Monthly Archives: November 2013

Ayu Priyani

Ayu Priyani, Ketua Parci Denpasar Termuda di Indonesia

Ayu Priyani

inilahbali.com, Jimbaran: Ayu Priyani tercatat sebagai pemimpin organisasi keartisan (Parci) termuda di Indonesia. Bahkan siswi kelas II SMAN 1 Denpasar ini pun memecahkan rekor Indonesia Book of Records (IBoR) dalamusia 16 tahun.yang resmi dilantik sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Artis Remaja dan Cilik Indonesia (DPD Parci) Kota Denpasar, Rabu (27/11) di Hotel Grand Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali.

Menurut Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Parci, Erry Wibowo, Ayu sudah tercatat memecahkan rekor versi IBoR, tapi penyerahan sertifikatnya masih akan disusul kemudian.

“Jadi Ayu Priyani sudah berhasil memecahkan rekor Indonesia Book of Records sebagai pemimpin organisasi termuda. Sementara sertifikatnya akan diserahkan belakangan,” ujar Erry Wibowo dalam sambutannya sesaat sebelum pelantikan Ayu yang dilakukan oleh Ketua DPD Parci Bali,NTB,NTT, Casko Wibowo.

Kata Erry, dengan pelantikan Ayu sebagai Ketua DPD Parci Denpasar, berarti sudah ada dua ketua DPD Parci tingkat kabupaten/kota. Sebelumnya yang dilantikadalah IGA Primaningrat, SE sebagai Ketua DPD Parci Kabupaten Badung. .

Terpilihnya Ayu Priyani sebagai Ketua DPD Parci Denpasar karena dimata jajaran pengurus Pusat maupun DPD Bali-Nusara, bahwa Ayu memiliki bakat kepemimpinan selain juga pintar.

“Jadi pertimbangannya memilih Ayu, karena selain pintar juga punya potensi dalam kepemimpinan,” nilai Erry.

Sementara itu, Ketua DPD Parci Bali,NTB,NTT, Casko Wibowo berharap dengan resminya Ayu dilantik sebagai Ketua DPD Parci Denpasar, nantinya bisa memasilitasi kegiatan artis-artis remaja dan cilik di Kota Denpasar, sehingga bisa tercapainya prestasi yang maksimal.

Ayu Priyani

“Dengan resminya Ketua Parci Kota Denpasar dilantik diharapkan potensi yang ada di kalangan remaja dan cilik bisa tergarap lebih maksimal,” ujar Casko.

Menurut Casko potensi akting maupun menyanyi di kalangan artis-artis di Denpasar cukup potensial, cuma selama ini belum tergarap secara optimal karena belum terorganisir dengan baik.

Ayu yang putri dari pasangan ayah India (Pathmanathan Jhonson) dan Ibu asli Bali, Ida Ayu Ari Wahyuni ini mengaku sudah siap memimpin organisasi yang dipercayakan kepada dirinya. Pengalaman sebagai Ketua Osisi semasa di SMP Doremi dijadikan modal untuk memimpin organisasinya. Selain itu juga pengalaman keikutesertaannya dalam berbagai lomba seni pada ajang PSR Kota Denpasar.

“Saya akan berusaha memimpin Parci Kota Denpasar sebaik dan semaksimal mungkin,” ujar dara kelahiran Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1997 ini.

Sementara Kepala SMAN 1 Denpasar, Drs. Nyoman Purnajaya,M.Pd yang hadir pada acara pelantikan itu tampak bangga karena salah seorang anak didiknya terpilih untuk memimpin organisasi di bidang keartisan. Dia pun mendukung langkah Ayu untuk memadukan dua bidang antara studi dan organisasi keartisan yang dipimpinnya.

“Kami dari pihak sekolah tetap mendukung Ayu, karena di sekolah pun memang diberikan pilihan ekstra kurikuler bidang teater, namanya Teater Angin,” jelas Purnajaya. (ana)

Taman Nusa Gelar Pesamuan Budaya

Jaringan Kota Pusaka – ‘Taman Nusa’ Gelar Pesamuan Budaya

Taman Nusa Gelar Pesamuan Budayainilahbali.com, Gianyar: Daya tarik budaya yang disuguhkan Taman Nusa di Banjar Blahpane Kelod Desa Sidan Kabupaten Gianyar menuai pujian dari berbagai kalangan yang pernah berkunjung ke destinasi baru ini. Tak terkecuali rombongan dari Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang merupakan forum kerja sama para walikota dan bupati yang kotanya memiliki warisan budaya.

“Tempat ini sangat menarik dengan menghadirkan berbagai rumah tradisional di Indonesia,” ujar Ketua Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Burhanudin di sela-sela acara Pesamuan Budaya yang terselenggara atas kerja sama JKPI dengan Taman Nusa, Sabtu (23/11).

Pesamuan Budaya yang dirangkaian dengan kegiatan World Culture Forum ini tercatat baru kali pertama digelar dan dinilai sangat positif untuk dijadikan sebagai ajang tukar-menukar informasi. Pasalnya, visi dan misi antar kedua lembaga ini tidakjauh berbeda yakni untuk konservasi dan pengembangan perkotaan secara berkelanjutan. Sementara Taman Nusa adalah taman wisata pendidikan yang menawarkan informasi budaya Indonesia.

“Kita harapkan nantinya diharapkan saling tukar informasi antara Jaringan Kota Pusaka Indonesia dan Taman Nusa,” harap Burhanudin yang juga Walikota Ternate ini.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif, Ukus Kuswara mengapresiasi keberadaan Taman Nusa yang konsepnya mirip Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta. “Konsep Taman Nusa ini sangat jelas melestarikan budaya Nusantara,” komentarnya.

Taman Nusa Gelar Pesamuan Budaya

“Konsep Taman Nusa sangat jelas memberi gambaran tentang budaya Indonesia. Sangat tepat dibangun di Bali karena Bali selamaini dikenal sebagai corongnya informasi Indonesia,” kata Ukus Kuswara, di sela acara Pesamuan Budayadi Taman Nusa.

Adanya kesamaan visi dan konsep Taman Nusa dengan Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Kuswara menyatakan siap akan menjalin hubungan saling tukar informasi terutama yang berkaitan dengan budaya, pariwisata, pendidikan dan sekaligus aspek ekonominya.

“Dengan adanya saling tukar-menukar informasi ini, Bali and Beyond juga akan bisa cepat terkenal. Indonesia memang sangat kaya dengan potensi budayanya,” ujar Kuswara.

Sementara itu pendiri sekaligus pemilik Taman Nusa, Santoso Senangsyah mengatakan dirinya akan tetap berkomitmen untuk menjadikan Taman Nusa sebagai jendela dunia dengan mengoleksi menampilkan aneka ragam rumah tradisional di Indonesia. Rumah-rumah tradisional yang merupakan rangkaian sejarah budaya Nusantara itu ingin dia jadikan sebagai media pendidikan bagi generasi muda.

“Ini mimpi saya mendirikan Taman Nusa, dan saya berkomitmen menjadikannya sebagai jendela dunia,” ujar Santoso Senangsyah. (ana)

Bank Papua di Bali

Ekspansi ke Bali, Bank Papua Salurkan Dana Rp260 M Lebih

Bank Papua di Baliinilahbali.com, Denpasar: Bank Papua semakin melebarkan sayap bisnisnya termasuk ke Bali. Di Pulau Dewata, bank yang kini memiliki asset Rp19,4 triliun ini menyalurkan dana pembiayaan melalui Grup Hardys Holdings senilai Rp260 miliar lebih untuk bidang ritail dan properti.

Dana pembiayaan ratusan miliar itu terbagi untuk bisnis ritail melalui PT Hardys Retailindo (Hardys Retail) senilai Rp224.900.000.000, dan untuk pembiayaan bisnis properti melalui PT Hardys Global Invesindo senilai Rp35.517.100.000.

“Bagi kami kerja sama pembiayaan bersama Grup Hardys Holdings ini menjadi langkah besar dalam mengembangkan bisnis Bank Papua di Bali,” kata Direktur Utama Bank Papua, Johan Kafiar dalam keterangannya kepada pers di Denpasar, Rabu (20/11).

Pengembangan bisnis di Bali, menurut Johan, dinilainya sangat menjanjikan karena Bali sangat maju industry pariwisata. Bahkan untuk lebih mendekatkan pelayanan, pihaknya menargetkan akan membuka kantor cabang di Bali tahun depan.

“Sebenarnya kami buka cabang di Bali tahun ini, tapi belum bisa dan kami targetkan tahun depan,” ujar Johan. Saat ini, Bank Papua sudah memiliki 114 kantor cabang dan kantor cabang pembantu di sejumlah kota provinsi dan kabupaten seperti Jakarta, Makassar, Manado, Surabaya, Yogyakarta, termasuk juga di Palopo dan Malang.

Dalam perkembangannya, Johan menyebut Bank Papua tumbuh luar biasa karena pertumbuhannya tahun ini (hingga posisi Oktober) mencapai 50%, yakni dari nilai asset Rp14,7 triliun lebih pada 2012, meningkat menjadi Rp19,4triliun lebih.

Sementara itu Presiden Direktur yang sekaligus pendiri Grup Hardys Holdings, Gede Agus Hardiawan mengatakan untuk bisnis propertinya, saat ini pihaknya memiliki 15 lots premium di sejumlah daerah di Bali maupun di luar Bali seperti Jember, Banyuwangi, dan Mataram.

Dengan luas lahan 83 hektare land bank, kata Hardiawan, GH Holdongs sudah memulai proses cut & fill untukproyek pembangunan Jimbarwana Green Villas di lahan 30 hektare di Jembrana. Selain itu juga akan disusul Nusa Dua Green Villas (12 ha),Batubulan Green Vilaas (5,8 ha),Ketewel Green (6,8 ha) dan Keramas Green Vilaas (20 ha) dengan total unit yang akan dibangun sebanyak 3000 unit.

“Dengan kerja sama dengan Bank Papua, kami segera akan bisa membangunnya, karena selama ini kami hanya wait and see, jadi telah didahului oleh investor-investor luar Bali,” ujar Hardiawan.
Menjawab pertanyaanmengapa harus menjalin kerja sama dengan Bank Papua, Hardiawan mengaku sebenarnya sudah pernah mengajukan proposal tiga tahun lalu ke bank yang ada di Bali seperti BPD Bali.

Namun selain prosesnya dinilai lambat, juga besaran dananya agak terbatas sehingga tidak cukup untuk menangani proyeknya. Sedangkan di Bank Papua bias lebih besar dananya dan sangat cepat pemutusan persetujuannya.

“Jadi hanya dengan waktu dua minggu sejak pengajuan sudah ada keputusan persetujuannya,”ujar Hardiawan. (ana)

Nusa Dua Fiesta Body Painting

‘Body Painting’ Meriahkan Nusa Dua Fiesta

Nusa Dua Fiesta Body Paintinginilahbali.com, Nusa Dua: ‘Body painting’ (lukis tubuh) yang dilombakan di ajang Nusa Dua Fiesta (NDF) ke-16 menyedot perhatian ratusan pengunjung. Usai dilukis, para peserta yang rata-rata seorang model itu pun parade mengitari kawasan pulau Peninsula Nusa Dua.

“Wah bagus dan indah,” celetuk pengunjung yang ikut berebut mengabadikan lewat kamera ponselnya.

Meski sempat diguyur hujan, namun penonton tetap semangat menyaksikannya yang berlangsung 1,5 jam. Ada 32 peserta yang ikut serta dengan jumlah pelukis juga sama. Tema yang ditentukan panitia adalah ‘Wana Lelanguan’ yang bermakna pelestarian hutan. Jadi, objek lukisan pun berkisar pada alam hutan dan satwanya.

“Jadi lukisan yang dibuat di tubuh wanita itu yang berkaitan dengan hutan dan satwanya yang menonjolkan kreativitas estetika, dan keterampilan,” ujar Ketua NDF ke-16, Ida Bagus Abdhi, saat membuka lomba lukis tubuh di Nusa Dua, Sabtu (16/11).

Nusa Dua Fiesta Body Painting

Menurut Abdhi, kegiatan melukis di tubuh wanita ini bukanlah pornografi melainkan murni seni. Hanya saja media yang digunakan tidak menggunakan kanvas sebagaimana pada umumnya.
Peserta yang rata-rata masih usia belia ini tampak menikmati tubuhnya dilukis. Mereka pun tampak patuh mengikuti keinginan sang pelukis dalam memosisikan tubuh atau anggota badan lainnya. Kadang harus berdiri, dan ada juga yang duduk di kursi, dan tangan diluruskan.

“Saya oke-oke aja sih, soalnya senang dilukis,” ujar Diah salah seorang peserta.

Kepiawaian pelukis tampak jelas dari hasil goresannya selama 1,5 jam. Setelah jadi, tampilan cat itu ada yang benar-benar tampak seperti busana bergambar aneka motif. “Luar biasa, saya kagum pada pelukisnya,” lontar seorang pengunjung.

Nusa Dua Fiesta Body Painting

Peserta tidak hanya dari lokal, tapi tercatat ada 7 wisatawan asing dari keseluruhan 32 peserta, antara lain dari Nigeria dan Rusia. (ana)

Nusa Dua Fiesta 2013

Meriah, Pembukaan Nusa Dua Fiesta ke-16

 

Nusa Dua Fiesta 2013

inilahbali.com, Nusa Dua: Meriah! Itulah kesan acara pembukaan Nusa Dua Fiesta ke-16, Jumat (15/11) malam di areal Pulau Peninsula Nusa Dua. Pembukaan ditandai dengan membunyikan alat musik rebab dan fireworks serta pesta kembang api, yang dilanjutkan pementasan tarian kolosal Bali.

Sebelum dibuka, didahului dengan pawai dari masing-masing perwakilan hotel yang ada di kawasan Bali Tourism Development Coorporation (BTDC), bergerak dari depan the Bay Nusa Dua dan berakhir di titik acara pembukaan Pulau Peninsula. Materi pawai yang ditampilkan rata-rata lebih menonjolkan pada tema budaya tradisional Bali, mirip pada pawai Pesta Kesenian Bali.

Iring-iringan pawai ini cukup menyedot perhatian masyarakat pengunjung yang tampak antusias menyaksikannya, tak hanya masyarakat lokal tapi juga wisatawan mancanegara. “Good, good,” komentar seorang bule usai membidikkan kameranya ke salah satu peserta pawai.

Nusa Dua Fiesta yang dijadualkan akan berlangsung lima hari ini, tidak hanya menampilkan kesenian Bali, tapi juga kesenian modern luar negeri. Seperti penampilan Jim Larkins and Band (Blues and American Soul Music). Jim Larkins yang kelahiran San Fransisco ini telah menjadi duta internasional music aliran Blues, R & B dan Soul.

Seni kolosal yang ditampilkan pada malam pembukaan berkisah tentang peperangan dalam cerita Baratayudha. Arjuna dikisahkan sedih lantaran harus menghadapi para saudaranya, paman, kakek serta gurunya di medan laga, meski demi menegakkan kebenaran.

Mengetahui kesedihan Arjuna, Kresna memberi wejangan agar Arjuna selalu taat menjalankan kewajiban sebagai ksatria. Mendengar nasihat itu, Arjuna pun bangkit untuk memerangi keangkuhan, kesombongan dan kejahatan pada musuhnya.

Usai pembukaan, Kepala badan Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gde Pitana saat diminta komentarnya terkait pelaksanaan Nusa Dua Fiesta, menilai ajang Nusa Dua Fiesta sukses karena terbukti sudah terlaksana secara kontinyu hingga tahun ke-16.

Menurut Pitana, tak banyak even promosi yang bisa berlangsung lebih dari 10 kali. Tapi NDF mampu membuktikan sudah memasuki tahun ke-16. “Ini bukti pelaksanaan NDF oleh BTDC sukses,” ujar Pitana.

Dikatakan, NDF sebagai sebuah even promosi bukan hanya sekedar promosi. Namun even NDF ini juga mengemas dalam sebuah pertemuan bisnis. “NDF merupakan even yang sangat bagus untuk sebuah even promosi. Suatu even bukan hanya dilihat pada saat even, namun seberapa even tersebut dilaksanakan secara konsisten dan memberikan dampak pada pariwisata,” jelas Pitana.

Lanjut Pitana menyebutkan ada tiga indikator suatu even bisa dikatakan sukses, pertama memiliki karakter yang jelas, terlaksana secara berkesinambungan, dan jadual pelaksanaannya selalu tepat waktu.

Sementara itu, Direktur Utama PT BTDC, Ida Bagus Wirajaya mengatakan bagaimanapun juga, promosi suatu destinasi atau kawasan wisata tetap harus dilakukan meski citranya sudah bagus. Dan event Nusa Dua Fiesta ini dinilai tepat sebagai ajang promosi baik di dalam negeri maupun di mancanegara.

“Jadi, unsur promosi itu tetap perlu dilakukan untuk kawasan Nusa Dua,” ujar Ida Bagus Wirajaya. (ana)

 

Sumber Kelampok

Pansus DPRD Bali Tangani Kisruh Sumber Kelampok

Sumber Kelampokinilahbali.com, Denpasar: Tuntutan warga Desa Sumber Kelampok Kabupaten Buleleng Bali terhadap lahan aset milik Pemerintah Provinsi Bali segera ditindaklanjuti dengan pembentukan panitia khusus oleh DPRD Bali.

Demikian terungkap dalam pertemuan antara Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, Ketua Komisi I DPRD Bali I Made Arjaya, Kapolda Bali Irjen Benny Mukolu, serta Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan pimpinan DPRD Buleleng di Gedung Wiswa Sabha, Senin (11/11).

Sementara perwakilan dari warga Desa Sumber Kelampok yang sudah menyanggupi hadir tapi tidak jadi datang tanpa alasan jelas.

Dalam pertemuan itu, Gubernur Pastika mengaku tidak punya kewenangan memberikan rekomendasi atau menyetujui permohonan warga Desa Sumber Kelampok atas aset milik Pemerintah Provinsi Bali.

Hal ini disebabkan, sesuai prosedur hukum, pelepasan aset milik Pemprov Bali itu harus didahului dengan adanya rekomendasi dari DPRD Bali. Dengan adanya rekomendasi tersebut, gubernur selanjutnya melakukan pengkajian. Dan bila dalam kajian itu, gubernur menyetujui maka masih harus minta persetujuan Dewan. Bila Dewan setuju, barulah gubernur gubernur boleh mengeluarkan SK ( surat keputusan) tentang pelepasan aset bersangkutan.

“Jadi kami belum bisa janji kepada warga Sumber Kelampok, karena harus mengikuti mekanisme dan prosedur ketentuan hukum,” kata gubernur.

Terkait hal itu, Pastika mendukung rencana DPRD Bali yang akan segera membentuk Pansus dengan melibatkan banyak pihak.

Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya mengatakan pihaknya di Dewan dengan melibatkan fraksi-fraksi akan segera membentuk Pansus guna mmperoleh data yang lengkap terkait adanya permohonan warga untuk memiliki lahan di Sumber Kelampok yang dikllaim sudah dihuni sejak puluhan tahun secara turun-temurun.

Baik Gubernur maupun Arjaya mengatakan bahwa klaim warga atas aset Pemprov di Sumber Kelampok itu sebagai tanah telantar itu tidaklah benar. Sebab sesuai PP no. 11/2010 bahwa aset lahan milik pemerintah Pemprov Bali tidak ada istilah ditelantarkan.

Pernyataan senada juga dipertegas Kepala Badan Pertanahan Nasional Provinsi Bali Heri Santoso bahwa sesuai perundang-undangan, tidak ada aset lahan milik pemerintah provinsi yang statusnya telantar.

Heri menyebutkan, luas areal aset lahan milik Pemprov Bali di sekitar Desa Sumber Kelampok terdiri atas tiga bagian, yakni hak guna usaha (HGU) Margarana II seluas 267 hektare, HGU Margarana III seluas 141,56 hektare dan yang ketiga adalah di Desa Pemuteran.

Seperti diketahui masalah lahan ini sempat memunculkan aksi blokade jalan raya jalur Singaraja-Gilimanuk oleh warga setempat selama 36 jam sejak Kamis (7/11) hingga Sabtu (9/11) yang sempat melumpuhkan arus transportasi poros Bali utara tersebut. (der)

Bedah Rumah

Bedah Rumah KK Miskin di Bali Dianggarkan Rp30 Juta/Unit

Bedah Rumahinilahbali.com, Denpasar: Anggaran bedah rumah di Bali mulai 2014 dinaikkan menjadi Rp30 juta/unit. Besaran ini naik Rp5 juta dibandingkan pada 2013 yang dianggarkan Rp25 juta/unit.

Adanya kenaikan anggaran tersebut, menurut Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta karena adanya kenaikan harga BBM yang secara idak langsung juga ikut mengangkat harga komponen bahan bangunan.

Program bedah rumah ini merupakan salah satu dari program unggulan Bali Mandara dalam rangka mempercepat pengentasan kemiskinan di Pulau Dewata. Hingga kini dalam kurun waktu sejak 2009 sudah berhasil dibangun 6000 unit rumah untuk KK miskin di seluruh Bali.

Saat ini, kata Sudikerta, KK miskin yang masih memerlukan bedah rumah sebanyak 14.135 unit, karena sebelumnya berjumlah 20.135 KK miskin.

Untuk mempercepat pemenuhan rumah layak huni bagi KK miskin tersebut, pihak Pemprov Bali menjalin kerja sama dengan kalangan perusahaan BUMN/swasta, mulai dari kalangan perbankan, perhotelan, kontraktor hingga perusahaan minuman melalui dana tanggung jawab sosialnya (CSR)- nya. Saat ini ada 300 perusahaan yang diharapkan ikut berpartisipasi.

Dari 6000 unit rumah layak huni yang dibangun untuk KK miskin itu, 705 di antaranya merupakan partisipasi dari kalangan perusahaan BUMN/swasta. Ke depannya diharapkan akan lebih banyak lagi kalangan swasta yang ikut ambil bagian dalam pengentasan kemiskinan di Bali.

Sudikerta juga menjelaskan, KK miskin yang terbanyak memerlukan bedah rumah ada di Buleleng yakni mencapai 7.600 unit, disusul karangasem, Tabanan, bahkan Kabupaten yang dikenal sebagai kabupaten kaya juga membutuhkan 386 unit rumah layak huni untuk KK miskin.

Selain bedah rumah, cara lain dalam upaya mempercepat pengentasan kemiskinan di Bali, lanjut Ketua DPD Partai Golkar Bali ini, adalah memberikan dana pendidikan beasiswa bagi anak-anak terutama dari kalangan KK miskin. (der)

Sudikerta

Wagub Bali: Selingkuh Bisa Picu Kemiskinan Baru

Sudikertainilahbali.com, Denpasar: Kasus perselingkuhan atau judi bisa menjadi pemicu bertambahnya angka kemiskinan? Lho, kok bisa?

Menurut Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta, dengan melakoni selingkuh atau judi bisa menguras pengeluaran ekstra biaya hidup karena demi menyenangkan ‘pasangannya’, yang ujung-ujungnya kadang tanpa disadari tiba-tiba sampai menjual rumah. Nah, dengan ketiadaan rumah inilah akhirnya menyandang status sebagai KK miskin.

“Yang seperti ini memang ada lho kejadiannya,” ujar Sudikerta saat bincang ringan tentang pengentasan kemiskinan dengan puluhan awak media di pressroom Pemprov Bali, Senin (11/11).

Menurut pejabat yang murah senyum ini, selain faktor tersebut, sebab lain penyebab bertambahnya angka kemiskinan adalah karena adanya pengembangan keluarga.

Misalnya yang tadinya berkumpul dalam satu rumah yang cukup layak, tapi karena jumlah KK terus bertambah dan sebagai keluarga baru yang kurang mampu, akhirnya dia hanya bisa membangun gubuk yang tak layak huni.

Meski ada pertambahan kemiskinan seperti itu, namun Pemprov Bali dengan program bedah rumahnya yang terprogram mampu mengentaskan jauh lebih banyak KK miskin daripada pertambahan akibat faktor-faktor yang disebutkan di atas.

Sudikerta mencontohkan angka kemiskinan di Bali saat ini masih tersisa 14.135 KK. Dengan kata lain sudah berhasil dientaskan 6000 KK miskin dalam kurun empat tahun sejak 2009 yang saat itu mencapai 20.135 KK miskin. (der)

Jalur Hijau

Jalur Hijau di Tabanan Dilanggar

Jalur Hijauinilahbali.com, Tabanan: Kawasan jalur hijau di Kabupaten Tabanan Bali tepatnya di Desa Pandak Gede Kecamatan Kediri dilanggar. Sepanjang 400 meter jalur hijau yang lokasinya di sebelah barat jalan belakangan diketahui sudah dirangsek pembangunan perumahan.

Hal itu terungkap dari inspeksi mendadak (sidak) Panitia Khusus (Pansus) VII Jalur Hijau DPRD Tabanan ke lokasi tersebut. Parahnya lagi, dari sekitar 52 unit bangunan yang sudah berdiri di lokasi itu, 8 di antaranya malah sudah mengantongi IMB (izin mendirikan bangunan) dari Pemkab Tabanan.

“Dari sidak kami di lokasi, ternyata dari 52 unit yang sudah dibangun, delapan di antaranya malah sudah mendapatkan IMB,” ujar Wakil Ketua Pansus VII Jalur Hijau DPRD Tabanan, Ketut Loka Antara, Sabtu (9/11).
Loka yang politisi partai Golkar ini menjelaskan, jalur hijau di Desa Pandak Gede itu ada sepanjang 900 meter dengan kedalaman 300 meter. Namun sepanjang 400 meter malah sudah diterobos pengembang yang sudah dibangunin perumahan.

“Ini jelas pengawasan dari Pemkab Tabanan sangat lemah, terbukti kawasan yang masih berstatus jalur hijau malah sudah dilanggar dan bahkan sudah ber IMB,” ujar Loka Antara.
Padahal, lanjut anggota Komisi III DPRD Tabanan ini, sesuati ketentuan, bahwa pasca terbitnya Perda No 11/2002, tidak dibolehkan ada bangunan di kawasan yang ditetapkan sebagai jalur hijau. Di Tabanan sendiri, diperkirakan ada 7 titik jalur hijau, namun dia lupa secara detailnya karena harus membuka catatan.

Atas kondisi tersebut, Loka akan menindaklanjutinya, antara lain akan meminta penjelasan kepada pihak eksekutif perihal terjadinya pelanggaran. Termasuk terbitnya IMB di jalur hijau, padahal di jalur hijau koefisen dasar bangunan (KDB) 0%.

Belakangan, Loka mengakui ada usulan dari masyarakat yang menginginkan sisa areal yang masih 500 meter di jalur hijau Pandak Gede tersebut agar dicabut atau dihapus sebagai jalur hijau. Terhadap usulan tersebut, Loka akan mengkajinya lebih jauh terutama mempertimbangkan dampaknya.

Seperti diketahui, Pansus Jalur Hijau DPRD Tabanan baru memulai sidaknya dari sekian titik jalur hijau yang ada di Tabanan. Tujuan sidak ini untuk mengetahui secara riil perkembangan kawasan jalur hijau.

Loka juga mengatakan, hasil sidak akan menjadi acuan pansus dalam membahas rancangan Perda Jalur Hijau, dengan harapan tidak muncul persoalan dikemudian hari. (der)