Tag Archives: budaya

Wow.. Bali Kembali Dinobatkan Destinasi Terbaik

Bali Kembali Dinobatkan Terbaik di Duniainilahbali.com, Denpasar: Lagi-lagi Bali kembali dinobatkan sebagai destinasi wisata terbaik (Island Destination Of The Year) dalam ajang China Travel & Meeting Industry Awards 2013. Penghargaan diraih setelah Bali memperoleh nilai tertinggi dari dewan juri yang beranggotakan para pakar dan pengamat industri pariwisata di China dan diperkuat hasil voting online masyarakat China melalui website majalah tersebut.

Dalam hasil voting, Bali mengungguli dua kandidat lainnya yaitu Tahiti dan Mauritius. Penghargaan untuk Bali diterima oleh Dubes RI di Beijing, 4 September 2013. Informasi ini disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika melalui Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali Drs. I Ketut Teneng,SP,M.Si, Jumat (27/9).

Gubernur Mangku Pastika menyambut positif dan berterima kasih kepada masyarakat China yang menjatuhkan pilihan pada Pulau Dewata dalam ajang bergengsi tersebut. Penghargaan ini dipandang sebagai salah satu wujud pengakuan masyarakat internasional terhadap Bali yang berhasil mengelola industri pariwisata dan MICE (Meetings, Incentives, Conference and Exhibition) kelas dunia dengan sangat baik. Selain itu, keramahtamahan dan adat istiadat masyarakatnya menjadi daya tarik tersendiri yang sayang untuk dilewatkan.

Lebih lanjut Ketut Teneng mengurai, masyarakat Bali pantas berbangga atas diraihnya penghargaan tersebut. Kata Teneng, penghargaan ini sebagai wujud pengakuan masyarakat internasional terhadap Pulau Bali sebagai destinasi pariwisata dunia.

Namun hal ini jangan lantas membuat masyarakat Bali terlena dan lantas berdiam diri. Dia mengingatkan, tantangan yang akan dihadapi ke depan akan semakin kompleks. “Destinasi lain terus berlomba dan berbenah untuk menjadi yang terbaik, kita tak boleh diam,” imbuhnya.
Penghargaan ini harus menjadi spirit bagi Bali untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas sektor pariwisatanya. Lebih dari itu, Bali diharapkan mampu mempertahankan rasa aman, nyaman, sopan santun serta pelestarian adat dan budaya sehingga tetap tampil terdepan di kancah internasional.

Sekedar catatan, China Travel & Meetings Industry Awards 2013 merupakan kegiatan tahunan yang telah diselenggarakan sejak tahun 2002 oleh majalah pariwisata terkenal Tiongkok Travelweekly. Penghargaan dibagi dalam enam kategori yaitu perhotelan, daerah tujuan wisata, penerbangan dan penyewaan perjalanan mewah (luxury travel) dan pilihan editor.

Selain Pulau Bali, sejumlah tempat atau institusi di industri pariwisata dan MICE yang berhasil meraih penghargaan dalam ajang tersebut antara lain Le Royal Meridien Shanghai (Business Hotel of The Year), Afrika Selatan (Luxury MICE Destination of The Year), Australia (Golf Destination of The Year), Etihad (Airline of The Year First Class), Hongkong (Meeting & Incentive City of The Year (Mainland China).

Inilah 3 Alasan Bali Inginkan Otsus Asimetris

Otsus Asimetrisinilahbali.com, Denpasar: Aspirasi Bali untuk mendapatkan hak otonomi khusus belumlah pudar. Hanya saja, otsus yang diperjuangkan Bali bukanlah yang berlaku seperti di Nangro Aceh Darusalam ataupun yang di Papua, melainkan yang lebih dikenal dengan Otonomi Khusus Asimetris .

Inilah yang ditegaskan Gubernur Made Mangku Pastika saat menerima audiensi dari Riris Katharina, S.Sos, M.Si anggota Peneliti Politik Dalam Negeri dari Pusat Pengkajian Pengelolaan Data dan Informasi (P3DI) Sekretariat Jenderal DPR RI hari Kamis, (26/9).

Apa itu otsus asimetris? Menurut mantan Kapolda bali ini, otsus asimetris dimaksudkan suatu otonomi daerah dimana hanya ada beberapa hal tertentu yang perlu mendapat perhatian khusus. Dalam hal ini provinsi memiliki peran dan kewenangan yang lebih besar dalam beberapa hal seperti tata ruang wilayah dan perencanaan pembangunan. Tujuan audiensi ini adalah dalam rangka penelitian dengan tema “Relevansi Otonomi Khusus dalam Konteks Negara Kesatuan”.

Gubernur pun memaparkan 3 hal yang mendorong Bali memperjuangkan Otonomi Khusus. Pertama, Bali memiliki keunikan dalam adat budaya dan agama. Di desa-desa di Bali ada 2 sistem pemerintahan yaitu Desa Pekraman yang jumlahnya 1.480 dan Desa Dinas yang jumlahnya 706. Desa-desa Pekraman ini memiliki kewenangan dan otonomi yang sangat kuat di dalam mengatur wilayahnya sendiri.

“Mereka memiliki peraturan sendiri dan sistem keamanan sendiri. Hal ini merupakan warisan leluhur yang sudah mengakar secara turun temurun yang sekaligus juga menjadi salah satu daya tarik pariwisata. Disamping itu di Bali juga ada Subak suatu sistem pengairan tradisional yang sudah diakui di seluruh dunia dan menjadi salah satu warisan budaya dunia,” demikian urainya.

Kedua, Bali sangat kecil, diperlukan suatu sistem “One Island Management System” sehingga Bali tidak terkapling-kapling dan pembangunan bisa lebih merata. Dan, ketiga, Bali tidak memiliki sumber daya alam sehingga Bali tidak mendapatkan dana bagi hasil seperti daerah-daerah lain di Indonesia. Dengan kondisi ini diharapkan pemerintah pusat dapat memberikan dana perimbangan yang lebih adil kepada Bali, dari devisa yang sudah di kontribusikan Bali kepada pusat melaui pariwisata, tambahnya.

Dana perimbangan tersebut akan dipakai untuk melestarikan adat, budaya yang ada di Bali sehingga Bali sebagai Destinasi Pariwisata akan tetapi menjadi penyumbang devisa kepada negara. Bali Butuh dana yang cukup besar untuk itu agar masyarakat pelaku budaya tersebut tidak tereksploitasi dan meninggalkan pekerjaannnya karena pengaruh lingkungan.

Dengan adanya undang-undang Otonomi Khusus ini, pemerintah provinsi bali diharapkan memiliki kewenangan yang kuat untuk bisa mengatur pembangunan di Bali termasuk pengaturan tata ruang termasuk yang ada di kabupaten.

Dengan pengaturan tata ruang yang baik diharapkan bisa dibuat pemerataan pembangunan terutama di kabupaten yang memiliki PAD yang rendah, sehingga kesejahteraan masyarakat bisa cepat tercapai. Pastika juga sangat yakin bahwa para bupati/wali kota akan setuju dengan ide Otonomi Khusus ini, karena pemerintah provinsi tidak akan mengambil wewenang yang sudah dimiliki tetapi justru akan membantu kabupaten/kota dalam mempercepat pembangunan di daerahnya.

Mangku Pastika juga sangat tegas menyatakan bahwa otonomi Bali tidak akan merusak NKRI, justru dari penelitian Lemhanas Bali mendapat peringkat pertama dalam ketahanan nasional. Bagi Mangku Pastika, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika adalah harga mati yang tidak boleh diganggu gugat. “Bali akan tetap menjadi bagian NKRI,” pungkas Pastika.

Sebelumnya ada sejumlah pertanyaan dari tim peneliti kepada Gubernur menyangkut masalah Otonomi Khusus antara lain, faktor apa yang mendorong Bali memperjuangkan Otonomi Khusus, bagaimana pelaksanaan UU No 32 tahun 2004 di Bali, bagaimana dengan dukungan para bupati, apa yang menjadi tuntutan Bali dari Otonomi khusus itu sendiri dan bagaimana hubungan Otonomi Khusus dengan konsep negara NKRI. (der)

Ani Yudhoyono Tinjau Kesiapan Bali Safari Jelang KTT APEC

Pastika dampingi Bu Ani inilahbali.com, Gianyar: Ny. Ayu Pastika mendampingi Ny. Ani Yudhoyono, melakukan inspeksi ke Bali Safari and Marine Park, Selasa, (24/9). Inspeksi tersebut dilaksanakan dalam rangka persiapan kunjungan peserta spouse program di sela-sela kegiatan APEC yang dijadualkan pada 7 – 8 Oktober 2013.

Dalam kunjungan tersebut dilakukan pengecekan terhadap kesiapan dalam menyambut kedatangan peserta dari istri-istri kepala negara yang berasal dari 31 negara yang hadir dalam KTT APEC. Pengecekan meliputi kesiapan fasilitas, atraksi budaya, atraksi binatang, dan pertunjukan Bali Agung Show.

Usai melakukan inspeksi, dilanjutkan dengan makan siang yang dihadiri oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudoyono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mary Elka Pagestu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar, Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika, Bupati Gianyar, Anak Agung Berata, dan Pangdam Udayana, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya.(der)

‘Sanur Village Festival’ Revitalisasi Destinasi Sanur

Pembukaan SVFinilahbali.com, Denpasar: Sanur Village Festival (SVF) tahun 2013 ini sudah memasuki tahun kedelapan. Event yang senantiasa disambut hangat kalangan wisatawan mancanegara maupun warga lokal Sanur ini dibuka Walikota Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, Selasa (249).

Acara pembukaan yang ditandai dengan penancapan ‘kayonan’ ini juga dihadiri mantan menteri pariwisata Gde Ardika, Ketua PHRI Bali, Cokorda Oka Atha Ardana Sukawati dan sejumlah pejabat serta tokoh masyarakat.

“Saya memberikan apresiasi dari sewindu (8 tahun) pelaksanaan SVF sebagai komitmen dan konsistensi dalam merevitalisasi kepariwisataan Sanur sebagai produk kreatif dengan pemikiran The New Spirit of Heritage,” ujar Walikota Rai Mantra.

Bagi orang nomor satu di Pemkot Denpasar ini, SVF VIII ini tidak hanya dinilai sebagai potensi pariwisata yang ditempatkan sebagai subjek, namun juga “The New Spirit of Heritage” yang selalu menjaga kebudayaan di Desa Sanur.

Rai Mantra mengatakan, gelaran SVF ini tidak hanya ditunggu oleh wisatawan mancanegara, namun juga sangat ditunggu masyarakat Sanur. Hal ini sangat penting karena masyarakat Sanur yang langsung terlibat dalam pelaksanaan dan juga penguatan serta pengembangan Sanur sebagai kawasan destinasi wisata di Kota Denpasar dan Bali.

Saat ini Sanur telah ditetapkan menjadi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ini artinya destinasi, perilaku dan karakteristik masyarakat perlu ada improvisasi serta terus melakukan sosialisasi branding Sanur *Morning Of The World*.

“Tata kawasan ini menjadi suatu destinasi yang layak dan baik dari konsep pemikiran masyarakat itu sendiri, tidak saja dari pemerintah yang mengatur namun dari masyarakat seperti SVF yang merupakan ide dari masyarakat,” ujar Rai Mantra.

Ketua Yayasan Pembangunan Sanur, Ida Bagus Gede Sidharta Putra mengatakan kegiatan ini telah memberikan manfaat nyata bagi kepariwisataan Sanur dan mendorong inovasi, kreasi, dan prakarsa di segala aktivitas keseharian masyarakat Sanur.

Di samping itu, sewindu SVF semakin memperkokoh peran masyarakat terhadap upaya promosi pariwisata secara mandiri dengan mendorong seluruh potensi mulai dari seni budaya, sport, lingkungan, hingga keterlibatan industri kreatif yang ada.

SVF VIII yang mengangkat tema “Segara Giri” diharapkan mampu memberikan roh festival yang tetap berpijak di bumi dengan keinginan setinggi langit untuk mewujudkan Sanur yang tetap lestari, damai, dan terjaga lingkungannya. Ajang festival ini sesuai rencana akan berlangsung hingga Sabtu (28/9).
(ana)

Kontestan Miss World di Indonesia Pecahkan Rekor Terbanyak

Opening Show Miss World 2013inilahbali.com, Badung: Meski kehadirannya dihadang sikap pro dan kontra, tapi ternyata ajang Miss World 2013 di Indonesia rupanya tak menyurutkan kontestan untuk ikut unjuk kebolehan. Terbukti jumlah pesertanya mencapai 129 orang, yang sekaligus angka terbanyak melampaui jumlah peserta tahun lalu yang mencapai 112 kontestan.

“Ini rekor dengan kontestan terbanyak dalam 63 tahun penyelenggaraan penyelenggaraan Miss World,” kata Nana Putra, Ketua Pelaksana Penyelenggaraan Miss World Indonesia 2013 dalam acara jumpa wartawan di Hotel Westin Nusa Dua Bali, Sabtu (7/9).

Yang akan lebih membuat even besar ini lebih menggema, kata Nana, jangkauan siaran even ini pada malam finalnya yang diajdualkan berlangsung di Bogor Jawa Barat juga akan lebih luas yakni menjangkau lebih dari 160 negara secara serentak. Jangkauan siaran ini juga melampaui tahun lalu yang menjangkau wilayah 120 negara.

“Acara itu akan ditayangkan serentak di lebih dari 160 negara. Ini rekor. Sebab, dulu hanya 120 negara,” tambah Nana yang juga menghadirkan Miss World 2012 dari China Miss Wenxia Yu dalam keterangan pers di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (7/9).

Sementara itu Liliana Tanoesoedibjo, Chaiwomen of Miss Indonesia Organization mengungkapkan pihaknya tak ada keraguan untuk menyelenggarakan even berskala dunia yang pertama kalinya di Indonesia. Pasalnya ajang ini dinilai sebagai sebuah kendaraan untuk berbicara pada dunia tentang Indonesia yang aman, damai, indah, subur, menghormati perbedaan serta menjaga kearifan lokal. Bahkan juga tidak bermaksud mempermalukan Indonesia di mata internasional, malah sebaliknya untuk menjunjung nama Indonesia.

“Penyelenggaraan ini bukan untuk mempermalukan Indonesia tapi malah menjunjung Indonesia di tingkat dunia,” ujar Liliana. Pada acara ini dipastikan akan sesuai dengan budaya dan norma yang ada di Indonesia.

Sesuai jadual, acara pembukaan Miss World 2013 akan berlangsung pada Minggu (8/9) pukul 20.00 wita di Hotel Westin Nusa Dua. Pada acara pembukaan akan ditampilkan tari Kecak oleh Ketut Rina dkk sekitar 150 penari. Puncak malam final dijadualkan berlangsung di Bogor pada Sabtu (28/9).

Di Pulau Dewata, wanita cantik dari hampir seluruh penjuru dunia itu akan dikarantina dan diperkenalkan berbagai budaya Indonesia seperti tari-tarian, pakaian tradisional, makanan, hingga mengunjungi sejumlah objek wisata. (ana)

‘Bali Mandara’ Jilid II Fokus Garap Pertanian

Simakrama Bulelenginilahbali.com, Buleleng: Gubernur Bali Made Mangku Pastika menegaskan akan memfokuskan program Bali Mandara jilid II pada sektor pertanian yang selama ini mulai ditinggalkan. Padahal sektor tersebut menjadi tumpuan ekonomi masyarakat Pulau Dewata selain pariwisata.

“Program Bali Mandara II ini, perhatian pemerintah provinsi dan kabupaten
kembali ke pertanian. Karena pertanian merupakan sektor tumpuan ekonomi
masyarakat Bali, selain pariwisara,” kata Gubernur Pastika saat menyerap
aspirasi masyarakat dalam Simakrama Gubernur di GOR Sangga Ulangun, Desa Sanggalangit, Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Sabtu (31/8).

Menurut Pastika yang dalam kesempatyan tersebut didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, bahwa Buleleng punya potensi besar di bidang pertanian khususnya di Gerokgak karena masih memiliki lahan yang luas tapi belum dikembangkan secara optimal, terpadu dan terarah sehingga masih tertinggal dari daerah lain.

“Buleleng punya potensi besar di bidang pertanian. Melalui kerja sama kita harap ada sinergi yang baik dari desa, kecamatan, kabupaten dan provinsi,” jelas Pastika di hadapan ribuan masyarakat Buleleng yang hadir dalam simakrama tersebut.

Pastika berharap generasi muda saat ini mau untuk menjadi petani sehingga
mampu untuk mengembangkan sektor pertanian ini menjadi pertanian yang maju dan modern guna mendukung Bali sabagai pintu koridor 5 program MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) yakni di bidang pariwisata dan ketahanan pangan.

“Kita harus dukung program pemerintah tersebut, jadi kita harus kembangkan pertanian dan optimalkan penggarapan lahan yang ada khususnya di Gerokgak ini,” imbuh Pastika yang juga putra asli Desa Sanggalangit ini.

Dalam simakrama yang juga dihadiri Ketua Komisi I DPRD Bali I Made Arjaya
dan Ketua Komisi II DPRD Bali Tuti Kusuma Wardhani serta selruh SKPD
Provinsi Bali, juga muncul keinginan dari masyarakat Gerokgak untuk segera merealisasikan rencana pembangunan bandara.baru di Buleleng. Hal ini disampaikan oleh IB Oka Susrama yang juga menyampaikan mengenai
pengembalian fungsi dari pelabuhan Celukan Bawang.

Menanggapi penyampaian tersebut, Pastika mengatakan bahwa sudah ada dua. tempat alternatif yang merupakan hasil kajian yang dilakukan oleh
pemerintah yang bekerja sama dangan pihak swasta. Semuanya itu saat ini
sedang dikaji lebih lanjut mengingat dua tempat ini harus dipertimbangkan
masalah sosial dan teknis ekonominya yang nantinya kesimpulan oleh Pemprov dan pemkab yang kemudian disampaikan kepada pusat untuk menentukan aternatif pola pembangunan dan investasinya.

“Oleh karena itu mari kita dukung dan kaji bersama sehingga kedepannya
tidak berbenturan dengan masalah sosial, adat serta budaya yang ada karena saya sangat berharap harus ada bandara di Buleleng ini,” urai Pastika.

Mengenai pelabuhan Celukan Bawang, Pastika berkeinginan untuk mengubah
citra buruk yang ada di pelabuhan tersebut, sehingga kapal-kapal mau
kembali merapat di pelabuhan tersebut.

“Kalau mau mengembangkan Buleleng, harus mengubah mindset dengan membuat kesan yang baik di pelabuhan tersebut,” tegas mantan Kapolda Bali ini.

Dalam simakrama kali ini, Gubernur Pastika juga menyerahkan bantuan bibit jeruk keprok serta bantuan ternak serta sarana prasarana peternakan kepada kelompok tani yang ada di Gerokgak.

Acara dilanjutkan dengan menginap di salah satu warga desa Sanggalangit yang memperoleh bantuan bedah rumah anti gempa. (ana)

Pemkot Denpasar Segera Cairkan TPG

Drs Wayan Gunawaninilahbali.com, Denpasar: Setelah tertunda beberapa bulan, Pemkot Denpasar segera akan mencairkan Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk tahun 2013. Tunjangan sertifikasi guru yang akan dicairkan adalah untuk triwulan pertama dari bulan Januari sampai Maret, dan dananya akan ditransfer ke rekening guru.

Pelaksana harian Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Denpasar, Drs. Wayan Gunawan, Kamis (18/7) di Denpasar mengatakan tunjangan untuk triwulan I yakni untuk bulan Januari, Pebruari dan Maret akan segera dicairkan. Terkait dengan pencairan TPG ini Gunawan mengatakan saat ini sudah diproses di Bagian Keuangan Pemkot Denpasar.

Pencairan tunjangan ini baru bisa dicairkan dikarenakan lambatnya turun SK TPG tersebut dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dijelaskan dari 3.515 jumlah guru yang ada di Denpasar yang sudah lulus sertifikasi sampai tahun 2013 berjumlah 2.582 orang, namun yang bisa dibayarkan TPG nya berjumlah 2.266 orang karena SK TPG telah turun, sementara yang belum bisa dibayarkan TPG-nya berjumlah 316 orang karena SK TPG belum turun dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Adapun penyebab belum turunnya SK TPG terhadap 316 orang guru ini adalah karena Nomor Registrasi Guru (NRG) belum diproses oleh Dikbud Pusat dan adanya kekurangan jam mengajar sesuai yang dipersyaratkan yakni 24 jam per minggu dan harus linier.

Di samping itu, kata Gunawan, data yang dikirimkan masing-masing sekolah harus benar-benar akurat, bila tidak lengkap atau tidak akurat, maka akan mengakibatkan tidak cairnya bantuan pemerintah termasuk TPG. Untuk mempercepat keluarnya SK TPG tehadap guru yang tercecer ini pihaknya telah bersurat ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar segerra diproses, namun sampai saat ini belum mendapat jawaban.

Sementara yang berkaitan dengan syarat adanya kekurangan jam mengajar, Gunawan menyarankan agar guru yang bersangkutan dapat memenuhi persyaratan tersebut dengan memberikan pelajaran pada sekolah lainnya atau sekolah swasta.
“Kami akan berupaya terus agar secepatnya kekurangan tersebut dapat segera dibayarkan,” kata Gunawan.

Ditanya masalah dana yang dperlukan untuk membayar TPG untuk triwulan pertama ini, Gunawan memastikan dana sudah ada di APDB Kota Denpasar. “Jumlahnya mencapai Rp23,2 miliar untuk membayar TPG 2.266 orang guru yang SK TPG telah turun,” pungkas Gunawan. (ers)

“Taman Nusa”, Destinasi Wisata Baru di Gianyar

Taman Nusainilahbali.com, Gianyar: Satu lagi destinasi wisata berbasis budaya Indonesia hadir di Gianyar Bali, tepatnya di Banjar Blahpane Kelod Desa Sidan. Visi yang diusungnya adalah terwujudnya Taman Nusa sebagai pusat pelestarian dan riset beragam budaya Indonesia.

“Misi Taman Nusa selain melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa Indonesia juga memperkenalkan budaya Indonesia secara menyeluruh kepada anak negeri dan bangsa lain,” ujar Direktur Taman Nusa, Borkat Timbulan Lubis,  di sela acara pre-soft operation di Taman Nusa, Sabtu (6/7).

Borkat menjelaskan, di Taman Nusa yang luasnya 15 hektare ini ada 8  kawasan, yakni ada kawasan masa Pra-Sejarah, Masa Perunggu, Masa Kerajaan, Kampung Budaya, Indonesia Awal, Indonesia Merdeka, Indonesia Masa Kini, dan Indonesia Masa Depan.

Di masing-masing kawasan ada sejumlah tampilan seperti di pra-sejarah terdapat goa, batu-batuan, dan batu megalitik. Di Masa Perunggu bisa dijumpai peralatan pertanian dan kehidupan manusia. Sementara di kawasan Masa Kerajaan akan dijumpai candi Borobudur dengan ukuran 400 M2 terdiri dari 3 lantai.

Sedangkan memasuki  kawasan Kampung Budaya, terdapat sekitar 40 rumah tradisional dari berbagai suku/etnis yang menonjol, seperti rumah tradisional Toraja Sulawesi Selatan, rumah tradisional Minangkabau, Mandailing, Maluku Utara, Betawi, Yogyakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Minahasa,  Nusa Tenggara Barat termasuk Bali dan lainnya.

“Rumah-rumah tradisional ini hampir semuanya diboyong dari daerah asalnya. Nantinya tiap rumah itu ada penghuninya yang juga asli dari daerah tersebut menetap di Taman Nusa yang sekaligus statusnya sebagai karyawan,” jelas Borkat. Setelah beroperasi, di masing-masing rumah tradisional itu juga akan ada pementasan atraksi kesenian mereka yang dibawakan asli dari masyarakat bersangkutan.

Yang menarik untuk kawasan Indonesia Masa Depan dilengkapi sejumlah museum dan perpustakaan. Misalnya ada museum Kain, museum wayang, museum etnografi Indonesia, serta perpustakaan desain gedung menyerupai sapu lidi yang kini dalam proses pembangunan.

“Jadi Taman Wisata ini antara lain menampilkan panorama perjalanan waktu bangsa Indonesia dari masa ke masa,” ujar Borkat.

Fasilitas pendukung lain di destinasi baru ini  adalah adanya auditorium berkapasitas 250 kursi, restoran Dapur Nusa, cafetaria dan rest area lainnya. Dari tempat ini pengunjung juga bisa menyaksikan keagungan Gunung Agung, persawahan, jurang, hutan, serta sungai di sepanjang areal wisata ini. (ers)

Wisman Belanda Dominasi Kunjungan ke Buleleng

Buleleng

inilahbali.com, Singaraja: Daya tarik pariwisata Buleleng belakangan ini makin menyedot jumlah kunjungan wisatawan. Tahun lalu tercatat kunjungan pelancong mencapai 8.500 orang atau meningkat 15 persen dibanding tahun lalu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Jero Ketut Warkadea mengatakan sepertiga dari  jumlah kunjungan 8.500 orang itu adalah wisatawan asing, yang didominasi asal  Belanda.

“Dilihat dari kebangsaan,jumlah kunjungan wisman didominasi dari Belanda,” ujar   Jero Ketut Warkadea di Singaraja, Minggu (2/6). Namun Warkadea tak merinci angka persisnya jumlah wisatawan asal negeri kincir angin tersebut.

Guna lebih meningkatkan kunjungan wisatawan ke Buleleng, lanjut Warkadea, pemerintah daerah setempat terus membuat terobosan yang salah satunya menyelenggarakan Lovina Fastival yang tahun ini sudah memasuki tahun ketiga.

“Tahun ini juga akan digelar pada Agustus nanti,” ujar Warkadea. Untuk gelaran tahun ini dianggarkan Rp150 juta yang kegiatannya selama 4 hari dengan menampilkan berbagai pentas dan atraksi kesenian Buleleng.

Dari dua kali penyelenggaraan Lovina Festival,  hasilnya sudah dirasakan dengan tumbuhnya 15 persen kunjungan wisatawan ke daerah ini. Bahkan tahun ini ditargetkan kunjungan meningkat hingga mencapai 12 ribu orang.

Warkadea menyebutkan ada 38 jenis daya tarik  yang ada di Buleleng, antara lain pantai Lovina, air terjun Gitgit,  permandian air panas, pelabuhan Buleleng, bangunan tempat ibadah Pura yang unik, dan ekowisata jalan setapak di desa Munduk.

Seiring perkembangan pariwisata, sejak bebefapa tahun lalu  di Buleleng sudah beroperasi dua hotel bintang 4 dan didukung hotel melati yang total kamarnya sekitar 4 ribu kamar. (ers)