konsep pajak online dalam pengelolaan pajak PHR (Pajak Hotel dan Restoran) meliputi pelaporan, pembayaran dan pengawasan secara bertahap. Di bidang pelaporan WP (Wajib Pajak) dimudahkan penyampaian laporannya tanpa menyampaikan SPTPD namun hanya perlu mengklik SPTPD online dalam website Dispenda.

Untuk identitas WP digunakan Persoanal Identification Number (PIN) atau ID khusus bagi seluruh WP hotel dan restoran. Sedangkan untuk pembayaran akan dilakukan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama dengan bank sehingga WP dapat melakukan pembayaran pada outlet cabang bank yang terdekat dengan lokasi WP dan diketahuinya perkembangan penerimaan secara treal time.

Sementara di bidang pengawasan pemasangana aplikasiya pada WP trasaksinya menggunakan perangkat elektronik yang terhubung dengan internet dan kerahasiaan data wajib pajak tetap terjaga.

Ditekankan, untuk kesiapan di Dispenda telah disiapkan SDM berkualifikasi teknik informatika untuki mengelola sistem secara profesional dan aplikasinya dalam tahap pengembangan. Untuk pemasangan aplikasi sistim online terus dilakukan sosialisasi pada WP hotel dan restoran dan rata-rata menunjukkan rerspon positif, sehigga bisa menyentuh wajib pajak yang perlu didukung adanya payung hukum terlebih dahulu. Semangat sistim online ini juga diinspirasi dari keberhasilan pengelolaan pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan yang menggunakan CCTV pada pos pengawasan dan menggunakan kartu tanda pengambilan setiap pengangkutan. Sistem tersebut tenrnyata efektif meningkatkan peneriman PAD dengan pencapaian Rp14,6 miliar tahun 2010 meingkat menjadi Rp56,6 miliar tahun 2011 dan tahun 2012 melonjak menjadi Rp63,51 miliar.

Pajak hotel dan restoran bagi Pemkab Karangasem menjadi potensi pemasukan signifikan menyumbang dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga perlu terus dilakukan pembenahan dalam sistem payung hukum maupun operasionalnya di lapangan. Tahun 2012 pajak hotel yag ditargetkan sebesar Rp11.600.000.000 dapat terealisasi sebesar Rp12.768,988.401. Sedangkan pajak restoran yang ditargetkan sebesar Rp4.850.000.000 berhasil dicapai realisasi sebesar Rp 5.280.000.000. Sedangkan untuk tahun 2013 pajak hotel ditargetkan sebesar Rp11.600.000.000 hingga bulan Juni 2013 terealisasi sebesar Rp5.272.577.734,92 (45,45 %) dan pajak restoran yang ditargetkan sebesar Rp4.750.000.000, hingga bulan Juni berhasil terealisasi sebesar Rp 2.149.182.994 (45,25 %), dari tahap keduanya 45%. (ers/hms)

RIBUAN SISWI SMP di Denpasar Divaksinasi Kanker Serviks

Launching Vaksinasi Kanker Serviksinilahbali.com, Denpasar: Ribuan siswi SMP Negeri se-Kota Denpasar mendapatkan layanan gratis vaksinasi kanker serviks yang diselenggarakan Pemkot  Denpasar melalui Dinas Kedehatan, Senin (15/7).

Tujuan kegiatan ini  adalah untuk mengantisipasi  terjangkitnya kanker  serviks di kalangan wanita khususnya di Denpasar. Sebab  dari data yang terhimpun menunjukkan  kasus kanker serviks di Denpasar relatif tinggi yang berbubtut pada jatuhnya  korban jiwa.

“Vaksinasi kanker serviks ini berdasarkan pengkajian dari Dinas Kesehatan dan Persatuan Dokter Indonesia untuk mencegah kematian,” ujar Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, di sela-sela acara peluncuran vaksinasi kanker serviks di SMP Negeri 7 Denpasar, Senin (15/7).

Menurut Rai Mantra, dalam vasinasi kanker serviks ini, Pemkot Denpasar juga sekaligus melakukan sosialisasi tentang pemahaman sejak dini kanker serviks serta sekaligus pencegahannya yang antara lain dengan pola makan dan perilaku yang sehat.

Selain memberikan layanan vaksinasi kanker serviks, kata walikota Mantra tiap pusat kesehatan masyarakat  (puskesmas) yang tersebar di empat kecamatan di Denpasar  juga telah memberikan pelayanan pap smear kepada masyarakat yang bertujuan untuk menemukan secepatnya gejala kanker serviks untuk memungkinkan diobati sedini  mungkin.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Putu Sri Armini mengatakan tingginya angka kematian akibat kanker serviks selama ini sebagai akibat  keterlambatan pendeteksian awal. Dalam kegiatan pengendalian kanker serviks ini pihak Dinkes Denpasar bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti dengan Yayasan Kanker Indonesia cabang Kota Denpasar. Di samping itu pihaknya juga melakukan pembinaan dan sosialisasi ke lingkungan banjar-banjar dan tingkat desa/kelurahan, kecamatan   melakukan deteksi dini secara efektif dan efisien dengan  pelayanan IVA dan pap smear.

Dalam menekan angka kematian pihaknya telah melakukan pendeteksian dini di  lingkungan  SD hingga SMA. Dan pada tahun ini program vaksinasi kanker serviks dilakukan di seluruh SMP Negeri se-Kota Denpasar, dengan menyasar siswi SMP yang baru naik kelas II, yang jumlahnya mencapai 2.247 orang. (ers)

Duta Besar Prancis Siap Bantu Program Pemkot

Dubes PrancisInilahbali.com, Denpasar: Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Corinne Breuze berkunjung ke Pemkot Denpasar. Kunjungan kehormatan ini diterima langsung Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra, Jumat (12/7) di Denpasar. Kunjungan Dubes Prancis ke Denpasar adalah untuk menjajaki kerja sama dan memberikan bantuan kepada Pemerintah Kota Denpasar. “Kami siap membantu program kerja Pemerintah Kota Denpasar dalam meningkatkan berbagai fasilitas dalam memberikan pelayanan kepada masayarakat,” ujar Corinne Breuze.

Kehadirannya yang kedua kali di Denpasar ini untuk bertukar informasi terkait dengan pembangunan di Kota Denpasar. Seperti terkait dengan pelayanan air bersih di Kota Denpasar, serta permasalahan limbah, sehingga kunjungan ini dapat lebih dekat mengetahui situasi dan beberapa program pelayanan air bersih, dan limbah di Kota Denpasar.

“Kunjungan ini diharapkan dapat menjalin kerja sama anatara Pemerintah Kota Denpasar dan negara Perancis dalam meningkatkan pembangunan khususnya dalam pengelolaan air bersih dan pengelolaan limbah,” ujarnya.
Sementara Walikota I.B. Ra Dharawijaya Mantra mengucapkan terimakasih atas kunjungan Duta Besar Perancis untuk kedua kalinya di Kota Denpasar. Propinsi Bali bersama Pemerintah Kota Denpasar dan kabupaten lain telah membentuk Sarbagita untuk menangani permasalahan air bersih di Kota Denpasar. Banyak yang mesti dibenahi di kota Denpasar untuk mewujudkan Kota Denpasar sebagai kota idaman seperti masalah perkotaan secara umum, termasuk inprastruktur dan keberadaan penduduk dengan tingkat heterogenitas yang tinggi.

Rai Mantra juga mengatakan di samping hal tersebut, limbah pun tetap menjadi perhatian utama dalam membangun kota Denpasar baik menyangkut penanganan bagi masyarakat maupun dari kalangan pengusaha. Sebagai perusahaan yang juga memberikan layanan jasa, kata Rai Mantra, PDAM Denpasar wajib memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selaku konsumen. Begitu pula terhadap ketersediaan air dari PDAM yang mesti terpenuhi.

”Bagaimana juga, ketersedian air mesti tetap terjaga sehingga pelanggan tetap mendapatkan air bersih. Begitu pula dengan daftar tunggu yang belum terlayani,” tandasnya.. Sementara terkait pengolahan limbah menurut Rai Mantra telah ditangani lewat Denpasar Sewarage Development Program (DSDP) yang dikelola oleh Pemerintah Propinsi Bali. Dengan pusat pengelolan di daerah Suwung, saat ini sedang dilakukan pengolahan untuk menjadikan air bersih yang nantinya dapat dijadikan menyiram taman. Di samping itu Pemerintah Kota Denpasar juga telah melakukan program sanitasi berbasis masyarakat. Untuk mengetahui lebih dekat tentang pengelolaan limbah rumah tangga, Duta Besar Perancis Corinne Breuze diharapkan dapat mengunjungi langsung lokasi DSDP di kawasan Suwung. (ers)