Tag Archives: inspirasi

Bali Bird Park Logo Baru

Bali Bird Park Luncurkan Logo Baru

Bali Bird Park Logo Baruinilahbali.com, Gianyar: Dengan semangat pembaruan, Bali Bird Park yang berlokasi di Desa Singapadu Kabupaten Gianyar Bali meluncurkan logo barunya yang berwujud burung tengah mengepak sayapnya di udara. Peluncuran ini dilakukan Managing Director Bali Bird Park, Nick Blackbeard, Selasa (29/10/2013).

“Logo baru Bali Bird Park ikonik dan berbeda yang telah diperbarui dan dimodernisasi,” ujar Nick dihadapan puluhan wartawan dan travel agent.

Bagi Nick, logo barunya ini dinilai lebih hidup dengan percikan energi baru dengan menerapkan pendekatan yang fleksibel untuk palet warna dalam berbagai gradien.

“Jadi karakteristik yang kita inginkan terkait dengan Bali Bird park adalah ramah, berorientasi keluarga, lebih dekat, hangat, terlibat, etika, bertanggung jawab dan peduli,” papar Nick.

Peluncuran logo baru dalam rangkaian HUT ke-18 PT Taman Burung Citra Bali International selaku pengelola Bali Bird Park ini, manajemen menginginkan agar hal pertama yang dipikirkan pengunjung tentang Bali Bird Park ini adalah ‘Tempat dimana burung dan orang bertemu dan semua pengalamannya (Where birds and people meet).

Sementara itu Ngakan Made Agung Dipadjaja, Director Sales & Marketing mengungkapkan bahwa sebuah logo yang kuat adalah aset kompetitif bagi perusahaan. “Ketika sebuah logo dipahami dapat berfungsi sebagai sumber inspirasi, kegembiraan, dan kepuasan pengunjung,” katanya.

Bali Bird Park

Bagi Agung, dengan menghubungkan antara orang dan burung, Bali Bird Park tidak saja menyediakan ikatan pengalaman pengunjung, tapi juga membantu mentransformasikan cara berpikir orang tentang perlindungan dan konservasi satwa khususnya burung.

Saat ini, taman burung seluas 2 hektare ini mengoleksi 1000-an burung dengan 250 spesies. Dengan kekayaan satwa burung ini mampu menyedot pengunjung rata-rata dalam keadaan normal mencapai 500 orang/hari. Sedangkan pada hari-hari libur dan hari-hari raya besar lainnya seperti Galungan bisa menembus 1.150 orang dalam satu hari. Dengan logo baru ini ditargetkan jumlah kunjungan dalam keadaan normal bisa menembus 650 hingga 680 orang/hari. (der)

 

Festival Coffee di Gianyar Disambut Antusias Wisatawan

Festival Coffeeinilahbali.com, Gianyar: Festival Coffe, Food & Textile yang digelar Dinas Pariwisata Pemkab Gianyar Bali di jaba Pura Tirta Empul Tampaksiring mampu menyedot perhatian wisatawan. Festival ini dimaksudkan untuk menyinergikan sektor pertanian, perkebunan, perindustrian dengan sektor pariwisata.

Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Gianyar, Anak Agung Ari Brahmanta mengatakan, festival yang dirangkaikan dengan Hari Pariwisata ini bertujuan menumbuhkembangkan kreasi produk baru baik coffee, food dan textile.

“Yang terpenting festival ini menjadi ajang promosi kepada wisatawan,” ungkap Ari Brahmanta, di sela-sela acara festival yang berlangsung dua hari, mulai (6/10).

Karuan saja wisatawan yang hadir tampak antusias mencoba mencicipi aneka kuliner yang disajikan peserta festival seperti nasi sela, pepes telengis, ayam betutu, daluman, cendol, dan makanan serta jajan tradisional Bali lainnya.
Begitu juga produk kopi menjadi favorit para undangan yang datang untuk mencicipi. Semua produk kopi yang ditawarkan merupakan produk petani Gianyar, salah satunya adalah kopi Luwak hasil olahan petani Tampaksiring.

“Wow, sedap sekali kopi Luwaknya,” komentar di antara mereka seusai nyeruput kopi.

Pilihan Delegasi APEC
Dipilihnya lokasi jaba Pura Tirta Empul karena obyek wisata ini menjadi primadona bagi kalangan wisatawan yang rata-rata jumlah pengunjung mencapai 1.200 orang per harinya. Selain itu juga atas pertimbangan Pura Tirta Empul menjadi salah satu destinasi pilihan para delegasi APEC Summit 2013.

“Tempat ini sangat efektif untuk ajang promosi sekaligus memberikan inspirasi kepada pedagang sekitarnya terhadap produk baru,” imbuh Ari Brahmanta.

Festival Coffee, Food and Textile ini terselenggara atas kerja sama Dinas Pertanian, Disperindag, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas PP dan KB, PHRI, PKK, Dharma Wanita serta Desa Pakraman Manukaya Let.

Peserta festival berasal dari perwakilan masing-masing kecamatan yang ada di Gianyar dengan menampilkan olahan kuliner yang menjadi khas di daerahnya. Seperti olahan rebung bambu tabah yang disuguhkan dari Kecamatan Payangan.

Festival juga dimeriahkan masakan khas India yang dihadirkan untuk menambah semarak festival.

Yang tak kalah menariknya, di sela-sela festival juga dimeriahkan dengan lomba melukis tong sampah yang diikuti pelajar SMA/SMK se- Kabupaten Gianyar, dan lomba foto. (hug)

‘APEC Women’ Bahas Peningkatan Peranan Wanita

APEC Womeninilahbali.com, Badung: Salah satu agenda penting yang dibahas pada pertemuan APEC Women and The Economic Forum 2013 di Nusa Dua, Bali, yang berlangsung mulai Jumat (6/9) akan akan berakhir hingga Minggu (8/9) adalah peningkatan peranan wanita terutama dalam perekonomian global.

Acara yang bertema ‘Women as Economic Drivers’ ini dilakukan bersamaan dengan APEC Small Medium Enterprises Working Group (SMEWG) yang dihadiri 805 anggota delegasi dari 20 negara ekonomi APEC dan empat Negara pengamat.

“Pertemuan ini sangat strategis dalam rangka mensinergikan kebijakan di kedua kementeris mengingat lebih dari 60 persen pelaku usaha kecil dan menengah adalah perempuan, “ ujar Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar, usai membuka acara.

Kata Linda Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan peningkatan kesetaraan gender di setiap aspek pembangunan, termasuk aspek ekonomi.

“Sinergitas kedua bidang ini diharapkan dapat meningkatkan daya ungkit program dan kegiatan pemerintah maupun swasta untuk meningkatkan partisipasi dan perempuan dalam usaha kecil dan menengah,” katanya.

Menurut Linda, Indonesia mencatat keberhasilan dalam ranah peningkatan peranan perempuan. Banyak negara di Asia dan Pasifik terinspirasi dan mengajak bekerja sama. Jepang, Australia, dan Taiwan sudah lakukan pembicaraan khusus dengan kementerian PPPA terkait program pemberdayaan perempuan dan perlindungan.

Linda berharap ajang ini bisa memberikan kesempatan semakin luas kepada perempuan pelaku industri UKM. Hadirnya para CEO berbagai perusahaan nasional maupun internasional jadi ajang kesempatan yang sangat potensial kepada pelaku bisnis UKM untuk mengembangkan diri. Selain kalangan swasta, hadir dalam acara ini Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, serta Dirut Pertamina Karen Agustiawan.

Menurutnya, APEC Women and the Economy Forum akan membahas tiga tema utama, yaitu reformasi struktural, teknologi informasi bagi perempuan, dan infrastruktur serta sumber daya manusia. Hal ini selaras dengan salah satu bahasan dalam pertemuan pemimpin negara dalam APEC 2010 yang menyebut bahwa kaum wanita memegang kunci strategis dalam pembangunan.

Menurut Linda, baik di negara maju maupun di negara berkembang, wanita berperan dalam ekonomi, dengan menciptakan peluang bisnis yang menyerap banyak lapangan pekerjaan.

Satu hal yang tak boleh dilupakan, kata Linda, adalah perang kaum muda yang berkreasi dan berinovasi dalam ekonomi, misalnya dengan bisnis start up.

“Mereka tak hanya berkontribusi dalam ekonomi, tetapi juga meningkatkan kemampuan SDM sebagai aset utama dalam pembangunan,” katanya.

Capaian yang diharapkan dari WEF adalah peningkatan komitmen dan kerjasama antar pemerintah dan swasta dalam perberdayaan perempuan di bidang ekonomi, khususnya UKM. Selain itu adalah meningkatkan sinergitas dan kerjasama antar forum APEC, dalam hal ini yang terkait dengan UKM, serta menyepakati rencana strategis pemberdayaan perempuan dalam lima tahun ke depan. (ana)

WABUP SUKERANA: Keliru, Asumsi Pajak Online Mahal

Babup Sukeranainilahbali.com, Karangasem: Asumsi yang menengarai bahwa sistem pembuatan program pelayanan pajak online berisiko harga mahal dan adanya kepentingan di balik upaya terobosan itu, sangat tidak benar dan keliru. Upaya tersebut murni untuk mendorong terwujudnya transparansi dan akuntabilitas pelayanan pajak, tanpa adanya dugaan kebocoran dan penyimpangan lagi.

Demikian penegasan Wakil Bupati Karangasem, I Made Sukerana, SH, menyikapi perkembangan tentang prakarsa penyusunan payung hukum sistem pelayanan pajak online di Amlapura Selasa, (16/07/2013). Dikatakan, sekarang ini media sosial/online sudah menjadi kebutuhan keseharian dari publik, sehingga kemudahan pembayaran pajak pun juga harus dapat memanfaatkan teknologi tersebut sehingga bersifat lebih terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik secara mudah, efektif dan efisien. Bahkan dari segi anggaran sesuai masukan teknis dari programmer, biaya untuk pembuatan program online dengan materi sistem pelayanan pajak sudah sangat murah, tidak seperti hasil gambaran sebelumnya yang mencapai miliaran rupiah.

Mengenai dugaan adanya kepentingan lain di balik rencana tersebut, Wabup I Made Sukerana, mengaku sangat mustahil program seperti itu ditunggangi maksud lain. Tujuan dalam membuat sistem pelayanan pajak online merupakan suatu perangkat sistem soft ware berbasis website yang dapat diakses publik. Bagaimana mungkin pembuatan suatu sistem lebih maju secara teknologi ada muatan kepentingan lain, kecuali kepentingan untuk mengoptimalkan pelayanan dan meningkatkan perolehan pendapatan pajak kepada negara.

Sekda Ir. I Gede Adnya Mulyadi, M.Si didampingi Kadispenda I Nengah Toya, SE, M.AP menambahkan, pelayanan pajak online dalam era modernisasi pelayanan publik, sudah menjadi kebutuhan sistem manajemen perpajakan guna menciptakan transparansi dan akuntabilitas pelayanan bidang perpajakan. Dikatakan, konsep pajak online dalam pengelolaan pajak PHR (Pajak Hotel dan Restoran) meliputi pelaporan, pembayaran dan pengawasan secara bertahap. Di bidang pelaporan WP (Wajib Pajak) dimudahkan penyampaian laporannya tanpa menyampaikan SPTPD namun hanya perlu mengklik SPTPD online dalam website Dispenda.

Untuk identitas WP digunakan Persoanal Identification Number (PIN) atau ID khusus bagi seluruh WP hotel dan restoran. Sedangkan untuk pembayaran akan dilakukan kesepakatan bersama dan perjanjian kerjasama dengan bank sehingga WP dapat melakukan pembayaran pada outlet cabang bank yang terdekat dengan lokasi WP dan diketahuinya perkembangan penerimaan secara treal time.

Sementara di bidang pengawasan pemasangana aplikasiya pada WP trasaksinya menggunakan perangkat elektronik yang terhubung dengan internet dan kerahasiaan data wajib pajak tetap terjaga.

Ditekankan, untuk kesiapan di Dispenda telah disiapkan SDM berkualifikasi teknik informatika untuki mengelola sistem secara profesional dan aplikasinya dalam tahap pengembangan. Untuk pemasangan aplikasi sistim online terus dilakukan sosialisasi pada WP hotel dan restoran dan rata-rata menunjukkan rerspon positif, sehigga bisa menyentuh wajib pajak yang perlu didukung adanya payung hukum terlebih dahulu. Semangat sistim online ini juga diinspirasi dari keberhasilan pengelolaan pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan yang menggunakan CCTV pada pos pengawasan dan menggunakan kartu tanda pengambilan setiap pengangkutan. Sistem tersebut tenrnyata efektif meningkatkan peneriman PAD dengan pencapaian Rp14,6 miliar tahun 2010 meingkat menjadi Rp56,6 miliar tahun 2011 dan tahun 2012 melonjak menjadi Rp63,51 miliar.

Pajak hotel dan restoran bagi Pemkab Karangasem menjadi potensi pemasukan signifikan menyumbang dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga perlu terus dilakukan pembenahan dalam sistem payung hukum maupun operasionalnya di lapangan. Tahun 2012 pajak hotel yag ditargetkan sebesar Rp11.600.000.000 dapat terealisasi sebesar Rp12.768,988.401. Sedangkan pajak restoran yang ditargetkan sebesar Rp4.850.000.000 berhasil dicapai realisasi sebesar Rp 5.280.000.000. Sedangkan untuk tahun 2013 pajak hotel ditargetkan sebesar Rp11.600.000.000 hingga bulan Juni 2013 terealisasi sebesar Rp5.272.577.734,92 (45,45 %) dan pajak restoran yang ditargetkan sebesar Rp4.750.000.000, hingga bulan Juni berhasil terealisasi sebesar Rp 2.149.182.994 (45,25 %), dari tahap keduanya 45%. (ers/hms)

Coca-Cola, Quiksilver, dan Garuda Indonesia Gelar “Bali’s Big Eco Weekend”

Bali’s Big Eco Weekend inilahbali.com, Kuta: Ribuan orang rela ‘mengotori’ tangan mereka untuk membersihkan pantai Kuta, Bali. Coca-Cola Amatil Indonesia, Quiksilver, dan Garuda Indonesia mengumpulkan karyawan, pelanggan, masyarakat, dan turis untuk mengikuti rangkaian aktivitas ramah lingkungan, seperti memungut sampah, menanam pohon, dan mengembalikan bayi penyu ke laut.

Dalam acara bertajuk “Bali’s Big Eco Weekend”, karyawan dan pelanggan dari ketiga perusahaan bergabung dengan warga setempat dan wisatawan untuk bersama-sama membersihkan sampah di pesisir pantai Kuta. Dalam satu jam saja, partisipan berhasil mengumpulkan total 220 kg sampah. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan total sampah yang berhasil dikumpulkan di acara Bali’s Big Eco Weekend tahun lalu, menunjukkan keberhasilan program Bali Beach Clean Up yang telah dijalankan dan diharapkan dapat semakin dikembangkan di tahun-tahun mendatang, menghasilkan pantai-pantai Bali yang bersih dan bebas sampah di masa depan.

Sesi ini kemudian dilanjutkan dengan mendonasikan 500 buah pohon kepada pemimpin masyarakat (Bendesa Adat)pantai Kuta, Seminyak, Legian, Jimbaran, dan Kedonganan, kemudian melepaskan 1.000 bayi penyu ke habitat asalnya.

“Kami sangat terinspirasi melihat masyarakat bekerja sama untuk membuat lingkungan menjadi lebih bersih, sehat, dan bahkan lebih indah dari sebelumnya,” kata Erich Rey, Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia,

“Bali’s Big Eco Weekend memang didesain untuk mengumpulkan semua stakeholder, termasuk pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk melestarikan keindahan pantai yang memiliki peran besar bagi pariwisata Indonesia dan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya.”

Sarat akan reputasi internasional, Bali masih terus menjadi destinasi favorit bagi para turis lokal dan internasional, menarik 3 juta wisatawan pada tahun 2012. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, negara pemasok turis terbesar ke Bali di tahun 2012 adalah Australia, berkontribusi 27% terhadap jumlah total wisawatan. Ini mengapa di tahun ini, Bali’s Big Eco Weekend spesifik mengundang juara dunia selancar asal Australia seperti Mark Richards dan Martin Potter, dan ikon selancar lainnya seperti Jake Paterson, Matt Hoy, Peter McCabe dan Simon Anderson, yang diharapkan bisa memberikan contoh serupa bagi penggemar di negara asal mereka.Musisi dan aktivis lingkungan, Melanie Subono, termasuk dari salah satu relawan yang turut berpartisipasi.

“Quiksilver Indonesia, sebagai perusahaan yang sejarahnya didirikan oleh para peselancar, telah lama memperhatikan dan berpartisipasi aktif dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan Pulau Bali, dan merasa bangga bisa mengundang para peselancar kancah dunia untuk acara ini. Partisipasi mereka tentu akan menyebarkan pesan lebih luas lagi, dan kesempatan bagi mereka bertanding melawan peselancar lokal di Uluwatu besok diharapkan bisa meningkatkan kepedulian komunitas surfing terhadap kebersihan pantai di Indonesia, selain pantai Kuta,” kata Paul Hutson, CEO Quiksilver Asia Tenggara.

Bali’s Big Eco Weekend pertama kali diselenggarakan di tahun 2010, sebagai aksi berkelanjutan dari Bali Beach Clean Up Program. Meski dibumbui dengan rangkaian aktivitas menyenangkan, agenda utama acara ini selalu difokuskan pada pesan serius—yakni membersihkan pantai dan melestarikan penyu laut. Tahun lalu, Bali’s Big Eco Weekend berhasil mengumpukan lebih dari 1 kg sampah dalam kurang dari 1 jam, serta mengembalikan 1,200 bayi penyu ke habitat asalnya. Tahun ini, PT. Garuda Indonesia, Tbk., menambah inisiatif penanaman 500 pohon untuk meningkatkan estetika area pantai, menambah ruang berteduh, dan yang terpenting, membantu memperlambat erosi pantai.

PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. ikut berperan dalam program ini untuk pertama kalinya pada bulan Desember 2012, dengan mendonasikan dua (2) unit Beach Surf Rake yang dapat mengangkut berbagai jenis sampah dari pasir dengan cepat dan mudah, bahkan sampah-sampah kecil seperti puntung rokok. PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. lalu memutuskan untuk bergabung sepenuhnya dalam program ini pada tahun 2013, sebagai bagian dari komitmennya untuk selalu mendukung kegiatan dan program yang bertujuan untuk pelestarian lingkungan.

Heriyanto, EVP Human Capital and Corporate Affairs Garuda Indonesia mengatakan bahwa sebagai sebuah badan usaha, selain fokus pada bisnis utamanya, Garuda Indonesia juga memiliki kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial dan lingkungan di abad 21 ini. “Bali Beach Clean Up Program merupakan salah satu upaya Garuda Indonesia untuk membantu perbaikan dan pelestarian alam Pulau Bali, terutama melihat dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang bepergian dari dan menuju Bali, yang juga menjadi salah satu pasar utama Garuda,” Heriyanto menambahkan.
Di pagi harinya, sebuah workshop juga diselenggarakan khusus untuk membahas mengenai solusi manajemen sampah secara berkelanjutan. Mark Riddiford dari Greenenz Resources Ltd, New Zealand., melakukan presentasi di depan berbagai NGO lingkungan mengenai teknologi dan inovasi yang bisa diterapkan di Indonesia untuk menangani masalah sampah secara tuntas, sekaligus mampu memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat sekitarnya.

“Kebersihan adalah aspek penting yang bisa meningkatkan daya saing destinasi pariwisata,” lanjut Erich Rey,
Coca-Cola, Quiksilver, dan Garuda Indonesia berkomitmen untuk mengidentifikasi solusi berkelanjutan bagi pelestarian lingkungan di mana bisnis kami beroperasi, karena kami percaya bahwa langkah-langkah kecil bisa mendatangkan perubahan yang besar, dan mengambil sebuah tindakan selalu lebih baik daripada tidak melakukan apa pun.

Tentang Bali Beach Clean Up

Bali Beach Clean Up (BBCU) pertama kali dibentuk pada tahun 2008 oleh Coca-Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver untuk membantu menangani salah satu masalah utama di Bali, yaitu jumlah sampah yang terus meningkat. PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. pertama kali mengambil bagian dalam program ini di tahun 2012, dengan mendonasikan dua unit Beach Surf Rake yang dapat mengangkat berbagai jenis sampah dari atas pasir dengan instan, termasuk sampah seperti puntung rokok dan plastik kecil lainnya.

Pada tahun 2013, PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk. menjadi partner penuh dalam program ini sebagai upaya dalam mendukung berbagai program pelestarian lingkungan.
Melalui kemitraan yang erat dengan Bendesa Adat Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, dan Kedonganan, BBCU telah berkembang menjadi sebuah program harian, dengan 74 kru pembersih pantai yang setiap hari membersihkan 9,7 km garis pantai yang paling ramai di Bali. Program ini juga menginvestasikan 4 buah traktor, 3 buah truk, dan menempatkan lebih dari 300 buah tong sampah.

Di tahun 2013 saja, BBCU telah mengumpulkan kurang lebih 1 juta kg sampah dari lima pantai di Bali, Kuta, Jimbaran, Legian, Seminyak, dan Kedonganan, menambahkan total 14 juta kg sampah yang telah dikumpulkan sejak program ini dimulai.(ers/*)

 

3 Film Inspiratif Pukau Siswa dan Guru

Kacung dan Bintang

Inilahbali.com, Singaraja: Tiga film inspiratif yang diputar dlam tiga sesi berbeda benar-benar memukau penonton mulai dari kalangan siswa, guru hingga masyarakat umum. Ketiga film yang diputar di Gedung Kesenian Gede Manik Singaraja itu,

“Pasukan kapiten” untuk siswa SD dan SMP, “Surat Kecil untuk Tuhan” untuk kalangan guru, dan “Tampan Tailor untuk masyarakat umum.
Sesi pertama diawali pemutaran film “Pasukan Kapiten” yang ditonton perwakilan siswa SD dan SMP se-kota Singaraja. Film drama yang disutradarai Rudi Soedjarwo ini berkisah tentang penindasan seorang anak oleh segerombolan temannya.
Diceritakan, seorang anak bernama Yuma yang tak pernah berani menghadapi segerombolan anak, Omar dan kawan-kawannya,  yang kerap menindasnya. Dia selalu berlari dan bersembunyi dari mereka, dan hingga suatu hari Yuma berkenalan dengan seorang veteran yang penyendiri bernama Sudirman.
Singkat cerita, Yuma minta Sudirman untuk mengajari cara untuk melawan penindasnya. Melalui persahabatan merrka, Yuma dan Sudirman belajar untuk menghadapi ketakutan mereka masing-masing. Yakni Yuma belajar menghadapi penindasnya, sedang Sudirman belajar untuk berani menghadapi ketakutan terbesarnya yaitu masa launya. Alhasil mereka berdua berhasil mengatasi permasalahannya.
“Saya jadi jago bela diri, dan mereka tidak lagi berani mem-bully saya,” ujar Bintang Panglima, aktor cilik pemeran Yuma yang turut hadir nonton bareng bersama ratusan siswa SD dan SMP di Singaraja.  Seorang siswi, Ayu juga mengaku senang menyaksikan film tersebut. “Saya suka  nonton filmnya,” ujarnya.
Pemutaran film-film inspiratif  ini memang sengaja diprogram oleh Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.  Setidaknya ada 16 judul film inspiratif yang sudah diseleksi dan dinilai sebagai persemaian nilai budaya dalam menguatkan karakter bangsa. Film-film inspiratif sepeerti ini, kata Kacung, sudah saatnya lebih sering diputar oleh sekolah dan diitonton bareng untuk memperkuat karakter bangsa.
“Kami imbau agar sekolah-sekolah lebih sering memutar dan nonton bareng film-film inspiratif,” harap Kacung Marijan. Tidak hanya sebatas yang 16 film hasil seleksi Kemendeikbud, tapi juga film-film pilihan lainnya yang mengandung nilai-nilai inspirasi bagi siswa-siswi sebagai generasi penerus bangsa.
Dalam program acara nonton bareng film inspiratif ini, Kemendikbus merancang akan digelar di 30 kota di seluruh Indonesia. Untuk program ini, lanjut Kacung, pemerintah menganggarkan dana Rp30 miliar, yang meliputi mulai dari proses seleksi sampai pembelian hak cipta film.