Tag Archives: seni

Seni ‘Nyastra’ di Bali Bangun Kesadaran Membaca

Wagub Ketut Sudikerta saat  memperkenalkan tradisi nyastra yang digelar Badan Perpustakaan Nasional di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bajra Sandhi.

Wagub Ketut Sudikerta (pegang kertas putih) saat memperkenalkan tradisi nyastra yang digelar Badan Perpustakaan Nasional di depan Monumen Perjuangan Rakyat Bajra Sandhi.

inilahbali.com, DENPASAR – Seni nyastra di Bali semestinya bisa dijadikan kearifan lokal Bali dalam membangun kesadaran membaca dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Pasalnya budaya ini telah dilakukan masyarakat Bali khususnya yang tergabung dalam ‘sekaa – sekaa’ (kelompok) santi yang di dalam prosesnya tidak hanya membaca namun juga mengartikan dan memaknainya.

Demikian disampaikan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta saat memperkenalkan tradisi nyastra yang tumbuh di masyarakat Bali yang digelar oleh Badan Perpustakaan Nasional di halaman depan Monumen Perjuangan Rakyat Bajra Sandhi, Denpasar, Rabu (15/10).

“Seni nyastra telah dilakukan oleh masyarakat Bali khususnya yang tergabung dalam sekaa – sekaa santi, dalam proses nyastra tersebut tidak hanya membaca namun juga mengartikan dan memaknai,”ujar Sudikerta.

Ketua Panitia Kegiatan yang juga Kepala Biro Hukum dan Perencanaan Badan Perpustakaan Nasional, Ovi Sofiana menyatakan kegiatan yang mengambil tema “Perpustakaan Cerdaskan Bangsa, Wujudkan Indonesia Gemar Membaca” ini merupakan tindak lanjut dari gerakan Indonesia Membaca. Tujuannya mempublikasikan eksistensi dari perpustakaan di seluruh Indonesia, menumbuhkan kegemaran membaca dan memberikan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan.

Kegiatan ini, lanjut Ovi, telah dilaksanakan di 16 provinsi selama 2013 dan tahun 2014 ini Bali menjadi lokasi terakhir kegiatan setelah dilaksanakan di 6 provinsi sebelumnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perpustakaan Nasional Dra. Hj. Sri Sularsih, M.Si juga mengatakan perpustakaan merupakan salah satu pendukung sistem pendidkan nasional dalam upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang gemar dan berbudaya membaca karena masyarakat yang selalu membaca akan menjadi masyarakat yang cerdas, inovatif dan kompetitif.

Pada acara pembukaan yang dilakukan Dra. Hj. Sri Sularsih, M.Si, didampingi Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, Sekda Provinsi Bali Cokorda Ngurah Pemayun, Ketua Panitia Kegiatan dan Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Bali yang ditandai dengan pemukulan kulkul secara bersama – sama. (ana)

Turun Kuota Pupuk Urea di Bali, Organik Naik


 

Inilah salah satu proses pembuatan pupuk organik di Bali. (Foto: inilahbali.com)

Inilah salah satu proses pembuatan pupuk organik di Bali. (Foto: inilahbali.com)

inilahbali.com, Denpasar – Kuota pupuk urea di Bali tahun ini anjlok dibanding tahun lalu. Yakni dari 42.480 ton tahun lalu, tahun ini hanya 36.200 ton.

“Tahun ini kuota pupuk urea untuk Bali menurun dibanding tahun tahun lalu,” ujar Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Tanaman pangan Provinsi Bali, Wayan Sunarta, Senin (13/1).

Penurunan juga terjadi pada pupuk  ZA yakni dari 7.700 ton pada 2013 menjadi 6.000 ton tahun ini. Begitu juga jenis NPK dari 22.854 ton realisasi pada 2013, tahun ini jatahnya turun menjadi 19.800 ton.

“Namun turunnya kuota pupuk urea di Bali diimbangi dengan kenaikan subsidi pupuk organik,” jelas Sunarta.

Menurut Sunarta, besaran subsidi pupuk organikdari Pemprov Bali tahun ini mencapai Rp10 miliar,naik dari Rp4miliar tahun lalu. Dengan besarnya nilai subsidi ini, maka akan bisa lebih banyak menyediakan kuota pupuk organik dengan harga murah,yakni mencapai 21.600 ton.Angka ini meningkat dari realisasi tahun lalu 19.144 ton.

“Peningkatan subsidi maupun kuota pupuk organik di Bali ini sejalan dengan komitmen program Bali Mandara dalam menuju Bali sebagai provinsi organik,” terang Sunarta.

Salah seorang petani di Desa Megati Kabupaten Tabanan, Wayan Suadika mengaku tak masalah dengan kebutuhan pupuk, karena sudah beralih pada penggunaan pupuk organik, selain murah juga mudah diperoleh. (ana)

 

Ayu Priyani

Ayu Priyani, Ketua Parci Denpasar Termuda di Indonesia

Ayu Priyani

inilahbali.com, Jimbaran: Ayu Priyani tercatat sebagai pemimpin organisasi keartisan (Parci) termuda di Indonesia. Bahkan siswi kelas II SMAN 1 Denpasar ini pun memecahkan rekor Indonesia Book of Records (IBoR) dalamusia 16 tahun.yang resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Artis Remaja dan Cilik Indonesia (DPD Parci) Kota Denpasar, Rabu (27/11) di Hotel Grand Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.

Menurut Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Parci, Erry Wibowo, Ayu sudah tercatat memecahkan rekor versi IBoR, tapi penyerahan sertifikatnya masih akan disusul kemudian.

“Jadi Ayu Priyani sudah berhasil memecahkan rekor Indonesia Book of Records sebagai pemimpin organisasi termuda. Sementara sertifikatnya akan diserahkan belakangan,” ujar Erry Wibowo dalam sambutannya sesaat sebelum pelantikan Ayu yang dilakukan oleh Ketua DPD Parci Bali,NTB,NTT, Casko Wibowo.

Kata Erry, dengan pelantikan Ayu sebagai Ketua DPD Parci Denpasar, berarti sudah ada dua ketua DPD Parci tingkat kabupaten/kota. Sebelumnya yang dilantikadalah IGA Primaningrat, SE sebagai Ketua DPD Parci Kabupaten Badung. .

Terpilihnya Ayu Priyani sebagai Ketua DPD Parci Denpasar karena dimata jajaran pengurus Pusat maupun DPD Bali-Nusara, bahwa Ayu memiliki bakat kepemimpinan selain juga pintar.

“Jadi pertimbangannya memilih Ayu, karena selain pintar juga punya potensi dalam kepemimpinan,” nilai Erry.

Sementara itu, Ketua DPD Parci Bali,NTB,NTT, Casko Wibowo berharap dengan resminya Ayu dilantik sebagai Ketua DPD Parci Denpasar, nantinya bisa memasilitasi kegiatan artis-artis remaja dan cilik di Kota Denpasar, sehingga bisa tercapainya prestasi yang maksimal.

Ayu Priyani

“Dengan resminya Ketua Parci Kota Denpasar dilantik diharapkan potensi yang ada di kalangan remaja dan cilik bisa tergarap lebih maksimal,” ujar Casko.

Menurut Casko potensi akting maupun menyanyi di kalangan artis-artis di Denpasar cukup potensial, cuma selama ini belum tergarap secara optimal karena belum terorganisir dengan baik.

Ayu yang putri dari pasangan ayah India (Pathmanathan Jhonson) dan Ibu asli Bali, Ida Ayu Ari Wahyuni ini mengaku sudah siap memimpin organisasi yang dipercayakan kepada dirinya. Pengalaman sebagai Ketua Osisi semasa di SMP Doremi dijadikan modal untuk memimpin organisasinya. Selain itu juga pengalaman keikutesertaannya dalam berbagai lomba seni pada ajang PSR Kota Denpasar.

“Saya akan berusaha memimpin Parci Kota Denpasar sebaik dan semaksimal mungkin,” ujar dara kelahiran Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1997 ini.

Sementara Kepala SMAN 1 Denpasar, Drs. Nyoman Purnajaya,M.Pd yang hadir pada acara pelantikan itu tampak bangga karena salah seorang anak didiknya terpilih untuk memimpin organisasi di bidang keartisan. Dia pun mendukung langkah Ayu untuk memadukan dua bidang antara studi dan organisasi keartisan yang dipimpinnya.

“Kami dari pihak sekolah tetap mendukung Ayu, karena di sekolah pun memang diberikan pilihan ekstra kurikuler bidang teater, namanya Teater Angin,” jelas Purnajaya. (ana)

Bank Papua di Bali

Ekspansi ke Bali, Bank Papua Salurkan Dana Rp260 M Lebih

Bank Papua di Baliinilahbali.com, Denpasar: Bank Papua semakin melebarkan sayap bisnisnya termasuk ke Bali. Di Pulau Dewata, bank yang kini memiliki asset Rp19,4 triliun ini menyalurkan dana pembiayaan melalui Grup Hardys Holdings senilai Rp260 miliar lebih untuk bidang ritail dan properti.

Dana pembiayaan ratusan miliar itu terbagi untuk bisnis ritail melalui PT Hardys Retailindo (Hardys Retail) senilai Rp224.900.000.000, dan untuk pembiayaan bisnis properti melalui PT Hardys Global Invesindo senilai Rp35.517.100.000.

“Bagi kami kerja sama pembiayaan bersama Grup Hardys Holdings ini menjadi langkah besar dalam mengembangkan bisnis Bank Papua di Bali,” kata Direktur Utama Bank Papua, Johan Kafiar dalam keterangannya kepada pers di Denpasar, Rabu (20/11).

Pengembangan bisnis di Bali, menurut Johan, dinilainya sangat menjanjikan karena Bali sangat maju industry pariwisata. Bahkan untuk lebih mendekatkan pelayanan, pihaknya menargetkan akan membuka kantor cabang di Bali tahun depan.

“Sebenarnya kami buka cabang di Bali tahun ini, tapi belum bisa dan kami targetkan tahun depan,” ujar Johan. Saat ini, Bank Papua sudah memiliki 114 kantor cabang dan kantor cabang pembantu di sejumlah kota provinsi dan kabupaten seperti Jakarta, Makassar, Manado, Surabaya, Yogyakarta, termasuk juga di Palopo dan Malang.

Dalam perkembangannya, Johan menyebut Bank Papua tumbuh luar biasa karena pertumbuhannya tahun ini (hingga posisi Oktober) mencapai 50%, yakni dari nilai asset Rp14,7 triliun lebih pada 2012, meningkat menjadi Rp19,4triliun lebih.

Sementara itu Presiden Direktur yang sekaligus pendiri Grup Hardys Holdings, Gede Agus Hardiawan mengatakan untuk bisnis propertinya, saat ini pihaknya memiliki 15 lots premium di sejumlah daerah di Bali maupun di luar Bali seperti Jember, Banyuwangi, dan Mataram.

Dengan luas lahan 83 hektare land bank, kata Hardiawan, GH Holdongs sudah memulai proses cut & fill untukproyek pembangunan Jimbarwana Green Villas di lahan 30 hektare di Jembrana. Selain itu juga akan disusul Nusa Dua Green Villas (12 ha),Batubulan Green Vilaas (5,8 ha),Ketewel Green (6,8 ha) dan Keramas Green Vilaas (20 ha) dengan total unit yang akan dibangun sebanyak 3000 unit.

“Dengan kerja sama dengan Bank Papua, kami segera akan bisa membangunnya, karena selama ini kami hanya wait and see, jadi telah didahului oleh investor-investor luar Bali,” ujar Hardiawan.
Menjawab pertanyaanmengapa harus menjalin kerja sama dengan Bank Papua, Hardiawan mengaku sebenarnya sudah pernah mengajukan proposal tiga tahun lalu ke bank yang ada di Bali seperti BPD Bali.

Namun selain prosesnya dinilai lambat, juga besaran dananya agak terbatas sehingga tidak cukup untuk menangani proyeknya. Sedangkan di Bank Papua bias lebih besar dananya dan sangat cepat pemutusan persetujuannya.

“Jadi hanya dengan waktu dua minggu sejak pengajuan sudah ada keputusan persetujuannya,”ujar Hardiawan. (ana)

Nusa Dua Fiesta Body Painting

‘Body Painting’ Meriahkan Nusa Dua Fiesta

Nusa Dua Fiesta Body Paintinginilahbali.com, Nusa Dua: ‘Body painting’ (lukis tubuh) yang dilombakan di ajang Nusa Dua Fiesta (NDF) ke-16 menyedot perhatian ratusan pengunjung. Usai dilukis, para peserta yang rata-rata seorang model itu pun parade mengitari kawasan pulau Peninsula Nusa Dua.

“Wah bagus dan indah,” celetuk pengunjung yang ikut berebut mengabadikan lewat kamera ponselnya.

Meski sempat diguyur hujan, namun penonton tetap semangat menyaksikannya yang berlangsung 1,5 jam. Ada 32 peserta yang ikut serta dengan jumlah pelukis juga sama. Tema yang ditentukan panitia adalah ‘Wana Lelanguan’ yang bermakna pelestarian hutan. Jadi, objek lukisan pun berkisar pada alam hutan dan satwanya.

“Jadi lukisan yang dibuat di tubuh wanita itu yang berkaitan dengan hutan dan satwanya yang menonjolkan kreativitas estetika, dan keterampilan,” ujar Ketua NDF ke-16, Ida Bagus Abdhi, saat membuka lomba lukis tubuh di Nusa Dua, Sabtu (16/11).

Nusa Dua Fiesta Body Painting

Menurut Abdhi, kegiatan melukis di tubuh wanita ini bukanlah pornografi melainkan murni seni. Hanya saja media yang digunakan tidak menggunakan kanvas sebagaimana pada umumnya.
Peserta yang rata-rata masih usia belia ini tampak menikmati tubuhnya dilukis. Mereka pun tampak patuh mengikuti keinginan sang pelukis dalam memosisikan tubuh atau anggota badan lainnya. Kadang harus berdiri, dan ada juga yang duduk di kursi, dan tangan diluruskan.

“Saya oke-oke aja sih, soalnya senang dilukis,” ujar Diah salah seorang peserta.

Kepiawaian pelukis tampak jelas dari hasil goresannya selama 1,5 jam. Setelah jadi, tampilan cat itu ada yang benar-benar tampak seperti busana bergambar aneka motif. “Luar biasa, saya kagum pada pelukisnya,” lontar seorang pengunjung.

Nusa Dua Fiesta Body Painting

Peserta tidak hanya dari lokal, tapi tercatat ada 7 wisatawan asing dari keseluruhan 32 peserta, antara lain dari Nigeria dan Rusia. (ana)

Nusa Dua Fiesta 2013

Meriah, Pembukaan Nusa Dua Fiesta ke-16

 

Nusa Dua Fiesta 2013

inilahbali.com, Nusa Dua: Meriah! Itulah kesan acara pembukaan Nusa Dua Fiesta ke-16, Jumat (15/11) malam di areal Pulau Peninsula Nusa Dua. Pembukaan ditandai dengan membunyikan alat musik rebab dan fireworks serta pesta kembang api, yang dilanjutkan pementasan tarian kolosal Bali.

Sebelum dibuka, didahului dengan pawai dari masing-masing perwakilan hotel yang ada di kawasan Bali Tourism Development Coorporation (BTDC), bergerak dari depan the Bay Nusa Dua dan berakhir di titik acara pembukaan Pulau Peninsula. Materi pawai yang ditampilkan rata-rata lebih menonjolkan pada tema budaya tradisional Bali, mirip pada pawai Pesta Kesenian Bali.

Iring-iringan pawai ini cukup menyedot perhatian masyarakat pengunjung yang tampak antusias menyaksikannya, tak hanya masyarakat lokal tapi juga wisatawan mancanegara. “Good, good,” komentar seorang bule usai membidikkan kameranya ke salah satu peserta pawai.

Nusa Dua Fiesta yang dijadualkan akan berlangsung lima hari ini, tidak hanya menampilkan kesenian Bali, tapi juga kesenian modern luar negeri. Seperti penampilan Jim Larkins and Band (Blues and American Soul Music). Jim Larkins yang kelahiran San Fransisco ini telah menjadi duta internasional music aliran Blues, R & B dan Soul.

Seni kolosal yang ditampilkan pada malam pembukaan berkisah tentang peperangan dalam cerita Baratayudha. Arjuna dikisahkan sedih lantaran harus menghadapi para saudaranya, paman, kakek serta gurunya di medan laga, meski demi menegakkan kebenaran.

Mengetahui kesedihan Arjuna, Kresna memberi wejangan agar Arjuna selalu taat menjalankan kewajiban sebagai ksatria. Mendengar nasihat itu, Arjuna pun bangkit untuk memerangi keangkuhan, kesombongan dan kejahatan pada musuhnya.

Usai pembukaan, Kepala badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gde Pitana saat diminta komentarnya terkait pelaksanaan Nusa Dua Fiesta, menilai ajang Nusa Dua Fiesta sukses karena terbukti sudah terlaksana secara kontinyu hingga tahun ke-16.

Menurut Pitana, tak banyak even promosi yang bisa berlangsung lebih dari 10 kali. Tapi NDF mampu membuktikan sudah memasuki tahun ke-16. “Ini bukti pelaksanaan NDF oleh BTDC sukses,” ujar Pitana.

Dikatakan, NDF sebagai sebuah even promosi bukan hanya sekedar promosi. Namun even NDF ini juga mengemas dalam sebuah pertemuan bisnis. “NDF merupakan even yang sangat bagus untuk sebuah even promosi. Suatu even bukan hanya dilihat pada saat even, namun seberapa even tersebut dilaksanakan secara konsisten dan memberikan dampak pada pariwisata,” jelas Pitana.

Lanjut Pitana menyebutkan ada tiga indikator suatu even bisa dikatakan sukses, pertama memiliki karakter yang jelas, terlaksana secara berkesinambungan, dan jadual pelaksanaannya selalu tepat waktu.

Sementara itu, Direktur Utama PT BTDC, Ida Bagus Wirajaya mengatakan bagaimanapun juga, promosi suatu destinasi atau kawasan wisata tetap harus dilakukan meski citranya sudah bagus. Dan event Nusa Dua Fiesta ini dinilai tepat sebagai ajang promosi baik di dalam negeri maupun di mancanegara.

“Jadi, unsur promosi itu tetap perlu dilakukan untuk kawasan Nusa Dua,” ujar Ida Bagus Wirajaya. (ana)

 

Sumber Kelampok

Pansus DPRD Bali Tangani Kisruh Sumber Kelampok

Sumber Kelampokinilahbali.com, Denpasar: Tuntutan warga Desa Sumber Kelampok Kabupaten Buleleng Bali terhadap lahan aset milik Pemerintah Provinsi Bali segera ditindaklanjuti dengan pembentukan panitia khusus oleh DPRD Bali.

Demikian terungkap dalam pertemuan antara Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, Ketua Komisi I DPRD Bali I Made Arjaya, Kapolda Bali Irjen Benny Mukolu, serta Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan pimpinan DPRD Buleleng di Gedung Wiswa Sabha, Senin (11/11).

Sementara perwakilan dari warga Desa Sumber Kelampok yang sudah menyanggupi hadir tapi tidak jadi datang tanpa alasan jelas.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Pastika mengaku tidak punya kewenangan memberikan rekomendasi atau menyetujui permohonan warga Desa Sumber Kelampok atas aset milik Pemerintah Provinsi Bali.

Hal ini disebabkan, sesuai prosedur hukum, pelepasan aset milik Pemprov Bali itu harus didahului dengan adanya rekomendasi dari DPRD Bali. Dengan adanya rekomendasi tersebut, gubernur selanjutnya melakukan pengkajian. Dan bila dalam kajian itu, gubernur menyetujui maka masih harus minta persetujuan Dewan. Bila Dewan setuju, barulah gubernur gubernur boleh mengeluarkan SK ( surat keputusan) tentang pelepasan aset bersangkutan.

“Jadi kami belum bisa janji kepada warga Sumber Kelampok, karena harus mengikuti mekanisme dan prosedur ketentuan hukum,” kata gubernur.

Terkait hal itu, Pastika mendukung rencana DPRD Bali yang akan segera membentuk Pansus dengan melibatkan banyak pihak.

Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya mengatakan pihaknya di Dewan dengan melibatkan fraksi-fraksi akan segera membentuk Pansus guna mmperoleh data yang lengkap terkait adanya permohonan warga untuk memiliki lahan di Sumber Kelampok yang dikllaim sudah dihuni sejak puluhan tahun secara turun-temurun.

Baik Gubernur maupun Arjaya mengatakan bahwa klaim warga atas aset Pemprov di Sumber Kelampok itu sebagai tanah telantar itu tidaklah benar. Sebab sesuai PP no. 11/2010 bahwa aset lahan milik pemerintah Pemprov Bali tidak ada istilah ditelantarkan.

Pernyataan senada juga dipertegas Kepala Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali Heri Santoso bahwa sesuai perundang-undangan, tidak ada aset lahan milik pemerintah provinsi yang statusnya telantar.

Heri menyebutkan, luas areal aset lahan milik Pemprov Bali di sekitar Desa Sumber Kelampok terdiri atas tiga bagian, yakni hak guna usaha (HGU) Margarana II seluas 267 hektare, HGU Margarana III seluas 141,56 hektare dan yang ketiga adalah di Desa Pemuteran.

Seperti diketahui masalah lahan ini sempat memunculkan aksi blokade jalan raya jalur Singaraja-Gilimanuk oleh warga setempat selama 36 jam sejak Kamis (7/11) hingga Sabtu (9/11) yang sempat melumpuhkan arus transportasi poros Bali utara tersebut. (der)

Sudikerta

Wagub Bali: Selingkuh Bisa Picu Kemiskinan Baru

Sudikertainilahbali.com, Denpasar: Kasus perselingkuhan atau judi bisa menjadi pemicu bertambahnya angka kemiskinan? Lho, kok bisa?

Menurut Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, dengan melakoni selingkuh atau judi bisa menguras pengeluaran ekstra biaya hidup karena demi menyenangkan ‘pasangannya’, yang ujung-ujungnya kadang tanpa disadari tiba-tiba sampai menjual rumah. Nah, dengan ketiadaan rumah inilah akhirnya menyandang status sebagai KK miskin.

“Yang seperti ini memang ada lho kejadiannya,” ujar Sudikerta saat bincang ringan tentang pengentasan kemiskinan dengan puluhan awak media di pressroom Pemprov Bali, Senin (11/11).

Menurut pejabat yang murah senyum ini, selain faktor tersebut, sebab lain penyebab bertambahnya angka kemiskinan adalah karena adanya pengembangan keluarga.

Misalnya yang tadinya berkumpul dalam satu rumah yang cukup layak, tapi karena jumlah KK terus bertambah dan sebagai keluarga baru yang kurang mampu, akhirnya dia hanya bisa membangun gubuk yang tak layak huni.

Meski ada pertambahan kemiskinan seperti itu, namun Pemprov Bali dengan program bedah rumahnya yang terprogram mampu mengentaskan jauh lebih banyak KK miskin daripada pertambahan akibat faktor-faktor yang disebutkan di atas.

Sudikerta mencontohkan angka kemiskinan di Bali saat ini masih tersisa 14.135 KK. Dengan kata lain sudah berhasil dientaskan 6000 KK miskin dalam kurun empat tahun sejak 2009 yang saat itu mencapai 20.135 KK miskin. (der)

Rumah Pintar ditinjau Ny Menokesra

Rumah Pintar di Karangasem Akan Diresmikan Ani Yudhoyono

Rumah Pintar ditinjau Ny Menokesrainilahbali.com, Karangasem: Rumah Pintar di Kabupaten Karangasem, Bali sesuai jadwal akan diresmikan Ibu Negara Ani Yudhoyono pada 24 November 2013 serangkaian kunjungan kerja Presiden SB Yudhoyono di kabupaten ujung timur pulau Bali tersebut.

Serangkaian agenda tersebut, segala persiapan pun telah dilakukan jajaran Pemkab karangasem. Bahkan guna memastikan kesiapan di Rumah Pintar yang merupakan satu-satunya di Karangasem ini, Nyonya Menko Kesra Agung Laksono didampingi sejumlah pengurus Solidaritas Ibu-Ibu Kabinet Indonesia Bersatu (Sikib II), Rabu (30/10) turut turun ke lokasi melakukan pengecekan.

Ketika tiba di lokasi Dusun Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Nyonya Menko Kesra yang diterima Nyonya Sujani Geredeg dan Nyonya Sumawati Sukerana, langsung memeriksa perlengkapan rumah pintar.

Yang menjadi perhatian utama antara lain masalah kekurangan buku, foto kepala negara, an ketersediaan aliran listrik. Sementara persiapan fisik gedung sejak selesai sudah disempurnakan antara lain bagian anak tangga yang sebelumnya tidak ideal, cat tembok sudah dilukis, fasilitas permainan, sarana rak buku dan mobuler lainnya.

Untuk kegiatan proses belajar di rumah pintar ini nantinya diikuti oleh anak-anak TK, siswa-siswi SD putus sekolah, remaja dan kalangan orang dewasa (umum). Kegiatan pameran yang dipersiapkan seperti anyaman ate, pembuatan ingka, serobong daksina, kerajinan dodol mete dan kacang mete, pembuatan klatkat, belajar nabuh gamelan gong, belajar menari Bali, membuat saab tutup banten, pembuatan kotak souvenir daun lontar, pembuatan aksesoris lukisan dan kap lampu dari buah Bila yang difinishing di pengepul daerah seni Gianyar.

Ketua Rumah Pintar, Ni Nengah Sari, S.Pd, M.Ag, menambahkan, kegiatan rumah pintar berlangsung semenjak pagi hari dengan aktivitas murid – murid TK, disusul kegiatan belajar kejar paket baik A, B maupu C, kegiatan mengayam, belajar kriya komputer, kriya panggung setiap sore hari.

Sumber dana kegiatan rumah pintar dibantu pemeritah pusat, sedangkan dari daerah ada di leading sektor ditangani Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa (BPMPD). Sedagkan pameran hasil produksi seputar desa Muntigunung yang dipersiapkan meliputi hasil bidang pertanian dalam arti luas, kerajinan maupun ketrampilan.

Kegiatan Kejar Paket A, B dan C adalah merupakan anak-anak dari kalangan kurang mampu dan gelandangan pengemis (gepeng) dngan mengutamakan menyasar anak-anak miskin putus sekolah. Sejumlah instansi yang terlibat secara terpadu antara lain Disprindag, Disdikpora, Diskominfo, Dinas Sosial, Kantor Arsip Daerah dan Perpustakaan (KPAD), Disbudpar, Bagian Kesra dengan difasilitasi PKK Kab. Karangasem.

Rumah pintar yang lebih dikhususkan bagi anak-anak kurang mampu di Muntigunung ini sumber dananya dari pemerintah pusat yang seluruhya mencapai sekitar Rp 500 juta. (der)