Tag Archives: bali

Bermasalah, DPT Pileg 2014 di Bali ‘Dikocok’ Ulang

Kantor KPU Baliinilahbali.com, Denpasar: Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 yang sudah diplenokan KPU Bali pada 20 Oktober, akan ‘dikocok’ ulang alias dilakukan perbaikan.

Hal itu menyusul terbitnya surat edaran dari KPU Pusat bernomor 716/KPU/X/2013, tanggal 24 Oktober 2013 tentang Perbaikan Daftar Pemilih. Dengan demikian tidak tertutup kemungkinan jumlah 2.942.185 orang dalam daftar pemilih tetap (DPT) yang sudah diplenolakn KPU Bali pada 20 Oktober 2013 bakal berubah lagi.

Sebagai perbandingan, angka hasil pleno KPU Bali di atas lebih kecil atau berkurang sebanyak 1.716 orang dibandingkan hasil pleno KPU kabupaten/kota se-Bali yang digelar serentak pada 13 Oktober 2013. Berkurangnya angka itu karena karena terindikasi ada yang terdaftar ganda mulai dari lintas provinsi, kabupaten, kecamatan, desa dan lintas TPS.

Terkait SE dari KPU Pusat tersebut, KPU Bali pun menggelar rapat koordinasi dengan KPU kabupatenkota se-Bali, Sabtu (26/10) yang tujuannya menyatukan persepsi dalam menyikapi masalah DPT.

“Rapat koordinasi dengan KPU se-Bali ini sebagai tindak lanjut dari SE KPU Pusat untuk menyatukan persepsi soal DPT,” kata Ketua KPU Bali, Dewa Wiarsa Raka Sandi.

KPU Bali sudah menjadualkan, setelah dilakukan perbaikan daftar pemilih akan dilanjutkan pleno di masing-masing KPU kabupaten/kota se-Bali secara serentak pada 1 November, dan lanjut disusul pleno di KPU Bali pada 2 November, sebelum akhirnya pleno di KPU Pusat yang diajdualkan 4 November.

Dewa Raka mengakui selain ada terindikasi pemilih terdaftar ganda juga ada pemilih yang data identitasnya tak lengkap, seperti tidak adanya nomor induk kependudukan (NIK) maupun nomor KK (NKK).

Masalah ini diduga lantaran adanya perbedaan sistem yang diterapkan pada KTP lama dan KTP elektronik sehingga ada data-data yang hilang atau tidak terekam. Inilah yang menjadi salah satu fokus pekerjaan dalam proses perbaikan daftar pemilih tetap yang tersebar di 8.094 TPS di seluruh Bali.

“Kita nanti akan bekerja sesuai fakta yang ada. Apabila datanya lengkap tetapi orangnya tidak ditemukan, maka data pemilih tersebut agar dihapus dari DPT,” tegas Ketua KPU Bali, Dewa Wiarsa Raka Sandi saat dihubungi Minggu (27/10).

Sebaliknya, lanjut Dewa Raka, jika data tidak lengkap, namun pemilih tersebut nyata-nyata ada, maka akan tetap dicantumkan dalam DPT dan ditambahkan keterangan yang jelas disertai tandatangan oleh panitia pemungutan suara (PPS).

Peta DPT Bermasalah

Dewa Raka juga mengingatkan KPU kabupaten/kota se-Bali agar membuat peta data DPT yang bermasalah. Data pemilih yang bermasalah agar diprint by name dan diberikan keterangan yang jelas (misalnya: identitas tidak lengkap).

Terhadap data nomor induk kependudukan (NIK) dan nomor kartu keluarga (NKK) yang tidak valid agar segera dilakukan padanan (disandingkan) antara data pada sistem informasi daftar pemilih dengan yang ada pada data penduduk potensial pemilih pemilu.

Di samping itu petugas operator juga agar mengunduh data untuk nantinya dibagikan kepada PPS. “Operator juga agar mendownload data by name untuk dibagi ke PPS melalui PPK untuk dilakukan verifikasi faktual,” kata Dewa Raka. (der)

Gowes

Gowes Sehat Alfamart Alfamidi di Bali Bertaburan Hadiah

Gowesinilahbali.com, Denpasar: Gowes sehat bersama Alfamart Alfamidi kembali digelar. Event tahunan yang diselenggarakan untuk kali ketiga ini rencananya dilaksanakan di GOR Lila Buana Denpasar, Bali pada Minggu, 27 Oktober 2013 mulai pukul 16.00 WITA.

“Event ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari Semarak Ulang Tahun Alfamart ke-14 dan Alfamidi yang ke-6. Event Gowes merupakan bentuk apresiasi perusahaan kepada konsumen yang telah mendukung dan menerima kehadiran toko kami di tengah-tengah masyarakat sehingga dapat berkembang bersama mitra usaha lainnya,” kata Branch Manager Alfamart Bali, Ni Luh Gede Wija.

Yang menarik dalam ajang Gowes sehat ini, peserta akan dihibur dengan berbagai aktivitas yang menyenangkan. Yakni seperti fun games, bazzar murah dan penampilan dari Superman Is Dead. (SID).

Selain itu, peserta pun berkesempatan meraih beragam door prizes yang menarik yaitu dua unit sepeda motor, tiga TV LCD, tiga handphone, lima sepeda, lima power bank, 5 DVD player, 5 kompor gas dan 20 voucher belanja.

Bahkan disediakan juga Grand Prizes untuk hadiah undian nasional memperebutkan uang tunai dengan total Rp 225 Juta yang terdiri dari pemenang I Rp 100 juta, pemenang II Rp 75 juta, dan pemenang III Rp 50 juta.

Sesuai rencana, lintasan yang akan ditempuh dalam gowes sehat ini memulai dari titik keberangkatan di Jl. Melati dilanjutkan ke Jl. WR. Supratman – Jl. Nusa Indah – Jl. Hayam Wuruk – Jl.Surapati – Jl. Kapten Agung – Jl. Sugianyar – Jl. Udayana – Jl. Veteran – Jl. Pattimura dan berakhir di Jl. Melati.

Gowes sehat bareng Alfamart Alfamidi secara nasional diselenggarakan di 18 kota di Indonesia yakni Jakarta, Karawang, Serang, Bogor, Bandung, Cirebon, Cilacap, Semarang, Solo, Surabaya, Malang, Jember, Makassar, Bali, Palembang, Lampung, Medan dan Pekanbaru.

Dalam rangkaian kegiatan ini, panitia juga akan menyalurkan bantuan kepada 18 panti asuhan yang tersebar di 18 kota di Indonesia.

Bagi yang minat ikut gowes sehat bisa mendaftar di Toko Alfamart atau Alfamidi yang memasang spanduk menerima pendaftaran Gowes mulai 16 September – 27 Oktober 2013, atau menghubungi Panitia Pendaftaran Gowes Bali di nomor 083 847 264 823/ 081 805 637 442/085 237 864 780 atau mengakses www.alfamartku.com dan www.alfamidiku.com. (der)

Gubernur Bali Harapkan BPK Jadi Mitra

BRT BPK RIinilahbali.com, Denpasar: Gubernur Bali Made Mangku Pastika berharap Badan Pemeriksa Keuangan bisa menjadi partner Pemda dalam pengelolaan keuangan daerah. Hal ini dimaksudkan agar bisa melakukan langkah-langkah preventif, menghindari terjadinya kesalahan dalam pengelolaan keuangan daerah yang berujung pada gagalnya pembangunan.

Harapan itu diungkapkan Mangku Pastika dalam sambutannya pada acara serah terima kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Bali di Aula Hotel Puri Saron Seminyak, Kuta, Kamis (17/10/2013).

Serah terima jabatan dilakukan dari pejabat lama Efdinal, SE, MM kepada pejabat yang baru, Arman Syifa, M.Acc, Ak. Pejabat lama Efdinal selanjutnya menempatai jabatan baru sebagai Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Banten, sedangkan pejabat baru sebelumnya adalah pejabat di Auditorat Keuangan Negara I.

Gubernur mengharapkan pergantian pejabat di lingkungan BPK bisa lebih mengoptimalkan pengawasan baik internal maupun eksternal. Meski diakui opini WDP (Wajar dengan pengecualian) yang dicapai Pemprov Bali disebabkan oleh kurangnya kualitas sumber daya manusia untuk melaksanakan semua aturan dan syarat-syarat yang harus dipenuhi di dalam melaksanakan pengelolaan keuangan dalam menyelenggarakan program-program pembangunan.

Akan tetapi Gubernur berkomitmen untuk bisa meningkatkan status dari WDP menjadi WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dengan cara melakukan pengendalian internal dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.

Untuk itu pihaknya harus selalu melakukan koordinasi dengan BPK untuk dapat melaksanakan pengelolaan keuangan dengan baik. Dengan status WTP ini berarti sudah tercipta suatu tata kelola pemerintahan yang bersih akuntable, transparan sehingga pembangunan yang bisa berjalan dengan baik yang pada ujungnya untuk peningkatan kesejahteraan rakyat.

Sementara itu anggota BPK RI, Dr Faisal Jalil dalam sambutannya mengatakan bahwa, meskipun Bali mendapat status WDP, tetapi pengelolaan keuangan Bali masih terbaik nomor dua setelah Pemprov Sulawesi Selatan.

“Status WDP sebenarnya bukan suatu masalah besar, semua itu masih sangat bisa diperbaiki asalkan ada koordinasi yang baik antara BPK dengan Pemerintah Provinsi Bali dalam pengelolaan keuangan. Status WTP sangat mudah didapat asalkan semua aturan yang ada bisa diikuti karena semua aturan yang ada adalah produk pemerintah, “ pungkasnya.

Hadir pada acara serah terima jabatan itu anggota DPR RI, Anak Agung Rai, Bupati Badung, Anak Agung Gede Agung, Bupati Tabanan Eka Wiryastuti, Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra, dan Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana. (der)

Anggaran Subak di Badung Rp 6,7 M

Subakinilahbali.com, Badung: Perhatian Pemerintah Kabupaten Badung dai tahun ke tahun terhadap keberadaan subak terus meningkat. Ini bisa dilihat dari penganggaran dananya yang terus bertambah.

Dari dana bagi hasil pajak dan retribusi daerah tahun 2013, anggaran dialokasikan Rp 8 miliar lebih bagi 212 subak yeh dan subak abian, atau dengan kata lain masing-masing subak mendapatkan Rp 35 juta. Sementara pada 2014 mendatang, di anggaran APBD induk saja dirancang Rp6,7 miliar lebih.

“Jadi perhatian Pemkab Badung terhadap subak terus meningkat,” ujar kepala Bappeda dan Litbang Pemkab Badung, I Wayan Suambara saat tampil sebagai nara sumber pada acara Rembug Tani 2013 di Badung, Rabu (16/10).

Tidak hanya subak, juga pemberian hibah kepada kelompok tani meningkat dari Rp658 juta di tahun 2012 menjadi Rp 1,4 miliar lebih pada tahun 2013.

Suambara juga mengatakan anggaran untuk sektor pertanian dalam arti luas pada 2014 di APBD induk saja dirancang Rp83,9 miliar lebih, sedangkan pada 2013 mencapai 96,4 miliar lebih.

“Anggaran untuk sektor pertanian dalam arti luas di Badung setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan, “ kata Suambara.

Dalam presentasinya yang berjudul Kebijakan Pemerintah Kabupaten Badung terhadap Subak dalam rangka Pembangunan Sektor Pertanian tersebut, Suambara mengungkapkan bahwa dalam kerangka kebijakan revitalisasi subak dan pertanian, Pemkab Badung telah memberi dukungan baik dari segi dukungan kelembagaan, peningkatan kapasitas, sarana prasarana, pemasaran maupun dukungan anggaran.

Subsidi Benih

Disebutkan pula, bahwa Pemkab Badung telah mengambil kebijakan untuk menyelamatkan pertanian dan mengurangi alih fungsi lahan yaitu dengan memberikan pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sekurang-kurangnya 20% bagi lahan pertanian dan pembebasan PBB bila lahan pertanian terdapat pada jalur hijau.

“Di luar dari itu Badung juga akan memberikan subsidi benih dan pupuk mencapai Rp. 3,8 miliar lebih di tahun 2014 mendatang,” tambahnya.

Di bagian lain, Suambara menjelaskan bahwa untuk peningkatan dan pemeliharaan jalan usaha tani (JUT) dan jaringan irigasi tingkat usaha tani (JITUT) dari APBN dan APBD 2014 masing-masing sebesar Rp9,6 miliar lebih dan Rp. 11,4 miliar lebih. Selain itu anggaran peningkatan, pemeliharaan dan normalisasi jaringan irigasi di Badung untuk tahun 2014 dirancang Rp 23,9 miliar lebih.

Ketua DPC HKTI Badung, I Nyoman Sujastra mengatakan, rembug tani ini merupakan pertemuan awal dari kegiatan rembug tani yang skupnya lebih besar yang akan digelar bulan Nopember nanti di Petang. Melalui rembug tani diharapkan nanti menghasilkan sebuah rekomendasi untuk mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan pembangunan di sektor pertanian.

“Rembug tani ini merupakan sebuah sinergi antara HKTI dan Pemkab Badung dengan petani melalui pekaseh/kelian subak guna mewujudkan ketahanan pangan di Badung,” jelasnya. (der)

‘Bali Harmoni’ Dukung Reklamasi Tanjung Benoa

Bali Harmoni Dukung Reklamasi Tanjung Benoa inilahbali.com, Denpasar: Sikap pro dan kontra terhadap rencana reklamasi di Tanjung Benoa masih belum reda. Setelah berulang kali dari ForBali yang dimotori Wayan ‘Gendo’ Suardana menggelar demo menolak reklamasi, kini giliran massa yang tergabung dalam ‘Bali Harmoni’ melancarkan aksi demo yang mendukung dilakukannya revitalisasi atau reklamasi.

Aksi dari Bali Harmoni ditunjukkan sekitar puluhan warga dari Desa Tanjung Benoa mendatangi gedung DPRD Bali, Rabu (16/10). Mereka menuntut agar Tanjung Benoa segera direvitalisasi sehingga terhindar dari ancaman kerusakan lingkungan bahkan ancaman tenggelam.

“Kami inginkan tanjung Benoa agar segera direvitalisasi,” teriak salah satu koordinator aksi, Wayan Ranten saat diterima anggota DPRD Bali, Dewa Nyoman Rai dan Gusti Putu Wijra di lobi gedung DPRD Bali.

Menurut Ranten, kondisi tanjung Benoa saat ini rawan tenggelam. Beberapa faktor penyebabnya seperti akibat reklamasi di pulau Serangan, reklamasi di pelabuhan Benoa serta reklamasi sejumlah titik di kawasan Sanur.

Terkait hal itu, kata Ranten, revitalisasi tanjung Benoa harus segera dilakukan. Bahkan keuntungan jika jadi direklamasi, maka dipastikan akan sangat menguntungkan karena bisa membuka lapangan kerja.

Terhadap tuntutan tersebut, anggota DPRD Bali Dewa Nyoman Rai dan Gusti Putu Wijra menyatakan sependapat dengan aspirasi yang disampaikan Bali Harmoni. “Walaupun di Dewan masih ada perbedaan sikap, tapi kami secara pribadi setuju dengan aspirasi Bali Harmoni yang menginginkan perlunya revitalisasi tanjung Benoa, karena dampak positifnya lebih banyak dari negatifnya,” ujar Dewa Rai yang dari PDI Perjuangan tersebut.

Dampak positifnya, menurut Dewa rai, selain memperbaiki lingkungan juga kalau setelah reklamasi akan bisa menyerap banyak tenaga kerja. Sikap yang sama juga ditunjukkan Gusti Putu Wijra yang mantan wakil bupati Karangasem ini.

Sebelum ke DPRD Bali, terlebih dahulu rombongan demo ini mendatangi kantor Gubernur Bali yang berada di sebelah timur gedung DPRD. Mereka diterima Kepala Satuan Polisi Pamong Praja, Made Sukadana di depan pintu gerbang, dan menampung aspirasinya untuk selanjutnya akan diteruskan kepada Gubernur Bali.

Sebelumnya, belasan warga Tanjung Benoa yang dipimpin Bendesa Adatnya Nyoman Wana Putra juga mendatangi kantor gubernur yang diterima wakil gubernur ketut Sudikerta. (der)

Urban Outing Class

‘Urban Outing Farming’ di Denpasar Libatkan Siswa SMP

inilahbali.com, Denpasar: Salah satu dampak tingginya urbanisasi di Kota Denpasar adalah makin menyempitnya lahan pertanian. Akibatnya produk-produk yang bisa langsung bisa dinikmati langsung pun dalam kehidupan sehari-hari pun juga terbatas.

Kondisi ini mendorong Pemkot Denpasar untuk menggelar gerakan ‘Urban Outing Farming’. Yakni upaya semaksimal mungkin dalam memanfaatkan lahan yang terbatas dengan menanam bahan pahan untuk konsumsi sendiri.

Melalui tema gerakan tersebut, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPM Pemdes) bersama Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar menggelar outing class yang mencoba menyosialisasikan dan merekonstruksi pemikiran khusunya generasi muda agar dapat menciptakan ketahan pangan masyarakat khususnya bagi keluarga. Acara outing class dilaksanakan Sabtu (12/10) di Banjar Cengkilung dengan melibatkan siswa SMPN 12 dan SMAN 8 Denpasar.

Kepala BPM Pemdes Kota Denpasar, Made Mertajaya mengatakan acara outing class ini sebagai upaya Pemkot Denpasar dengan slogan “Generation vegetable gardening is fun” untuk mengajak generasi muda kota secara bersama-sama memiliki tanggung jawab terhadap dinamika kota khusunya dalam hal ketahanan pangan.

Menurut Mertajaya, kegiatan berkebun dalam lahan yang terbatas akan menjadi kegiatan yang menyenangkan, dan hasil akhirnya diharapkan masing-masing rumah keluarga akan menjadi agen perubahan dalam hal urban farming sesuai semangat Hijau Kotaku Rumahku.

Kondisi akan menjadi tantangan ke depan Pemerintah Kota Denpasar untuk meningatkan pengetahuan dan ketrampilan khusunya kepada para siswa sebagai agen perubahan untuk dapat memaksimalkan potensi lahan pekarangan yang memiliki fungsi seperti menghasilkan beraneka ragam bahan pangan, sumber daya yang dapat memberikan sumbangan ekonomi yang berarti bagi kehidupan rumah tangga, serta manfaat ekologis yang sangat dibutuhkan sebagai akibat perubahan cuaca dan iklim.

“Seperti PKK Banjar Cengkilung yang telah mampu melaksanakan urban farming di masing-masing rumah tangga dengan menanam tomat, terong, dan sayur-sayuran yang berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan sehari-hari,” ujar Mertajaya sembari mengatakan kegiatan ini juga serangkaian peringatan Hari Pangan se-Dunia yang akan dilaksakan di Desa Budaya Kertalangu pada Novermber mendatang.

Sebelum melakukan outing class, para siswa juga diberikan pemahaman terkait urban farming oleh IGAN Anggreni dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar. Berkebun, kata dia, merupakan kegiatan yang mengasyikkan, apalagi pelajaran berkebun dulunya sangat dimintai para siswa.

Namun kondisinya kini jauh berbeda. Keterbatasan lahan membuat kegiatan berkebun semakin sulit ditemukan. Melalui gerakan urban farming para siswa dapat menanam bahan pangan sendiri seperti sayur-sayuran sehingga nantinya dapat dikonsumsi sendiri.

Walaupuan dengan lahan terbatas, para siswa dapat melakukan cara-cara kreatif untuk menyediakan tempat tumbuh bagi tanaman pangan selama ada udara dan cahaya matahari, tanaman pasti dapat tumbuh.

“Saya berharap kegiatan urban farming ini dapat menjadi pembelajaran di sekolah dengan mengguankan bahan bekas seperti tong sampah bekas dan bahan lainnya yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman pangan,” ujar Anggreni. (der)

Lomba ‘Bapang Barong’ di Denpasar

Baronginilahbali.com, Denpasar: Pemkot Denpasar melalui Dinas Kebudayaan menggelar acara ‘Lomba Bapang Barong’ di lapangan Puputan I Gusti Ngurah Made Agung, Sabtu (12/10). Acara yang terbuka untuk umum ini berlangsung meriah yang menyedot perhatian masyarakat.

Lomba ini tidaklah mudah dilakukan. Terbukti salah seorang peserta jatuh sempoyongan usai mapang barong yang beratnya sekitar 75 kg hingga 90 kg.

Seperti yang dikatakan budayawan Prof Wayan Dibia, bahwa mapang barong tidklah gampang. Menurut guru besar di Institut Seni Indonesia Denpasar ini, diperlukan teknik dasar menari yang baik di samping syarat fisik harus kuat.

“Mapang barong itu diperlukan teknik dasar menari di samping juga didukung fisik yang kuat,” papar Dibia.

Dalam lomba tersebut, 11 orang dari 21 peserta yang ambil bagian bergiliran menunjukkan kebolehannya di hadapan para juri, pengamat maupun masyarakat penonton. Barong yang memiliki bobot antara 75 kg hingga 90 kg mampu dimainkan dengan lincah oleh beberapa penari bapang.

Masing-masing penari bapang barong diwajibkan melakukan gerakan bapang sesuai durasi waktu yang ditentukan dan ditambah kreativitasnya. Unsur-unsur yang dinilai meliputi gerakan, kreativitas, dinamisasi, tempo, penguasaan panggung, penjiwaan dan lain-lain.

Para peserta pun secara bergantian melakoninya dengan diiringi penabuh dari Sekeha Gong “Tirta Udiyana Sari” Sanur Denpasar Selatan dan Sekeha Gong “Pura Jurit” Pagan Klod Denpasar Timur.

Kepala Dinas Kebudayaan Denpasar, Made Mudra mengatakan, digelarnya lomba bapang barong kali ini bertujuan untuk menggali, melestarikan sekaligus mengembangkan seni bapang barong di kalangan generasi muda. Di samping itu juga sebagai upaya untuk mendukung Denpasar sebagai Kota Kreatif Berbasis Budaya Unggulan.

Pada lomba itu, selain hadir pengamat juga sejumlah juri antara lain Prof Wayan Dibia, Komang Astita, Gusti Ngurah Artha, Surya Negara, Muliana, Arini, Gusti Ngurah padang dan lainnya. (der)

Festival Coffee di Gianyar Disambut Antusias Wisatawan

Festival Coffeeinilahbali.com, Gianyar: Festival Coffe, Food & Textile yang digelar Dinas Pariwisata Pemkab Gianyar Bali di jaba Pura Tirta Empul Tampaksiring mampu menyedot perhatian wisatawan. Festival ini dimaksudkan untuk menyinergikan sektor pertanian, perkebunan, perindustrian dengan sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Gianyar, Anak Agung Ari Brahmanta mengatakan, festival yang dirangkaikan dengan Hari Pariwisata ini bertujuan menumbuhkembangkan kreasi produk baru baik coffee, food dan textile.

“Yang terpenting festival ini menjadi ajang promosi kepada wisatawan,” ungkap Ari Brahmanta, di sela-sela acara festival yang berlangsung dua hari, mulai (6/10).

Karuan saja wisatawan yang hadir tampak antusias mencoba mencicipi aneka kuliner yang disajikan peserta festival seperti nasi sela, pepes telengis, ayam betutu, daluman, cendol, dan makanan serta jajan tradisional Bali lainnya.
Begitu juga produk kopi menjadi favorit para undangan yang datang untuk mencicipi. Semua produk kopi yang ditawarkan merupakan produk petani Gianyar, salah satunya adalah kopi Luwak hasil olahan petani Tampaksiring.

“Wow, sedap sekali kopi Luwaknya,” komentar di antara mereka seusai nyeruput kopi.

Pilihan Delegasi APEC
Dipilihnya lokasi jaba Pura Tirta Empul karena obyek wisata ini menjadi primadona bagi kalangan wisatawan yang rata-rata jumlah pengunjung mencapai 1.200 orang per harinya. Selain itu juga atas pertimbangan Pura Tirta Empul menjadi salah satu destinasi pilihan para delegasi APEC Summit 2013.

“Tempat ini sangat efektif untuk ajang promosi sekaligus memberikan inspirasi kepada pedagang sekitarnya terhadap produk baru,” imbuh Ari Brahmanta.

Festival Coffee, Food and Textile ini terselenggara atas kerja sama Dinas Pertanian, Disperindag, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas PP dan KB, PHRI, PKK, Dharma Wanita serta Desa Pakraman Manukaya Let.

Peserta festival berasal dari perwakilan masing-masing kecamatan yang ada di Gianyar dengan menampilkan olahan kuliner yang menjadi khas di daerahnya. Seperti olahan rebung bambu tabah yang disuguhkan dari Kecamatan Payangan.

Festival juga dimeriahkan masakan khas India yang dihadirkan untuk menambah semarak festival.

Yang tak kalah menariknya, di sela-sela festival juga dimeriahkan dengan lomba melukis tong sampah yang diikuti pelajar SMA/SMK se- Kabupaten Gianyar, dan lomba foto. (hug)

Bupati Geredeg Kecewa di “Rumah Pintar”

Geredeg kecewa di rumah pintarinilahbali.com, Karangasem: Bupati Karangasem I Wayan Geredeg tampak kecewa ketika mendapati kondisi gedung “Rumah Pintar” di Desa Munti Gunung yang tidak beres. Padahal baru saja selesai diupacarai pemlaspasan.

Ketidakberesan itu terlihat dari hasil pengerjaan akhir pada tembok penyengker, tangga, sebagian dinding ruangan retak dengan kualitas rendah. Padahal sesuai rencana, Rumah Pintar ini bakal ditinjau juga oleh Nyonya Ani Yudhoyono.

Terhadap kondisi tersebut, Geredeg meminta BPMPD selaku leading sector agar segera melakukan penanganan kelemahan kondisi fisik bangunan agar memenuhi syarat kualitas standar. Di samping itu agar menyiapkan pelaksanaan program sesuai misi awal pendirian Rumah Pintar. Dan juga diharapkan instansi terkait untuk melengkapi semua kelengkapan pengadaan bangku dan lainnya.

Seperti diketahui, Rumah Pintar berukuran 20 X 18 meter ini didanai Rp200 juta. Bangunan ini terdiri dari 5 jenis ruangan utama di antaranya 4 ruang untuk sentra dan 1 ruangan untuk administrasi.

Sarana Rumah Pintar berorientasi pada program pembelajaran mengoptimalkan potensi multiple inteligence dan lifeskill dengan pengelompokan sarana meliputi buku, CD interaktif, permainan edukatif dan panggung mini.

Sedangkan pegembangan 5 sentra terdiri dari sentra buku untuk menyediakan buku bacaan, sentra bermain merupakan permainan edukatif bagi tumbuh kembang anak, sentra panggung peyediaan ruang aktivitas dan kreasi anak, sentra komputer penyediaan sarana teknologi komunikasi dan sentra kriya untuk ketrampilan dan kecakapan hidup sesuai kebutuhan.

Pelaksanaan kegiatan yang difasilitasi di Rumah Pintar antara lain membaca buku, menonton secara interaktif melalui komputer, menonton VCD secara pasif, bermain peran, berkesenian dan berapresiasi menonton kegiatan panggung dan pengembangan kecakapan hidup ramaja dan ibu usia produktif.

Program Rumah Pintar dianggap berhasil apabila 80% peserta mampu memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat. Program pendidikan keaksaraan wirausaha ini tidak menargetkan jumlah lulusan tetapi peserta memiliki ketrampilan hidup untuk menolong dirinya sendiri. (ana)