Monthly Archives: June 2013

500 Pelanggan Terima BlackBerry Q10 AXIS

BB Q10 Pick up orderinilahbali.com:  AXIS, operator online terkemuka di Indonesia, hari ini menyerahkan BlackBerry Q10 baru kepada pelanggan yang telah melakukan pemesanan awal. Hari ini, 500 pelanggan pertama yang beruntung telah mengambil BlackBerry Q10 mereka di Menara AXIS, Jakarta (25/6).

“Kami menerima tanggapan luar biasa terhadap penawaran untuk pemesanan awal BlackBerry Q10 sejak pertama kali diluncurkan di pasar. Hari ini, kami senang dapat menyerahkan smartphone BlackBerry Q10 yang telah dinantikan kepada pelanggan kami dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk menjadi pengguna BlackBerry Q10 pertama,” komentar Daniel Horan, Chief Marketing Officer AXIS.

Daniel menambahkan, dengan didukung oleh jaringan mobile broadband yang berkualitas dari AXIS, merasa yakin pelanggannya akan mendapatkan  pengalaman terbaik dari smartphone BlackBerry Q10 di jaringan AXIS dengan paket BlackBerry 10 unlimited.

Smartphone BlackBerry Q10 menggabungkan kekuatan dari platform BlackBerry® 10 dengan keyboard fisik dan layar sentuh. Perpaduan dari perangkat keras berteknologi tinggi, fitur komunikasi dan multimedia, BlackBerry Q10 dirancang untuk mendukung mobilitas pelanggan.

Bagi pengguna BlackBerry Q10, AXIS juga menyediakan paket layanan BlackBerry 10 yang paling terjangkau dengan keuntungan lain seperti GRATIS telepon dan SMS.

*123*010# dan memilih paket yang diinginkan dan sesuai dengan kebutuhan mereka

Informasi lebih lanjut tentang AXIS dan penawaran menarik lainnya dapat diakses di www.axisworld.co.id

 Tentang AXIS

AXIS meluncurkan layanannya pada April 2008 dan kini telah tersedia di pulau-pulau besar Indonesia, termasuk Jawa, Bali, Lombok, Sumatra Barat, Sumatra Utara dan Riau. Berkantor pusat di Jakarta, AXIS merupakan operator seluler 2G dan 3G dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia, melayani lebih dari 17 juta pelanggan telepon seluler, didukung oleh lebih dari 800 pegawai yang berdedikasi.

Visi AXIS adalah menyediakan komunikasi yang terjangkau bagi semua orang di Indonesia. Sejalan dengan visi ini, perusahaan secara agresif melakukan ekspansi layanan dan jangkauannya ke seluruh wilayah negara. Layanan mobile broadband dengan kecepatan tinggi AXIS telah diluncurkan di berbagai kota besar di Indonesia  dan akan dilanjutkan ke wilayah lainnya. Informasi lebih rinci mengenai AXIS dapat diakses melalui www.axisworld.co.I’d. (ers/*)

Rayakan Ramadhan, Archipelago International Gratiskan 30 Ribu Kamar

Aston Kutainilahbali.com, Jakarta: Archipelago International merayakan bulan suci Ramadhan tahun ini dengan memberikan lebih dari 30 000 kamar gratis bermalam di lebih dari 50 hotel Grand Aston, Aston, Aston City, Quest, fave dan NEO di Indonesia.

Promosi kamar khusus ini adalah promosi “stay 2 pay 1” dan diluncurkan atas kerja sama dengan beberapa agen perjalanan Indonesia yang cukup bergengsi yaitu AntaVaya Tour, Bayu Buana, KAHA Tours, Haryono Tour dan Nusantara Tour yang akan menawar para pelanggan untuk menginap 2 malam dengan hanya membayar tarif 1 malam.

Promosi ini berlaku di 54 hotel yang dikelola Archipelago dimana masing-masing hotel mengalokasikan minimal 20 kamar setiap harinya yang diberikan secara cuma-cuma namun dengan ketentuan untuk pemesanan periode 1 Juni sampai dengan 31 Juli 2013 dan periode perjalanan dari 8 Juli hingga 4 Agustus 2013.

Terdapat syarat dan ketentuan yang berlaku dan promosi ini tidak dapat digunakan untuk vila Kamuela milik Archipelago di Bali serta Grand Aston City Hall Medan, Aston Marina Jakarta dan Aston Jayapura yang sering penuh dipesan.

Wakil Presiden Penjualan dan Pemasaran Archipelago International, Mr. Norbert Vas, mengatakan: “Dengan menawarkan promosi menginap 2 malam hanya membayar 1 malam dari harga kamar yang lebih murah dari harga paket Ramadhan, tujuan kami bukanlah mencari keuntungan, namun kami ingin mengucapkan terima kasih kepada para pelanggan setia, serta untuk menarik wisatawan yang mungkin belum pernah menginap di hotel kami untuk dapat memberikan kami kesempatan mendapatkan loyalitas mereka.”

Mengenai Archipelago International
Archipelago International (yang sebelumnya dikenal sebagai Aston International) merupakan salah satu operator hotel terkemuka di Indonesia dengan portofolio memiliki lebih dari 60 hotel dan 12.000 kamar serta lebih dari 90 properti sedang dalam pembangunan di Indonesia, Filipina dan Malaysia.

Archipelago International mengoperasikan beberapa Hotel dengan nama bran hotel Grand Aston, Aston, Aston City, Alana, Harper, Quest, favehotels, NEO dan Kamuela yang menawarkan pilihan dari vila mewah dengan kolam renang pribadi hingga apartemen dan hotel kelas ekonomi layanan terpilih. Dengan demikian para wisatawan Indonesia dapat menikmati jaringan hotel yang terbesar dan terlengkap. (ers/*)

Coca-Cola, Quiksilver, dan Garuda Indonesia Gelar “Bali’s Big Eco Weekend”

Bali’s Big Eco Weekend inilahbali.com, Kuta: Ribuan orang rela ‘mengotori’ tangan mereka untuk membersihkan pantai Kuta, Bali. Coca-Cola Amatil Indonesia, Quiksilver, dan Garuda Indonesia mengumpulkan karyawan, pelanggan, masyarakat, dan turis untuk mengikuti rangkaian aktivitas ramah lingkungan, seperti memungut sampah, menanam pohon, dan mengembalikan bayi penyu ke laut.

Dalam acara bertajuk “Bali’s Big Eco Weekend”, karyawan dan pelanggan dari ketiga perusahaan bergabung dengan warga setempat dan wisatawan untuk bersama-sama membersihkan sampah di pesisir pantai Kuta. Dalam satu jam saja, partisipan berhasil mengumpulkan total 220 kg sampah. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan total sampah yang berhasil dikumpulkan di acara Bali’s Big Eco Weekend tahun lalu, menunjukkan keberhasilan program Bali Beach Clean Up yang telah dijalankan dan diharapkan dapat semakin dikembangkan di tahun-tahun mendatang, menghasilkan pantai-pantai Bali yang bersih dan bebas sampah di masa depan.

Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan mendonasikan 500 buah pohon kepada pemimpin masyarakat (Bendesa Adat)pantai Kuta, Seminyak, Legian, Jimbaran, dan Kedonganan, kemudian melepaskan 1.000 bayi penyu ke habitat asalnya.

“Kami sangat terinspirasi melihat masyarakat bekerja sama untuk membuat lingkungan menjadi lebih bersih, sehat, dan bahkan lebih indah dari sebelumnya,” kata Erich Rey, Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia,

“Bali’s Big Eco Weekend memang didesain untuk mengumpulkan semua stakeholder, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk melestarikan keindahan pantai yang memiliki peran besar bagi pariwisata Indonesia dan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.”

Sarat akan reputasi internasional, Bali masih terus menjadi destinasi favorit bagi para turis lokal dan internasional, menarik 3 juta wisatawan pada tahun 2012. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, negara pemasok turis terbesar ke Bali di tahun 2012 adalah Australia, berkontribusi 27% terhadap jumlah total wisawatan. Ini mengapa di tahun ini, Bali’s Big Eco Weekend spesifik mengundang juara dunia selancar asal Australia seperti Mark Richards dan Martin Potter, dan ikon selancar lainnya seperti Jake Paterson, Matt Hoy, Peter McCabe dan Simon Anderson, yang diharapkan bisa memberikan contoh serupa bagi penggemar di negara asal mereka.Musisi dan aktivis lingkungan, Melanie Subono, termasuk dari salah satu relawan yang turut berpartisipasi.

“Quiksilver Indonesia, sebagai perusahaan yang sejarahnya didirikan oleh para peselancar, telah lama memperhatikan dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan Pulau Bali, dan merasa bangga bisa mengundang para peselancar kancah dunia untuk acara ini. Partisipasi mereka tentu akan menyebarkan pesan lebih luas lagi, dan kesempatan bagi mereka bertanding melawan peselancar lokal di Uluwatu besok diharapkan bisa meningkatkan kepedulian komunitas surfing terhadap kebersihan pantai di Indonesia, selain pantai Kuta,” kata Paul Hutson, CEO Quiksilver Asia Tenggara.

Bali’s Big Eco Weekend pertama kali diselenggarakan di tahun 2010, sebagai aksi berkelanjutan dari Bali Beach Clean Up Program. Meski dibumbui dengan rangkaian aktivitas menyenangkan, agenda utama acara ini selalu difokuskan pada pesan serius—yakni membersihkan pantai dan melestarikan penyu laut. Tahun lalu, Bali’s Big Eco Weekend berhasil mengumpukan lebih dari 1 kg sampah dalam kurang dari 1 jam, serta mengembalikan 1,200 bayi penyu ke habitat asalnya. Tahun ini, PT. Garuda Indonesia, Tbk., menambah inisiatif penanaman 500 pohon untuk meningkatkan estetika area pantai, menambah ruang berteduh, dan yang terpenting, membantu memperlambat erosi pantai.

PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. ikut berperan dalam program ini untuk pertama kalinya pada bulan Desember 2012, dengan mendonasikan dua (2) unit Beach Surf Rake yang dapat mengangkut berbagai jenis sampah dari pasir dengan cepat dan mudah, bahkan sampah-sampah kecil seperti puntung rokok. PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. lalu memutuskan untuk bergabung sepenuhnya dalam program ini pada tahun 2013, sebagai bagian dari komitmennya untuk selalu mendukung kegiatan dan program yang bertujuan untuk pelestarian lingkungan.

Heriyanto, EVP Human Capital and Corporate Affairs Garuda Indonesia mengatakan bahwa sebagai sebuah badan usaha, selain fokus pada bisnis utamanya, Garuda Indonesia juga memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan di abad 21 ini. “Bali Beach Clean Up Program merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia untuk membantu perbaikan dan pelestarian alam Pulau Bali, terutama melihat dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang bepergian dari dan menuju Bali, yang juga menjadi salah satu pasar utama Garuda,” Heriyanto menambahkan.
Di pagi harinya, sebuah workshop juga diselenggarakan khusus untuk membahas mengenai solusi manajemen sampah secara berkelanjutan. Mark Riddiford dari Greenenz Resources Ltd, New Zealand., melakukan presentasi di depan berbagai NGO lingkungan mengenai teknologi dan inovasi yang bisa diterapkan di Indonesia untuk menangani masalah sampah secara tuntas, sekaligus mampu memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sekitarnya.

“Kebersihan adalah aspek penting yang bisa meningkatkan daya saing destinasi pariwisata,” lanjut Erich Rey,
Coca-Cola, Quiksilver, dan Garuda Indonesia berkomitmen untuk mengidentifikasi solusi berkelanjutan bagi pelestarian lingkungan di mana bisnis kami beroperasi, karena kami percaya bahwa langkah-langkah kecil bisa mendatangkan perubahan yang besar, dan mengambil sebuah tindakan selalu lebih baik daripada tidak melakukan apa pun.

Tentang Bali Beach Clean Up

Bali Beach Clean Up (BBCU) pertama kali dibentuk pada tahun 2008 oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver untuk membantu menangani salah satu masalah utama di Bali, yaitu jumlah sampah yang terus meningkat. PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. pertama kali mengambil bagian dalam program ini di tahun 2012, dengan mendonasikan dua unit Beach Surf Rake yang dapat mengangkat berbagai jenis sampah dari atas pasir dengan instan, termasuk sampah seperti puntung rokok dan plastik kecil lainnya.

Pada tahun 2013, PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. menjadi partner penuh dalam program ini sebagai upaya dalam mendukung berbagai program pelestarian lingkungan.
Melalui kemitraan yang erat dengan Bendesa Adat Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, dan Kedonganan, BBCU telah berkembang menjadi sebuah program harian, dengan 74 kru pembersih pantai yang setiap hari membersihkan 9,7 km garis pantai yang paling ramai di Bali. Program ini juga menginvestasikan 4 buah traktor, 3 buah truk, dan menempatkan lebih dari 300 buah tong sampah.

Di tahun 2013 saja, BBCU telah mengumpulkan kurang lebih 1 juta kg sampah dari lima pantai di Bali, Kuta, Jimbaran, Legian, Seminyak, dan Kedonganan, menambahkan total 14 juta kg sampah yang telah dikumpulkan sejak program ini dimulai.(ers/*)

 

Panghegar Group Ekspansi Bisnis Villa di Bali

Panghegar Groupinilahbali.com, Gianyar: Panghegar Group (PG), sebuah perusahaan properti yang berpusat di Bandung, tahun ini  mencoba ekspansi  ke Bali. Melalui anak perusahannya di bidang properti di Bali, PG menggarap pembangunan  villa tepatnya di kawasan pantai Purnama Desa Ketewel kabupaten Gianyar, Bali.

Pengembangan  bisnis villa ini sekaligus yang pertama dilakukan PG di luar pulau Jawa. Sebelumnya memang pernah di Pekanbaru
dan Makassar tapi sudah dijual.

“Bisnis villa di Bali ini merupakan ekspansi yang pertama  di
luar pulau Jawa,” kata  Presiden Direktur PT Panghegar Group, Cecep Rukmana, usai acara peletakan batu pertama Villa Purnama di Gianyar Bali, Rabu (12/6).

Cecep mengatakan, villa yang yang dibangun di atas lahan 1 hektare itu jumlahnya 30 unit dengan total investasi Rp60 miliar.  pembangunan villa ini ditargetkan rampung dalam 14 bulan ke depan dan direncanakan Juni 2013 sudah beroperasi. “Kami targetkan villa sudah rampung dan beroperasi pada Juni tahun depan,” ujarnya.

Dalam pemasarannya, Cecep mengatakan lebih fokus membidik pasar Korea, Jepang, China dan Eropa, yang lebih spesifik lagi pada konsep ‘honeymoon’.

“Kami optimistis konsep honeymoon ini akan diminati kalangan wisatawan
Korea, Jepang, China dan Eropa terutama bagi yang berwisata honeymoon,” papar  Cecep. Tarif per malam ditawarkan US $ 300 per unit, namun pada masa promosi ditawarkan US $ 200.

Dengan lokasi yang dinilai ‘istimewa’ karena berada di tengah-tengah sawah dan sekaligus di tepi pantai Purnama, maka diyakini akan sangat memuaskan tamu yang menginap. “Terus terang lokasi seperti ini jarang ditemukan, berada di tengah sawah dan sekaligus dipinggir pantai,” ujarnya.

Untuk itu pihaknya akan berusaha mempertahankan suasana villanya yang berada dalam perpaduan panorama sawah dan laut dengan menjalin kerja sama dengan petani. (ers)

Bali Rancang Pembangunan Jalan di atas Sawah

 Kadis PU Bali, Ketut Arsha Putra (kanan)inilahbali.com, Denpasar: Setelah sukses membangun jalan di atas perairan JDP) di jalur Benoa-Nusa Dua-Bandara Ngurah Rai, kini Pemerintah Provinsi Bali tengah merancang pembangunan jalan di atas lahan sawah. Jalur yang dilirik sebagai rintisan adalah mulai kawasan Canggu-Beringkit-Batuan hingga pantai Purnama di Gianyar.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali, Ketut Artika di sela-sela acara Seminar Beton, di Kuta, Selasa (11/6). Namun rencana ini diakui baru sebatas rancangan awal, dan dipastikan tahun ini belum bisa digarap. Soal besaran dana yang dibutuhkan juga belum bisa dipastikan.
“Pembangunan jalan di atas sawah Ini baru rancangan, dan tahun ini belum bisa dilaksanakan,” ujar Ketut Artika. Alasannya masih diperlukan studi dan kajian yang lebih mendalam. Namun bila nantinya program ini benar-benar dilaksanakan maka dipastikan akan menggandeng investor. Hampir dipastikan  nantinya petani pemilik lahan sawah yang di atasnya dijadikan lintasan jalan akan mendapatkan dana kompensasi.
Gagasan untuk membangun jalan di atas sawah ini antara lain sebagai salah satu langkah mengurangi kepadatan arus lalulintas yang belakangan sudah semakin padat khususnya di Bali selatan. Dia contohkan seperti volume kendaraan yang lewat di jalur Denpasar-Mengwi mencapai 50 ribu unit kendaraan per hari. Kondisi  yang hampir sama juga terjadi di jalur Jalan Imam Bonjol mencapai 40 ribu kendaraan/hari .
“Jalur-jalur seperti Denpasar ke Mengwi sudah sangat padat hingga mencapai 50 ribu kendaraan per hari,” ujar Ketut Artika.
Sementara itu dalam acara seminar Beton itu juga terungkap bahwa kebutuhan semen di Bali dalam empat bulan terakhir dari produksi PT Semen Indonesia saja mencapai 1,112 juta ton. Capaian ini melonjak 23,1 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun 2012. Peningkatan ini sekaligus tercatat yang tertinggi di Indonesia termasuk melampaui kebutuhan di Maluku dan Papua yang tumbuh 14 persen. Sedangkan pertumbuhan akan semen  secara nasional rata-rata hanya 8,6 persen.
Menurut Kepala Departemen Penjualan PT Semen Indonesia, Ketut Arsha Putra, meningkatan kebutuhan semen di Bali yang signifikan ini lantaran ada beberapa proyek infrastruktur berskala besar, seperti pembangunan jalan di atas perairan di Benoa, pembangunan jalan bawah tanah dan pembangunan bandara Ngurah Rai, selain juga pembangunan kebutuhan retail.
“Ya peningkatan kebutuhan semen di Bali karena ada proyek jalan di atas perairan, jalan underpass, pembangunan bandara Ngurah Raid an juga kebutuhan retail,” jelasnya. (ers)

Aktivis Tuntut Keterbukaan Informasi Pemprov Bali

Aktivisinilahbali.com, Denpasar: Aktivis dari empat lembaga swadaya masyarakat (LSM) yakni Sloka Institute, Frontier Bali, Kekal Bali, dan Walhi Bali mengatakan Keterbukaan informasi publik merupakan salah satu faktor pendorong terbentuknya good governance dan clean goverment. Karena dengan akses informasi yang mudah dan terbuka masyarakat bisa terlibat langsung di dalam melakukan pengawasan dan kontrol terhadap setiap kebijakan pemerintah termasuk dalam kebijakan pengelolaan lingkungan.

Hal itu mengemuka pada acara  konferensi pers bersama di Kantor Walhi Bali Rabu (5/6).

Adi Sumiarta dari Walhi Bali  menjelaskan pengalaman Walhi dalam meminta salinan informasi kepada Pemerintah Provinsi Bali dalam hal ini Dinas Kehutanan. Sampai saat ini, kata dia, Dinas Kehutanan belum memberikan semua salinan informasi terkait keluarkannya Keputusan Gubernur Bali No. 1.051/03-L/HK/2012 tanggal 27 Juni 2012 tentang Izin Pengusahaan Pariwisata Alam pada Blok Pemanfaatan Kawasan Taman Hutan Raya Ngurah Rai Provinsi Bali seluas 102,22ha kepada PT. Tirta Rahmat Bahari. Padahal, melalui Putusan Sidang Ajudikasi Non-Litigasi Komisi Informasi No. 19/01.05/AP-MK/KI BALI/IV/2013 Dinas Kehutanan diwajibkan untuk memberikan semua salinan informasi terkait dengan di keluarnya putusan gubernur bali tersebut, kecuali informasi refrensi Bank, Rencana Anggaran Biaya, dan Peta Disain.

“Adapun salinan informasi yang belum diberikan sampai saat ini adalah Peta Tata Batas Areal Usaha Penyediaan Sarana Wisata Alam atas nama PT. Tirta Rahmat Bahari serta Buku ke III tentang Rencana Disain Fisik Sarana dan Prasarana Pengusahaan Pariwisata Alam PT. Tirta Rahmat Bahari,”ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, pada 6 mei 2013 Walhi kembali mengirim surat permohonan salinan informasi publik kepada kepala dinas kehutanan. Adapun salinan informasi yang dimohon adalah Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bali No. 188.46/89/XI/2012 tanggal 12 November 2012 tentang evaluasi dalam rangka penyempurnaan pengelolaan tahura ngurah rai tahun 2012 beserta lampirannya. Namun setelah ditunggu 10 hari kerja, sama sekali tidak ada tanggapan dari Kepala Dinas Kehutanan.

Adi menilai Kepala Dinas kehutanan sengaja menutup-nutupi informasi tersebut dan tidak ada niatan baik untuk menjalankan amanat UU no 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP). “Kami di Walhi masih mendiskusikan untuk melakukan laporan pidana karena dengan sengaja menutup-nutupi informasi, selain itu juga akan melaporkan Dinas Kehutanan ke Ombudsman” terang Adi.

Sementara Pande Nyoman Taman Bali dari Frontier Bali mengatakan setiap orang berhak melihat, mengetahui dan mendapatkan salinan informasi publik sebagaimana yang tercantum di UU KIP. “seharusnya Dinas kehutanan berkaca pada hasil Putusan Komisi informasi, karena salinan yang diminta oleh walhi tersebut merupakan informasi yang terbuka sehingga Dinas Kehutanan wajib memberikan Informasi tersebut” tambah Pande.

Berkaca dari kasus yang dialami Walhi Bali dalam meminta informasi publik, Agus Sumberdana dari Sloka Institute mengatakan penerapan UU KIP di Bali masih sangat jauh dari baik. Indikator pertama yang bisa dijadikan tolak ukur adalah belum ditunjuknya Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) sesuai dengan amanat pasal 13 UU KIP. Pasal tersebut ditujukan kepada badan publik untuk menunjuk PPID guna mewujudkan layanan cepat, tepat, dan sederhana dalam pelayanan permintaan informasi publik.

Agus menambahkan terkait PPID juga diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 61 Tahun 2010 tentang pelaksanaan UU KIP. Dalam PP 61 tahun 2010 diatur tugas dan  tanggung jawab PPID meliputi penyediaan (penyimpanan, pendokumentasian, dan pengamanan informasi publik), pelayanan informasi publik, pengelompokan (klasifikasi) informasi hingga melakukan uji konsekuensi terhadap informasi yang dianggap dikecualikan.  Pasal 21  PP 61 tahun 2010 mengisyaratkan Badan Publik harus sudah menunjuk PPID paling lama 1 tahun  sejak PP disahkan. Secara lebih mendetail tentang PPID juga diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) No 35 tahun 2010.

“Khusus untuk pemerintah provinsi Bali yang sampai sekarang (hampir 3 tahun sejak PP disahkan) belum memiliki PPID sudah bisa dipastikan penerapan kerterbukaan informasinya sangat rendah.  Pemprov Bali masih kalah langkah dengan beberapa pemerintah kabupaten seperti Bangli, Denpasar, Tabanan, Jembrana, dan Karangasem dalam pembentukan PPID” kata  Agus.

Selain itu Viar Suganda dari Kekal Bali mengatakan sangat penting  mengawal keterbukaan informasi, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan, karena Bali yang dikenal sebagai daerah tujuan pariwisata internasional harus ditunjang dengan pengelolaan lingkungan yang baik. Apabila kebijakan yang dikeluarkan terkait tentang pengelolaan lingkungan yang merupakan informasi publik saja ditutup-tutupi bisa dikatakan pemerintah provinsi Bali tidak melaksanakan Good Governance dan Clean Government. “Seharusnya apapun kebijakan pemerintah yang berkaitan langsung dengan kepentingan publik harus dibuka” pungkas Viar.

Para aktivis tersebut juga menuntut pemprov Bali segera menunjuk PPID dan melakukan pengelompokan informasi serta pelayanan informasi sesuai dengan mandat UU KIP, PP 61 tahun 2010, dan Permendagri 53 tahun 2010 untuk menjamin keterbukaan informasi di Bali. (ers)

‘RDP’ KPU Bali-DPRD Berlangsung Panas

KPUinilahbali.com, Denpasar: Acara rapat dengar pendapat (RDP) antara KPU Bali dengan DPRD Bali berlangsung panas dan diwarnai hujan interupsi. Penyampaian pertanyaan ataupun  pandangan dari sebagian peserta  anggota Dewan yang hadir cenderung bernada keras sehingga terkesan bernada bentakan bahkan  menggurui.

Ketua Komisi III DPRD Bali, I Gusti Ngurah Made Suryantha Putra  mempertanyakan surat edaran KPU Provinsi Bali yang menginstruksikan KPU Kabupaten/Kota membuka kotak suara. Hal itu, menurutnya bisa menimbulkan kecurigaan.

“Kalau ingin membuka tolong hadirkan saksi. KPU harus transparan pada masyarakat, jangan sampai membela salah satu pasangan calon,” ujar Suryantha Putra. Sebab jangan sampai apa yang dilakukan KPU malah menimbulkan kecurigaan.

Hal senada juga dilontarkan sejumlah anggota Dewan pendukung pasangan PAS seperti Nyoman Parta, Made Supartha, dan Made Sumiati. Mereka juga intinya mempertanyakan pembukaan kotak suara di KPU kabupaten sesuai surat edaran KPU Bali.

Atas serentetan pertanyaan tersebut, Ketua KPU Bali Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa membantah telah menginstruksikan KPU Kabupaten/Kota untuk membuka “kotak suara.”. Yang  dilakukan pihaknya—melalui surat edaran dengan nomor 503/KPU Prov/016/V/2013 tertanggal 28 Mei 2013—itu adalah meminta KPU Kabupaten/Kota membuka “kotak PPS”, dan bukan “kotak suara.”

Menurut Lanang, kotak PPS dibuka guna mengambil dokumen  untuk inventarisasi data guna  persiapan menghadapi gugatan, mengingat sempitnya waktu yang tersedia.

”Data dan fakta yang dibuka, bukan kotak suara, melainkan kotak rekapan di panitia pemungutan suara (PPS). Itupun sudah tidak dilanjutkan lagi setelah menerima rekomendasi dari Panwaslu agar menghentikan inventarisasi sambil menunggu gugatan MK,” tandas Lanang.

Menurut Lanang, landasan inventarisasi data sudah diatur dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dan juga beberapa yurisprudensi dari kasus-kasus pilkada sebelumnya. Alasan mengapa tidak mengundang para saksi, kata Lanang karena formulir yang dibuka bukan dokumen rahasia lagi.

Ia mencontohkan, formulir C1 yang diambil ada tujuh rangkap, beberapa rangkapnya bahkan sudah diserahkan untuk saksi, Panwaslu, PPS, hingga ditempel di masing-masing TPS. Dan semua proses itu telah disaksikan oleh pihak-pihak independen yakni kepolisian dan Panwaslu. “Dan itu semua sudah ada berita acaranya,” imbuh Lanang.

Dalam acara RDP yang dipimpin Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya itu terkesan cenderung   penghakiman oleh sebagian anggota terhadap KPU. Atas kondisi itu, sejumlah anggota dari pengsung pasangan Pasti-Kerta pun terpancing emosinya, seperti Wayan Gunawan, Nova Sewi Putra dan Ngakan Made Samudra.

“Janganlah di forum ini melakukan penghakiman apalagi sampai mengatakan salah, biarlah nanti diproses di MK dan pengadilan,” ujar Ngakan Samudra yang asal Nusa Penida itu.

Arjaya yang didampingi wakil Ketua DPRD Ketut Suwandi pun tampak tegas dalam membatasi jadual  hingga pukul 13.30 wita, dengan tetap mengarahkan topik pada klarifikasi dari KPU terkait instruksi pembukaan kotak suara. Ternyata yang membuka kotak PPS (bukan Kotak suara)  hanya dua KPu yaitu kabupaten Buleleng dan Bangli, sedang yang lainnnya tidak jadi karena masih mempertimbangkan imbauan Panwaslu demi tidak menimbulkan kecurigaan. (ers)

Wisman Belanda Dominasi Kunjungan ke Buleleng

Buleleng

inilahbali.com, Singaraja: Daya tarik pariwisata Buleleng belakangan ini makin menyedot jumlah kunjungan wisatawan. Tahun lalu tercatat kunjungan pelancong mencapai 8.500 orang atau meningkat 15 persen dibanding tahun lalu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Jero Ketut Warkadea mengatakan sepertiga dari  jumlah kunjungan 8.500 orang itu adalah wisatawan asing, yang didominasi asal  Belanda.

“Dilihat dari kebangsaan,jumlah kunjungan wisman didominasi dari Belanda,” ujar   Jero Ketut Warkadea di Singaraja, Minggu (2/6). Namun Warkadea tak merinci angka persisnya jumlah wisatawan asal negeri kincir angin tersebut.

Guna lebih meningkatkan kunjungan wisatawan ke Buleleng, lanjut Warkadea, pemerintah daerah setempat terus membuat terobosan yang salah satunya menyelenggarakan Lovina Fastival yang tahun ini sudah memasuki tahun ketiga.

“Tahun ini juga akan digelar pada Agustus nanti,” ujar Warkadea. Untuk gelaran tahun ini dianggarkan Rp150 juta yang kegiatannya selama 4 hari dengan menampilkan berbagai pentas dan atraksi kesenian Buleleng.

Dari dua kali penyelenggaraan Lovina Festival,  hasilnya sudah dirasakan dengan tumbuhnya 15 persen kunjungan wisatawan ke daerah ini. Bahkan tahun ini ditargetkan kunjungan meningkat hingga mencapai 12 ribu orang.

Warkadea menyebutkan ada 38 jenis daya tarik  yang ada di Buleleng, antara lain pantai Lovina, air terjun Gitgit,  permandian air panas, pelabuhan Buleleng, bangunan tempat ibadah Pura yang unik, dan ekowisata jalan setapak di desa Munduk.

Seiring perkembangan pariwisata, sejak bebefapa tahun lalu  di Buleleng sudah beroperasi dua hotel bintang 4 dan didukung hotel melati yang total kamarnya sekitar 4 ribu kamar. (ers)

3 Film Inspiratif Pukau Siswa dan Guru

Kacung dan Bintang

Inilahbali.com, Singaraja: Tiga film inspiratif yang diputar dlam tiga sesi berbeda benar-benar memukau penonton mulai dari kalangan siswa, guru hingga masyarakat umum. Ketiga film yang diputar di Gedung Kesenian Gede Manik Singaraja itu,

“Pasukan kapiten” untuk siswa SD dan SMP, “Surat Kecil untuk Tuhan” untuk kalangan guru, dan “Tampan Tailor untuk masyarakat umum.
Sesi pertama diawali pemutaran film “Pasukan Kapiten” yang ditonton perwakilan siswa SD dan SMP se-kota Singaraja. Film drama yang disutradarai Rudi Soedjarwo ini berkisah tentang penindasan seorang anak oleh segerombolan temannya.
Diceritakan, seorang anak bernama Yuma yang tak pernah berani menghadapi segerombolan anak, Omar dan kawan-kawannya,  yang kerap menindasnya. Dia selalu berlari dan bersembunyi dari mereka, dan hingga suatu hari Yuma berkenalan dengan seorang veteran yang penyendiri bernama Sudirman.
Singkat cerita, Yuma minta Sudirman untuk mengajari cara untuk melawan penindasnya. Melalui persahabatan merrka, Yuma dan Sudirman belajar untuk menghadapi ketakutan mereka masing-masing. Yakni Yuma belajar menghadapi penindasnya, sedang Sudirman belajar untuk berani menghadapi ketakutan terbesarnya yaitu masa launya. Alhasil mereka berdua berhasil mengatasi permasalahannya.
“Saya jadi jago bela diri, dan mereka tidak lagi berani mem-bully saya,” ujar Bintang Panglima, aktor cilik pemeran Yuma yang turut hadir nonton bareng bersama ratusan siswa SD dan SMP di Singaraja.  Seorang siswi, Ayu juga mengaku senang menyaksikan film tersebut. “Saya suka  nonton filmnya,” ujarnya.
Pemutaran film-film inspiratif  ini memang sengaja diprogram oleh Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.  Setidaknya ada 16 judul film inspiratif yang sudah diseleksi dan dinilai sebagai persemaian nilai budaya dalam menguatkan karakter bangsa. Film-film inspiratif sepeerti ini, kata Kacung, sudah saatnya lebih sering diputar oleh sekolah dan diitonton bareng untuk memperkuat karakter bangsa.
“Kami imbau agar sekolah-sekolah lebih sering memutar dan nonton bareng film-film inspiratif,” harap Kacung Marijan. Tidak hanya sebatas yang 16 film hasil seleksi Kemendeikbud, tapi juga film-film pilihan lainnya yang mengandung nilai-nilai inspirasi bagi siswa-siswi sebagai generasi penerus bangsa.
Dalam program acara nonton bareng film inspiratif ini, Kemendikbus merancang akan digelar di 30 kota di seluruh Indonesia. Untuk program ini, lanjut Kacung, pemerintah menganggarkan dana Rp30 miliar, yang meliputi mulai dari proses seleksi sampai pembelian hak cipta film.