Category Archives: Kabar Bali

Satpol PP Denpasar Bongkar Rumah Kumuh di Sempadan Sungai

Bangunan rumah kumuh di sempadan sungai di kawasan Renon saat ditertibkan.

Bangunan rumah kumuh di sempadan sungai di kawasan Renon saat ditertibkan.

inilahbali.com, DENPASAR – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar belakangan ini terus gencar menindak pelanggar Perda No. 3 Tahun 2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum. Setelah memberangus ratusan lapak dan rombong PKL di sejumlah kawasan, Jumat (5/9) giliran membongkar rumah kumuh di sempadan sungai di kawasan perkantoran Renon.

Operasi penertiban rumah-rumah kumuh yang melanggar aturan itu dipimpin langsung Kepala Satpol PP Kota Denpasar, IB Alit Wiradana, S.Sos.,M.Si disertai petugas dari kantor desa/kelurahan.

“Kami terus melakukan tindakan tegas kepada yang melanggar Perda No. 3 Tahun 2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum,” tegas Alit Wiradana disela-sela penertiban.

Menurut Alit Wiradana, keberadaan bangunan rumah dan warung semi permanen di pinggir sungai dinilai kumuh dan sangat menganggu kehindahan wajah Kota Denpasar, sehingga perlu ditertibkan dengan tegas karena jelas-jelas melanggar Perda.

Namun untuk penertiban kali ini, pihaknya masih memberikan kesempatan kepada pemilik untuk membongkar sendiri bangunan semi permanen yang berada di sepanjang sempadan sungai Renon. Jika pemilik rumah dan warung kumuh itu belum juga membongkar hingga tenggat waktu yang ditentukan, maka Tim Satpol PP yang akan membongkar paksa.

“Itu harus kami lakukan demi keindahan dan penegakan Perda Kota,apalagimereka tidak memiliki izin,” tandasnya.
Pihaknya selama ini mengaku sudah sering melakukan pembinaan baik yang dilakukan melalui Kepala Lingkungan, Kepala Dusun, maupun dari petugas kantor desa/lurah. Karena upaya pembinaan yang telah dilakukan tidak diindahkan, maka pihaknya melakukan tindakan tegas penertiban.

“Kami harapkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitarnya semakin meningkat, karena semua ini untuk kepentingan bersama,” harap Wiradana.

Kedepannya pihaknya akan terus melakukan penertiban dengan menyasar daerah-daerah lain yang ada di Kota Denpasar dengan menyertakan unsur dari TNI/Polri.

Salah seorang pedagang yang kena penertiban, Mudaham asal Kabupaten Karangasem mengaku akan mengikuti aturan yang berlaku.
Namun dirinya masih meminta kebijakan agar diberikan waktu hingga mendapat tempat yang layak untuk berjualan. Di sepanjang sungai di kawasan Renon itu, dia akui beberapa yang berjualan itu masih kerabatnya. (ana)

Forkom Perbekel/Lurah se-Bali Tunggu Pengukuhan

Suasana audiensi Forkom Perbekel/Lurah se-Bali dengan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta.

Suasana audiensi Forum Komunikasi Perbekel/Lurah se-Bali dengan Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta.

inilahbali.com, DENPASAR – Forum Komunikasi (Forkom) Perbekel/Lurah se-Bali yang telah terbentuk sejak 17 Juli 2014 kini tinggal menunggu pengukuhannya. Pengurus Forkom yang berjumlah 27 orang ini berharap pengukuhannya bisa segera dilakukan sehingga bisa bekerja sesegera mungkin.

Ketua Forkom Perbekel/Lurah se-Bali, I Gede Pawana mengatakan dibentuknya Forkom ini sebagai wadah untuk berkoordinasi dan mempercepat penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi di masing-masing desa.
“Forkom ini sebagai wadah untuk berkoordinasi dan mempercepat penyelesaian masalah yang dihadapi di masing-masing desa,” ujar Gede Pawana yang juga penasihat Forkom Perbekel/Lurah se-Kabupaten Karangasem ini. Forkom ini beranggotakan 706 perbekel dan lurah di seluruh Bali.

Terkait keinginan untuk segera bisa dikukuhkan, Forkom ini melakukan audiensi kepada Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta di rumah jabatan Wakil Gubernur Bali Denpasar, Minggu (31/8). Segenap pengurus dan anggota Forkom berkomitmen Forkom ini akan siap mendukung seluruh program pembangunan yang dijalankan Pemerintah Provinsi Bali untuk menuju masyarakat Bali yang maju, aman, damai dan sejahtera.

Pada audiensi itu, WakilGubernur Ketut Sudikerta menyatakan sangat apresisi atas berdirinya forkom ini, karena dengan adanya forum seperti ini akan cepat bisa dilakukan koordinasi antar perbekel kalau terjadi hal-hal yang harus didiskusikan.

Sudikerta juga mengatakan peran para perbekel dan lurah sangat penting dalam mempercepat di terimanya program Bali Mandara oleh masyarakat di daerahnya. Untuk itu diperlukan sinergitas antara program yang dibuat oleh para perbekel dan lurah yang ada diseluruh Bali dengan semua program yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Bali khususnya yang dalam visi Bali Mandara.

Sudikerta juga menginstruksikan agar para perbekel tidak membeda-bedakan perhatian kepada masyarakat, meskipun pada saat pemilihan perbekel, masyarakat tersebut tidak memilihnya, karena perbekel adalah milik seluruh rakyat yang dipimpin.

Selain itu, Wagub juga mengingatkan agar dalam melaksanakan pembangunan, para perbekel diharapkan memahami aturan pengelolaan keuangan agar tidak tersandung kasus hukum. Juga secara khusus diingatkan para perbekel untuk waspada dan mengantisipasi masalah yang timbul dari pendudk pendatang, dan tetap berpegang pada aturan. (ana)

Lagi, Satpol PP Denpasar Tertibkan Ratusan Lapak dan Rombong PKL

Satpol PP Kota Denpasar tengah menertibkan lapak dan rombong PKL.

Satpol PP Kota Denpasar tengah menertibkan lapak dan rombong PKL.

inilahbali.com, DENPASAR – Seperti tak mengenal kata lelah. Ya itulah kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar dalammenegakkan Perda No. 3 Tahun 2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum.

Kali ini, Rabu (3/9) operasi penertiban yang dipimpin langsung Kepala Satpol PP,Ida Bagus Alit Wiradana menyasar ratusan lapak dan rombong Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar dan telajakan toko di kawasan Sanggaran, Pegok dan sepanjang Jalan Raya Sesetan Denpasar Selatan.

“Lapak dan rombong pedagang kaki lima yang berjualan di atas trotoar sangat mengganggu para pejalan kaki, sehingga harus ditertibkan,” tandasnya di sela-sela penertiban.

Menurut Wiradana, keberadaan rombong dan lapak PKL di atas trotoar dinilai sangat menggangu pejalan kaki. Selain itu banyak terdapat bangunan yang tidak permanen menyerobot badan trotoar sehingga membuat wajah kota kumuh dan merusak keindahan yang jelas-jelas melanggar Perda No. 3 Tahun 2000 tentang Kebersihan dan Ketertiban Umum.

Dalam penertiban kali ini berjalan lancar karena melibatkan anggota TNI, Polri, Desa/Kelurahan terkait. Dari operasi ini, Tim penertiban berhasil mengangkut empat truk lapak dan rombong dagangan yang berjualan di atas trotoar dan di pinggir jalan untuk dibawa ke kantor Dinas Satpol PP Kota Denpasar sebagai barang bukti tindak pidana ringan.

Guna mempersempit celah terjadinya pelanggaran kembali, pihak Satpol PP juga akan melakukan penertiban di malam hari, agar para pedagang memiliki rasa jera. Ia juga mengimbau kepada para PKL agar tidak berjualan di atas trotoar, karena penertiban ini akan dilakukan secara berkelanjutan hingga Kota Denpasar menjadi bersih, dan indah.

Lurah Sesetan, Nyoman Agus Marhardika mengaku sebelumnya telah melakukan pembinaan kepada para pelaku PKL, namun tetap saja membandel. Untuk itu pihaknya meminta bantuan Satpol PP Kota Denpasar untuk menindak tegas. (ana)

Angka Kematian Ibu Melahirkan di Bali Jauh di Bawah Nasional

dr. Made Suyasa Jaya,Sp.OG, Ketua Panitia Pelaksana PIT XXI POGI di Bali.

dr. Made Suyasa Jaya,Sp.OG, Ketua Panitia Pelaksana PIT XXI POGI di Bali.

inilahbali.com, DENPASAR – Jumlah kasus kematian ibu melahirkan di wilayah Bali rata-rata 80 hingga 90 orang per tahun. Angka ini jauh di bawah nasional yang mencapai rata-rata 200 an orang per tahunnya.

“Jika dibandingkan dengan rata-rata nasional, jumlah kematian ibu melahirkan di Bali jauh lebih rendah yakni berkisar 80 sampai 90 orang per tahun,” ujar Ketua Panitia Pelaksana Pertemuan Ilmiah Tahunan XXI Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr. Made Suyasa Jaya, Sp.OG (K) di sela-sela acara bersih-bersih di pantai Sanur Bali, Rabu (27/8).

Menurut Suyasa yang juga Ketua POGI Cabang Denpasar ini, rendahnya kasus kematian ibu melahirkan di Bali antara lain karena wilayah Bali sangat memungkinkan dijangkau hingga ke pelosok, selain juga faktor kondisi puskesmas yang sudah bagus.

Meski capaian angka kematian ibu melahirkan jauh di bawah nasional, namun pihak POGI di Bali khususnya Denpasar terus gencar melakukan berbagai langkah agar kasus kematian ibu melahirkan bisa lebih ditekan lagi. Salah satunya programnya adalah “Peduli Remaja” yakni melakukan ceramah dan penyuluhan tentang kesehatan alat reproduksi khususnya menyasar kalangan remaja putri.

Bahkan terkait dengan program ‘Peduli Remaja’ itu, lanjut Suyasa, pihak POGI Denpasar mengusulkan agar materi pelajaran tentang kesehatan alat reproduksi bisa dimasukkan ke dalam kurikulum SMP dan SMA, yang di dalamnya juga mengajarkan tentang moral dan etika.

“Jadi bagi kami di POGI, di sekolah perlu juga diajarkan tentang pendidikan kesehatan reproduksi yang berkaitan juga dengan moral dan etika,” ujar Suyasa.

Pihak pemerintah yang punya dana dan program juga diharapkan mampu menciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan remaja seperti dibuat taman-taman bacaan, rekreasi yang positif sehingga mampu menghindarkan remaja putri dari pergaulan bebas.

“Pemerintah yang punya dana dan program diharapkan mampu jadi komando dalam menciptakan iklim yang sehat bagi remaja,” harap Suyasa Jaya. Sedangkan POGI sebagai organisasi sosial tetap akan melangkah walau biasanya hanya selangkah.

Dalam pertemuan ilmiah tahunan ini, selain membahas berbagai keilmuan obstetri dan penyakit kandungan juga membuat anggaran dasar dan rumah tangga (AD/ART) guna menghadapi pasar bebas yang nantinya membolehkan dokter kandungan asing bekerja di Indonesia.

Sekilas POGI
POGI didirikan di Jakarta pada 5 Juli 1954, dengan ketua pertamanya Prof. Dr. Sarwono Prawirohardjo, Sp.OG (1954-1963). Hingga kini POGI menjadi satu-satunya organisasi profesi yang menghimpun dokter spesialis obstetric dan ginekologi di Indonesia.

Dalam visinya, POGI ingin menjadi organisasi pelopor dalammemperjuangkan hak-hak kesehatan reproduksi untukmencapai taraf kesehatan yang optimal di Indonesia. (ana)

“Jaka Tuak Bali” Akan Gelar Lomba Pidato Bahasa Bali

Sekkot Denpasar, AAN Iswara saat menerima audiensi Jaka Tuak Bali.

Sekkot Denpasar, AAN Iswara saat menerima audiensi Jaka Tuak Bali.

inilahbali.com, DENPASAR – Salah sau cara untukmendukung program Pemerintah Kota Denpasar dan melestarikan kebudayaan Bali, Kelompok “Jaka Tuak Bali” berencana menggelar Lomba Pidato Bahasa Bali.  Selain itu juga melaksanakan penghijauan dengan menanam berbagai jenis tanaman.

Hal itu terungkap ketika Ketua Jaka Tuak Bali, Anak Agung Oka Gunawan saat audiensi dengan Sekkot Denpasar, AAN Iswara, Senin (25/8) di kantor Walikota. Sesuai jadual, kegiatan Lomba Pidato Bahasa Bali itu akan digelar pada 30 Agustus mendatang,dan penghijauan dilanjutkan keesokan harinya.

Menurut Oka,  kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa lingkungan bersih itu sangat bermanfaat bagi kesehatan. Sejumlah jenis pohonn yang akan ditanam seperti sawo kecik, mahoni, jati mas di masing-masing dusun di lingkungan Pemogan Denpasar.

“Yang kami lakukan adalah untuk mendukung program Pemerintah Kota Denpasar dan kami hanya sebagai wadah  pelaksana program tersebut,” ungkap Oka.

Kegiatan ini tercatat yang ketiga kalinya dan tanaman yang telah ditanam sudah banyak dimanfaatkan baik bunga maupun buahnya. Untuk itu pihaknya mohon kehadirian Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra, Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara dan Sekkot Kota Denpasar AAN Rai Iswara pada penanaman pohon itu untuk membuka secara simbolis.

Selain itu pihaknya memohon bimbingan dan motivasi  agar kegiatan tersebut bisa berjalan dengan lancar serta memberikan semangat kepada warga masyarakat Denpasar khususnya Br. Pitik Pemogan Denpasar.

“Agar mereka sadar terhadap lingkungan dan penanaman pohon dapat bermanfaat untuk perekonomian baik secara langsung maupun tidak langsung kepada masyarakat. Dengan kegiatan ini saya harapkan Kota Denpasar benar-benar menjadi kota yang kreatif dan berwawasan budaya,” katanya.

Sementara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara sangat mengapresiasi kegiatan ini, karena dinilai sebagai penghubung untuk menciptakan kebersihan.  Rai Iswara juga mengatakan, kebersihan merupakan hal yang ringan kalau mau diperingan dan sangat susah kalau dipersusah.

Untuk melaksanakan kebersihan perlu adanya gotong royong mengunakan konsep Trikaya Parisuda. Untuk melaksanakan itu dalam kehidupan ini perlu manacika (berpikir) yang baik, wanacika (berbicara) dengan baik dan baru kayika (berbuat) yang baik. (ana)

 

AA Raka Yuda Pimpin Forum Kehumasan Bali

Anak Agung Gede Raka Yuda (kiri) terpilih secara aklamasi menjadi ketua Forum Koordinasi Kehumasan Provinsi Bali periode 2014-2016.

Anak Agung Gede Raka Yuda (kiri) terpilih secara aklamasi menjadi ketua Forum Koordinasi Kehumasan Provinsi Bali periode 2014-2016.

 

 

inilahbali.com, DENPASAR – Anak Agung Gede Raka Yuda, yang kini menjabat sebagai Kabag Humas dan Protokol Pemkab Badung terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Forum Koordinasi Kehumasan Provinsi Bali (FKKPB) periode 2014-2016, pada pertemuan pembentukan FKKPB di kantor Gubernur Bali yang dipimpin Kabag Pulinfo Biro Humas Setda Pemprov Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi,SH,M.Si, Rabu (20/8).

Dalam pembentukan susunan kepengurusan FKKPB itu juga ditetapkan CEO Manager PAP Bandara Ngurah Rai, Kabag Humas Karangasem dan Humas BI masing-masing sebagai Wakil Ketua I, II dan III. Sedangkan Humas Pemprov Bali, Kabid Humas Polda Bali, Kapendam IX Udayana dan Humas Kejaksaan Tinggi duduk sebagai pengarah/penasihat.

Wadah yang digagas Biro Humas Setprov Bali ini adalah sebagai tindak lanjut dari kegiatan Forum Peningkatan Kapasitas Kehumasan yang digelar Humas Setprov Bali beberapa waktu lalu.

Forum ini juga dimaksudkan untuk memantapkan sinergitas dan koordinasi antar lembaga humas kabupaten/kota, instansi vertikal, BUMD dan BUMN. Selain itu diharapkan mampu menyukseskan berbagai program pembangunan guna mempercepat terwujudnya program Bali Mandara (maju, aman, damai dan sejahtera).

“Forum ini diharapkan mampu memberi sumbangsih dalam menyukseskan berbagai program pembangunan guna mempercepat terwujudnya program yang yang maju, aman, damai dan sejahtera,” ujar Karo Humas Setprov Bali Dewa Gede Mahendra Putra.

Forum ini beranggotakan pejabat humas dari 49 lembaga pemerintahan, TNI/Polri, instansi vertikal, BUMD dan BUMN. Selain memantapkan sinergitas dan koordinasi, forum ini juga akan mengintensifkan pertemuan, khususnya menyikapi isu pemberitaan yang berkembang, khususnya terkait dengan program pembangunan dan pemerintahan. (ana)

Denpasar Film Festival Kian Eksis

dff 2014

 

 

inilahbali.com, DENPASAR – Ajang Denpasar Film Festival (DFF) yang tahun ini memasuki yang ke-5 tampak semakin eksis. Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra pun menyampaikan apresiasinya karena pelaksanaan DFF ini makin stabil.

Menurut orang nomor satu di Pemkot Denpasar ini, saat memikirkan cara mengembangkan ekonomi di Denpasar, maka perlu memajukan ekonomi budayanya. Pihaknya pun mencari akar budayanya hingga akhirnya ketemu dengan konsep kreatif berbasis budaya. Meski diakui banyak yang mengkritik dan banyak tantangan, namun pihaknya tetap mencari yang terbaik maupun jalan tengah.

”Bahwa visi ini sangat mulia sekali karena mampu memahami dan mengeksplorasi intelek ritual kita terhadap apa yang kita dimiliki akan mampu merevitalisasi, menguatkan dan mengembangkan,” kata Rai Mantra, saat penyerahan penghargaan kepada pemenang film terbaik pada Malam Penganugerahan DFF 2014, di Danes Art Veranda Denpasar, Sabtu (23/8).

Menurut Rai Mantra, dengan banyaknya kegiatan maupun kreator-kreator di Denpasar telah membantu keberlangsungan DFF hingga sudah menginjak tahun kelima. Hal ini merupakan hal yang terbaik dan semakin lama jumlah pesertanya juga semakin banyak bahkan semakin banyak yang memahami masalah perfilman.

Rai Mantra juga meminta agar anak-anak di Kota Denpasar terus berkreatif mulai dari tindakan hingga kebiasaan, karena hal itu juga akan ikut mengantarkan masa depan yang lebih baik. Sebab untuk menentukan nasib, bukan dengan otot besar maupun duit banyak, tapi perlu karakter yang bisa menjadikan orang itu baik dan berguna.

”Untuk itu saya ucapkan selamat kepada pemenang dan saya harapkan kreatif ini bisa ditularkan kepada teman-teman sehingga kegiatan ini bisa berlanjut,’’ kata Rai Mantra.

Sementara Direktur Denpasar Film Festival, Agung Bawantara mengatakan, Denpasar Film Festival merupakan sebuah ajang film dokumenter yang mengusung semangat kebersamaan di tengah keragaman. Kegiatan ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2010 pada Pesta Kesenian Bali dengan nama Festival Film Dokumenter Bali (FFDB).

Selain lomba festival juga menggelar pelatihan pameran, jumpa maestro dan pemutaran film. Untuk pelatihan diselenggarakan bergiliran di seluruh kota kabupaten di Bali.

Agung menjelaskan pada tahun 2012, FFDB disokong oleh Pemerintah Kota Denpasar dan Arti Foundation yang saat itu acaranya digelar di dua tempat, yakni Auditorium Stikom Bali dan Aerowisata Sanur Beach Hotel, Sanur Denpasar.

Namun dalamperjalannya, sejak 2013 FFDB berganti nama menjadi Denpasar Film Festival (DFF). Dan mulai tahun 2014 ini DFF juga menyelenggarakan lomba dengan dua katagori yakni umum dan pelajar. Katagori umum diperuntukkan bagi peserta di seluruh Indonesia, sedangkan katagori pelajar diperuntukkan hanya bagi para pelajar di Kota Denpasar dan delapan Kabupaten.

“Yang lebih menarik, dalam Denpasar Film Festival tahun ini juga digelar pameran foto,” ungkap Agung Bawantara. Jumlah peserta yang mengikuti Denpasar Film Festival tahun ini sebanyak 48 peserta dari seluruh Indonesia. (ana)

Gerakan Penghijauan Bali Tanam Ribuan Tanaman Langka

gerakan penghijauan-1

 

inilahbali.com, TABANAN – Gerakan Penghijauan dan Kebersihan Lingkungan (GPKL) kembali digalakkan di Bali. Pada kegiatan ini ditanam ribuan pohon langka/upakara, selain juga tanaman kehutanan, dan bibit bambu di kawasan Pura Pucak Padangdawa, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Jumat (22/8).

Gerakan yang dimotori Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Bali ini menggandeng sejumlah instansi seperti UPT Balai Pembibitan Tanaman Hutan (BPTH), BPD Bali, PT Indonesia Power, PT. Tirta Investama Aqua Mambal, dan PT. Karya Tangan Indah.

JUmlah keseluruhan tanaman yang ditanam mencapai 2.500 tanaman langka/ upakara serta tanaman kehutanan dan bambu, termasuk seribu tanaman langka dari BLH Bali untuk membangun “taman kehati/arboretum”.

Tanaman tersebut ditanam di sekitar areal Pura, areal parkir dan sempadan sumber mata air (Beji). Selain itu juga diserahkan sarana seperti tong sampah, gerobak sesuai kebutuhan yang disampaikan pengemong Pura sebelumnya. Bahkan juga pada saat itu disediakan sepit, kantong plastik dan konsumsi nasi bungkus.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika dalam sambutannya yang disampaikan Kepala BLH Provinsi Bali, Ir. I Nyoman Sujaya, MT menyampaikan bahwa kegiatan gerakan ini sebagai upaya konservasi sumber daya alam guna mempercepat terwujudnya Bali Green Province dan sekaligus serangkaian peringatan HUT ke-56 Provinsi Bali dan sekaligus HUT ke-69 Proklamasi RI.

“Dalam usianya yang ke-56 tahun ini, Provinsi Bali melalui BLH juga memperingatinya melalui kegiatan yang produktif, yaitu menggiatkan tanam pohon dan kebersihan lingkungan. Kita dipelihara oleh lingkungan dan sepatutnya kita juga memeliharanya untuk menjaga kesinambungan alam dan kehidupan ini,” ujarnya.

Gerakan penghijauanini juga bertujuan menyelamatkan keanekaragaman hayati tanaman endemis khas Bali untuk menunjang penyediaan bahan upakara dalam Upacara Agama Hindu khususnya di Pura Pucak Padangdawa, dan kegiatan upacara Agama Hindu khususnya di Pura Pucak Padangdawa, dan kegiatan upacara yang dilaksanakan di Desa Bangli.

Dengan demikian diharapkan Desa Bangli akan memiliki “Taman Kehati (keanekaragaman hayati) flora/tanaman” yang diharapkan akan dapat menjaga keseimbangan ekosisitem lainnya termasuk fauna/satwa langka/khas Bali yang dibutuhkan dalam yadnya yang berkelanjutan (cakrayadnya), serta terlestarikannya sumberdaya air di kawasan tersebut.

Disamping gerakan penghijauan dilakukan pula gerakan kebersihan untuk memulihkan dan menanggulangi kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup di kawasan suci Pura Pucak Padangdawa dan lingkungan Desa Bangli serta bermakna untuk melaksanakan konservasi terhadap lahan dan air.

Gubernur juga mengajak masyarakat untuk ikut menanam dan memelihara pohon untuk pelestarian lingkungan.

“Marilah kita lakukan penanaman pohon sebanyak-banyaknya, tiada hari tanpa menanam. Satu orang satu tanaman. Saya yakin pohon yang kita tanam kali ini akan tumbuh dengan baik, karena ditanam berlandaskan niat ketulusikhlasan. Mari tunjukkan bhakti kita kepada bumi, alam lingkungan tempat hidup kita,” ajaknya. (ana)

Cegah ISIS Masuk ke Bali

inilahbali.com, DENPASAR – Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) serta seluruh tokoh agama untuk bersama-sama menjaga kondusivitas dan keamanan di Provinsi Bali.

Hal ini terungkap dalam acara pertemuan sekaligus silahturahmi dengan Forkopimda Bali dengan Pimpinan Organisasi Keagamaan serta Paguyuan Etnis Nusantara, Kamis (21/8) di Ruang rapat Praja Sabha, Kantor Gubernur Bali.

“Saya harap semua pihak yang hadir untuk ikut waspada terhadap isu-isu yang sedang berkembang saat ini jangan sampai setelah ada kejadian kita baru bertindak, karena jika Bali aman maka akan berimbas dan berpengaruh pada daerah lain”, ujarnya.

Salah satu isu yang patut diwaspadai adaalah paham Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) di sejumlah daerah yang juga sudah mulai masuk ke Indonesia yakni meliputi kelompok garis keras serta teroris yang sampai saat ini juga masih meresahkan di masyarakat.

“Serangan dari paham ISIS ini tidak secara frontal namun dengan sabotase. Paham ini juga membuat orang keliru menapaki kehidupannya, sehingga saya mohon kerja sama semua pihak untuk ikut waspada sehingga paham ISIS tidak akan sampai masuk ke Bali,” harapnya.

Perkembangan di bidang ekonomi dan pembangunan saat pemerintahan baru juga patut disikapi karena transisi dari pemerintahan yang lama menuju baru bisa saja menimbulkan gejolak. Selain itu isu lain yakni konflik yang mungkin muncul antar etnis, agama serta pernyataan-pernyataan yang saat ini sering berkembang di masyarakat melalui media sosial maupun media cetak yang meresahkan masyarakat.

Pastika yang didampingi Wakil Gubernur, Ketut Sudikerta serta SKPD terkait di Pemprov Bali berharap agar disikapi secara arif dan baik sehingga tidak mengganggu pihak-pihak di luar Bali serta kerukunan umat beragama yang selama ini sudah terjalin dengan baik di Bali.

Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Wakil Kepala Pengadilan Tinggi, Danrem 163 Wira Satya, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi serta tokoh masyarakat.

Mereka menyatakan akan siap secara bersama-sama dan saling rangkul menjaga situasi yang kondusif, menyikapi, mewaspadai serta mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah hal-hal negatif yang mungkin akan muncul di Bali dari isu-isu yang bekembang di masyarakat sehingga Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera akan tetap terjaga.

Di akhir pertemuan, Pastika juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada etnis Nusantara dan para tokoh agama yang selama ini sudah ikut menjaga keamanan di Bali dan berharap ke depan Bali bisa tetap rukun dan damai. (ana)